Transcript Bahan 4

METODE PENELITIAN
EKSPERIMEN
Dr. Adi Setiawan, M. Sc
A. PENGERTIAN
B. BEBERAPA BENTUK DESAIN
EKSPERIMEN
A. PENGERTIAN
 Dalam penelitian eksperimen ada perlakuan
(treatment) sedangkan dalam penelitian
naturalistik tidak ada perlakuan.
 Metode penelitian eksperimen : metode
penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang
lain dalam kondisi yang terkendali.
 Mencari pengaruh panas terhadap muai
panjang suatu benda. Dalam hal ini variasi
panas dan muai panjang diukur secara teliti
dan penelitian dilakukan di laboratorium
sehingga pengaruh-pengaruh variable lain dari
luar dapat dikontrol.
 Dalam penelitian-penelitian sosial, desain
penelitian yang digunakan untuk penelitian
akan sulit mendapatkan hasil yang akurat
karena banyak variable luar yang berpengaruh
dan sulit mengontrolnya.
 Misal : mencari pengaruh diklat yang diberikan
kepada para pegawai terhadap prestasi
kerjanya.
 Harus dibandingkan prestasi kerja pegawai
sebelum mendapatkan diklat dan sesudah
mendapatkan diklat.
 Prestasi kerja seseorang tidak hanya
dipengaruhi oleh diklat saja tetapi oleh variabel
lain misalnya IQ, pengalaman, pengawasan,
pendidikan dll sehingga mengukur pengaruh
diklat secara teliti sulit dilakukan.
B. BEBERAPA BENTUK
DESAIN EKSPERIMEN
1. Pre-Experimental Design
 Belum merupakan eksperimen sungguhsungguh karena masih terdapat variabel luar
yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya
variabel independen.
 One-Shot Case Study
 Terdapat suatu kelompok diberi
treatment/perlakuan selanjutnya diobservasi
hasilnya.
 Contoh : Pengaruh alat kerja baru diklat (X)
terhadap produktifitas kerja karyawan (O).
 One-Group Pretest-Posttest Design
Pada design ini terdapat pretest sebelum diberi
perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat
diketahui lebih akurat karena dapat
membandingkan dengan keadaan sebelum
diberi perlakuan.
 Intact-Group Comparison
Satu kelompok digunakan untuk penelitian
tetapi dibagi dua yaitu setengah kelompok
untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan
setengah kelompok untuk kelompok control
(yang tidak diberi perlakuan).
2. True Experimental Design

Peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang
mempengaruhi jalannya eksperimen.

Sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai
kelompok kontrol diambil secara random dari populasi
tertentu sehingga cirinya adalah kelompok kontrol dan
sampel dipilih secara random.

Posttest-only control design

Terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara
random. Kelompok pertama diberi perlakuan X dan
kelompok yang lain tidak. Jika terdapat perbedaan yang
signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara
signifikan.

Pretest-Posttest control group design

Terdapat dua kelompok yang dipilih secara random
kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal
adakah perbedaan kelompok antara eksperimen dan
kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila tidak terdapat
perbedaan antara kedua kelompok tersebut.
3. Factorial Design
 Semua kelompok dipilih secara random
kemudian masing-masing diberi pretest.
Kelompok untuk penelitian dinyatakan baik
bila setiap kelompok nilai pretestnya sama.
 Contoh :
Dilakukan penelitian untuk mengetahui
pengaruh prosedur kerja baru terhadap
kepuasan pelayanan pada masyarakat.
Untuk itu dipilih empat kelompok secara
random. Variabel moderatornya adalah jenis
kelamin yaitu laki-laki dan perempuan.
4. Quasi Experimental Design

Desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar
yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Sering tidak mungkin menggunakan sebagian para karyawan
untuk eksperimen dan sebagian tidak. Sebagian menggunakan
prosedur kerja baru yang lain tidak.
Time series design

Kelompok yang digunakan untuk penelitian diberi pretest
sampai empat kali dengan maksud untuk mengetahui
kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi
perlakuan.

Perlakuan diberikan setelah kedaan kelompok stabil. Dalam hal
ini hanya satu kelompok saja tidak perlu kontrol.
Nonequivalen Control Group Design

Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara
random.
Contoh :

Dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh perlakuan senam
pagi terhadap derajat kesehatan karyawan.