STANDAR MUTU PELAYANAN I

Download Report

Transcript STANDAR MUTU PELAYANAN I

Standar
Adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang
dibakukan, disusun berdasarkan konsensus semua
pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat2
kesehatan, keselamatan, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman
perkembangan masa kini dan masa yang akan
datang untuk memperoleh manfaat yang
sebesar2nya.
Berhubungan dengan mutu pemeliharaan
atau pelayanan yang disediakan
 Berhubungan dengan optimalisasi sumber
daya yang ada
 Kepatuhannya dapat diukur

1.
2.
3.
4.
5.
Dapat diobservasi
Dapat diukur
Realistik
Mudah dilakukan
Dibutuhkan
Standar negatif adalah nilai standar yang
menunjukkan dimana nilai makin rendah
menunjukkan indikator atau kriteria
kesehatan yang makin baik. Ex: IMR, MMR,
KKP
2. Standar positif kebalikan dari standar
negatif, bila nilai tsb diatas nilai standar
disebut baik Ex: angka harapan hidup,
angka melek huruf
1.

Standar mutu pada elemen input dan outcome
merupakan angka. Ex: standar infeksi pasca
bedah 2%

Standar mutu dalam proses berupa standar
prosedur/proses, yang dikenal dengan standar
pelayanan minimal (SPM). Ex: SPM waktu tunggu
pelayanan di IRJ RS “X” adl 45 menit

Protap/SOP merupakan tata cara atau tahapan
yang dibakukan yang harus dilalui untuk
menyelesaikan suatu proses kerja atau aktifitas
rutin. Ex: SOP pemasangan infus.
Harus ada pada setiap kegiatan
 Selalu berubah mengikuti perubahan
 Harus selalu didokumentasikan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mempertahankan tingkat penampilan kerja
Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan
tertentu
Menghindari kesalahan, keraguan, duplikasi,
pemborosan
Sebagai cara atau parameter dalam
meningkatkan mutu
Menjamin penggunaan sumber daya secara
efektif dan efisien
Menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung
jawab
Melindungi organisasi dan petugas dari tuntutan
hukum
a. Standar pelayanan umum (2)
b. Standar pelayanan antenatal (6)
c. Standar pertolongan persalinan (4)
d.Standar pelayanan nifas (3)
e. Standar PGDON (9)
a. Standar pelayanan umum
S1. persiapan untuk kehidupan keluarga sehat
S2. pencatatan dan pelaporan
b. Standar pelayanan antenatal
S3. identifikasi bumil
S4. pemeriksaan dan pemantauan antenatal
S5. palpasi abdominal
S6. pengelolaan anemia pada kehamilan
S7. pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
S8. persiapan kehamilan
c. Standar pertolongan persalinan
S9. asuhan persalinan kala I
S10. persalinan kala II yang aman
S11. penatalaksanaan aktif persalinan kala III
S12. penanganan kala II dengan gawat janin
melalui epistomi
d. Standar pelayanan nifas
S13. perawatan bayi baru lahir
S14. penanganan pada 2 jam pasca
persalinan
S15. pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa
nifas
e. Standar pelayanan PGDON
S16. penanganan pendarahan dalam kehamilan
trim.III
S17. penanganan kegawatan dan eklampsia
S18. penanganan kegawatan pada partus
lama/macet
S19. persalinan dengan menggunakan vakum
ekstraktor
S20. penanganan retentio placenta
S21. penanganan perdarahan postpartum primer
S22. penanganan perdarahan postpartum
sekunder
S23. penanganan sepsis puerperalis
S24. penanganan asfiksia neonatarum
…keadaan minimal yang harus
dipenuhi untuk menjamin yankes
bermutu.
1. Standar Masukan (input)
5M+1T (man,
money,material,machine,market +
technology)
2. Standar Lingkungan
kebijakan, sistem manajemen, pola
organisasi
3. Standar Proses (process)
SOP (standar operating proccedure)
4. Standar keluaran (outcome)
kepuasan pelanggan, ketepatan,
efisiensi dan efektifitas
Standar lingkungan
Standar input
Standar procces
Standar outcome
Penyimpangan
Penyimpangan
“Penyebab”
Masalah mutu
Masalah mutu
Persiapan menjaga mutu pelayanan
kebidanan :
 Jaga mutu bersifat intern  memberi
keyakinan pada manajemen.
 Jaga mutu bersifat extern  memberi
keyakinan pada pelanggan dan pihak
lainnya.
QA  peningkatan mutu dg berbasis
pencegahan dan pemecahan masalah
QA dilaksanakan dg :
• Individual based penjagaan mutu yg
dilakukan oleh pengambil keputusan,
baik bisnis maupun fungsional (monev)
• Team based  kelompok pemecah
masalah dalam organisasi, baik dalam
departemen maupun lintas sector.
QA
Individual Based
Program :
1. Pemantauan
2. Penilaian
3. Pengendalian
(koreksi)
U : Understand improvement needs
S : State the problems
E : Evaluate the root of cuses
Team Based Activity :
U
S
E
Plan
Action
Do
Check
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Menetapkan masalah mutu yang
diselenggarakan
Menetapkan prioritas masalah
Analisis masalah
Kajian masalah
Menetapkan dan menyusun upaya
penyelesaian
Melaksanakan penyelesaian
Memantau dan menilai kembali masalah
Menetapkan masalah &
prioritas mutu
Menyusun saran dan RTL
(Rencana Tindak Lanjut)
Menetapkan penyebab
& prioritas masalah
Menilai hasil yang
dicapai
Menetapkan cara
perbaikan mutu
Melaksanakan
perbaikan mutu

Kepuasan pelanggan (customer satisfaction)
 suatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan
dan harapan pasien dapat dipenuhi melalui
produk atau jasa yang dikonsumsi.
 hasil dari suatu evaluasi (pembandingan) dari
apa yang didapat dengan apa yang diharapkan.
Faktor yang mempengaruhi kepuasan :
Mutu produk (Product quality)
bgmn konsumen akan merasa puas atas
produk barang yang digunakan. Dimensi yg
membentuk kualitas produk misalnya;
performance, reliability, feature,durability,etc
 Mutu layanan (Service quality)
bgmn konsumen akan merasa puas atas
jasa yang telah dikonsumsinya. Ex:
assurance, empathy, responsiveness.

Faktor emosi (Emotional factor)
keyakinan dan rasa bangga thdp produk
atau jasa yang digunakan dibandingkan
dengan pesaing.
 Harga (Price)
harga dari produk/jasa yang diukur dari
value (nilai) manfaat dibandingkan dgn
biaya yang dikeluarkan konsumen.
 Biaya transport (Cost of aquiring)
biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan produk/jasa.

Ketepatan
ketepatan dalam pemberian pelayanan =
sesuai harapan pasien = sesuai standar dan
etika profesi.
 Efisiensi
melakukan sesuatu secara benar (do the
thing right).
 Efektifitas
melakukan sesuatu yang benar (do the
right thing), sesuai kebutuhan pelanggan.
