M ETODE PENELITIAN

Download Report

Transcript M ETODE PENELITIAN

ALAS KATA
Kiranya yang harus diketahui oleh peneliti sebelum melaksanakan
penelitian, maka sekurang-kurang tiga pertanyaan yang perlu dijawab oleh
sipeneliti, yakni :
1.
Urutan kerja apakah yang harus dilakukan dalam melaksanakan
penelitian ?
2.
Alat-alat apa yang digunakan dalam mengukur ataupun dalam
mengumpulkan data ?
3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut ?
Untuk diingat di dalam penelitian ada prosedur, dan prosedur secara hakiki
akan memberikan kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan yang harus
dilakukan dalam suatu penelitian. Demikian pula teknik penelitian adalah
alat-alat pengukur apa yang diperlukan dalam melaksanakan suatu
penelitian. Sedangkan metode penelitian yang akan memandu si peneliti
tentang urut-urut bagaimana penelitian dilakukan.
TINGKATAN PENELITIAN
Bila dilihat dari darajat kepastian jawaban, penelitian pendidikan dapat
dibedakan menjadi beberapa tingkatan. (1) Tingkatan yang paling rendah
derajat kepastian jawabannya adalah penelitian historis, yakni penelitian yang
bertujuan mengungkapkan kembali fakta dan peristiwa masa lalu, sampelnya
tidak terkendali, sumber datanya terbatas. (2)
Tingkatan meningkat dari
histories adalah penelitian eksploratif atau penelitian penjajagan, aspek
penelitiannya lebih luas, karena sifatnya penjajagan, peneliti sering
memberikan batasan terhadap lingkup penelitiannya. (3) Tingkatan di atasnya
lagi penelitian deskriptif, yakni menetapkan rancangan penelitian secara
seksama, sample cukup memadai dan bias dikendalikan sesuai dengan
kaidah penelitian, alat pengumpul data disiapkan, dan masalah yang diangkat
sangat krusial dan actual. (4) Tingkatan penelitian expost facto, apabila
hubungan kausaL atau korelasional mengenai hal-hal yang telah terjadi dapat
diungkapkan, dan derajat kepastian penelitian sudah semakin tinggi. (5)
Tingkatan yang paling tinggi tingkat kepastiannya adalah penelitian
eksperimen, lebih melihat kepada masa depan dan bersifat prediktif.
M ETODE PENELITIAN
Kiranya yang harus diketahui oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian,
maka sekurang-kurang tiga pertanyaan yang perlu dijawab oleh sipeneliti,
yakni :
1. Urutan kerja apakah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian
?
2. Alat-alat apa yang digunakan dalam mengukur ataupun dalam
mengumpulkan data ?
3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut ?
Apabila suatu penelitian dikerjakan dengan menggunakan kuestioner sebagai
alat dalam mengumpulkan data, maka yang dibicarakan di sini adalah
teknik penelitian. Demikian pula seorang peneliti bila melakukan penelitian
melalui percobaan lapangan, di mana dalam menentukan plot di lapangan,
si peneliti membagi daerah dalam 4 blok,kemudian blok-blok dibagi menjadi
4 untuk keperluan perlakuan yang akan ia kerjakan, dan seterusnya, maka
yang dibicarakan disini adalah prosedur penelitian. Bila kita membicarakan
bagaimana secara berurut
suatu penelitian dilakukan, yaitu dengan alat
apa dan prosedur bagaimana suatu penelitian dilakukan, maka yang
dibicarakan adalah metode penelitian.
Apabila suatu penelitian dikerjakan dengan menggunakan kuestioner sebagai
alat dalam mengumpulkan data, maka yang dibicarakan di sini adalah
teknik penelitian. Demikian pula seorang peneliti bila melakukan penelitian
melalui percobaan lapangan, di mana dalam menentukan plot di lapangan,
si peneliti membagi daerah dalam 4 blok,kemudian blok-blok dibagi menjadi
4 untuk keperluan perlakuan yang akan ia kerjakan, dan seterusnya, maka
yang dibicarakan disini adalah prosedur penelitian. Bila kita membicarakan
bagaimana secara berurut suatu penelitian dilakukan, yaitu dengan alat
apa dan prosedur bagaimana suatu penelitian dilakukan, maka yang
dibicarakan adalah metode penelitian.
Oleh sebab itu seorang peneliti dapat memilih jenis-jenis metode penelitian,
sudah barang tentu sipeneliti akan memilih metode penelitian akan
berkaitan dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan.
Desain penelitian harus sesuai dengan metode penelitian yang dipilih, dan
prosedur serta alat yang digunakan dalam penelitian harus pula cocok
dengan metode penelitian.
METODE PENELITIAN EKSPERIMEN
Eksperimen dianggap sebagai metode penelitian yang paling canggih dan
dilakukan untuk menguji hipotesis. Metode ini mengungkapkan hubungan
antara dua variable atau lebih atau mencari pengaruh suatu variabel dengan
variabel lainnya.
Dalam penelitian ini peneliti dapat mengajukan satu hidpotesis atau lebih
yang menyatakan sifat dari hubungan variabel yang diharapkan. Eksperimen
memiliki sifat prediktif, dan peneliti mengamati konsekuensi perlakuan, dan
mencurahkan segala perhatiannya pada manipulasi variabel dan kontrol
terhadap variabel-variabel lainnya serta mengukur hasil-hasilnya.
Penelitian eksperimen mengandung tiga ciri pokok, yakni (1) adanya variabel
bebas yang dimanipulasikan; (2) adanya pengendalian/pengontrolan semua
variabel lain kecuali variabel bebas; (3) adanya pengamatan/pengukuran
terhadap variabel terikat sebagai efek variabel bebas.
Dalam penelitian eksperimen terdapat dua variabel menjadi tujuan utama,
yakni variabel bebas dan variabel terikat.
METODE PENELITIAN EX POST FACTO
Ex Post Facto artinya sesudah fakta, dan sebagai metode penelitian
menunjukkan kepada perlakuan atau manipulasi variabel bebas X telah
terjadi sebelumnya sehingga peneliti tidak perlu memberi perlakuan lagi,
tinggal melihat efeknya saja dari variabel terikat.
Metode ex post facto dapat dilakukan apabila peneliti telah yakin bahwa
perlakuan variabel bebas telah terjadi sebelumnya.Metode ini banyak
dilakukan pada penelitian pendidikan, sebab tidak semua masalah dapat
diteliti dengan metode eksperimen.
Pertanyaan-pertanyaan yang sulit dilakukan melalui penelitian eksperimen,
seperti pertanyaan, mengapa siswa malas belajar ? faktor dominan yang
berpengaruh terhadap prestasi belajar ? bagaimana pengaruh sikap
terhadap prestasi belajar ? Bagaiman status ekonomi orang tua terhadap
prestasi belajar anak di sekolah ?. Variablel variabel status sosial
ekonomi, integensi, sikap, motivasi, lingkungan, keluarga, merupakan ciri
atau karakteristik yang telah ada dalam diri subyek dan tidak mungkin
dilakukan manipulasi/perlakuan oleh peneliti.
METODE PENELITIAN DESKRIPTIF
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu
gejala, peristiwa,kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Dengan
perkataan lain, penelitian ini mengambil masalah atau memusatkan
perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat
penelitian dilaksanakan. Sehingga penelitian deskriptif lebih berfungsi untuk
memecahkan masalah praktis pendidikan, dan sedikit sekali untuk
pengembangan ilmu.
Penelitian ini berusaha untuk memotret peristiwa dan kejadian
yang menjadi pusat perhatiannya, dan kemudian digambarkan atau
dilukiskan sebagaimana adanya. Permasalahan penelitian adalah manakala
terjadi pada saat penelitian dilaksanakan, sehingga pemanfaatan temua ini
berlaku pada saa itu pula, dan belum tentu relevan untuk masa yang
akan datang.
Penelitian deskriptif tidak selalu menuntut adanya hipotesis, demikian pula
manipulasi dan perlakuan tidak diperlukan, sebab gejala dan peristiwa
sudah ada, peneliti tinggal mendeskripsikannya. Variabell bisa saja tunggal
atau lebih dari satu variabel, bahkan bisa mendeskripsikan hubungan antar
variabel
METODE PENELITIAN HISTORIS
Penelitian historis adalah usaha untuk mempelajari dan menggali fakta-fakta
dan menyusun kesimpulan mengenai persitiwa-peristiwa masa lampau.
Dalam penelitian ini peneliti dituntut menemukan fakta, menilai dan
menafsirkan fakta yang diperolehnya secara sistematis dan obyektif
memahami masa lampau. Temuan masa lampau tersebut dapat dijadikan
bahan untuk masa sekarang dan meramalkan peristiwa masa datang.
Ada dua sumber yang biasa digunakan dalam penelitian historis, yakni
sumber primair (utama) dan sumber sekunder (kedua). Sumber utama
antara lain dokumen, peninggalan langsung dari peristiwa dan catatan saksi
mata. Misalnya, notulen rapat, rekaman kejadian, seni, saksi mata, dan
lain-lain. Sumber kedua adalah sumber dari tangan kedua seperti bukubuku, artikel, hasil penelitian, ensiklopedia, dan lain-lain.
Dua pemikiran yang telah digunakan dalam menilai sumber historis, adalah
kritik eksternal dan kritik internal. Kritik ekstern masuk kritik yang
menanyakan keaslian data atau infor Misalnya, apakah notulen rapat itu
asli atau tidak, apakah tan ngannya asli atau tidak, apakah karya seni ini
asli dihasilkan atau bukan dan seterusnya