metode ilmiah & eksperimen - Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial

Download Report

Transcript metode ilmiah & eksperimen - Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial

METODE ILMIAH
&
EKSPERIMEN
Pertemuan ke-2
Metode Ilmiah


Penelitian merupakan salah satu
cara untuk memperoleh kebenaran
di dalam menjawab permasalahan
Hasil penelitian diformulasi sebagai
ilmu pengetahuan
Penelitian
Ilmu
Kebenaran
Permasalahan
 Permasalahan, muncul pertanyaan:
 Apa sesuatu itu?
 Berapa banyak hal tersebut terjadi?
 Bagaimana hubungan suatu gejala dengan
gejala yang lainnya? (hubungan sebab –
akibat)
Jenis Penelitian
Penelitian Pustaka (Literatur)
 Penelitian Lapangan

– Observasional
– Naturalistik
– Laboratorium
– Studi Kasus
• Korelasional
– Menghubungkan suatu variabel dengan variabel lain
tanpa melakukan manipulasi.
– Bersifat Ex post facto yaitu suatu keadaan yang terjadi
tanpa adanya suatu perlakuan peneliti.
– Ex: status sosial, tingkat pendidikan, inteligensi.
– Pertanyaan penelitian; apakah terdapat suatu relasi
antara variabel A dan B (ada hubungan kausalitas
atau mandiri)
Eksperimen
– Penelitian yang dilakukan dengan melakukan
manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui
akibat manipulasi terhadap perilaku individu
yang diamati.
– Eksperimen dilakukan untuk mengetahui efek
yang ditimbulkan dari perlakuan yang
diberikan secara sengaja oleh peneliti
– Penelitian eksperimen bersifat prediktif yaitu
meramalkan akibat dari suatu manipulasi
terhadap variabel penelitian.
Perkembangan Penelitian eksperimen

Humprey Gilbert (1539 – 1583)
– Navigator Inggris
– Membuktikan kesalahan Forta bahwa besi akan
berubah menjadi besi berani (magnet) setelah
digosok dengan berlian.

Galileo Galilei (1564 – 1642)
– Membantah hukum Aristoteles yang menyatakan
kecepatan benda yang jatuh sebanding dengan
berat benda tersebut.

Johanes Mueller (1801 – 1858)


Herman von Helmholtz (1821 – 1984)


Tipe sensasi yang dihasilkan oleh saraf sensasi adalah
tunggal sesuai dengan yang dirangsang sebelumnya.
Melanjutkan penelitian sensasi menghubungkan
dengan warna primer.
Wilhelm M. Wundt (1832 – 1920)


Studi mengenai sensasi, persepsi, perasaan,
kesadaran dan pengindraan.
Tahun 1879 mendirikan laboratorium psikologi
eksperimen di Leipzig Jerman.
 Ivan


Pavlov dan Skinner
Classical Conditioning
Operant Conditioning
 Harlow

(1964)
Efek perlakuan terhadap perilaku kera
Pengertian Penelitian
Eksperimen


Penelitian yang dikembangkan untuk
mempelajari fenomena dalam kerangka
hubungan sebab – akibat yang
dilakukan dengan memberikan
perlakuan oleh peneliti kepada subjek.
Dipelajari efek perlakuan tersebut
dengan mengendalikan variabel yang
tidak dikehendaki.
Tiga Ciri Esensial
Penelitian Eksperimen
Manipulasi/perlakuan/treatment yang secara
sengaja dilakukan oleh peneliti.
Ex; temperatur, model pengajaran, terapi, dll.
Manipulasi merupakan variabel bebas dan
merupakan ciri utama dan pembeda dengan
penelitian yang lain.
Memonitor akibat (efek) yang ditimbulkan dari
suatu manipulasi. Efek perlakuan ini berupa
perilaku khusus yang ditargetkan.
Pengendalian pengaruh variabel yang tidak
dikehendaki sehingga dapat difahami bahwa
gejala yang terjadi disebabkan manipulasi.
Tujuan Eksperimen
 Menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab
akibat antara perlakuan dengan efeknya.
 Memprediksi efek suatu perlakuan pada
variabel yang diamati.
 Mempelajari berapa besar hubungan sebab
akibat tersebut. Jika memiliki hubungan yang
signifikan maka perlakuan pada eksperimen
tersebut bersifat sufficient yaitu variabel
perlakuan cukup memadai bagi terjadinya
akibat atau perubahan perilaku.
Eksperimen Laboratorium
dan Eksperimen Lapangan
 Eksperimen Laboratorium banyak dilakukan
untuk mengamati akibat perlakuan dengan
mengendalikan variabel yang tidak
dikehendaki secara ketat.
 Eksperimen Laboratorium bersifat artifisial
yaitu dibuat sebagaimana yang dikehendaki
peneliti.
 Kritik terhadap Eksperimen Laboratorium
adalah kesulitan dalam generalisasi ke dalam
populasi masyarakat luas.
Lanjutan . . .
 Eksperimen Lapangan dilakukan pada
suasana alamiah (kelas, rumah sakit, jalan
raya), situasinya lebih longgar. Variabel
bebas dimanipulasi oleh peneliti tetapi
pelaksanaannya di luar laboratorium.
 Eksperimen Lapangan lebih longgar dalam
pengendalian variabel yang tidak dihendaki
 Kritik terhadap Eksperimen Lapangan adalah
lemahnya pengendalian variabel yang tidak
teramati dan dimungkinkan turut
mempengaruhi hasil pengukuran.
Perbandingan Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen menggunakan
manipulasi sedangkan penelitian
observasional tidak ada manipulasi.
 Penelitian eksperimen melakukan kontrol
terhadap variabel yang tidak dihendaki
sedangkan penelitian observasional tidak
ada kontrol.

Lanjutan

Penelitian eksperimen dilakukan untuk
menguji hipotesis yang bersifat sufficient
condition yaitu apakah variabel bebas
merupakan kondisi yang cukup memadai
untuk menimbulkan akibat pada variabel
terkatinya, sedangkan penelitian
observasional lebih bersifat menguji
hipotesis causative factor yaitu suatu
variabel bebas memiliki kontribusi dalam
jumlah tertentu untuk menimbulkan suatu
gejala pada variabel terkait.
Keunggulan dan Keterbatasan
Eksperimen

Keunggulan
Eksperimen didesain untuk dapat
mengendalikan secara ketat pada variabel
ekstra yang tidak berhubungan dengan
variabel yang diteliti
 Memiliki efisiensi yang tinggi, penelitian
eksperimen dapat dilakukan pada populasi
yang sangat terbatas sehingga tidak
membutuhkan banyak subjek yang terlibat
dalam eksperimen


Keterbatasan





Hasil penelitian khususnya di lab dipandang tidak
selalu sejalan dengan keadaan di lapangan.
Metodologi eksperimental diadopsi dari logika
positivisme dan ilmu alamiah yang diterapkan pada
ilmu perilaku.
Beberapa variabel secara moral atau hukum tidak
dapat dimanipulasi.
Sekalipun legal secara moral dan hukum tetapi
secara ekonomi atau teknik pengetahuan tidak
memiliki sumber yang memadai.
Tidak mungkin menggunakan ukuran absolut
(absolute size) dari skor pada pengukuran variabel
penelitian. Kesulitan untuk generalisasi terhadap
situasi lain secara pasti dari hasil eksperimen.