PENGENDALIAN MUTU HASIL TERNAK 1 sd 6
Download
Report
Transcript PENGENDALIAN MUTU HASIL TERNAK 1 sd 6
PMHT
PENDAHULUAN
Pengawasan mutu Bahan mentah proses
produk akhir semua skala industry
Pengendalian mutu industry yg dapat
mengendalikan sendiri industry besar
Pengawasan mutu :
- Objektif alat
- Kemanusiaan seleara, sosbud, kepercayaan
Peranan Pengawasan
Pengawasan sangat erat berhubungan dengan
Produk atau benda yang dibutuhkan manusia
Punya manfaat/daya pemuas bagi manusia.
KOMODITAS benda ekonomis yang telah disiapkan
untuk diperdagangkan atau dapat ditukar.
Perkembangan arti ekonomis benda dan kebutuhannya:
Benda Benda Ekonomis Komoditas Barang
Konsumsi
MUTU NILAI PEMUAS KONSUMEN
Mutu timbul karena adanya perbedaan nilai pemuas
Peranan Pengawasan
PERANAN MUTU
Menjaga nama baik perusahaan dan dalam
pengembangan usaha
Perbedan mutu produk disebabkan oleh:
Perbedaan bahan asal
Cara pengolahan
Proses selanjutnya
Penanganan akhir.
Peranan Pengawasan
PELAYANAN MUTU
Ideal
Kelas I ----------------- Golongan A
Kelas II ---------------- Golongan B
Kelas III --------------- Golongan C
Masalah Komoditas Ekspor:
Persyaratan mutu yang terlalu tinggi
Mutu tidak memenuhi kuota
Persaingan Internasional
Perubahan harga
Pemasaran tidak langsung merugikan Negara produsen
Adanya batas kuota
Adanya penolakan komoditas ekspor
Peranan Pengawasan
Standarisasi Mutu didapat mutu seragam
Tujuan:
Memberi pedoman mutu
Membina pengembangan komoditas
Membina pengembangan industri
Melindungi konsumen
Mengendalikan proses pengolahan
Mutu Komoditas
1. Nilai pemuas
2. Mutu
Definisi: sebagai kelompok sifat atau faktor pada
komoditas yang membedakan tingkat pemuas atau
akseptabilitas dari komoditas yang membedakan
tingkat pemuas atau akseptabilitas dari komoditas
tsb bagi konsumen
KERANGKA MUTU DAN BATASAN MUTU
Keragaman Mutu
Batas Mutu
dengan menetapkan standar mutu
batas (SII & SNI)
Mutu Komoditas
KELAS MUTU DAN MEREK
Kelas mutu dan nama mutu Symbol mutu
Merek dagang dan nama mutu
Angka ordinal
Alphabet
PERANAN KELAS MUTU
Keadilan mutu
Pelayanan pada konsumen
Penggunaan yang berbeda
Keragaman produk
Sebagai usaha
Mutu Komoditas
DASAR PERTIMBANGAN KELAS MUTU
Memenuhi kewajiban yang diatur pemerintah
Keadaan mutu komoditas yang tidak seragam
Melayani keinginan konsumen
Membina reputasi
Motifasi keuntungan
” PENGKELASAN MUTU BAKU DIPERLUKAN
BANTUAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI ”
MUTU MIKROBIOLOGIK
Aspek Mikrobiologik peran yang penting dalam
penilaian mutu produk pangan. Penurunan ini
disebabkan oleh pertumbuhan mikroba (bakteri,
khamir, Kapang ).
MUTU MIKROBIOLOGIK
Bentuk mikroba & pengaruhnya terhadap mutu:
Penyimpangan sifat mutu = penurunan mutu
Kebusukan produk pangan kerusakan
Terlewatnya batas standar jumlah mikroba lewat
mutu ( Offgrade )
Peracunan makanan ( Penyakit )
› bentuk vegetatif dalam jumlah banyak pada produk
basah & semi basah
› bentuk spora : pada semua produk pangan (basah &
kering)
› kapang bentuk spora : pada produk kering
MUTU MIKROBIOLOGIK
Mikroba dan Penurunan Mutu Pangan
Bahan pangan (terbuka, kemasan tidak steril)
Kontaminasi dan invasi mikroba kerusakan, mutu
turun terjadi perubahan sifat-sifat produk (berlendir,
tekstur lembek, permukaan kusam, warna dan bau
menyimpang).
MUTU MIKROBIOLOGIK
Arti mikroba dalam pengawasan mutu pangan
Aspek Kesehatan (Mikroba patogen dan peracunan)
Aspek sanitasi (Pembersihan mikroba dan index
sanitasi)
Pengolahan (Indeks Pengolahan)
Daya awet meliputi mikroba pembusuk
MUTU MIKROBIOLOGIK
› Mikroba Alami melekat (tanaman dan hewan)
panen (daya tahan fisiologis menurun) berkembang
biak menurunkan mutu produk.
› Mikroba Kontaminan : Setelah dipanen, waktu
panen, penenganan, pengolahan, mikroba yang
datang).
› Sumber Mikroba Kontaminan :
Tanaman (Hewan induk), tanah, air, udara / lingkungan.
Peralatan
Pekerja
MUTU MIKROBIOLOGIK
Mikroba Patogen dan Peracunan Makanan
Infeksi makanan (Food Infection) : jatuh sakit karena
mendapat infeksi mikroba patogen pada makanan
yang dimakan.
Peracunan makanan (Food Poisoning) : jatuh sakit
karena makanan yang mengandung racun dari
pertumbuhan mikroba
MUTU MIKROBIOLOGIK
Mikroba dan Daya Tahan Makanan (menunggu
pemasaran)
Terjadi penurunan mutu pertumbuhan mikroba
(bau menyimpang, berlendir, lembek, cair)
Kriteria mutu simpan : jumlah bakteri produk
basah, semi basah
MUTU MIKROBIOLOGIK
Indeks Mikrobiologik dalam Mutu Pangan
› Jenis mikroba sebagai index microbial (sanitasi
E.coli, Streptococcus faecalis), dipengaruhi oleh : air
yang digunakan, pekerja, dan pencernaan
› Jumlah bakteri (Total count) : menilai tingkat hygiene
pada industri pangan.
› E. coli (pencemaran dari kotoran manusia)
› Streptococcus faecalis (sebagai indeks polusi), hidup
pada suhu lingkungan tinggi dan hidup di luar tubuh
manusia.
Mutu Fisik
Sifat fisik Standarisasi mutu karena lebih mudah &
lebih cepat dikenali/diukur.
Macam-macam sifat fisik:
Morfologi bentuk, ukuran, sifat permukaan, warna
Sifat spektral warna
Sifat thermal suhu
Sifat reologi kental, lengket, elastis, lentur, kenyal
Mutu Kimia dan Gizi
Zat Kimia Penyusun:
Makro (KH, protein, air, dan lemak)
Mikro ( Vitamin, mineral, enzim, asam organik, gula)
Asal Zat Kimia:
Zat alami (asli)
Zat tambahan (food additives) fungsi tertentu
Zat cemaran (kontaminan ) tidak sengaja
Zat Kimia :
Dicantumkan pada kemasan
Yang membahayakan tidak boleh ada
Mutu Kimia dan Gizi
Zat kimia beracun pada pangan dapat terjadi :
Alami biologis selama produksi
Kontaminasi
Zat tambahan yang tidak sesuai ketentuan
Reaksi/proses kimia kemudian
Kondisi intoleran pada individu yang bersangkutan.
Mutu Kimia dan Gizi
Zat Tambahan:
Berdasarkan SK Menkes No.329 tahun 1976 dan No 235
tahun 1979 bahan yang ditambahkan pada pengolahan
makanan untuk meningkatkan mutu termasuk pewarna,
penyedap rasa, dan aroma, pemantap, anti oksidan,
pengawet, pengemulsi, anti gumpal, pematang, pemucat
dan pengental.
Pengawasan Zat Aditif:
-Undang-undang
-Lembaga pengawasan