1. Konflik antar Agama

Download Report

Transcript 1. Konflik antar Agama

Konflik antar Agama
Oleh:
Cempaka Lutfiana I. 09104241026
Isnain Septiani D. 09104241027
Teguh Pangesti R. 09104241030
Sri Puji Arti L. 09104241034
Deviana Maharani 09104241035
Pengertian Konflik
• Konflik berasal dari kata kerja Latin configere
yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu
proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa
juga kelompok) dimana salah satu pihak
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak
berdaya.
Faktor Penyebab Konflik
• Kurangnya pemahaman kehidupan
bertoleransi
• Berkembangnya aliran yang fanatik
• Merasa paling benar
• Kurangnya peranan netral tokoh agama
Jenis Konflik
• Individual Conflict
Suatu jenis konflik yang hanya melibatkan dua
pihak secara langsung baik itu individu (manusia)
maupun Negara.
• Collective Conflict
Suatu jenis konflik dimana pihak-pihak yang
terlibat di dalamnya bersifat kolektif dalam artian
pihak yang terlibat dalam konflik jumlah
pelakunya lebih dari satu menghadapi pihak lain
yang bersifat kolektif pula.
Sifat Konflik
• Specific Conflict
Contoh Specific conflict: Konflik Etnis di Sampit
(Kalimantan Tengah)
• General Conflict
Contoh General Conflict: Kasus Film Fitna
• Inter-Connected Conflict
Contoh Inter-connected conflict: Invasi Uni Soviet di
Afghanistan (1979-1989)
Bentuk Konflik
• Pseudo Conflict
Pseudo Conflict atau konflik tersembunyi (konflik batin)
adalah sebuah bentuk konflik yang masih tersembunyi
namun menuntuk kewaspadaan atau antisipasi kalau-kalau
muncul ke permukaan.
• Silent Conflict
Silent Conflict atau konflik semu adalah suatu bentuk
konflik yang belum dinyatakan dan masih bersifat koar-koar
(adu mulut) atau istilah familiarnya Perang Dingin.
• Actual Conflict
konflik yang nyata terjadi antara satu pihak dengan pihak
lain dengan menggunakan kekuatan fisik maupun senjata
api dan senjata tajam.
Contoh Konflik antar Agama yang
terjadi di Indonesia
• Konfik Ahmadiyah
• Konflik Ambon dan Maluku
Pelaku Konflik antar Agama
• Konflik yang terjadi selama ini tidak pernah
menampilkan tokoh-tokoh yang dipercaya dalam suatu
agama, melainkan tokoh- tokoh baru yang notabene
berasal dari bukan bidangnya. Dan terkadang
membawa-bawa hadist atau wahyu yang sebenarnya
dia tidak faham secara mendalam apa yang di
sampaikan dalam hadist atau wahyu tersebut.
• Selain itu, tokoh tersebut biasanya memang berasal
dari seseorang yang sangat berpengaruh dalam sebuah
perkumpulan sehingga sangat mudah dalam
perekrutan anggota.
Penanganan Konflik antar Agama
• Usaha manusia untuk meredakan pertikaian atau
konflik dalam mencapai kestabilan dinamakan
“akomodasi”. Bentuk-bentuk akomodasi :
• Gencatan senjata
• Abitrasi
• Mediasi
• Konsiliasi
• Stalemate
• Adjudication (ajudikasi).
Adapun cara-cara yang lain untuk
memecahkan konflik:
•
•
•
•
•
•
Elimination,
Subjugation atau domination,
Majority rule,
Minority consent,
Kompromi,
dan Integrasi
Peran Pemerintah dalam Menanggulangi
Konflik antar Agama
• Pemerintah juga melakukan beberapa langkah kongkrit terkait
pemeliharaan kehidupan kerukunan umat beragama.
• Pembentukan dan peningkatan efektifitas Forum kerukunan Umat
Beragama.
• Pengembangan sikap dan perilaku keberagamaan yang inklusif dan
toleran.
• Peningkatan dialog dan kerjasama intern dan antar umat beragama,
dan pemerintah.
• Peningkatan koordinasi anatar instansi/lembaga pemerintah dalam
upaya penanganan konflik terkait isu-isu keagamaan.
• Peningkatan peran Indonesia dalam dialog lintas agama di dunia
internasional.
• Penguatan peraturan perundang-undangaan terkait kehidupan
keagamaan.
TERIMA KASIH