Transcript Pertemuan 7
Pertemuan VI – PROPOSISI KATEGORIS
Logika– 4010101031-Dewiyani
1
PROPOSISI KATEGORIS
Terdapat 4 jenis proposisi kategoris :
1. Affirmatif – universal ( proposisi A)
2. Affirmatif – particular ( proposisi I)
3. Negatif – universal ( proposisi E)
4. Negatif – particular ( proposisi O)
CONTOH :
Harimau adalah binatang buas affirmative universal
Harimau bukan binatang buas negatif universal
Ada harimau yang binatang buas affirmative partikular
Ada harimau bukan binatang buas negative partikular
3
Bentuk Baku
Jenis Proposisi
Notasi/Simbol
Affirmative Universal
Negative Universal
Affirmative Partikular
Negative Partikular
A
E
I
O
4
Bantuk Baku
Semua S adalah P
Semua S bukan P
Sebagian S adalah P
Sebagian S bukan P
A
Khusus
I
5
Negasi
Kontradiksi
Negasi
E
Khusus
O
1. Affirmatif – universal ( proposisi A)
•
•
•
Huruf A berasal dari Affirmo (saya
menyetujui)
Menjelaskan hubungan antara subjek
dan predikat, di mana subjeknya
dinyatakan tercakup dalam predikatnya
Ciri : semua kenyataan yang tercakup
dalam subjek dinyatakan tercakup pula
dalam predikatnya.
Contoh
: Komodo adalah binatang
(komodo sebagai subjek dan binatang
adalah
predikat).
Komodo
merupakan konsep, sebagai sesuatu
yang dikelompokkan dalam pemikiran
untuk dibedakan dengan kenyataan lain.
Penggambaran dalam diagram Euler:
K
B
Jika konsep Komodo dikaitkan dengan konsep
binatang, maka diagramnya akan menjadi :
B
K
Jadi : setiap komodo adalah binatang, sedang tidak
setiap binatang adalah komodo.
Ragam
baku dari proposisi A adalah :
Semua S adalah P
Kata semua menunjukkan kuantitas
proposisi, sejauh mana subjeknya diberi
penjelasan, dan karenanya disebut
penunjukkan kuantitas (quantifier)
Kata adalah menunjukkan hubungan
antara subjek dan predikatnya
Dalam
bahasa sehari-hari, sering
proposisi tidak diwujudkan dalam
ragam bakunya. (contoh : Komodo
adalah binatang, komodo itu binatang,
setiap komodo adalah binatang.
Mempunyai makna yang sama, yaitu
Semua komodo adalah binatang).
Untuk menentukan sehat atau tidaknya
proposisi tersebut, ubahlah ragam yang
tidak baku menjadi ragam baku.
Jangan
menafsirkan proposisi melebihi
dari apa yang dikatakannya.
Contoh : Semua S adalah P, belum dapat
disimpulkan bahwa semua P adalah S.
Tidak pula disangkal bahwa semua P
adalah S, tetapi juga tidak menolak
kemungkinan bahwa semua P adalah S.
12
Subjek
dalam proposisi A ini disebut
tersebar (well distributed), artinya setiap
kenyataan yang tercakup di dalamnya
dijelaskan
berkaitan
dengan
predikatnya.
Sedang predikat dalam proposisi A
disebut tidak tersebar, artinya tidak
setiap kenyataan yang tercakup dalam
predikat itu dijelaskan berkaitan dengan
subjek yang dibicarakan.
Penggambaran dengan diagram Venn
P
S
S non P
S=P
+
P non S
Semua S adalah P (tidak ada S yang bukan P dan ada S
yang P)
Misal : Semua Ibu adalah perempuan
Tanda + berarti daerah yang tidak ditandai isi (tidak
kosong)
Daerah di arsir berarti kosong.
Daerah tidak ditandai, berarti tidak diketahui isi atau
kosong.
Kesimpulan
Proposisi Affirmatif Universal :
Semua S adalah P
S tersebar, P tidak tersebar
Salah apabila : sebagian S adalah P
Gambar diagram venn :
P
S