PILIHAN PENYELESAIAN SENGKETA OLEH :

Download Report

Transcript PILIHAN PENYELESAIAN SENGKETA OLEH :

PILIHAN
PENYELESAIAN
SENGKETA
OLEH :
SUMALI, S. H., M. Hum
1
GAMBARAN KONFLIK
• Konflik terjadi di mana saja, di masyarakat
konflik dapat terjadi secara tersembunyi,
terselubung atau terbuka.
• Dalam hubungan pribadi, konflik dapat terjadi
pada saudara kandung, suami/istri, orang tua
dan anak-anak, teman-teman dan tetangga,
teman kerja, teman usaha, dan lainnya.
• Konflik atau perselisihan dengan orang dekat
sering mengakibatkan kerusakan hubungan
penting dalam jangka waktu yang lama.
2
Konflik di Organisasi
• Pada organisasi-organisasi sosial, sering
juga terjadi atau berpotensi perang dan
emosi tinggi, dan menjurus pada konflik.
• Seperti tempat ibadah, rumah tangga,
organisasi masyarakat, organisasi profesi,
organisasi politik, organisasi kepemudaan, organisasi pekerja, organisasi pengusaha dan lainnya semuanya telah menjadi
ajang perkelahian atau konflik.
3
Konflik di Tempat Kerja
• Tempat kerja sering menjadi ajang konflik,
antara rekan kerja, manajer dan pengawas,
atasan dan pegawai, dan kadang-kadang
direktur, staf eksekutif, atau direktur utama.
serikat pekerja, dan lainnya
Banyak perusahaan yang harus mengeluarkan
biaya proses pengadilan yang besar, karena
berusaha menyelesaikan konflik di dalam atau
di luar perusahaan.
4
Konflik Di Sektor Umum
• Di sektor umum perselisihan antar industri, antar kelompok kepentingan umum,
lembaga pemerintah terjadi secara teratur,
demikian perselisihan antar negara.
• Banyak perselisihan tersebut yang
merusak kesehatan mental, kehilangan
sumber energi, membuang waktu dan
uang, serta kerugian fisik.
5
Begitulah Manusia
• Selama berabad-abad, orang cenderung
berperan dalam munculnya perselisihan antar
manusia, dan menghindari perselisihan atau
mulai memperhitungkan cara- cara baru untuk
mengalahkan lawan mereka di kemudian hari.
• Selama perselisihan ada pada sifat dasar
manusia, orang hanya akan memiliki sedikit
alasan atau harapan untuk merubah perselisihan yang menekan mereka.
6
Perselisihan atau Sengketa
Conflict atau Dispute
Dispute or Conflict or Controversy;
A conflict of claims or rights;
An assertion of a right, claim, or demand on one
side, met by contrary claims or allegations on
the other.
The subject of litigation; the matter for which jurors
are called and witness examined.
See cause of action; claim; controversy; justiciable
controversy; labour dispute (Henri Cambell Black,
1979 :424)
7
Definisi Konflik
Konflik adalah hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki, atau
yang merasa memiliki, sasaran-sasaran yang
tidak sejalan.
Konflik adalah situasi (keadaan) di mana dua atau
lebih pihak-pihak memperjuangkan tujuan mereka masing-masing yang tidak dapat dipersatukan dan di mana tiap-tiap pihak mencoba meyakinkan pihak lain mengenai kebenaran tujuannya masing-masing (Ronny Hanityo,1984:22)
8
Definisi …
Konflik adalah suatu kondisi di mana pihak yang
satu menghendaki agar pihak yang lain berbuat
sesuai dengan yang lain berbuat atau tidak
berbuat sesuai dengan yang diinginkan, tetapi
pihak lain menolak keinginan itu (Husni, 2004:2)
Konflik adalah adanya pertentangan atau ketidaksesuaian antara para pihak yang akan dan sedang mengadakan hubungan atau kerja sama
(Emirzon, 2001:21)
9
Unsur-Unsur Konflik
• 1, Adanya pihak-pihak (dua orang atau lebih).
• 2.Tujuan yang berbeda, yakni pihak yang
• satu menghendaki agar pihak yang lain
• berbuat/bersikap sesuai dengan yang di
• kehendaki.
• 3.Pihak yang lain menolak keinginan tersebut
• atau keinginan itu tidak dapat dipersatukan.
10
Circle of conflict
• 1. Relationship Conflict (Konflik Hubungan
•
a. Strong emotions (Emosi tinggi)
•
b. Misperseptions or stereotypes (Mis
•
persepsi atau memberi bentuk tetap)
•
c. Poor or mis communications (Miskin
•
komunikasi atau mis komunikasi )
•
d. Negative, repetitive behavior
•
(Perilaku negatif yang diulang-ulang)
11
Lanjutan …
• 2. Data Conflict ( Konflik Data)
a. Lack of information (kekurangan informasi)
•
b. Misinformations (Mis informasi)
•
c. Different views on what is relevant
•
(Perbedaan pandangan terhadap apa yang
•
relevan)
•
d. Different interpretation of data (Perbedaan
•
penafsiran tentang data)
•
e. Different assessment procedures
•
(Perbedaan penilaian prosedur)
12
Lanjutan …
• 3. Interest Conflict (Konflik Kepentingan)
•
a. Substantive (substansi)
•
b. Procedural (prosedur)
•
c. Psychological (psikologi)
13
Lanjutan …
• 4. Structural Conflict (Konflik Struktural)
•
a. How a situation is set up
•
(Bagaimana mempola/menset situasi)
•
b. Role definition (Pengertian peranan)
•
c. Geographic/phisical relationships
•
(Hubungan wilayah/pisik)
•
d. Unequal power/authority
•
(kekuasaan/kekuatan yang tidak sama)
•
e. Unequal control of resource (Pengawasan
•
sumber daya yang tak sama(
14
Lanjutan …
• 5. Value Conflict (Konflik Nilai)
•
a. Day to day value (Nilai tiap hari)
•
b. Terminal value (Nilai Penghabisan)
•
c. Self definition values(Nilai definisi diri)
15
Teori Penyebab Konflik
• 1. Teori Hubungan Masyarakat, menganggap
bahwa konflik disebabkan oleh polarisasi yang
terus terjadi, ketidak percayaan dan permusuhan di antara kelompok yang berbeda dalam suatu masyarakat.
Sasaran yang dicapai teori ini adalah :
• A. meningkatkan komunikasi dan saling pengertian antara kelompok-kelompok yang mengalami
konflik
• B. Mengusahakan toleransi dan agar masyarakat lebih bisa saling menerima keragaman yang
ada di dalamnya.
16
Teori Penyebab Konflik …
• 2. Teori Negosiasi Prinsip, menganggap bahwa
konflik disebabkan oleh prinsip-prinsip yang
tidak selaras dan perbedaan pandangan tentang
konflik oleh pihak-pihak yang mengalami konflik.
• Sasaran yang ingin dicapai teori ini :
• A. membantu pihak-pihak yang mengalami konflik untuk memisahkan perasaan pribadi dengan
berbagai masalah dan isu, dan memampukan
mereka untuk melakukan negosiasi berdasarkan
kepentingan-kepentingan mereka daripada posisi tertentu yang sudah tetap.
• B. melancarkan proses pencapaian kesepakat17
Teori negosiasi prinsip …
• an yang menguntungkan kedua belah pihak
atau semua pihak.
• 3. Teori Kebutuhan Manusia, berasumsi bahwa
konflik yang berakar dalam disebabkan oleh kebutuhan dasar manusia, fisik, mental dan sosial
yang tidak terpenuhi atau dihalangi.
• Sasaran yang dicapai teori ini adalah
• A. membantu pihak-pihak yang mengalami konflik untuk mengindentifikasikan dan mengupayakan bersama kebutuhan mereka yang tidak ter18
Teori Kebutuhan Manusia …
• penuhi dan menghasilkan pilihan-pilihan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu.
• B. agar pihak-pihak yang mengalami konflik
mencapai kesepakatan untuk memenuhi
kebutuhan dasar semua pihak.
• 4. Teori Identitas berasumsi bahwa konflik
disebabkan karena identitas yang terancam,
yang sering berakar pada hilangnya sesuatu
atau penderitaan di masa lalu yang tidak
diselesaikan.
19
Teori Identitas …
• Sasaran yang ingin dicapai :
• A. melalui fasilitas lokakarya dan dialog antara
pihak-pihak yang mengalami konflik mereka diharapkan dapat mengindetifikasi ancamanancaman dan ketakutan yang mereka rasakan
masing-masing dan untuk membangun empaty
dan rekonsiliasi di antara mereka.
• B. meraih kesepakan bersama yang mengakui
kebutuhan identitas pokok semua pihak.
20
5. Teori Kesalahpahaman
• 5. Teori kesalahpahaman antar budaya
berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh
ketidakcocokan dalam cara-cara komunikasi di
antara berbagi budaya yang berbeda.
• Sasaran yang ingin dicapai teori ini :
• A. menambah pengetahuan pihak-pihak yang
mengalami konflik mengenai budaya pihak lain.
• B. mengurangi stereotyp negatip yang mereka
miliki tentang pihak lain
• C. meningkatkan keefektifan komunikasi antar
budaya.
21
Teori Transformasi Konflik
• Teori transformasi konflik berasumsi bahwa
konflik disebabkan oleh masalah-masalah
ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul
sebagai masalah-masalah sosial,budaya, dan
ekonomi.
• Sasaran yang ingin dicapai teori ini :
• A. mengubah berbagai struktur dan kerangka
kerja yang menyebabkan ketidaksetaraan dan
ketidakadilan, termasuk kesenjangan ekonomi.
• B. meningkatkan jalinan hubungan dan sikap
jangka panjang di antara pihak-pihak yang
mengalami konflik.
22
Teori Transformasi Konflik ..
• C. mengembangkan berbagai proses dan
sistem untuk mempromosikan
pemberdayaan, keadilan, perdamaian,
pengampunan, rekonsiliasi dan
pengakuan.
• Banyak sekali lebah, tetapi Anda harus
mengetahui mana yang menyengat Anda.
23
Fungsi Konflik
• Konflik tidak selamanya membawa dampak negatif, tetapi konflik juga mempunyai fungsi
positif, yaitu :
• 1. dapat mempromosikan identitas
• 2. dapat membentuk, menegaskan dan menye•
suaikan dengan beberapa nilai yang telah
•
ada.
• 3. sering dapat membantu perkembangan atas
•
kesadaran akan kesamaan.
• 4. sering untuk menyatukan persamaan pikiran.
24
Disfungsi Dari Konflik
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Disfungsi dari konflik, yaitu :
1. sering mengancam keinnginan/kepentingan
pribadi.
2. mengancam sistem sosial yang dibutuhkan
untuk menjamin keseimbangan dalam upaya
penyelesaian.
3. sering menjadi penghambat perubahan
4. dapat menyebabkan hilangnya dukungan
5. memicu aksi/reaksi ketimbang tanggapan
yang dipikirkan secara hati-hati
25
Lanjutan…
• 6. menodai kepercayaan
• 7. dapat mengakibatkan perpecahan di
•
antara sesama
26
Langkah-langkah Penyelesaian Konflik
•
•
•
•
•
•
•
•
•
1. bersikap tenang
2. pilih pendekatan yang terbaik yang dapat
diterima oleh para pihak
3. tentukan waktu dan lakukan musyawarah
serta putuskan pihak-pihak yang akan
dilibatkan
4. cari orang atau pihak lain untuk membantu
menyelesaikan konflik.
27
Lanjutan …
• 5. bersama-sama memahami masalah
•
dan kepentingan yang terdapat pada
•
konflik tersebut.
• 6. mengevaluasi keefektifan proses
•
penyelesaian dan solusinya.
28
Penyelesaian Sengketa Yang
Dituntut Dunia Bisnis
• “Hanya kedamaian, ringannya pajak, dan pelaksanaan peradilan yang dapat diterima yang diperlukan untuk mengangkat negara paling melarat menjadi negara paling sejahtera, selebihnya
bergantung pada faktor-faktor alam “( Helen
Hughes, 1992:1)
• Menurut Adam Smith, tercapainya kemajuan
ekonomi dan kesejahteraan negara, karena :
• 1. Kedamaian
• 2. Pajak yang ringan
• 3. Peradilan yang dapat diterima
29
Lanjutan …
• Cara penyelesaian sengketa yang diinginkan dan dituntut Dunia Bisnis adalah sistem penyelesaian sederhana, cepat, dan
biaya ringan atau Informal Procedure and
Can Be Put In Motion Quickly, dalam arti
penyelesaian sengketa tetap berada dalam jalur sistem yang formal dan resmi dibenarkan hukum, yang lazim disebut Formal and Official Law Enforcement.
30
Lanjutan …
• Penyelesaian sengketa dapat dilakukan dengan
melalui Litigasi dan Non Litigasi. Penyelesaian
melalui Litigasi diatur dalam Undang-Undang
Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Keha-kiman, mengatur penyelasaian melalui
peradilan umum, peradilan militer, peradilan
agama, per-adilan tata usaha negara, dan
peradilan khusus seperti peradilan anak,
peradilan niaga, pera-dilan pajak, peradilan
penyelesaian hubungan industrialdan lainnya.
31
Lanjutan …
• Penyelesaian melalui Non Litigasi diatur dalam
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen, dan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, yang dilakukan
dengan pihak perantara dengan cara musyawarah mufakat, melalui Negosiasi, Konsiliasi, dan
Mediasi untuk win-win solution, dan melalui
Arbitrase yang menentukan kalah dan menang.
32
Lanjutan …
•
•
•
•
•
•
•
•
Penyelesaian Sengketa Melalui Litigasi :
1. Penyelesaian sangat lambat
2. Biaya perkara mahal
3. Peradilan pada umumnya tidak
responsif
4. Putusan pengadilan tidak menyelesaikan
masalah
5. Kemampuan para Hakim bersifat generalis.
33
Lanjutan …
• Abraham Lincoln tahun 1850 mengatakan :
• “Discourage litigation. Persuade your neighbours to compromise whenever you can. Point
out to them how the nominal winner is often a
real losser-infus, expense, and waste of time “.
Hindari berperkara di pengadilan. Bujuk tetanggamu berkompromi sedapat mungkn. Tunjukkan
kepada mereka, pada hakekatnya pihak yang
menang berperkara adalah pihak yang kalah.
Mengapa ? Karena untuk memperoleh kemenangan itu, dia harus mengorbankan biaya yang
mahal dan buang waktu yang lama.
34
Lanjutan …
• Menurut Voltair mengemukakan bahwa :
• “ I was ruined but twice, -once when I won
a lawsuit and once when I lost one “.
• Menurut Voltair, Dia mengalami kehancuran dua kali. Pertama apabila dia menang
perkara. Kali yang kedua, apabila dia kalah perkara. Menang, hancur. Kalah pun
hancur. Sama-sama hancur.
35
Lanjutan …
• Pepatah Cina :
• 1. “A lawsuit breeds ten years of hatred “.
•
Berperkara di pengadilan, menanamkan
benih dendam bertahun-tahun, serta
menghancurkan hubungan keluarga dan
persaudaraan.
• 2. “Going to the law is lossing a cow for the sake
•
36
Lanjutan …
• of a cat “.
Seseorang yang pergi berperkara, akan kehilangan seekor lembu, hanya untuk memperkarakan
seekor kucing. Kucing lepas dari tangan, dan
lembu pun sudah hilang untuk menebus kucing
tersebut.
Jack Ethridge mengatakan “ Litigation paralyzes
people. It makes them enemies. It pets them not
only against one another but against the other’s
employed combatant. Berperkara membuat
orang lumpuh. Membuat para pihak bermusuhan, bahkan semua pihak terlibat perang.
37
Landasan Yuridis Pilihan
Penyelesaian Sengketa
Pasal 58 Undang-Undang Nomor 48 Tahun
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, menyatakan bahwa “ upaya penyelesaian sengketa
perdata dapat dilakukan di luar pengadilan
negara melalui arbitrase atau alternatif
penyelesaian sengketa”.
38
Lanjut …
Pasal 60 Ayat (1) UU 48/2009
Alternatif penyelesaian sengketa merupakan lembaga penyelesaian sengketa
atau beda pendapat melalui prosedur
yang disepakati para pihak, yakni penyelesaian di luar pengadilan dengan
cara konsultasi, negosiasi, mediasi,
konsiliasi, atau penilaian ahli.
39
Lanjut ..
Pasal 2 UU 30/1999
Undang-undang ini mengatur penyelesaian
sengketa atau beda pendapat antar para
pihak dalam suatu hubungan hukum tertentu
yang telah mengadakan perjanjian arbitrase
yang secara tegas menyatakan bahwa
semua sengketa atau beda pendapat yang
timbul atau yang mungkin timbul dari
hubungan hukum tersebut akan diselesaikan
dengan cara arbitrase atau melalui alternatif
penyelesaian sengketa.
40
Lanjut …
Alternatif penyelesaian sengketa adalah lembaga penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang disepakati para
pihak, yakni, penyelesaian di luar pengadilan
dengan cara konsultasi, negosiasi, mediasi,
konsiliasi, atau penilaian ahli.
Arbitrase adalah cara penyelesaian suatu
sengketa perdata di luar peradilan umum
yang didasarkan pada perjanjian arbitrase
yang dibuat secara tertulis oleh para pihak
yang bersengketa
41
Lanjut …
Ajudikasi merupakan cara penyelesaian suatu
sengketa melalui lembaga peradilan (nonajudikasi berarti di luar pengadilan).
Alternative dispute resolution adalah lembaga
penyelesaian sengketa atau beda pendapat
melalui prosedur yang disepakati para pihak,
yaitu, penyelesaian sengketa di luar pengadilan
42
Arti dan Makna Negosiasi
Negosiasi sering sepadan dengan kata
berunding, bermusyawarah, atau bermufakat. Negosiasi berasal dari kata
bahasa Inggris “negotiation”, yang berarti
perundingan.
Orang yang melakukan perundingan dinamakan dengan negosiator.
43
Lanjut …
Negosiasi merupakan proses upaya untuk mencapai
kesepakatan dengan pihak lain, suatu proses interaksi dan
komunikasi yang dinamis dan beraneka ragam, dapat
lembut dan bernuansa, sebagaimana manusia itu sendiri.
Orang bernegosiasi dalam situasi yang tidak terhitung
jumlahnya di mana mereka membutuhkan atau
menginginkan sesuatu yang dapat diberikan ataupun ditahan oleh pihak atau orang lain, bila mere-ka
menginginkan untuk memperoleh kerja sama, bantuan
atau persetujuan orang lain, atau ingin menyelesaikan
atau mengurangi persengketaan atau perselisihan,
44
Lanjut …
Negosiasi sangat terikat dengan kebudayaan
suatu bangsa dan/atau karakter seseorang.
Karena itu, pihak negosiator yang baik biasanya harus mengetahui terlebih dahulu
bangsa mana dan/atau orang mana yang
menjadi lawan negosiasinya dan bagaimana
karakteristik dari bangsa tersebut dalam
bernegosiasi.
45
Soeripto
Selaras dengan pandangannya atas masyarakat, maka dihadapilah oleh hukum adat manusia itu dengan kepercayaan sebagai orang
yang bertabiat anggota masyarakat. Artinya
sebagai manusia yang menghargai benar perhubungan damai dengan sesamanya, manusia
dan oleh karenanya sedia untuk menyelesaikan
perselisihannya dengan perukunan, dengan
perdamaian, dengan compromis, artinya tidak
sebagai satu masalah pengadilan yang berdasarkan soal benar salahnya satu peristiwa,
46
Lanjut …
satu perbuatan dalam waktu yang lampau dan oleh karena
bersifat menyusul, bersifat represif, melainkan sebagai
suatu masalah perukunan yang ditujukan kepada tercapainya satu perhubungan damai di dalam masa datang dan
oleh karenanya bersifat mewekani, bersifat teleologis. Dan
bilamana perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara
rukun, bilamana harus diselesaikan sebagai satu masalah
pengadilan, masih juga orang dipandang bersedia menyelesaikannya dengan cara adil dan patut.
47
Lanjut …
• Atas dasar keserasian hubungan yang
berdasarkan asas kerukunan, sebagai prinsip
tentunya ialah sedapat mungkin menghindarkan
sengketa. Betapa pun segala daya upaya telah
dilakukan untuk menghindarkan sengketa, tetapi
toh tetap terjadi sengketa, jalan penyelesaian
yang pertama dan utama adalah melalui
musyawar. Badan peradilan merupakan sarana
yang terakhir.
48
Arti dan Makna Mediasi
• Mediasi berasal dari Inggris “mediation”,
berarti penyelesaian sengketa yang
melibatkan pihak ketiga sebagai penengah
atau penyelesaian sengketa secara menengahi, yang menengahinya dinamakan
mediator atau orang yang menjadi penengah.
49
Perdamaian di Pengadilan
• Pasal 130 HIR/154 Rbg
• 1. Jika pada hari yang ditentukan, kedua belah pihak
datang, maka pengadilan ne-geri mencoba dengan
perantaraan ketuanya akan mendamaikan mereka.
• 2. Jika perdamaian yang demikian itu terjadi, maka
tentang hal-hal yang diperdamaikan diperbuat sebuah
akte, dan kedua belah pihak diwajibkan untuk mentaati
perjanjian yang diperbuat itu, dan surat (akta) itu akan
berkekuatan hukum dan akan diperlakukan sebagai
putusan hakim yang biasa.
50
Pasal 1851 KUH Perdata
•
•
•
•
•
•
1. Adanya persetujuan antara para pihak
2. Persetujuan mana untuk melakukan tiga hal :
A. menyerahkan suatu barang
B.menjanjikan suatu barang
C. menahan suatu barang
3. Persetujuan itu untuk mengakhiri suatu
sengketa.
• 4. Perdamaian atas sengketa yang telah ada
• 5. Berbentuk tertulis
51
Lanjut …
Mediasi adalah proses negosiasi pemecahan
masalah di mana pihak luar yang tidak memihak (impartial) dan netral bekerja dengan
pihak yang bersengketa untuk membantu
mereka memperoleh kesepakatan perjanjian
dengan memuaskan.
Berbeda dengan hakim atau arbiter; mediator
tidak mempunyai wewenang untuk memutuskan sengketa para pihak.
52
Lanjut …
Namun, dalam hal ini para pihak mengu-asakan
kepada mediator untuk membantu mereka menyelesaikan persoalan-persoalan di antara mereka.
Asumsinya bahwa pihak ketiga akan mampu
mengubah kekuatan dan dinamika sosial hubungan
konflik dengan cara mempengaruhi kepercayaan
dan tingkah laku pribadi para pihak, dengan
memberikan pengetahuan atau informasi, atau
dengan meng-gunakan proses negosiasi yang lebih
efektif, dan dengan demikian membantu para peserta untuk menyelesaikan persoalan-persoalan
yang dipersengketakan.
53
Arti dan Makna Konsiliasi
Konsiliasi atau Conciliation adalah penyelesaian perselisihan yang dilakukan melalui
seorang atau beberapa orang atau badan
sebagi penengah yang disebut konsiliator
dengan mempertemukan atau memberi
fasilitas kepada pihak-pihak yang berselisih
untuk menyelesaikan perselisihannya secara
damai.
54
Arti dan Makna Abitrase
Arbitrase berarti kekuasaan untuk menye-lesaikan
sesuatu menurut kebijaksanaan atau damai oleh
arbiter atau wasit,
Arbiter adalah suatu proses yang mudah atau
simple yang dipilih oleh para pihak secara sukarela
yang ingin agar perkaranya diputus oleh juru pisah
yang netral sesuai dengan pilihan mereka di mana
keputusan mereka berdasarkan dalil-dalil dalam
perkara tersebut. Para pihak setuju semula untuk
menerima putusan tersebut secara final dan
mengikat.
55
Tugas bagi Mahasiswa
• 1. Cari undang-undang yang mengatur
•
pilihan penyelesaian sengketa seba•
nyak 2 (dua) buah, sebut pasal dan
•
bunyinya.
• 2. Dilarang atau tidak boleh sama, dan
•
Senin, 10 Oktober 2011, dikumpulkan
56
PENYELESAIAN
SENGKETA
AJUDIKASI
NON-AJUDIKASI
LITIGASI
NON-LITIGASI
PENGADILAN
ARBITRASE
• NEGOSIASI
• MEDIASI
• KONSILIASI
57
PROSES AJUDIKASI
PUTUSAN
HAKIM/
ARBITER
BERDASARKAN
HAK
• Hasil akhir: Putusan yang
dibuat oleh pihak Ketiga yang
netral
• Mekanisme:
Masing-masing pihak berusaha
mengemukakan bukti dan
pendapat yang berlawanan
dengan cara meyakinkan
pengambil keputusan untuk
berpihak kepadanya
• Fokus: Hak Legal dan
kejadian-kejadian yang
mendahuluinya
58
LITIGASI DAN NON LITIGASI
LITIGASI
NON-LITIGASI
Berdasarkan sistem yang sudah baku
Berdasarkan konsensus
Menerapkan hukum secara ketat
Cenderung menggunakan pertimbangan
rasa keadilan dan kepatutan
Terbuka, diketahui oleh pihak
Rahasia
Kemungkinan banding, mengandung resiko
proses yang memakan waktu lama
Putusan tergantung metode yang dipilih,
dapat final (arbitrase), dapat juga tidak
Format
Fleksibel
59
PROSES NON AJUDIKASI
(MEDIASI-KONSILIASI)
• Hasil akhir: Kesepakatan yang
dibuat oleh pihak
MEDIATOR/
KONSILIATOR
BERDASARKAN
KEPENTINGAN
KESEPAKATAN
• Mekanisme:
Para pihak berkomunikasi dan
bekerja sama untuk mencapai
konsensus dengan dihadiri
oleh mediator / konsiliator
• Fokus:
Mencari solusi atas
permasalahan yang dihadapi
para pihak dengan
mempertimbangkan kepentingan
para pihak
60
ARBITRASE dan APS/ADR
KONSULTASI/
PENILAIAN AHLI
& NEGOSIASI
Para Pihak secara langsung
MEDIASI
Dengan melibatkan seorang atau
Lebih mediator/ penasehat ahli
MEDIASI
Melalui lembaga sosial
ARBITRASE
Melalui lembaga arbitrase
Atau ad-hoc
61
Strata Negosiasi
Oleh :
Sumali, S. H., M. Hum.
Tugas Mahasiswa
Membawa kasus yang terjadi di
masyarakat berkaitan dengan
perdagangan, tenaga kerja, dan
lingkungan hidup, perkawinan dll.
62
Pengertian Strategi Dan Taktik
Strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan
pertempuran untuk kepentingan perang
(Clausewitz)
Strategi adalah seni untuk mendistribusikan dan
menggunakan sarana-sarana militer untuk
mencapai tujuan politik (Lidlle Hart)
Strategi adalah seni/kemampuan dan ketrampilan
menggunakan peristiwa politik dalam jangka
waktu tertentu untuk mencapai sasaran
perjuangan yang direncanakan.
63
Lanjut …
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Unsur-unsur strategi :
1. Perhitungan objektif potensi/sarana dan kekuatan riil
yang dimiliki oleh suatu organisasi
2. Memperkirakan dan memperhitungkan potensi/sarana
dan kekuatan yang diliki oleh lawan
3. Kondisi dan situasi yang ada
4. Dibutuhkan koordinasi di bidang organisasi dan
managemen yang rapi
5. Adanya kepemimpinan/lesdhership yang mantap dan
mampu
6. Perhitungan waktu dan memiliki flexibelitas dalam
pelaksanaannya.
64
Lanjut …
Taktik adalah cara menentukan sikap atau
menggunakan kekuatan dalam menghadapi
peristiwa politik tertentu dan pada saat tertentu
Unsur taktik :
1. Kualitas leadhership yang dimiliki
2. Disiplin dan mentalitas semua komponen
yang terlibat di dalam pelaksanaan
3. Kejelasan target yang harus dicapai
4. Waktu yang ditetapkan bagi pelaksanaan
taktis operasional.
65
Lanjut …
•
•
•
•
•
•
•
•
Rumusan suatu taktik :
1. Sasaran yang dicapai harus sejalan
2. Sarana yang dibutuhkan cukup bagi
kepentingan tersebut
3. Sandaran yang telah ditetapkan bisa
dipertanggungjawabkan
4. Sistem operasional flexibel
5. Saat yang diperhitungkan harus tepat
66
Strategi dan Taktik Negosiasi
Mahasiswa wajib mencari dan membawa
kasus hukum untuk dipraktekan dalam
praktek kegiatan penyelesaian perselisihan secara negosiasi, dan membuat
keputusan hasil negosiasi. Artinya, buat
surat perjanjian / pernyataan perdamaian
negosiasi.
67
Definisi Negosiasi
• Negosiasi adalah salah satu dari usaha-usaha
yang paling umum digunakan untuk membuat
keputusan dan menangani perselisihan.
• Negosiasi adalah sebua proses penyelesaian
masalah di mana dua orang atau lebih berbicara
dengan suka rela untuk membahas pertentangan mereka dan berusaha untuk mencapai sebuah keputusan bersama pada masalah-masalah
mereka.
• Negosiasi adalah cara utama di mana orang
memperbaiki kembali sebuah hubungan baru
yang belum pernah ada sebelumnya.
68
Lanjutan ….
Negosiasi merupakan suatu proses untuk
mencapai kesepakatan dengan pihak lain.
Negosiasi merupakan komunikasi dua arah
yang dirancang untuk mencapai kesepakatan
pada saat kedua belah pihak memiliki kepentingan yang sama maupun berbeda, tanpa keterlibatan pihak ketiga penengah, baik pihak ketiga yang tidak berwenang mengambil keputusan atau pihak ketiga yang berwenang mengambil keputusan.
69
Lanjutan …
• Negosiasi adalah komunikasi dua arah yang
dirancang untuk mencapai kesepakatan pada
saat dua pihak memiliki kepentingan yang sama
maupun berbeda.
•
•
•
•
•
•
Penyelesaian melalui Negosiasi :
1. tingkat formalitas di dalam negosiasi bersifat
tidak formal.
2. sifat proses yang dijalankan didalam
negosiasi menyangkut mufakat para pihak.
3. prinsip yang dijalankan di dalam negosiasi
70
Lanjutan …
• bersifat tertutup.
• 4. hasil akhir dari negosiasi berupa
•
kesepakatan.
• B. Strategi Dasar Negosiasi :
•
1. bersaing (competing)
•
2. berkompromi (compromising)
•
3. memecahkan masalah (problem solving)
71
Kekuatan Tawar Menawar
• Kekuatan tawar menawar dalam negosiasi
bersifat relatif, tergantung pada :
• 1. Kebutuhan pihak Anda terhadap pihak
•
lain.
• 2. Kebutuhan pihak lain kepada pihak
•
Anda
• 3. Alternatif kedua belah pihak
• 4. Persepsi para pihak mengenai kebutuhan
•
serta pilihan-pilihannya.
72
Kekuatan Negosiator
• 1. Sebelum negosiasi :
•
a. Otoritas/kewenangan
•
b. Keahlian
•
c. Informasi
•
d. Asosiasi
•
e. Kewenangan menjatuhkan sanksi
•
f. Kekuatan menciptakan gangguan
•
g. Kekuatan moral
73
Kekuatan …
• 2. Dalam proses negosiasi :
•
a. Kekuatan aktual
•
b. Kemampuan berinteraksi
•
c. Dapat melakukan persuasi dengan
•
negosiator lawan.
74
Kondisi-kondisi Negosiasi
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
1. Pihak-pihak yang mau berpartisipasi dapat
diketahui
2. Saling ketergantungan
3. Kesiapan untuk bernegosiasi
4. Cara-cara mempengaruhi
5. Persetujuan pada masalah-masalah dan
beberapa kepentingan
6. Keinginan untuk menyelesaikan
7. Hasil yang tidak dapat diduga
8. Keadaan yang mendesak dan deadline
75
Lanjutan …
• 9. Tidak ada halangan psikologis yang besar pa• da penyelesaian.
10 Masalah-masalah harus dapat dinegosiasi• kan.
11 Orang-orang harus mempunyai kewenangan
untuk memutuskan
12 Keinginan untuk berkompromi
13 Persetujuan harus beralasan dan dapat
diterapkan
76
Lanjutan …
• 14 Faktor-faktor eksternal yang baik pada
•
penyelesaian
• 15 Sumber-sumber untuk bernegosiasi
77
Tahapan Proses Negosiasi Menurut
Gerald Williams dan Howard Williams
•
•
•
•
•
1. Orientasi dan mengatur posisi
2. Argumentasi
3.Sikap dalam keadaan daruratdan kritis
4. Merancang kesepakatan atau menjalankan upaya alternatif
1. Tahap orientasi dan mengatur posisi
• Para negosiator memulai dengan membuka
kontrak antara satu dengan yang lainnya. Dalam
membuka kontrak ini hubungan mulai terdifinisikan dan terbina (established). Dalam tahap me78
Tahap …
• ngatur posisi, biasanya para negosiator berbicara secara umum tentang kekuatan (strenghts)
dari kasus mereka.
• 2. Tahap argumentasi
• Para pihak berusaha mengetahui posisi sesungguhya dari negosiator lawan, seraya mencoba
menghindarkan diri dalam membuka posisi mereka yang sesungguhnya.
• 3. Tahap sikap dalam keadaandarurat dan krisis
• Negosiator biasanya berada di bawah tekanan
apabila mendekati batas waktu. Oleh karenanya
79
Tahap …
• kesadaran salah satu atau kedua belah pihak
saling memberikan isyarat tentang konsesi
seperti apa dan bagaimana yang perlu
dikembangakan.
• 4. Tahap merancang kesepakatan atau
• menjalankan upaya alternatif apabila tidak
tercapai kesepakatan
• Para pihak mempersiapkan rincian akhir kesepakatan, serta meyakinkan masing-masing pihak dan atau pihak yang diwakilinya (Clients)
tentang desirability (paling patut) dari kesepakatan tersebut.
80
Prasyarat Negosiasi Yang Efektif
• 1. Pihak-pihak bersedia bernegosiasi secara sukarela berdasarkan kesadaran yang penuh
(Willingness)
• 2. Pihak-pihak siap melakukan negosiasi (Preparedness)
• 3. Negosiator mempunyai wewenang mengambil keputusan (authoritative)
• 4. Negosiator memiliki kekuatan yang relatif seimbang sehingga dapat menciptakan saling ketergantungan (relative equal bargaining power)
81
Prasyarat …
• 5. Negosiator mempunyai kemauan menyelesaikan masalah
• 6. Pengikutsertakan seluruh stakeholder
dalam proses negosiasi (stakeholdership)
• 7. Pembahasan permasalahan secara
menyeleruh (comprehensive)
82
Faktor Kemauan Menyelesaikan Masalah
• 1. Terdapat BATNA (Best Alternative To a
Negotiated Agreement), sekaligus para pihak
ragu akan hasil BATNA, sehingga terdorong
untuk menyelesaikan masalah melalui
negosiasi.
• 2. Terdapat situasi mendesak yang berbedabeda sesuai kebutuhan bagi setiap pihak.
• 3. Tidak mempunyai kendala psikologi yang
besar.
83
Kendala Dalam Pemecahan Masalah
Secara Bersama (Joint Problem Solving)
• Kendala
• 1. Reaksi Mereka
•
Cara Mengatasi
•
Tidak bereaksi “go to the balcony”
• 2. Emosi Mereka (marah, takut, curiga)
•
Cara Mengatasi
Jangan melakukan kontra serangan
•
“Step to the their side”
• 3. Posisi Mereka
•
84
Kendala …
• 4. Posisi Mereka
•
Cara Mengatasi :
•
Coba memahami keinginan pihak lawan
•
“ Reframe”
• 5. Ketidakpuasan Mereka
•
Cara Mengatasi :
•
a. Identifkasikan kepentingan mereka,
terutama kepentingan yang bersifat substantif,
prosedural dan psikologis.
•
b. Gambarkan hasil yang akan mencerminkan keberhasilan mereka.
85
Kendala …
•
“Build them a golden bridge”
• 6. Kekuatan Mereka
•
Cara Mengatasi :
•
Menyakinkan mereka bahwa harga
(keinginan mengalahkan yang harus
mereka bayar akan “Win pihak lain –
Loose lebih mahal dibandingkan apabila
mereka berhasil mencapai kesepakatan
•
“ Use power to educate “
86
Tahap-Tahap Praktek Negosiasi
• Dalam melakukan negosiasi diperlukan
suatu standar yang menetapkan kesepakatan apa yang perlu dilakukan. Standar
yang dapat melindungi para pihak dari menerima kondisi yang sangat tidak favourable dan dalam menolak kondisi yang tidak
sesuai dengan kepentingan (interest).
Standar ini dinamakan dengan BATNA
(Best Alternative To a Negotiated
Agreement )
87
Tahap 1
•
•
•
•
•
•
•
Menilai dan Memilih Sebuah Strategi
Untuk Memimpin Penyelesaian Masalah
1. Memperkirakan bermacam-macam cara
atau prosedur negosiasi, fasilitas, mediasi, arbitrasi, pengadilan dan sebagainya, yang tersedia, untuk pemecahan
masalah
2. Memilih sebuah cara.
88
Tahap 2
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Membuat Kontak Dengan Pihak Lain
1. Membuat kontak awal melalui orang, telpon,
atau surat.
2. Menerangkan keinginan Anda untuk bernegosiasi dan mengkoordinasikan usaha
3. Membangun dan memperluas hubungan
4. Membangun kredibilitas perseorangan atau
organisasi
5. Mempromosikan komitmen pada prosedur
6. Beritahu dan dapat input tentang prosesnya
89
Tahap 3
Mengumpulkan dan Menganalisa Informasi Dasar
• 1. Mengumpulkan dan menganalisa data yang
•
sesuai tentang orang, dinamikadan material
•
yang terlibat dalam masalah
• 2. Membuktikan keakuratan data
• 3. Mengurangi dampak ketidakakuratan atau ke•
tidaktersediaan data
• 4. Mengindentifikasikan kepentingan substan•
tive, procedural, dan psycological semua
•
pihak.
90
Tahap 4
Membuat Sebuah Rencana Negosiasi Yang Jelas
• 1. Mengetahui strategi-strategi dan taktik-taktik
•
yang akan membuat para pihak mampu ber•
gerak menuju persetujuan
• 2. Mengetahui taktik-taktik untuk merespon si•
tuasi khusus pada masalah-masalah tertentu
•
yang dinegosiasikan.
91
Tahap 5
Membangun Kepercayaan dan Kerjasama
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
1. Bersiap secara psikologis untuk berpartisipasi
dalam negosiasi mesalah-masalah
substantive
2. Mengembangkan sebuah strategi untuk menangani emosi yang kuat
3. Mengoreksi tanggapan dan kurangilah efekefek bentuk asli
4. Membangun pengakuan keabsahan para pihak dan masalah
5. Memperjelas komunikasi
92
Tahap 6
Memulai Sesi Negosiasi
•
•
•
•
•
•
•
•
•
1. Mengenalkan semua pihak
2. Menawarkan pernyataan yang menunjukkan
kemauan untuk mendengarkan, membagi ide,
menunjukkan keterbukaan pada alasan, dan
membuat persetujuan dengan loyalitas yang
baik.
3. Membuat petunjuk perilaku
4. Menyatakan harapan bersama pada
negosiasi
93
Lanjutan Tahap 6 …
• 5. Menggambarkan sejarah masalah dan
•
terangkan mengapa ada kebutuhan
•
akan perubahan atau persetujuan
• 6. Mengindentifikasi kepentingan dan/atau
•
posisi
94
Tahap 7
Menjelaskan Masalah dan Menetapkan Agenda
•
•
•
•
•
•
•
•
•
1. Bersama-sama mengindentifikasi bidang topik
yang luas yang berkenaan dengan orang
banyak
2. Mengetahui masalah-masalah khusus yang
dibahas
3. Menyusun masalah-masalah dalam sebuah
cara netral yang tidak menilai
4. Mendapatkan sebuah persetujuan dan
masalah-masalah yang dibahas.
95
Lanjutan Tahap 7 …
• 5. Menentukan urutan untuk membahas masa•
lah
• 6. Memulai dengan masalah di mana ada inves•
tasi yang tinggi pada semua partisipan, tidak
•
perbedaan yang serius, dan ada kemungkin•
an persetujuan yang kuat
• 7. Mengambil bagian dengan menggambarkan
•
bagaimana Anda melihat situasi. Para parti•
sipan harus didorong untuk menceritakan ce•
rita mereka dengan cukup jelas sehingga
96
Lanjutan Tahap 7 …
•
semua orang mengerti sudut pandang
•
yang diberikan
• 8. Menggunakan pendengaran aktif,
•
pertanyaan yang berfokus dan berakhir
•
terbuka untuk mendapatkan informasi
97
Tahap 8
Mengungkapkan Minat Yang Tersembunyi
• 1. Memeriksa setiap masalah pada suatu
•
waktu atau secara bersamaan untuk
•
mengetahui kepentingan, kebutuhan
•
dan perhatian para partisipan utama
•
yang berselisih
• 2. Menjelaskan dan rincilah kepentingan
•
sehingga semua partisipan mengerti kebu•
tuhan partisipan lainnya dan demikian pula
•
dengan kebutuhannya sendiri
98
Tahap 9
Memperbanyak Pilihan Penyelesaian
•
•
•
•
•
•
•
•
1. Mengembangkan sebuah kesadaran
tentang perlunya pilihan di mana
persetujuan akhir akan dibuat
2. Meninjau kembali kebutuhan para pihak
yang berhubungan dengan masalah
3. Meningkatkan kreteria atau standard obyektif
yang dapat memimpin diskusi penyelesaian
4. Mencari persetujuan prinsip
99
Lanjutan Tahap 9 …
• 5. Mempertimbangkan untuk memecahkan
•
masalah menjadi masalah yang lebih
•
kecil, masalah yang lebih dapat diatur
• dan meningkatkan penyelesaian untuk
• pecahkan masalah tersebut
6. Menggunakan satu prosedur dibawah
• ini atau lebih :
• a. Memperluas lingkaran, sehingga
•
keuntungan untuk semua pihak meningkat
• b. Mengganti kepuasan, sehingga kepentingan
100
Lanjutan Tahap 9 …
•
•
•
•
•
•
•
•
•
setiap pihak dapat terpenuhi, tetapi tidak pada waktu yang bersamaan
c.Menawarkan masalah-masalah yang dinilai
berbeda oleh para pihak
d.Mencari pilihan integratif atau pilihan menang/sama
e.Menmggunalkan peningkatan penyelesaian
ganda percobaan dan kesalahan
f. Mencoba silent generation di mana setiap
101
Lanjutan Tahap 9 …
•
•
•
•
•
•
•
•
individu mengembangkan serangkaian
pilihan secara pribadi dan kemudian
menunjukkan idenya pada pihak lain
g.Menggunakan sebuah caucus untuk
mengembangkan pilihan
h.Melakukan peningkatan pilihan posisi/
posisi tandingan
102
Tahap 10
Memperkirakan Pilihan Untuk Penyelesaian
• 1. Meninjau kembali kepentingan para
•
pihak
• 2. Memperkirakan bagaimana kepentingan
•
dapat dipenuhi dengan pilihan yang
•
tersedia
• 3. Memperkirakan biaya dan keuntungan
•
memilih pilihan
103
Tahap 11
Persetujuan Akhir
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Penyelesaian masalah akhir terjadi bila :
1. Salah satu alternatif dipilih
2. Membuat konsesi pengganti dan para pihak
bersama-sama sepakat
3. Alternatif digabungkan atu dibuat menjadi
sebuah penyelesaian
4. Penyelesaian paket dikembangkan
5. Para pihak membuat cara-cara prosedur
untuk mencapai sebuah perjanjian
substantive
104
Tahap 12
Mencapai Penyelesaian Formal
• 1. Persetujuan bisa merupakan sebuah memo•
randum pemahaman tertulis atau sebuah
•
kontrak legal
• 2. Menjelaskan bagaimana penyelesaian dilak•
sanakan, siapa, apa, dimana, kapan, bagai•
mana dan tulislah hal ini dalam persetujuan
• 3. Mengindentifikasikan syarat-syarat apa dan
•
lakukan penyelesaian masalah untuk me•
ngatasi halangan
105
Lanjutan Tahap 12 …
• 4. Membuat sebuah evaluasi dan prosedur
•
pengawasan
• 5. Meresmikan penyelesaian dan buatlah
•
mekanisme penerapan dan komitmen :
• a. Kontrak legal
• b. Ikatan prestasi
• c. Tinjauan pengadilan
• d. Persetujuan administratif/eksekutuf
106
Menyiapkan Negosiasi
• Prestasi yang memuaskan dalam negosiasi seperti banyak interaksi sosial dan lainnya memerlukan persiapan, yang menghabiskan berjamjam untuk melatih, membuat strategi, dan memperbaiki keahlian mereka.
• Dalam negosiasi, dinamika negosiator sangat
bervariasi dari satu situasi ke situasi lainnya,
maka tidak selalu mudah untuk mengetahui apa
yang harus dipertimbangkan untuk cukup siap.
• Topik-topik atau tugas-tugas berikut ini telah
oleh banyak negosiator telah dikenal sebagai
variabel kritis dalam bersiap untuk menemui
107
Lanjutan Menyiapkan Negosiasi …
• Negosiator lainnya di meja persetujuan. Pertimbangan masalah-masalah ini akan membantu
Anda untuk lebih sukses dalam merencanakan
dan menerapkan negosiasi, yaitu :
• 1. Apa kebutuhan dan kepentingan Anda ?
• 2. Siapakah orang-orang atau pihak-pihak yang
•
perlu Anda negosiasikan untuk memenuhi ke•
pentingan Anda ?
• 3. Apakah kepentingan substansial, procedural,
•
dan psychological pihak utama dan pihak ke•
dua lainnya ?
108
Lanjutan Menyiapkan Negosiasi ….
• 4. Memberikan kebutuhan dan kepentingan para
•
pihak, memutuskan apakah masalah tersebut
•
dapat dinegosiasikan ?
• 5. Cara-cara pengaruh apa yang harus Anda
•
lakukan untuk membujuk pihak lain supaya
•
memenuhi kebutuhan Anda ?
• 6. Bila diberikan kepentingan semua pihak, apa
•
yang akan menjadi masalah atau pernyataan
•
masalah yang perlu dibahas ?
109
Lanjutan Menyiapkan Negosiasi ….
•
•
•
•
•
•
•
•
•
7. Apakah Anda atau pihak lainnya mempunyai
(atau akan mempunyai) kewenangan untuk
menegosiasikan sebuah penyelesaian yang
mengikat ?
8. Sudahkan beberapa pihak untuk mengambil
posisi pada masalah-masalah itu ?
9. Kejadian atau dinamika apa yang mendorong
negosiasi dan meningkatkan penyelesaian ?
10 Pilihan penyelesaian apa yang pada setiap
110
Lanjutan Menyiapkan Negosiasi …
•
•
•
•
•
•
•
•
•
10 masalah yang mungkin bisa menjadi sebuah
proposal yang dapat dikatakan ya ?
11 Apa yang akan menjadi bentuk fisik negosiasi ?
12 Bagaimana sebuah tanda yang mendamaikan yang merangsang hubungan positif dengan negosiator lain dibuat diawal sesi ?
13 Bagaimana seharusnya Anda mengelola tim
Anda ?
111
Lanjutan Menyiapkan Negosiasi …
• 14 Strategi negosiasi apa yang harus
•
Anda gunakan ?
• 15 Bagaimana Anda akan membuka
•
negosiasi ?, harus diperhatikan :
•
a. Siapa yang akan melakukan pengumum•
an pembukaan ?
•
b. Apa yang akan dibicarakan ? Sejarah ma•
salah, kebutuhan akan perubahan, ke•
pentingan yang harus dipenuhi, ataukah
•
penyelesaian-penyelesaian yang me112
Lanjutan Menyiapkan Negosiasi …
•
•
•
•
•
•
•
•
•
b. memungkinkan ?
c. Bagaimana tanda positif akan dibuat
d. Pihak yang mana yang akan berbicara
lebih dahulu ? Adakah gunanya bila membiarkan pihak lain berbicara terlebih dahulu ?
e. Bagaimana agenda akan dikembangkan ?
Apakah Anda mempunyai sebuah susun-
113
Lanjutan Menyiapkan Negosiasi …
•
e. an yang diajukan untuk meneruskan
•
persetujuan ?
•
f. Mempertimbangkan peraturan•
peraturan dan dasar-dasar negosiasi
•
di awal sesi pertama atau bahkan
•
sebelum pertemuan utama
• 16 Peristiwa perubahan yang tak terlihat apakah
•
(strategi para negosiator atau faktor-faktor
•
eksternal) yang dapat mempengaruhi nego•
siasi ?
114
Lanjutan Menyiapkan Negosiasi …
• 17 Pengumuman Pembuka Bagi Para Negosia•
tor
•
Pernyataan pembuka adalah pidato atau mo•
nolog singkat oleh para pihak yang berselisih
•
yang mendasari sifat dasar negosiasi. Ke•
rangka dibawah ini dibuat untuk membantu
•
para pihak yang berselisih supaya lebih efek•
tif dalam pembukaan mereka.
115
Lanjutan Menyiapkan Negosiasi …
• 18 Pengumuman Pembuka Para Negosiator,
•
1) Tujuan :
•
a. Untuk membuat pengenalan langsung
•
b. Untuk membuat tanda yang positif
•
c. Untuk memberitahu para pihak tentang
•
proses negosiasi
•
d. Untuk mencapai sebuah persetujuan
•
pada standar perilaku
•
e. Untuk mendapatkan komitmen untuk
•
memulai proses
116
Lanjutan Menyiapkan Negosiasi …
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
2) Prosedur :
a. Mengenalkan diri Anda sendiri dan juga
pihak-pihak lain.
b. Menyambut para negosiator dan mempertegas kemauan mereka untuk membahas masalah-masalah atau menegosiasikan sebuah penyelesaian. Membuat sebuah pernyataan perdamaian yang menciptakan sebuah tanda yang positif, tetapi
tidak membuat sebuah konsesi.
117
Lanjutan Menyiapkan Negosiasi …
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
c. Meninjau kembali mengapa orang ada di
sana dalam kondisi yang netral
d. Menerangkan bagaimana Anda memandang proses negosiasi, apakah proses ini :
1) adalah sebuah usaha yang dilakukan
oleh para phak untuk mencapai persetujuannya sendiri melalui pembahasan
atau negosiasi ?
2) sebuah kesempatan bagi semua pihak
118
Lanjutan Menyiapkan Negosiasi …
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
2) untuk mendapatkan keuntungan ?
3) adalah proses sukarela
e. Menggambarkan poses penyelesaian masalah yang Anda ajukan untuk dipakai :
1) setiap orang akan berbicara dan menggambarkan situasi
2) topik-topik untuk diskusi akan saling disetujui
3) sebuah agenda akan dikembangkan bersama-sama
119
Lanjutan Menyiapkan Negosiasi …
•
•
•
•
•
•
•
4) semua kebutuhan akan diperiksa
5) masalah-masalah agenda akan dibahas satu per satu
6) para pihak akan mencari penyelesaian yang saling memuaskan
7) persetujuan akan ditulis diformalkan
menurut keinginan para pihak
120
Lanjutan Menyiapkan Negosiasi …
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
f. Setuju terhadap penggunaan pertemuan pribadi (caucus), istirahat, atau waktu untuk
berkonsultasi dengan pihak lain
g. Mengetahui petunjuk-petunjuk prosedur
yang akan membantu mereka meningkatkan
negosiasi yang efisien
h. Menanyakan dan/atau menjawab pertanyaan
i. Mendapatkan sebuah komitmen untuk memulai dari setiap pihak
121
Lanjutan Menyiapkan Negosiasi …
• 19. Pembukaan prosedur dan masalah-masalah
•
dalam negosiasi
•
a. Mengapa terbuka dengan fokus pada pro•
sedur ?, diharapkan :
•
1) membuat ara pihak mampu membuat
•
peraturan-peraturan untuk interaksi
•
yang bisa memberikan lebih banyak du•
gaan dan keamanan
•
2) memberikan sebuah urutan negosiasi
•
yang dikembangkan bersama-sama
122
Lanjutan Menyiapkan Negosiasi …
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
2) di mana semua pihak terlibat
3) memerbolehkan para pihak untuk
mempraktekkan pengambilan keputusan sebagai sebuah tim
4) memberikan informasi tentang sikap,
perilaku, dan kelayakan dipercaya dari
pihak-pihak lain
5) memperbolehkan para pihak untuk
mempraktekkan pengambilan keputusan bersama pada masalah-masalah
123
Lanjutan Menyiapkan Negosiasi …
•
•
•
•
•
•
•
•
5) yang tidak kritis secara substantive
ataupun tidak dianggap emosional
6) memberikan sebuah kesempatan
untuk membuat persetujuan kebiasaan
7) mendemonstrasikan persetujuan
itu adalah suatu hal yang mungkin dan
bahwa situasi tersebut bisa diharapkan.
124
Lanjutan Menyiapkan Negosiasi …
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
b. Masalah-masalah prosedur apa yang diajukan :
1) bagaimana agenda akan dikembangkan
2) urutan pihak yang akan dibicarakan
3) Susunan waktu, jadwal dan durasi negosiasi
4) bagaimana informasi akan ditukar di antara para pihak
5) seberapa tepatkah informasi akan ditangani
125
Lanjutan Menyiapkan Negosiasi …
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
6) seberapa sah kah hak-hak atau perintah
administratif akan diketahui
7) batasan kerahasiaan
8) perilaku yang dapat diterima sehubungan
dengan serangan pribadi, kelengkapan
motivasi, penghargaan akan nilai-nilai dan
penampilan emosiaonal
9) penentuan tentang siapa yang akan
mewakili kelompok yang berkepentingan
126
Lanjutan Menyiapkan Negosiasi …
•
•
•
•
•
10) kewenangan pengambilan keputusan setiap pihak
11) peranan pengganti atau pengamat
12) peranan kekuatan kerja atau sub komite
13) ukuran tim-tim negosiasi
14) proses pengambilan keputusan
15) prosedur-prosedur negosiasi yang digunakan
127
Cara-Cara Mempengaruhi Dalam Negosiasi
• 1. Manajemen Proses Negosiasi :
•
a. merencanakan sebuah pembukaan yang
•
kooperatif dan informatif
•
b. mengurutkan tahapan-tahapan negosiasi
•
c. mengurutkan agenda
•
d. menempatkan sebuah masalah yang mu•
dah diselesaikan pada awal sesi dengan
•
mudah
•
e. mengatur langkah-langkah pemecahan ma•
salah yang digunakan pada setiap agenda
128
Lanjutan Cara-cara …..
•
f. membantu pihak lain untuk berpindah dari
•
persetujuan yang didasarkan pada posisi
•
kepersetujuan yang didasarkan pada
•
kepentingan
• 2. Manajemen Komunikasi Didalam dan Di•
antara Para Pihak :
•
a. mengatur komunikasi perilaku melalui pen•
dengaran aktif, penyusunan kembali dan
•
pengiriman yang kongruen
•
129
Lanjutan Cara-cara …
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
b. membantu para pihak untuk berpindah dari
posisi-posisi ekstrim dengan memperhalus
spesifikasi, ketepatan dan konsekuensi
tuntutan mereka
c. mengatur kerangka komunikasi dengan
menentukan jika negosiasi-negosiasi itu
harus dilakukan secara langsung oleh para
pihak, melalui negosiator dalam sesi atau
rapat gabungan, dalam keseluruhan
kelompok atau komite kerja kecil,
130
Lanjutan Cara-cara …
•
c. secara langsung, melalui surat, atau mela•
lui telpon.
• 3. Manajemen Bahasa Tubuh dan Fisik :
•
a. mendemonstrasikan bahasa tubuh yang
•
penuh perhatian, peduli dan terbuka
•
b. menunjukkan ketidakpuasan, frustasi dan
•
kekerasan pendirian
•
c. membuat bentuk sesi negosiasi dan me•
nempatkan persetujuan
•
d. memberikan ruangan pembahasan/rapat
131
Lanjutan Cara-cara …
•
e. menempatkan negosiasi dalam sebuah ru•
angan netral atau satu kepentingan pihak
•
yang lebih disukai sampai kepentingan khu•
sus suatu pihak
• 4. Manajemen Ketepatan :
•
a. memutuskan kapan negosiasi akan diaju•
kan dan dimulai
•
b. menentukan berapa lama negosiasi sesi
•
keseluruhan dan sesi individu akan selesai
•
c. mengalahkan, merubah dan menghilang132
Lanjutan Cara-cara …
•
c. kan jalan buntu
•
d. mengontrol ketepatan pertukaran informasi
•
e. mengatur waktu bila penawaran dibuat
•
(atau diterima)
•
f. membuat ketepatan penerapan
• 5. Manajemen Informasi Yang Ditukar Diantara
•
Para Pihak :
•
a. mengindentifikasi informasi apa yang diper•
lukan
•
b. meminta informasi
133
Lanjutan Cara-cara …
•
c. menanyakan mengapa sebuah proposal
•
penting bagi pihak lain
•
d. membuat saran-saran umum
•
e. membuat saran-saran khusus
•
f. memberikan proposal atau penawaran yang
•
kongkrit
•
g. menyerahkan pihak lain pada sumber•
sumber atau ahli-ahli informasi
• 6. Manajemen Rekan :
•
a. mengetahui dan mendorong pengaruh
134
Lanjutan Cara-cara …
•
a. dengan rekan-rekan pihak
•
b. menunjukkan pengaruh rekan-rekan pada
•
mereka dengan mengurangi kontak atau
•
nilai informasi
•
c. menciptakan keraguan tentang keakuratan
•
pendapat atau data rekan-rekan pihak
• 7. Manajemen Ahli :
•
a. menyediakan para ahli untuk menangani
•
kasus Anda
•
b. memberikan keahlian pada para ahli ten135
Lanjutan Cara-cara …
•
b. tang siapa yang memberikan informasi
•
yang berbeda pada kasus Anda
•
c. menyerahkan pihak-pihak lain pada ahli•
ahli substantive, procedural, atau
•
psychological
• 8. Manajemen Kekuatan Yang Berwenang :
•
a. memperhatikan pada hukum, regulasi atau
•
praktek umum
•
b meminta dukungan orang-orang yang
•
berwenang
136
Lanjutan Cara-cara …
•
c. menyusun amanat kelembagaan untuk
•
sebuah penyelesaian
• 9. Manajemen Kebiasaan :
•
a. menanyakan kelangsungan praktek di
•
masa lampau
•
b. menarik tradisi
10. Manajemen Keraguan Pihak Lain :
•
a. menanyakan keabsahan atau penerapan
•
argumen-argumen para pihak
•
b. menguji apakah proposal pihak tersebut
137
Lanjutan Cara-cara …
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
b. realistis
c. mengajukan masalah-masalah hipotesa
yang bisa berasal dari sebuah penyelesaian
khusus
d. menyelidiki alternatif terbaik pihak pada sebuah persetujuan yang dinegosiasikan
e. menyelidiki alternatif terburuk pihak pada
sebuah persetujuan yang dinegosiasikan
f. menyelidiki alternatif pihak yang paling
memungkinkan pada sebuah persetujuan
138
Lanjutan Cara-cara ….
•
f. memungkinkan pada sebuah persetujuan
•
yang dinegosiasikan.
• 11. Manajemen Penghargaan dan Manfaat Un•
tuk Pihak Lain :
•
a. memeberikan penghargaan yang tidak
•
langsung untuk kerja sama atau persetuju•
an (format, mendemontrasikan, manfaat
•
yang diterima dari persetujuan akhir, peng•
hargaan simbolis atau penghargaan kecil)
•
b. memberikan penghargaan langsung (man139
Lanjutan Cara-cara …
•
b. faat substantive, ketepan penyelesaian
•
yang baik atau penerimaan keuntungan).
•
Hanya dapat diterapkan jika negosiator
•
mempunyai pengaruh dan berada dalam
•
posisi untuk memberikan penghargaan
•
substantive, misalnya negosiasi
•
internasional.
• 12. Manajemen Pengaruh Yang Memaksa
•
a. menghilangkan kesulitan atau ketidak•
140
Lanjutan Cara-cara ….
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
a. nyamanan fisik, lokasi pelaksanaan negosiasi, ketepatan pertemuan, lama pertemuan (maraton)
b. menghilangkan paksaan psikologis, keakraban, penghinaan
c. meningkatkan kesadaran biaya-biaya substantive masalah-masalah yang tidak selesai : biaya pengadilan, biaya penundaan,
dan efek-efek yang merugikan lainnya
d. menghilangkan paksaan prosedur : batas
141
Lanjutan Cara-cara …
• d. ancaman untuk menarik diri
• 13. Manajemen Sumber :
•
a. menyusun sumber-sumber Anda, da•
ta, uang, orang, keahlian, untuk
•
mempertinggi pengaruh Anda dalam
•
negosiasi
•
b. memperlemah sumber pihak lain untuk me•
rendahkan jumlah pengaruh yang mereka
•
miliki dalam negosiasi.
142
Penutup
• Terima kasih atas perhatiannya, apabila
terdapat manfaat dan berguna, serta ke-baikan
yang ada dalam materi ini semata-mata
ridhoAllah SWT., tetapi apabila ter-dapat
kekurangan dan kesalahan, semata-mata
kesalahan Saya, mohon maaf yang sebesarbesarnya.
• Alhamdulillah, Wassalamualaikum Wbr.
• SOEMALI, S. H., M. H.
• HP 081 552 16 226
• Rm.TENGGILIS MEJOYO BLOK B-10, SBY
143