PROPOSISI - Catatan Fudican

Download Report

Transcript PROPOSISI - Catatan Fudican

PROPOSISI
Oleh: Dedy Djamaluddin Malik
(Kuliah ke-3)
ARGUMENTASI




Argumentasi adalah serangkaian dua atau lebih
pernyataan (proposisi) untuk menarik kesimpulan.
Argumentasi umumnya mengandung asumsi dan
kongklusi atas permasalahan yang dianalisis.
Asumsi (anggapan dasar) adalah kebenaran yang
diyakini seseorang sebagai dasar untuk menarik
kesimpulan.
Asumsi didukung oleh premis atau support.
INFERENSI, KONGKLUSI DAN
PREMIS



Inferensi adalah proses mental yang
menghubungkan proposisi satu dengan yang
lainnnya dengan menunjukkan dukungan pada satu
proposisi berdasarkan satu atau lebih proposisi
yang lain.
Kongklusi adalah proposisi tunggal yang didukung
oleh proposisi-proposisi lainnya.
Premis adalah sebuah proposisi yang memberikan
dasar dukungan bagi kesimpulan.
DEFINISI PROPOSISI







Proposisi adalah ekspresi verbal dari sebuah keputusan yang berisi
pengakuan (affirmation) atau mengingkaran (negation) sesuatu
(predikat) terhadap sesuatu yang lain (subyek) yang dapat dinilai
benar atau salah.
Proposition as a claim or assertion that affirms or denies that
something is the case (proposisi adalah penegasan atau pernyataan
yang mengakui atau mengingkari suatu persoalan).
Unsur proposisi:
Term subyek(term pokok pembicaraan)
Term predikat (term yang menerangkan subyek)
Kopula (term yang menghubungkan S dgn P)
Quantifier (jumlah satuan pada subyek)
DUA MACAM PROPOSISI


PROPOSISI KATEGORIS adalah ekspresi atau
kalimat yang sifat pengakuan atau
pengingkarannya tidak disertai dengan syarat.
Contoh: “Manusia adalah makhluk berkaki dua”.
PROPOSISI HIPOTETIS yaitu pernyataan yang sifat
pengakuan dan pengingkarannya selalu disertai
syarat (conditional). Contoh: “Jika hujan, maka
tanah akan basah”
PROPOSISI KATEGORIS






Proposisi kategoris yang paling sederhana terdiri dari:
satu term, satu term predikat, satu kopula dan satu
quantifier.
Contoh: “Sebagian manusia adalah mahasiswa”
Sebagian = quantifier
Manusia = term subyek
Adalah = kopula
Mahasiswa = term predikat
ENAM MACAM PROPOSISI
KATEGORIS






Universal positif: Semua manusia akan mati
Partikular positif: Sebagian manusia adalah dokter
Singular positip: SBY adalah Presiden RI
Universal negatif: Semua harimau bkn burung
Partikular negatif: Sebagian pengemis tidak miskin
Singular negatif: Ibro bukan orang kota
CATATAN


Dalam menentukan apakah satu proposisi negatif
atau positif, jangan hanya melihat berdasarkan
ada tidaknya indikator negatif seperti: tidak, atau
bukan.
Indikator negatifnya sebiah proposisi ditentukan
apakah ia sebagai kopula atau bukan. Bila
kedudukannya bukan sebagai kopula, maka
proposisinya positif.
PERHATIKAN KALIMAT2 INI:
o
o
o
o
o
Semua mahasiswa yang tidak rajin akan mendapat
nilai kecil.
Tidak semua orang sebagai mahasiswa
Sebagian orang memiliki kekayaan yang melimpah
bukan karena hasil kerja keras.
Bukan orang baik kalau tak beramal
Tidak ada gading yang tak retak
PROPOSISI HIPOTETIS




Proposisi hipotetis adalah suatu pernyataan yang
mengandung sebuah syarat (condition).
Kopulanya: apabila, jika, kalau, andaikan
Kopula proposisi hipotetis: menghubungkan dua
pernyataan yang menunjukkan hubungan sebab
dan akibat (cause and effect)
Kopula proposisi kategoris: menghubungkan dua
buah term (term subyek dan predikat)
TIGA PROPOSISI HIPOTETIS:


Proposisi kondisional: proposisi yang memiliki
hubungan ketergantungan di antara dua proposisi.
Proposisi satu mengikuti proposisi lainnya.
Contoh:
Jika gunung meletus maka langit berawan hitam;
bila permintaan tinggi, penawaran tinggi.
BENTUK2 PROPOSISI HIPOTETIS:


Proposisi disjungtif: proposisi yang mengandung
kemungkinan alternatif pilihan A atau B.
Contoh:
“Mobil ini diam atau bergerak”
“manusia itu sarjana atau bukan sarjana ”
“Wanita itu jomlo atau menikah”
TIGA BENTUK HIPOTETIS:

Proposisi Konjungtif:
Proposisi yang memiliki dua predikat yang bersifat
kontras, dan tidak dapat dipersatukan dalam
waktu yang bersamaan.
Contoh:
“Pilih dia atau saya, untuk pacarmu!”
“Pilih, mau hidup atau mati!”
“Anda tidak bisa ada di Jakarta dan Yogya
dalam waktu yang bersamaan”.