b. Jenis evaluasi berdasarkan sasaran

Download Report

Transcript b. Jenis evaluasi berdasarkan sasaran

LALA PRIANTI
CILIA ARIANI
ANGGUN PERTIWI
TISHA YULIANTI
ENDAH SETIYAWATI
:
:
:
:
:
10411721060011
10411721060198
10411721060217
10411721060202
10411721060226
A.
Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran
a.
Jenis evaluasi berdasarkan tujuan:
b.
Jenis evaluasi berdasarkan sasaran :
c.
Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan
pembelajaran:
d.
Jenis evaluasi berdasarkan objek evaluasi:
e. Jenis evaluasi berdasarkan subjek evaluasi:
a. Jenis evaluasi berdasarkan tujuan,
dibedakan atas tujuh jenis evaluasi:
1. Pre-test dan Post-test
Kegiatan pre-test dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai
penyajian baru. Tujuannya ialah untuk mengidentifikasi taraf
pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan.
Sedangkan post-test adalah kebalikan dari pre-test, yakni kegiatan
evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir penyajian
materi.Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf pengetahuan siswa
atas materi yang telah diajarkan.
2. Evaluasi Diagnostic
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan
pelajaran. Evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi atau
menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor
penyebabnya.
3. Evaluasi selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih
siswa yang paling tepat atau sesuai dengan kriteria program
kegiatan tertentu.
4. Evaluasi penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk
menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang
sesuai dengan karakteristik siswa.
5. Evaluasi formatif
Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai “ulangan” yang
dilakukan pada setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau
modul. Evaluasi ini bertujuan untuk memperbaiki dan
meningkatan proses belajar dan mengajar.
6.
Evaluasi sumatif
Ragam penilaian sumatif dapat dianggap sebagai “ulangan
umum” yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau
prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program
pengajaran, atau disebut juga dengan evaluasi yang dilakukan
untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa.Evaluasi ini
lazim dilakukan pada setiap akhir semester atau akhir tahun
7. Ujian Nasional (UN)
Ujian Nasional (UN) pada prinsipnya sama dengan
evaluasi sumatif, yaitu sebagai alat penentu
kenaikan status siswa.
b. Jenis evaluasi berdasarkan
sasaran :
1. Evaluasi konteks
Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks
program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang
program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul
dalam perencanaan
2. Evaluasi input
Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik
sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk
mencapai tujuan.
3. Evaluasi proses
Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses
pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses,
kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan
faktor hambatan yang muncul dalam proses
pelaksanaan, dan sejenisnya.
4.
Evaluasi hasil atau produk
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat
hasil program yang dicapai sebagai dasar
untuk menentukankeputusan akhir,
diperbaiki, dimodifikasi,
ditingkatkan atau dihentikan.
5. Evaluasi outcom atau lulusan
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat
hasil belajar siswa lebih lanjut, yankni
evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat
.
c.Jenis evalusi berdasarkan lingkup
kegiatan pembelajaran:
1. Evaluasi program pembelajaran
Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi
program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek
program pembelajaran yang lain.
2.
Evaluasi proses pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran
dengan garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan,
kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran,
kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
3.
Evaluasi hasil pembelajaran
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa
terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum
maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik
d.Jenis evaluasi berdasarkan objek
evaluasi:
1. Evaluasi input
Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan
kepribadian, sikap, keyakinan.
2. Evaluasi transformasi
Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses
pembelajaran antara
lain materi, media, metode dan lain-lain.
3. Evaluasi output
Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada
ketercapaian hasil pembelajaran.
e. Jenis evaluasi berdasarkan subjek
evaluasi:
1.
Evaluasi internal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam
sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.
2.
Evaluasi eksternal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar
sekolah sebagai evaluator, misalnya
orangtua, masyarakat.
B. Syarat, Ragam dan Model Evaluasi
a. Syarat evaluasi
Langkah pertama yang perlu ditempuh guru dalam
menilai prestasi belajar siswa adalah menyusun alat
evaluasi(test instrument) yang sesuai dengan
kebutuhan, dalam artian tidak menyimpang dari
indicator dan jenis prestasi yang diharapkan.
Persyaratan pokok penyusunan alat evaluasi yang
baik dalam perspektif psikologi belajar (The
Psychology of learning) meliputi dua macam, yakni:
1). Reliabilitas; 2). Validitas (Cross, 1974; Barlow,
1985; Butler, 1990).
1) Reliabilitas
Secara sederhana, reliabilitas (reliability) berarti hal tahan uji atau
dapat dipercaya.Sebuah alat evaluasi dipandang reliable atau tahan
uji apabila memiliki konsistensi atau keajegan hasil.
2) Validitas
Validitas berarti keabsahan atau kebenaran. Sebuah alat evaluasi
dipandang valid atau abash apabila dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur. Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi dalam
mengadakan kegiatan evaluasi dalam proses pendidikan menurut
Dimyati dan Mudjiono (2006:194-198) terurai sebagai berikut :
1. Kesahihan
2. Keterandalan
3. Kepraktisan
b. Ragam alat evaluasi
Secara garis besar, ragam alat evaluasi terdiri
atas dua macam bentuk, yaitu: 1). Bentuk objektif;
dan 2). Bentuk subjektif.Bentuk objektif biasanya
diwujudkan dalam bentuk-bentuk alternative
jawaban, pengisian titik-titik, dan pencocokan
satu pernyataan dengan pernyataan lainnya.
c. Model-Model Evaluasi
Beberapa model-model evaluasi dikemukakan oleh Arifin
(2010:74-83) sebagai berikut :
1. Model Tyler
Model ini dibangung atas dua dasar pemikiran.Pertama,
evaluasi ditujukan pada tingkah laku peserta didik.Kedua,
evaluasi harus dilakukan pada tingkah laku awal peserta didik
sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran dan sesudah
melaksanakan kegiatan pembelajaran (hasil).
2. Model yang Berorientasi Pada Tujuan
Model evaluasi ini mengugunakan tujuan
pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran
khusus sebagai kriteria untuk menentukan
keberhasilan.Model ini dianggap lebih praktis
karena menentukan hasil yang diinginkan
dengan rumusan yang dapat diukur.
3. Model Pengukuran
Model yang Berorientasi Pada Tujuan
Model evaluasi ini mengugunakan tujuan
pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran
khusus sebagai kriteria untuk menentukan
keberhasilan.Model ini dianggap lebih praktis
karena menentukan hasil yang diinginkan
dengan rumusan yang dapat diukur.
4. Model Kesesuaian
Menurut model ini, evaluasi adalah suatu kegiatan
untuk melihat kesesuaian (congruence) antara tujuan
dengan hasil belajar yang telah dicapai.Objek evaluasi
adalah tingkah laku peserta didik, yaitu perubahan
tingkah laku yang diinginkan pada akhir kegiatan
pendidikan, baik yang menyangkut aspek kognif, afektif,
maupun psikomotor
5. Educational System Evaluation Model
Menurut model ini, evaluasi berarti membandingkan
performance dari berbagai dimensi dengan sejumlah
criterion, baik yang bersifat mutlak/intern maupun
relative/ekstern.Model ini menekankan sistem sebagai
suatu keseluruhan ini dan merupakan penggabungan
dari beberapa model, yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Model countenance.
Model CIPP dan CDPP.
Model Scriven.
Model Provus.
Model EPIC.
Model CEMREL.
Model Atkinson.
Model Alkin
7. Model Brinkerhoff
Pada model ini ada tiga jenis evaluasi disusun berdasarkan
penggabungan elemen-elemen yang sama, yaitu;
a. Fixed vs Emergent Design
b. Formative vs Summative Evaluation
c. Desain eksperimental dan desain quasi eksperimental natural
inquiry
8. Illminative Model
Model ini lebih menekankan pada evaluasi kualitatifterbuka.Kegiatan evaluasi dihubungakan dengan learning milieu,
dalam konteks sekolah sebagai lingkungan material dan
psikososial, dimana guru dan peserta didik dapat berinteraksi
9. Model Responsif
Model ini menekankan pada pendekatan kualitatifnaturalistik.Tujuan evaluasi adalah untuk memahami semua
komponen program pembelajaran melalui berbagai sudut pandang
yang berbeda.