Peran Serta Masyarakat Dalam Peningkatan Mutu Sekolah

Download Report

Transcript Peran Serta Masyarakat Dalam Peningkatan Mutu Sekolah

Oleh:
Drs. Mulyatno, M.Pd
Disampaikan dalam Fasilitasi Kepala Sekolah
Tentang Replikasi Manajemen Berbasis Sekolah
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah
Anak
Didik
Sikap Relegius
Sikap Sosial
Pengetahuan
Keterampilan
Pembenahan kurikulum ini ….
Membuat siswa menjadi mandiri
Berkreasi dan berdikari
Berefleksi meningkatkan diri
Kita ingin generasi nanti
Baik budi berprestasi
Kita ingin generasi nanti
Rendah hati, tahan uji
Ku tak ingin siswa kita nanti
Hanya menambah jadi beban negeri
Ku tak ingin siswa kita nanti
Terus ragu tidak berkreasi
Ku tak ingin hanya nilai tinggi
Tapi pintar membohongi
Ku tak ingin hanya nilai tinggi
Tapi tamak, tinggi hati
Sudahkah upaya
tersebut menjawab
problem Pendidikan
Nasional?
Terobosan baru
Mengatasi Problem
Pengelolaan Pendidikan
Memperbaiki Sistem
Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS)
Sistem Pengelolaan
Sekolah
Memiliki 15 Karakter
1.
2.
3.
4.
5.
Efektifitas pembelajaran tinggi
Kepemimpinan kepala sekolah kuat
Lingkungan sekolah aman dan tertib
Sekolah memiliki budaya mutu
Teamwork sekolah kompak, cerdas, dan
Selanjutnya 
dinamis.
6. Sekolah memiliki kewenangan.
7. Partisipasi warga sekolah dan
masyarakat tinggi.
8. Transparasi manajemen di sekolah
9. Sekolah memiliki kemauan untuk berubah
10. Evaluasi dan perbaikan sekolah dilakukan secara
berkelanjutan
11. Responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan
12. Memiliki komunikasi yang baik
13. Sekolah Memiliki akuntabilitas
14. Manajemen lingkungan hidup sekolah bagus
15. Kemampuan menjaga sustainbilitas sekolah
M
B
S
Model pengelolaan pendidikan
yang memberikan otonomi dan
keluwesan lebih besar kepada
sekolah untuk meningkatkan
mutu pendidikan
Karakter MBS
Pendekatan Sistem
INPUT
PROSES
OUTPUT
PSM
?
“Kontribusi, sumbangan,
keikutsertaan masyarakat
dalam upaya peningkatan
mutu pendidikan”
Setujukah Anda?
Perencanaan
Pelaksanaan
Monev Pendidikan
Melibatkan peran
serta masyarakat
Kondisi saat ini di sekolah?
Lembaga
Sos-Bud
Dunia
UsahaIndustri
Tokoh
AgamaMasyarakat
Orang
Tua
Lembaga
Sos-Bud
Dunia
UsahaIndustri
SEKOLAH
BORONG
Tokoh
AgamaMasyarakat
Orang
Tua
P
S
M
Konsep Peran Serta Masyarakat (PSM)
Pendidikan bukan hanya
tanggung jawab pemerintah
,sekolah, dan guru, tetapi
tanggung jawab keluarga dan
masyarakat
Konsep Peran Serta Masyarakat (PSM)
Keluarga dan Masyarakat
memiliki tanggung jawab besar
dalam membantu pendidikan
menjadi bermutu:
 bantuan dana,
 teknis edukatif (KBM),
 sebagai tenaga pengajar,
 berdiskusi tentang kemajuan
pendidikan.
Komponen PSM
Orang Tua = Mitra Sekolah
sebagai
 Pemantau kegiatan belajar anak di
rumah (pengganti guru di rumah).
 Pemberi masukan dan dukungan demi
kemajuan sekolah (sebagai bagian dari
Komite Sekolah).
Bentuk Partisipasi Orang Tua untuk kemajuan
sekolah dapat diwujudkan dalam:
Pembelajaran
Perencanaan
pengembangan sekolah
Pengelolaan kelas
 Peran Serta Orang tua dalam Pembelajaran
Partisipasi orang tua umumnya masih bersifat dukungan input
(dana), bukan pada proses pendidikan sebagai inti kegiatan
mendidik.
Sekolah perlu memberi kesempatan mengajak dan melibatkan
orang tua dalam pelaksanaan kurikulum (KBM), misalnya:
-
Mengoptimalkan buku komunikasi laporan yang dibuat
guru atas apa yang dilakukan siswa, orang tua memberi
tanggapan, harapan terhadap guru, atau hal lainnya.
-
Orang tua yang menekuni secara khusus dan ahli pada
bidang tertentu (menari, bermain musik, berbahasa Inggris,
dsb) hadir dan mengajar secara klasikal.
 Peran Serta Orang Tua dalam Pembelajaran
Bagaimana dengan sekolah kita?
Hal-hal apa saja yang dapat diperankan
orang tua siswa dalam pembelajaran di
sekolah?
NO
BENTUK KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN
EVALUASI
 Peran Serta Orang Tua dalam Perencanaan Pengembangan Sekolah
Banyak cara yang dapat ditempuh untuk melibatkan orang tua
siswa dalam rencana pengembangan sekolah, misal bersama-sama
membahas dan memberikan masukan untuk peningkatan mutu
sekolah, kemudian hasilnya dilaporkan kepala sekolah.
Cobalah Anda isi kolom-kolom di bawah ini dengan berbagai
pengetahuan, pengalaman, atau pemikiran Anda tentang kesertaan
orang tua dalam perencanaan pengembangan sekolah:
NO
PERAN SERTA ORTU DALAM
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
WUJUD
SASARAN YANG
INGIN DICAPAI
 Peran Serta Orang Tua dalam Pengelolaan Kelas
Pengaturan kelas dapat dilakukan berdasarkan masukan dengan
dan/atau kompromi dengan para orang tua. Misalnya, dalam hal isi
dan penataan pajangan kelas, serta pengaturan tempat duduk dan
kenyamanan kelas.
Pemenuhan kebutuhan kelas dengan mengenali jenis peran serta
orang tua dalam pengelolaan kelas, mencatat keadaan sekarang,
dan kondisi yang dikehendaki, serta menemu-kenali hambatanhambatan yang dihadapi.
N
O
JENIS PERAN SERTA DLM
KONDISI
PENGELOLAAN KELAS
SEKARANG
KEADAAN YANG
DIKEHENDAKI
KELAK
HAMBATANHAMBATAN
Tokoh Masyarakat
Masyarakat
Tokoh Agama
Dunia Usaha/Industri
Lembaga Sos-Bud
Partisipasi masyarakat tidak akan muncul
dengan sendirinya tapi perlu diberdayakan,
misalnya dengan cara:
 Melibatkan orang tua, komite sekolah serta
tokoh masyarakat untuk membahas
perencanaan kegiatan program-program
sekolah;
 Membangun prinsip saling menguntungkan
antara sekolah dan masyarakat;
 …
 Memanfaatkan tenaga-tenaga terdidik,
terampil dan berkecakapan di lingkungan
sekolah untuk membantu pengembangan dan
pelaksanaan program sekolah;
 Menyertakan wakil instansi dan organisasi
komite sekolah dalam kegiatan sekolah, seperti
ekstrakurikuler atau acara tahunan sekolah.
Penyertaan masyarakat dalam pengelolaan sekolah
hendaknya dilakukan secara integral, sinergis, dan efektif,
dengan memperhatikan keterbukaan sekolah untuk
menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab
masyarakat dalam meningkatkan mutu sekolah.
Pentingnya Pemberdayaan Masyarakat
Kontribusi masyarakat dalam proses pendidikan dapat
memberi sumbangsih kepada sekolah, antara lain:
 Mengoptimalkan terwujudnya visi dan misi sekolah;
 Dapat memenuhi kebutuhan pendidikan peserta didik
dan peningkatan mutu belajar;
 Kegiatan operasional, kinerja, dan produktivitas
sekolah dapat terbantu.
 Membuka paradigma baru, bahwa pendidikan
bukanlah urusan pemerintah, sekolah dan guru tetapi
tanggungjawab bersama: keluarga, masyarakat dan
negara..
Peran Serta Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama
(1) Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua
peserta didik;
(2) Memelihara dan mengembangkan hubungan lembaga
pendidikan dengan lembaga-lembaga pemerintah,
swasta, dan organisasi sosial;
(3) Memberikan pengertian kepada masyarakat tentang
fungsi sekolah melalui bermacam-macam teknik
komunikasi (rapat orang tua peserta didik, majalah,
surat kabar, radio, televisi, open house, penerbitan
buletin, kunjungan ke madrasah, kunjungan ke
rumah orang tua peserta didik, dan laporan bulanan)
(Sutikno, 2012: 95)
Peran Serta Dunia Usaha/Industri
Dunia usaha dan industri merupakan salah satu stakeholders
pendidikan, yang dapat menopang terjadinya pelaksanaan
pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Peran serta dunia usaha dan industri dalam MBS dapat
diwujudkan dalam bentuk
 Partisipasi penggalangan dana, pengadaan fasilitas
sarana dan prasarana sekolah,
 Penciptaan relasi eksternal yang dapat memberikan
akses yang lebih luas dalam membangun hubungan
sekolah dengan masyarakat,
 Membantu pengembangan SDM pendidikan, khususnya
yang berkaitan dengan teknik-teknik pengembangan
mutu pendidikan.
Peran Serta Lembaga Sosial Budaya
Dalam perkembangan landasan sosial budaya memiliki fungsi yang
amat penting dalam dunia pendidikan, yaitu :
1. Mewujudkan masyarakat yang cerdas, yaitu masyarakat yang
pancasilais yang memiliki cita-cita dan harapan dapat demokratis
dan beradab, menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia dan
bertanggung jawab dan berakhlak mulia tertib dan sadar hukum,
kooperatif dan kompetitif serta memiliki kesadaran dan solidaritas
antar generasi dan antara bangsa.
2. Pengendalian Sosial, pengendalian sosial berfungsi memberantas
atau memperbaiki suatu perilaku menyimpang dan menyimpang
terjadinya perilaku menyimpang. Pengendalian sosial juga
berfungsi melindungi kesejahteraan masyarakat seperti lembaga
pemasyarakatan dan lembaga pendidikan.
3. . . . 
Peran Serta Lembaga Sosial Budaya
3. Analisis Kedudukan Pendidikan dalam Masyarakat. Hubungan
antara lembaga pendidikan dengan masyarakat dapat dianalogikan
sebagai selembar kain batik. Dalam hal ini motif-motif atau polapola gambarnya adalah lembaga pendidikan dan kain latarnya
adalah masyarakat. Antara lembaga pendidikan dengan
masyarakat terjadi hubungan timbal balik simbiosis mutualisme.
Pendidikan atau sekolah memberi manfaat untuk meningkatkan
peranan mereka sebagai warga masyarakat.
4. Meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Tuhan YME. Pendidikan
sebagai budaya haruslah dapat membuat anak-anak
mengembangkan kata hati dan perasaannya taat terhadap ajaranajaran agama yang dipeluknya.
5. Transmisi budaya sekolah berfungsi sebagai reproduksi budaya
menempatkan sekolah sebagai pusat penelitian dan
pengembangan.
Keluarga
Masyarakat
KOMITE
SEKOLAH
MUTU
PENDIDIKAN
 Sebagai Lembaga PEMBERI
PERTIMBANGAN (advisory
agency)
 Sebagai Lembaga PENDUKUNG
(supporting agency)
 Sebagai Lembaga PENGONTROL
(controlling agency)
 Sebagai MEDIATOR
1. Mendorong tumbuhnya perhatian dan
komitment masyarakat terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu
2. Melakukan kerjasama dengan masyarakat
(perorangan/organisasi/dunia usaha dan dunia
industri (DUDI) dan pemerintah berkenaan
dengan penyelenggaraan pendidikan bermutu
3. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide,
tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan
yang diajukan oleh masyarakat
4. . . . 
4. Memberikan masukan, pertimbangan, dan
rekomendasi kepada satuan pendidikan,
mengenai:
a. Kebijakan dan program pendidikan
b. Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)
c. Rencana Anggaran Pendidikan dan
d. Belanja Sekolah (RAPBS)
e. Kriteria kinerja satuan pendidikan
f. Kriteria tenada kependidikan
g. Kriteria fasilitas pendidikan
h. Hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan
5. . . . 
5. Mendorong orang tua siswa dan masyarakat
untuk berpartisipasi dalam pendidikan guna
mendukung peningkatan mutu pendidikan dan
pemerataan pendidikan
6. Menggalang dana masyarakat dalam rangka
pembiayaan penyelenggaraan pendidikan di
satuan pendidikan
7. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap
kebijakan, program, dan keluaran pendidikan di
satuan pendidikan
Bagaimana Membangun
Organisasi Komite Sekolah
yang Efektif?
1. Penyamaan Visi
2. Membangun Tim yang Efektif
3. Mengembangkan Kreativitas
1. Identifikasi Masalah
Masalah utama yang harus diidentifikasi adalah masalah
pendidikan di satuan pendidikan, bukan masalah organisasi
Komite Sekolah
2. Penentuan Prioritas
Pilih masalah-masalah yang merupakan prioritas untuk
dipecahkan dalam jangka pendek, kaitkan dengan
ketersediaan personel, dana, dan fasilitas penunjang
3. Analisis Masalah
Lakukan analisis masalah pada masalah yang terpilih
sebagai prioritas:
- Identifikasi akar masalah
- Identifikasi faktor-faktor penyebab masalah
- Buat daftar alternatif kemungkinan pemecahan masalah
dan untung/rugi masing-masing alternatif
- Pilih alternatif terbaik berdasarkan kesepakatan bersama
- Buat perencanaan untuk pemecahan masalah
4. Penentuan Prioritas
Pelaksanaan program dilaksanakan berdasarkan
perencanaan program, yang dituturunkan ke dalam rencana
aksi yang disusun dalam sebuah matriks
Contoh Matriks Rencana Aksi :
Topik
masalah
Masalah A
Kegiatan
yang dapat Waktu yang
mengatasi dibutuhkan
masalah
Sumber
daya yang
diperlukan
Penang
gungjawab
Indikator
keberhasilan
pemecahan
Masalah
1.
2.
Masalah B
Masalah C
5. Pelaksanaan Program
Berdasarkan rencana aksi, penanggung jawab program
kemudian melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah
disusun dalam matriks rencana aksi
6. Evaluasi Program
• Evaluasi program dilaksanakan selama berjalannya
kegiatan. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan
indikator keberhasilan program/kegiatan dengan hasil
yang berhasil dicapai ( di bawah target atau di atas target)
• Lakukan analisis dan tindakan koreksi bila pencapaian
hasil berada di bawah target.
• Ada baiknya siklus perencanaan : Plan > Do > Chec >
Action diterapkan
6. Evaluasi Program
• Evaluasi program dilaksanakan selama berjalannya
kegiatan. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan
indikator keberhasilan program/kegiatan dengan hasil
yang berhasil dicapai ( di bawah target atau di atas target)
• Lakukan analisis dan tindakan koreksi bila pencapaian
hasil berada di bawah target.
• Ada baiknya siklus perencanaan : Plan > Do > Chec >
Action diterapkan