Transcript SAB1

ANALISIS STANDAR BELANJA
(ASB)
PENDEKATAN KINERJA
SUATU SISTEM ANGGARAN YANG MENGUTAMAKAN UPAYA PENCAPAIAN
HASIL KERJA (OUTPUT) DARI PERENCANAAN ALOKASI BIAYA (INPUT)
YANG DITETAPKAN
OUTPUT (KELUARAN) MENUNJUKKAN PRODUK (BARANG ATAU JASA)
YANG DIHASILKAN DARI PROGRAM ATAU KEGIATAN SESUAI DENGAN
(INPUT) YANG DIGUNAKAN
INPUT (MASUKAN) ADALAH BESARNYA SUMBER-SUMBER: DANA, SUMBER
DAYA MANUSIA, MATERIAL, WAKTU DAN TEKNOLOGI YANG
DIGUNAKAN UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM ATAU KEGIATAN
SESUAI DENGAN (INPUT) YANG DIGUNAKAN
KINERJA DITUNJUKKAN OLEH HUBUNGAN
ANTARA INPUT (MASUKAN) DENGAN OUTPUT (KELUARAN)
2
Pengadaan O.Generik
INPUT /MASUKAN
Sumberdaya (anggaran/dana, sumberdaya manusia, peralatan/teknologi, material)
Yang dipergunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan
Jumlah Dana
Rp
PROSES
Upaya yang dilakukan dalam rangka mengolah masukan menjadi keluaran
1.Ketaatan pd Hk
/Aturan
2.Rata-rata Waktu
Pengadaan
OUTPUT/KELUARAN
Sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan baik berupa fisik /non
fisik
Jumlah Obat Generik
Yang tersedia
OUTCOMES/HASIL
Segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya output/keluaran.
Hasil nyata yang diperoleh setelah adanya output/keluaran
BENEFIT/MANFAAT
Manfaat yang diperoleh dari adanya indikator hasil
IMPACT/DAMPAK
Pengaruh yang ditimbulkan dari adanya manfaat yang diperoleh dari hasil dari suatu
Kegiatan. Sifatnya makro, regional
Kualitas pengobatan
Tingkat Kesembuhan
Tingkat Kesehatan Masy
3
Analisis Standar Belanja
• ASB merupakan salah satu komponen
yang harus dikembangkan sebagai
dasar pengukuran kinerja keuangan
dalam penyusunan APBD dengan
pendekatan kinerja.
• ASB
adalah
standar
untuk
menganalisis anggaran belanja yang
digunakan dalam suatu program atau
kegiatan untuk menghasilkan tingkat
pelayanan tertentu dan kewajaran
biaya di unit kerja dalam satu tahun
anggaran.
STANDAR ANALISA BELANJA
DALAM SISTEM ANGGARAN KINERJA SETIAP USULAN
PROGRAM, KEGIATAN DAN ANGGARAN DINILAI
KEWAJARANNYA
STANDAR ANALISA BELANJA ADALAH STANDAR ATAU
PEDOMAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGANALISIS
KEWAJARAN BEBAN KERJA ATAU BIAYA SETIAP
PROGRAM ATAU KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
DALAM SATU TAHUN ANGGARAN
PENILAIAN KEWAJARAN DALAM SAB
MENCAKUP DUA HAL: KEWAJARAN BEBAN KERJA DAN
KEWAJARAN BIAYA
5
Latar Belakang :
1.
2.
Aggaran dalam konteks otonomi dan desentralisasi
menduduki peranan penting, kualitas perencanaan
anggaran daerah yang digunakan masih relatif
lemah, diikuti dengan ketidakmampuan pemerintah
daerah dalam meningkatkan penerimaan daerah
secara berkesinambungan, sementara pengeluaran
secara dinamis terus meningkat, tetapi tidak disertai
penentuan skala prioritas dan besarnya plaforn
anggaran, sehingga memungkinkan underfinancing
atau overfinancing.
Pengeluaran anggaran daerah agar berdasarkan
kewajaran ekonomi, efisien dan efektif dengan
menggunakan kinerja yang akan dicapai oleh daerah,
sehingga lebih transparan, adil dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Dasar Hukum ASB

PP 58 Tahun 2005 Pasal 38 ayat 2:
“Penyusunan
anggaran berdasarkan prestasi kerja
dilakukan berdasarkan capaian kinerja, indikator
kinerja, analisis standar belanja, standar satuan
harga, dan standar pelayanan minimal”.

Permendagri 13 Tahun 2006 Pasal 89 Huruf e:
“Dokumen sebagai lampiran meliputi KUA, PPA, kode
rekening APBD, format RKA-SKPD, analisis standar
belanja, dan standar satuan harga”.
Masalah Klasik
Penyusunan
Anggaran


Besaran Anggaran dipengaruhi
oleh “SIAPA” yang mengajukan
kegiatan.
Besaran Anggaran dipengaruhi
oleh “NAMA” kegiatan.
Posisi ASB dalam Lingkup
Pengelolaan Keuangan Daerah
Apa yang terjadi jika ASB tidak
ada?
• Sulit menilai kewajaran beban kerja
dan biaya suatu kegiatan
• Penyusunan dan penentuan anggaran
menjadi subjektif
• Dua atau lebih kegiatan yang sama
mendapat alokasi yang berbeda
Manfaat Analisa Standar Belanja (ASB)
• Penetapan plafon anggaran pada saat PPAS
menjadi obyektif (tidak lagi berdasarkan “intuisi”)
• Dapat menentukan kewajaran biaya untuk
melaksanakan suatu kegiatan.
• Meminimalisir terjadinya pengeluaran yang kurang
jelas yang menyebabkan inefisiensi anggaran.
• Penentuan anggaran berdasarkan pada tolok ukur
kinerja yang jelas.
• Penentuan besaran alokasi setiap kegiatan menjadi
objektif.
• Penyusunan anggaran menjadi lebih tepat waktu.
Manfaat
Analisis Standar Belanja (ASB)
• Dapat menentukan kewajaran biaya
untuk melaksanakan suatu kegiatan.
• Meminimalisir terjadinya pengeluaran
yang kurang jelas yang menyebabkan
inefisiensi anggaran.
• Penentuan anggaran berdasarkan pada
tolok ukur kinerja yang jelas.
• Penentuan besaran alokasi setiap
kegiatan menjadi objektif.
• Penyusunan anggaran menjadi tepat
waktu.
Tujuan :
1. Digunakan untuk menganalisis kewajaran
beban kerja atau biaya setiap program atau
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh satuan
kerja di Lingkungan Pemerintah Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Sebagai alat ukur belanja kegiatan dan
penyetaraan nama kegiatan yang berlaku sama
untuk
seluruh
instansi
di
Lingkungan
Pemerintah
Propinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta.
3. Penerapan Standar Analisis Belanja (SAB)
untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas
pelaksanaan
kegiatan
dalam
rangka
pengendalian anggaran.
Hubungan Antar
ASB dengan Pengukuran Kinerja
ASB
memberikan
kepastian
terjaganya hubungan antara input
(dana) dan output (target kinerja).