Topik IX : PROPOSISI 1. Pengertian

Download Report

Transcript Topik IX : PROPOSISI 1. Pengertian

Topik IX : PROPOSISI
1. Pengertian
= Merupakan unsur pokok kedua dari penalaran, yaitu
membuat putusan, sebagai kegiatan mental/pikiran, yang
diekspressikan secara verbal dalam proposisi.
= Pengakuan atau pengingkaran sesuatu tentang
sesuatu yang lain, yang berlangsung di dalam akal budi.
Putusan (yang terjadi dalam akal budi ini) dapat
diungkapkan dalam sebuah proposisi.
= Pernyataan yang didalamnya manusia mengakui atau
mengingkari sesuatu tentang sesuatu yang lain.
2. Perbandingannya dengan Pengertian
* Pengertian = gambaran pikiran dari sebuah objek.
Putusan = pernyataan hubungan antara kedua gambaran
itu (mengiyakan atau mengingkari).
- Mengiyakan: “Monopoli adalah tindakan yang
merusak mekanisme pasar”.
- Mengingkari: “Deregulasi bukanlah tindakan yang
merusak mekanisme pasar”.
* Pengertian tidak dikatakan benar atau salah.
Putusan : dapat dikatakan benar atau salah.
* Proposisi disebut sebagai “tempat kebenaran” bukan
bahwa proposisi itu selalu benar, melainkan karena
hubungan yang diakui atau diingkarinya itu dapat diuji
dengan kenyataan, dan hasilnya pun dapat benar dan
dapat salah.
3. Unsur-unsur proposisi
a. Term subyek : hal yang tentangnya pengakuan atau
pengingkaran ditujukan.
b. Term predikat : apa yang diakui atau diingkari tentang
subyek
c. Kopula : penghubung (adalah, bukan/tidak) antara term
subyek dan term predikat, dan sekaligus memberi
bentuk (pengakuan atau pengingkaran) pada hubungan
itu.
Setiap proposisi selalu mengandung ketiga unsur itu. Itu
sebabnya setiap proposisi selalu berupa kalimat, meskipun
tidak setiap kalimat adalah proposisi.
Dalam logika, sebuah kalimat adalah proposisi apabila isi
kalimat tersebut sanggup menjadi benar atau salah (dapat
dinilai benar atau salah) = kalimat berita (informatif).
4. Macam-macam Proposisi
a)
Berdasarkan sifat pengakuan Atau pengingkarannya:
* Proposisi kategoris: proposisi dimana pengakuan atau
pengingkaran atas hubungan term subyek dan term
predikat berlaku tanpa syarat. Ump.: “Semua Bank
Nasional adalah bank bermasalah”.
* Proposisi hipotesis: proposisi dimana pengakuan atau
pengingkaran atas hubungan term subyek dan term
predikat bergantung kepada syarat yang harus
dipenuhi. Ump.: “Jika kepada seorang karyawan diberi
pekerjaan yang dia senangi, maka motivasinya akan
meningkat”. (Ini disebut proposisi hipotesis
kondisional, kopulanya adalah: Jika… maka…).
b) Berdasarkan materinya:
*
Proposisi analisis: Term predikat tidak
menambahkan unsur pengertian baru kepada term
subyek. Predikat hanya sekedar menyebutkan sifat
hakiki yang pasti terdapat pada subyek.
Ump.: “Ibu Mr. X adalah wanita”, “Keuntungan
bersih adalah penerimaan dikurangi biaya”.
*
Proposisi sintesis: term predikat menambahkan
unsur pengertian baru kepada term subyek.
Ump.: “Ibu Mr. X ternyata pandai memasak”,
“Pajak pendapatan adalah 20%”.
c) Berdasarkan bentuk atau kualitasnya.
*
Proposisi afirmatif: kopulanya positif = mengakui atau
mengiyakan hubungan antara term subyek dan term
predikat. Contoh: “Organisasi bisnis adalah organisasi
yang berorientasi profit”.
*
Proposisi negatif: kopulanya negatif = menolak atau
mengingkari hubungan antara term subyek dan term
predikat. Contoh: “Yayasan bukanlah lembaga yang
berorientasi profit”
d) Berdasarkan luas atau kuantitasnya.
Dibedakan antara proposisi singular, proposisi partikular dan
proposii universal. Kuantitas suatu proposisi ditentukan oleh
luas term subyek proposisi itu.