Manajemen Ketenagaan Rumah Sakit Pertemuan 13

Download Report

Transcript Manajemen Ketenagaan Rumah Sakit Pertemuan 13

Pertemuan 13
Hubungan Industrial & Manajemen Konflik
•
Tujuan Instruksional
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Menjelaskan peran pemerintah terhadap tenaga kerja
Menjelaskan landasan hukum ketenaga kerjaan di Indonesia
Menjelaskan pengertian hubungan industrial
Menjelaskan hubungan industrial Pancasila
Menjelaskan azas-azas Hubungan Industrial Pancasila
Menjelaskan penyelesaian konflik dalam Hubungan Industrial
Pancasila
Peran Pemerintah
dalam hal Ketenagakerjaan
•
Peran Pemerintah dalam Ketenagakerjaan adalah memberikan perlindungan
kepada tenaga kerja dengan tetap memperhatikan kepentingan pengusaha dan
kelangsungan hidup usaha antara lain dengan berbagai ketentuan dan peraturan
:
• UU. No.14 tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok mengenai
Tenaga Kerja
• UU No. 7 tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di
Perusahaan
• UU No. 3 Tahun 1951 tentang pengawasan Perburuhan
• UU No.1 Tahun 1951 tentang Kerja
• UU No. 12 Tahun 1964 tentang Pemutusan Hubungan Kerja
• UU.No. 21 Tahun 1954 tentang Perjanjian Perburuhan antara Serikat
Buruh dan Majikan
• UU No. 22 tahun 1957 tentang Penyelesaian perselisihan Perburuhan
• UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
• UU No. 3 tahun 1992 tentang Jamsostek
• dll
Hubungan Industrial
•
•
•
•
•
•
Hubungan Industrial adalah hubungan kerja antara pihak-pihak yang terlibat
dalam proses produksi barang/ jasa dalam suatu industri.
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses produksi dapat bersifat antara karyawan
dan pengusaha yang disebut bipartit atau antara karyawan, pengusaha dan
pemerintah yang disebut tripartit
Hubungan Industrial diperlukan untuk mengatasi berbagai gejolak
ketenagakerjaan seperti pemogokan dan atau penutupan usaha serta pemutusan
kerja secara sepihak
Dengan adanya hubungan industrial, kepentingan karyawan diwakili oleh serikat
pekerja dalam melakukan perundingan (negosiasi) dengan pengusaha dalam hal
yang menyangkut berbagai keputusan yang menyangkut pekerjaan seperti jam
kerja, syarat kerja, upah kesejahteraan , lembur dls
Hasil negosiasi dituangkan dalam Kesepakatan Kerja Bersama ( Collective Labour
Agreement )
Dalam hal ini pengusaha atau pihak manajemen berkewajiban melakukan
negosiasi dengan Serikat pekerja untuk mencantumkan keputusan dan
kebijaksanaan dalam KKB
Landasan Hukum
Undang-Undang No. 25 tahun 1977 tentang Ketenagakerjaan
Peraturan Pengganti Undang-Undang N0.3 tahun 2000,
Pembangunan Ketenagakerjaan bertujuan :
1.
2.
3.
4.
MEMBERDAYAKAN DAN MENDAYAGUNAKAN TENAGA KERJA SECARA
OPTIMUM
MENCIPTAKAN PEMERATAAN KESEMPATAN KERJA DAN PENYEDIAAN
TENAGA KERJAYANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN
NASIONAL
MEMBERIKAN PERLINDUNGAN BAGI TENAGA KERJA DALAM
MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN TENAGA KERJA DAN
KELUARGANYA
PERENCANAAN TENAGA KERJA
• Untuk pembangunan ketenagakerjaan
pemerintah harus menyusun dan menetapkan
perencanaan tenaga kerja yang dapat
diajukan acuan dasar dalam penyusunan
kebijakan,strategi dan implementasi program
pembangunan ketenagakerjaan
7 Informasi yang diperlukan untuk Perencanaan Tenaga kerja
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jumlah penduduk dan tenaga kerja
Kesempatan kerja
Pelatihan kerja
Produktivitas tenaga kerja
Hubungan industrial
Kondisi lingkungan kerja
Pengupahan dan kesejahteraan tenaga ker
Hubungan Industrial
• Hubungan Industrial adalah hubungan antara tenaga kerja pelaku
dalam proses produksi barang / jasa dengan pengusaha dan
pemerintah
• Hubungan Industrial yang diberlakukan di Indonesia disebut
Hubungan Industrial Pancasila ( HIP ) yakni hubungan industrial yang
didasari oleh nilai-nilai luhur Pancasila, UUD tahun 1945
Hubungan Industrial Pancasila
Dalam menerapkan Hubungan Industrial Pancasila pemerintah
mewajibkan setiap pengusaha memperlakukan tenaga kerja atau
pekerja sebagai manusia berdasarkan prinsip kemitraan sesuai kodrat,
harkat dan martabatnya dan selalu berusaha meningkatkan
profesionalisme dan kesejahteraan pekerja beserta keluarganya
8 Sarana Hubungan Industrial
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Serikat Pekerja
Organisasi Pengusaha
Lembaga Kerjasama Bipartit
Lembaga Kerjasama Tripartit
Peraturan Perusahan
Kesepakatan Kerjasama
Penyelesaian Perselisihan Industrial
Penyuluhan dan Pemasyarakatan HIP
Moral dan Sikap dalam HIP
• Moral pekerja dalam HIP adalah selalu berupaya mengembangkan
perasaan memiliki organisasi/perusahaan yang diwujudkan dalam
bentuk tindakan mempertahankan kelangsungan usaha perusahaan
dalam lingkungan bisnis yang kompetitif.
• Moral pengusaha dalam HIP adalah selalu memiliki kesadaran dan
kemauan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama baik untuk
pengusaha, pekerja, konsumen dan masyarakat
Moral dan Sikap dalam HIP
• Moral pekerja dalam HIP adalah selalu berupaya mengembangkan
perasaan memiliki organisasi/perusahaan yang diwujudkan dalam
bentuk tindakan mempertahankan kelangsungan usaha perusahaan
dalam lingkungan bisnis yang kompetitif.
• Moral pengusaha dalam HIP adalah selalu memiliki kesadaran dan
kemauan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama baik untuk
pengusaha, pekerja, konsumen dan masyarakat
Konflik dalam HIP
•
•
Konflik yang sering terjadi adalah konflik antara kelompok pekerja
yang diwakili Serikat Pekerja dengan kelompok Manajer yang
mewakili Perusahaan
Cara Mengurangi Konflik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Buat prosedur penyelesaian konflik
Observasi langsung
Kotak Saran
Politik Pintu Terbuka
Konseling
Menunjuk Ombudsman
Proses Penyelesaian
Konflik dalam HIP
Arbitrase
Pimpinan
Perusahaan
Pimpinan
Serikat Pekerja
Manajer
Madya
Wakil Serikat
Pekerja Perusahaan
Wakil Serikat
Pekerja Unit Kerja
Mandor
Ombudsman
Pekerja
(Masalah Keluhan )
Konflik di Tempat Kerja
• Konflik adalah perselisihan pendapat antara pimpinan
dan bawahan atau bawahan dengan bawahan lainnya
• Berbagai pandangan tentang konflik antara lain :
• Pandangan Tradisional
– Memandang konflik sebagai sesuatu yang berbahaya yang harus
dihindari
• Pandangan Perilaku
– Memandang konflik sebagai sesuatu yang kadang memberi
manfaat namun bagaimanapun juga merugikan organisasi
• Pandangan Interaksionis
– Memandang konflik merupakan hal yang tak dapat dihindarkan dan
bahkan kadang diperlukan
Mengapa Konflik Terjadi
• Keharusan berhubungan dengan orang lain
• Keharusan bekerja sama
• Setiap orang berbeda
• Beda persepsi
• Beda kepentingan
• Sifat egois
Penyebab Konflik ( T. Hani Handoko )
• Masalah komunikasi
– Akibat salah pengertian, informasi yang kurang lengkap
dll
• Masalah struktur Organisasi
– Berkaitan dengan perebutan kekuasaan , sistem
penilaian yang berbeda, persaingan memperebutkan
sumber daya yang terbatas, saling ketergantungan
dalam pekerjaan dll
• Masalah Pribadi
– Berkaitan dengan perilaku dan kepribadian yang saling
berbeda
Konflik karena Atasan
•
•
•
•
•
Tidak mampu menyosialisaikan program
Memberi perintah yang tidak tepat
Memberi tegoran yang kurang bijak
Tidak adil
Suka marah tanpa alasan yang jelas
Konflik karena Bawahan
•
•
•
•
•
•
Daya tangkap rendah
Mau menang sendiri
Tidak punya rasa memiliki
Dominan memikirkan hak daripada kewajibannya
Suka protes
Perilaku asal-asalan
Konflik karena diri sendiri
• Negative Thinking (AIDS)
• Egois
• Sulit menerima pendapat orang lain
Konflik dan Persaingan
• Konflik timbul karena masalah perebutan
sumberdaya yang terbatas atau karena adanya
persepsi dan penilaian yang berbeda-beda
• Konflik berbeda dengan persaingan karena dalam
persaingan tidak ada unsur saling mengganggu
melainkan hanya saling berlomba untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan, namun persaingan dapat
mengarah ke konflik
• Konflik dapat memberi efek merugikan dan juga
dapat menguntungkan
Manfaat Konflik
•
•
•
•
•
Mencegah stagnasi
Menjadi media pengungkapan masalah
Sebagai dasar untuk melakukan perubahan
Menciptakan identitas atau citra
Stimulasi rasa ingin tahu dan rasa penting
Konflik Struktural
•
Konflik struktural dibedakan atas 4 jenis :
1.
Konflik hirarkhi yakni antara top pimpinan dengan midle
manager dan atau seterusnya
1.
Konflik fungsional yakni konflik antar departemen fungsional
1.
Konflik Lini Staf konflik antara pejabat lini dan staf
1.
Konflik formal-informal yakni konflik antar group formal dan
informal
Metode Penanganan Konflik
• Metode pengurangan konflik ( Cooling down )
• Membiarkan konflik tersebut hingga mereka yang berkonflik
terlihat muali mengendor atau mengalihkan perhatian
mereka yang berkonflik dengan cara menghadapkan
perhatian terhadap musuh bersama
• Pengurangan konflik dalam bentuk lainnya adalah dengan
cara :
» Conflict Grievence procedure
» Suggestion Box
» Konseling
• Metode Penyelesaian Konflik
• Metode mendominasi dan menekan sehingga hasil
penyelesaiannya win –lose; win-win; lose-lose
Langkah-langkah
Penanganan Konflik
• Mempelajari dan mendefinisikan pokok masalah
• Mengumpulkan keterangan / fakta
• Menganalisis dan menentukan alternatif penyelesaian
masalah
• Memutuskan alternatif yang akan digunakan
• Mengkomunikasikan hasil keputusan
• Memantau pelaksanaan langkah penyelesaian yang
diambil serta akibatnya