ADR IV - WordPress.com

Download Report

Transcript ADR IV - WordPress.com

ADR IV
ADR Sebagai Media Penyelesaian
Sengketa
 Moore (1996) : Penyelesaian konflik sangat
bervariasi dan merupakan kontinum mulai
dari penyelesaian secara informal dari
masing2 pihak yg bersengketa, jalur hukum,
sampai dg cara2 koersif.
 Mebagi empat kategori penyelesaian konflik.
Kontinum Pendekatan Resolusi
dan Pengelolaan Konflik
Pengambilan Keputusan Scr
Private Oleh Para Pihak
Pengh
indara
n
Konfli
k
Diskus Negos Media
i
iasi
si
Inform
al dan
Pemec
ahan
Masal
ah
Pengambilan
Keputusan
Oleh Pihak
Ketiga Scr
Private
Keput Arbitr
usan
ase
Admin
istrasi
Pengambilan
Keputusan
oleh Pihak
Ketiga Scr
Hukum dan
Otoritatif
Keput
usan
Yudisi
al
Peningkatan penggunaan kekerasan dan
kemungkinan membuahkan hasil yang
menang-kalah
Keput
usan
Legisl
atif
Pengambilan
Keputusan Scr
ekstra Legal
Dg Tekanan
Aksi
Tanpa
Keker
asan
Keker
asan
Pola Penyelesaian Konflik
POWER
RIGHT BASE
INTEREST
Wiwiek Awiati (2001)
POWER
RIGHT BASE
INTEREST
Tipologi Penanganan Konflik
1. Conflict Avoidance : Jika phk2 yg bersengketa
berusaha saling menghindar utk berinteraksi
dlm mencari solusi penyelesaian;
2. Conflict Prevention : Upaya yg dilakukan utk
mencegah konflik sebelum terjadinya kondisi yg
negatif dan destruktif;
3. Conflict Management : Upaya utk menangani
konflik dg memfokuskan pada penanggulangan
dampak negatif sbg akibat dr konflik tsb (causa
bella);
4. Conflict Resolution : Upaya menyelesaikan konflik
baik secara langsung (negosiasi) maupun melalui
mediasi scr komprehensif;
5. Conflict settlement : Upaya penyelesaian konflik yg
memfokuskan pd hasil. Namun demikian hasil
dimaksud belum tentu memenuhi kepentingan para
pihak, tp diterima sbg kesepakatan krn adanya
tekanan dg menggunakan power;
6. Rekonsiliasi adalah upaya mencari solusi terhadap
akar permasalahan dan berusaha memperbaiki hub
diantara para pihak ke arah yg lebih baik.
 Kehadiran penyelesaian sengketa melalui ADR
merupakan respon thd keterbatasan lembaga
pengadilan dalam menangani sengketa.
 Dlm banyak kasus, sengketa yg diselesaikan
melalui jalur pengadilan sering tdk memuaskan
phk2 yg bersengketa.
 Pihak masy berada pd pss yg lemah krn kesulitan
mengajukan barang bukti.
 Menumpuknya perkara di pengadilan jg mjd
pendorong didayagunakannya ADR.
Keunggulan ADR
1. Mampu memenuhi segitiga kepuasan
(triangle Satisfaction): Substansi-ProseduralPsikologis;
2. Murah, cepat dan efisien;
3. Keperansertaan banyak pihak dlm
perundingan;
4. Agenda pembahasan merupakan kreasi dari
para pihak.
Kelemahan ADR
1. Keengganan Berunding;
2. Tidak Merasa Setara;
3. Pemahaman Tentang ADR;
4. Bertahan Pada Posisi;
5. Tidak Rasional;
6. Kecurigaan yg Berlebihan;
7. Kekuatan Hukum Lemah;
8. Belum Tersedianya Mediator yg memadai.