MASALAH DAN TANTANGAN PENYUSUNAN

Download Report

Transcript MASALAH DAN TANTANGAN PENYUSUNAN

MASALAH DAN TANTANGAN
PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN ANGGARAN
DI LINGKUNGAN DITJEN PP DAN PL
Oleh:
Kepala Bagian Program dan Informasi
Disampaikan pada acara Sosialisasi Aplikasi Elektronik
Penyusunan Perencanaan dan Anggaran
Bandung, 9-11 April 2013
ISSUE STRATEGIS KEMKES 2014
1. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB)
2. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan
KB yang Merata
3. Peningkatan Perbaikan Gizi
4. Pengendalian Penyakit Menular dan
Penyakit Tidak Menular serta dan
Penyehatan Lingkungan
5. Penyiapan Pelaksanaan Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan
MASALAH DAN TANTANGAN
PROGRAM KEMKES 2014
• Disparitas akses pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak yang mencakup
fasilitas, tenaga, jaminan pelayanan kesehatan.
• Upaya preventif dan promotif belum dilaksanakan secara optimal yang
mencakup kualitas pemeriksaan ANC, cakupan imunisasi, dan promosi
kesehatan di masyarakat.
• Belum terpenuhinya tenaga kesehatan strategis pada seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan terutama di daerah tertinggal, perbatasan, dan
kepulauan (DTPK) dalam penanganan kesehatan ibu dan anak;
• Masih belum optimalnya penanganan masalah gizi pada kegiatan
bersifat sensitif yang melibatkan lintas sektor;
• Belum optimalnya upaya preventif terpadu dalam pengendalian
penyakit yang ditandai dengan tingginya angka kesakitan dan
kematian akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular, serta
masih rendahnya kualitas kesehatan lingkungan
• Belum optimalnya ketersediaan obat dan vaksin di fasilitas pelayanan
kesehatan dasar.
ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2014
PENCAPAIAN TARGET SAAT INI
(RENSTRA/RAP/RAK 2014)
Tahun 2014 merupakan tahun
terakhir pelaksanaan
RENSTRA/RAP/RAK
TARGET AKHIR YANG AKAN
DICAPAI
Mempertahankan,mempercepat, kegiatan/terobosan baru
VISI KEMENKES: MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN
BERKEADILAN
PERMASALAHAN PERENCANAAN PROGRAM PP
DAN PL 2014 (1)
• Ketersediaan/pemanfaatan data dasar masih lemah
– SDM (jumlah,kualitas/standar kompetensi)
– Infrastruktur program
– Sasaran program
• Hasil evaluasi pelaksanaan program belum sepenuhnya
dijadikan input penyusunan perencanaan
• Identifikasi dan antisipasi faktor eksternal yang berpengaruh
terhadap pelaksanaan program belum dilakukan (belum
optimal)
• Pendekatan pelaksanaan penganggaran belum dilakukan
dengan optimal (terpadu,berbasis kinerja, penerapan KPJM)
PERMASALAHAN PERENCANAAN PROGRAM PP
DAN PL 2014 (2)
• Ketaatan /konsistensi terhadap aturan/kebijakan belum
optimal
• Masih terdapat “gap” antara kebutuhan daerah dengan menu
rambu Pusat.
TANTANGAN PERENCANAAN PROGRAM
PP DAN PL 2014 (1)
• Tahun 2014 merupakan tahun terakhir RPJMNRenstra 2010-2014  perencanaan yang disusun
harus mendukung pencapaian target akhir RPJMNRenstra
• Beberapa Indikator Program PP PL berstatus
“MERAH” (sulit dicapai):
NO
INDIKATOR
CAPAIAN
STATUS
AWAL
(2009)
2010
2011
2012
TARGET
2014
1
Persentase penduduk yang memiliki
akses air minum yang berkualitas
47,7
44,19
42,76
41,66
68
2
Annual Parasite Index (API)
1,85
1,96
1,75
1,69
1
Perlu kerja keras untuk dapat mencapai target dengan memaksimalkan
dukungan sumber daya yang ada
TANTANGAN PERENCANAAN PROGRAM
PP DAN PL 2014 (2)
• Kualitas perencanaan harus makin ditingkatkan
 program dan anggaran pemerintah dapat
diakses oleh publik.
• Alokasi belanja prioritas Nasional, K/L, dan non
prioritas harus lebih proporsional.
• Pelaksanaan
program
PP
PL
oleh
Provinsi/Kabupaten/Kota
harus
lebih
ditingkatkan.
• Penyelarasan kebutuhan pusat dan daerah.
• Komitmen internasional harus masuk dalam
perencanaan program PP PL (IHR, MDGs dll).
PERMASALAHAN ANGGARAN PROGRAM
PP DAN PL 2014 (1)
• Anggaran pemerintah terbatas.
• Alokasi wajib pemerintah harus dipenuhi :
–
–
–
–
Anggaran pendidikan 20 %
DAU
Subsidi energi
Pembayaran hutang
• Alokasi wajib Kemenkes harus dipenuhi:
–
–
–
–
Jamkesmas (BPJS)
BOK
Obat vaksin dasar (reguler)
Gaji dan operasional (temasuk tenaga PTT)
PERMASALAHAN ANGGARAN PROGRAM
PP DAN PL 2014 (2)
• Anggaran bersumber PNBP cenderung naik signifikan tetapi
diatur khusus dalam penggunaan maupun pencairan
anggarannya.
• Base line anggaran belum dapat digunakan (penghitungan
belum sesuai ketentuan)  sulit menghitung kebutuhan
minimal program.
• New initiatives sebagai salah satu sumber pembiayaan
belum dilakukan.
• Standar Biaya Keluaran (SBK) sebagai salah satu cara
penghitungan kebutuhan pembiayaan program belum
dilakukan.
• Anggaran bersumber PHLN (hibah langsung) belum
terintegrasi secara maksimal dengan anggaran bersumber
RM
TANTANGAN PENGANGGARAN PROGRAM
PP DAN PL 2014 (1)
• Peningkatan kualitas penganggaran:
– Perbaikan struktur
– Perbaikan proporsi alokasi
Nasional/KL/non prioritas
anggaran
prioritas
• Peningkatan efektifitas efisiensi pengalokasian
anggaran untuk mendikung pencapaian target
indikator program.
• Perbaikan base line melalui penyempurnaan
KPJM.
• SBK (Standar Biaya Keluaran) Program PP dan PL
harus dapat disusun.
TANTANGAN PENGANGGARAN PROGRAM
PP DAN PL 2014 (2)
• Peningkatan integrasi berbagai sumber
pembiayaan: RM, PNBP, PHLN.
• Pengalokasian anggaran bersumber PNBP:
– Disusun untuk mendukung program (bukan
sumber utama)
LOGICAL SCHEME KEGIATAN PUSAT - DAERAH
Standarisasi:
Input
Proses
Output
Implementasi
standar:
Pusat
UPT
Provinsi
Kab/Kota
Monev secara
berjenjang
Kelemahan
manajemen dalam
penerapan
Kelemahan
sumberdaya untuk
penerapan
Bimbingan teknis
Asistensi
Pelatihan
 Tugas Pembantuan
 Dana Alokasi Khusus
 Peningkatan Sarpras
UPT
 Alokasi pusat utk
daerah
PEMILIHAN INDIKATOR
INDIKATOR
IMPACT
KEMENTERIAN/
PEMERINTAH
INDIKATOR
OUTCOME
PROGRAM/
ESELON I/
KEMENTERIAN
INDIKATOR
OUTPUT
INDIKATOR PROSES
INDIKATOR INPUT
SATKER/
ESELON II
PENETAPAN TARGET
• Analisis data/fakta/trend – (kasus penyakit, PNBP, dll) – breakdown
per wilayah hingga yang terkecil
• Analisis keilmuan/teknokratik – (sasaran imunisasi, dll)
• Analisis SWOT – (resources, external)
NEXT
TARGET??
?
?
?
TARGET PENERIMAAN PNBP
BTKLPP
KKP
• Analisis trend
kamuflase
• Dukungan
sumberdaya/logistik
75%
PNBP
25%
TARGET PENGGUNAAN PNBP
• Kegiatan yang dibiayai
• Target penggunaan ditetapkan sebagai bagian
dari pagu
• Budget spending
POSTUR ALOKASI ANGGARAN IDEAL
T
U
P
O
K
S
I
Prioritas Nasional
(RPJMN)
Prioritas Bidang
(RKP)
Prioritas K/L
(Renstra/RAP)
+
Affirmative Action (DTPK,PDBK, Cluster 4)
output
output
output
output
output
output
output
RKA KL
Unified, based performance, MTEF
output
output
RENCANA TINDAK LANJUT (1)
• Identifikasi dan implementasi kegiatan yang mempunyai
daya ungkit nyata terhadap pencapaian target indikator
nasional (khususnya yang berstatus merah).
• Perencanaan program dan anggaran harus disusun sesuai
skala prioritas:
– Nasional
– Kementerian/Bidang
– Non prioritas (penunjang)
• Penyusunan (up dating) atau peningkatan pemanfaatan
data dasar dalam perencanaan program dan anggaran.
• Identifikasi faktor internal eksternal yang dapat
mempegaruhi pencapaian target program termasuk hasil
evaluasi pelaksanaan program tahun sebelumnya 
tentukan langkah pemecahannya.
RENCANA TINDAK LANJUT (2)
• Peningkatan efektivitas dan efisiensi penganggaran
melalui integrasi berbagai sumber pembiayaan.
• Peningkatan kualitas perencanaan melalui:
– Keterpaduan program
– Penerapan KPJM sesuai dengan ketentuan
– Peningkatan pengalokasian belanja yang berorientasi
masyarakat .
• Peningkatan sinkronisasi pelaksanaan program PP PL di
Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan
ketentuan.
• Penyusunan SBK sebagai alternatif penghitungan
alokasi pembiayaan program.
TERIMA KASIH