Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit tahunDinas Kesehatan DI Yogyakarta 25 Juni 2015
Download ReportTranscript Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit tahunDinas Kesehatan DI Yogyakarta 25 Juni 2015
Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit tahun 2015 Dinas Kesehatan DI Yogyakarta 25 Juni 2015 Surahyo Sumarsono, B.Eng, M.Eng.Sc Sistem Informasi Manajemen Kesehatan (SIMKES) Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran UGM Gedung IKM, Ruang 301 Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta 55281 E-mail : [email protected] Pendidikan 2012 – skr : PhD program, University of Groningen, Belanda 1998 - 2000 : Master of Engineering Science, University of Melbourne, Australia 1989 – 1994 : Bachelor of Engineering, Muroran Institute of Technology, Jepang Pengalaman 2005 – Skr : Dosen dan peneliti di Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Bekerja Kedokteran UGM minat Sistem Informasi Manajemen Kesehatan. 2003 – Skr : Dosen di Program Magister Manajemen (MBA), Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM 1994 – 1998 : Peneliti di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK) Serpong Kegiatan 2015 Co-investigator: Pengembangan sistem infromasi surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (WHO Indonesia) Co-investigator: Pengembangan manajemen basis data riset di BPJS Sebelumnya Konsultan Sistem Informasi di beberapa perusahaan, rumah sakit dan pemerintahan untuk Manajemen TI Direktur PT Inixindo Jogja di bidang Pelatihan dan sertifikasi TI Indikator Pelayanan RS • Indikator pelayanan dasar: BOR, LOS, TOI, Rata-rata kunjungan • Ketenagaan: Rasio perawat dengan TT, rasio dokter dengan jumlah kunjungan • Pelayanan RS – Pelayanan rawat inap: Jumlah kunjungan, pasien keluar hidup, pasien keluar meninggal (<48 jam dan >48 jam), lama dirawat, hari perawatan. – Pelayanan IGD: DOA, Meninggal di IGD, Jumlah pasien rujukan, dirujuk – Pelayanan Rawat Jalan, Penunjang Medis (Lab, Radiologi, Farmasi) • Morbiditas dan mortalitas • Data kunjungan pasien – 10 besar penyakit rawat inap dan rawat jalan – Kunjungan rawat jalan dan rawat inap Arsitektur sistem informasi RS Clinical Intelligence Business Intelligence Datawarehouse Back Office Monitoring Perencanaan dan Penyerapan Anggaran melalui proses pengadaan Financial, Accounting & Budgeting Supply Chain Management Front Office Bill – Receivable System Registrasi Registrasi Manajemen Bed Lab Information System Pendaftaran Rekam Medis Admisi Pharmacy Information System Rawat Jalan Radiologi Laboratorium Digital Imaging System Discharge Kamar Operasi Rawat Inap Discharge Peran dari Sistem Informasi Karakteristik Kegiatan SIMRS Analisa • Identifikasi kebutuhan • Sosialisasi dan Advokasi Pengembangan • Sistem analist • Hard coding Implementasi • Penyesuaian proses bisnis & Operasional • Pelatihan & pendampingan • Pemeliharaan Analisa Data dan Informasi untuk Mendukung Keputusan Mengapa diperlukan survey? • Beberapa RS sudah atau mulai menggunakan TI dalam pelayanan kesehatan. (DIY) salah satu provinsi yang mayoritas RS sudah menggunakan sistem elektronik mulai dari pencatatan identitas pasien sampai pembuatan laporan. • Dinas Kesehatan DIY melalui Seksi Data dan Informasi telah mengakomodasi pendekatan elektronik dalam pelaporan rutin dan mendorong RS untuk memiliki sistem informasi RS (SIMRS). Tidak diketahui sejauh mana cakupan SIMRS yang digunakan tersebut. • Adopsi TI di RS perlu diidentifikasi lebih detail untuk melihat potensinya dalam memperkuat sistem informasi kesehatan daerah serta upaya-upaya DIY untuk memperbaiki pelayanan kesehatan seperti pelayanan rujukan, pelayanan kegawat-daruratan sampai upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dengan pendekatan sistem informasi. • Survey terhadap penggunaan sistem informasi di RS sangat berguna bagi otoritas kesehatan untuk melakukan evaluasi, koordinasi dan perencanaan sebagai upaya penguatan sistem informasi kesehatan di daerah. Metodologi • Pendekatan survey untuk mengumpulkan RS di DI Yogyakarta. Instrumen survey mengadopsi dari EMRAM tools dari HIMSS Analytics. • Instrumen divalidasi melalui diskusi untuk penyesuaian dalam konteks di DIY. Terdapat 4 aspek utama yang diakomodasi: 1. Karakteristik dan tatakelola sistem informasi di rumah sakit, 2. Ketersediaan infrastruktur dan jaringan, 3. Penggunaan aplikasi/ software yang sudah ada, dan 4. Manfaat dan hambatan hambatan dalam penggunaan sistem yang berbasis elektronik di rumah sakit. • Site visit ke RS dilakukan dengan instrumen kuesioner bulan April-Mei 2015. Enumerator ditunjuk mendampingi responden perwakilan RS untuk pengisian kuesioner. • Data yang telah terkumpul divalidasi dan diintegrasikan dalam 1 data repository. Unit analisis dalam survey ini adalah RS, sehingga untuk responden perwakilan RS dapat lebih dari 1 orang, sifatnya saling melengkapi satu sama lainnya. • Terdapat 71 rumah sakit yang terlibat dalam survey ini. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk menilai level adopsi SIMRS di DI Yogyakarta. Hasil • Analisa sampel survey menunjukkan pola adopsi SIMRS yang unik. Hampir semua RS terlibat dalam survey, walau tidak semua pertanyaan kuesioner dapat diisi RS. • RS baik pemerintah, swasta dengan berbagai tipe fokus pada penggunaan sistem informasi untuk fungsi administrasi. • Namun demikian, RS mulai memperluas cakupan sistem informasi untuk mendukung pelayanan unit-unit penunjang seperti laboratorium, radiologi dan farmasi. Masih sedikit RS yang mengupayakan pertukaran data elektronik antar penyedia layanan kesehatan, yang merupakan nilai penting efisiensi dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Aspek keamanan data belum banyak dipertimbangkan bagi sebagian besar RS. • Komparasi berdasarkan kelompok rumah sakit tertentu menunjukkan bahwa rumah sakit pusat dan rumah sakit tipe A cendrung memiliki indeks adopsi sistem informasi yang lebih tinggi. Hal ini sangat menonjol pada aspek infrastruktur, integrasi dan cakupan fungsi klinis. • Sistem informasi telah dipersepsikan bermanfaat bagi RS, terutama terkait transparansi pendapatan RS serta kemudahan dalam monitoring kegiatan pelayanan. • Namun demikian, RS masih mengalami beberapa hambatan, yang paling menonjol adalah ketersediaan infrastruktur yang menyeluruh. Kesimpulan • Hasil survey mengesankan bahwa tren pengembangan sistem informasi di Indonesia masih terus berjalan. • Hal ini terlihat dari pola adopsi sistem informasi di rumah sakit yang masih bervariasi satu sama lainnya dan adanya kecenderungan pengembangan sistem ke arah fungsi klinis setelah fungsi administrasi terpenuhi. • Adanya gambaran pola adopsi ini akan memberikan wawasan baru bagi rumah sakit untuk mengembangkan aplikasi sistem informasi di rumah sakitnya masing-masing. Karakteristik Rumah Sakit Kepemilikan Kementerian Kesehatan BUMN Pemda Propinsi Pemda Kab Pemda Kota Swasta/lainnya POLRI TNI AU TNI AD Total Kelas A B C D Non Kelas Total A B Kelas RS C D Non Kelas 1 1 1 1 1 3 1 6 1 1 1 30 30 12 1 32 12 1 1 3 Total 11 RS yang sudah mengadopsi SIMRS 2 11 8 19 5 45 13 Total RS % 3 11 12 32 13 71 66.67% 100% 66.67% 59.37% 38.46% 63.38% 1 2 5 1 50 1 1 1 71 SIMRS 2013 dan 2015 2015 2013 Kelas RS yang sudah mengadopsi SIMRS Total RS % A 2 3 66.67% B 11 11 100% C 8 12 66.67% D 19 32 59.37% Non Kelas 5 13 38.46% Total 45 71 63.38% Tipe RS RS yang sudah mengadopsi SIMRS Total % A 3 3 100% B 11 11 100% C 11 15 73,33% D 19 22 86,36% Non Kelas 4 6 66,67% Struktur Organisasi Direktur Utama Unit IT? Direktur Yanmed Direktur Operasional Direktur Keuangan Bidang Pengendalian Unit IT? Bidang Penunjang Medik Unit IT? Bidang Perencanaan Unit IT? Direktur SDM dan Penelitian Direktur Pemasaran dan Informasi Unit IT? Unit IT? Bidang Diklat dan Pengembangan Siapa saja tim SIM RS? 4% • Survey TRIBAL 2009 (Inggris) – 1 tenaga SIM : 52 Tenaga Non SIM – Komposisinya dapat dilihat pada grafik berikut 5% 14% 28% 9% 5% 35% Senior manager Knowledge Management Clinical Coders Clinical Informatics Health Records ICT Information Management Latar Belakang Pendidikan Staf SIMRS Ekonomi 29.58% Ilmu Kesehatan Masyarakat 7.04% Paramedis 12.68% Medis 8.45% Rekam Medis 40.85% Teknik Informatika 35% Ilmu Komputer 21% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% Layanan Unit Sistem Informasi Pelatihan dan pendampingan penggunaan sistem kepada user 36.62% Analisa statistik dan pembuatan profil RS 26.76% Pelaporan rutin internal maupun eksternal 52.11% Manajemen Berkas Rekam Medis 39.44% Perencanaan program/ kegiatan rutin sistem informasi 40.85% Pengembangan aplikasi sistem informasi 49.30% Trouble shooting hardware dan jaringan 46.48% Pemeliharaan infrastruktur sistem informasi 0% 10% 20% 30% 40% 50% 52.11% 60% Ketersediaan Komputer Di Tiap Bangsal Perawatan 46.48% Di Tiap Poli Rawat Jalan 43.66% 12.68% 40.85% 16.90% 39.44% Ada Di Tiap Counter Apotek 85.92% 4.23% 9.86% Ada Sebagian Tidak Ada Di Tiap Counter Kasir 83.10% Di Tiap Counter Pendaftaran 1.41% 15.49% 90.14% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 4.23% 5.63% 60% 70% 80% 90% 100% Akses Internet Lainnya, sebutkan ....... 4.22% Broadband (> 100 MBps ) 4.23% 1% 3% Ada Tidak 96% Tidak Tahu Broadband (50 MBps - 100MBps ) 39.26% Broadband (< 50 MBps ) 64.79% Narrowband (Dial-up/PSTN) ISDN (128 kbit/smax) 0% 9.86% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% Jaringan LAN dan WiFi Lainnya 14.72% Instalasi Farmasi 56.34% Instalasi radiologi 32.39% Instalasi laboratorium 42.25% IGD 45.07% Instalasi rekam medis 67.61% Ruang Rawat Jalan di dalam RS 47.89% Ruang Rawat Inap di dalam RS 40.85% Ruang Kerja Manajemen RS 80.28% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% Keamanan dan Kerahasiaan Data Entri data yang divalidasi dengan digital signature 5.63% Akses terbatas menggunakan password 57.75% Akses terbatas menggunakan sidik jari 2.82% Akses terbatas menggunakan kartu chip atau kartu magnetik 0.00% Enkripsi semua data yang dikirimkan 4.23% Enkripsi semua data yang disimpan 14.08% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% Kerahasiaan Akses Data Log-off otomatis 21% 34% SOP Ya 27% Tidak 45% Tidak Tahu 35% Record Log Ya 30% 35% 35% Tidak Tidak Tahu 38% Ya Tidak Tidak Tahu Monitoring dan Audit Sistem Informasi 20% Ya, secara rutin 48% Ya, hanya sesekali jika ada permintaan Tidak 32% Protokol Disaster Plan Backup data di server yang lokasinya berbeda (> 2 Km dari server utama) 8.45% Dilakukan backup data secara reguler 50.70% Penggunaan UPS Server 46.48% Penggunaan Kertas pada saat sistem mati (down) 53.52% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% Recovery Time Tidak Tahu 25.54% > 1 bulan 2.82% < 1 bulan 5.63% < 24 jam 9.86% < 1 minggu 8.45% < 2 hari 12.68% Secepatnya 38.03% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% Teknologi Identifikasi Lainnya 21.13% Biometrik 2.82% RFID 29.58% Barcode 2.82% Kartu Magnetik 1.41% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% Sistem Manajemen Antrian Antrian Pelayanan Apotik 23.94% Antrian Pelayanan Poliklinik 40.85% Antrian Pendaftaran 59.15% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% Telemedicine Telemonitoring (wearable devices) 5.63% Teleradiologi 2.82% Telekonsultasi 21.13% 0% 5% 10% 15% 20% 25% Penggunaan Standar Data Peralatan medis 5.63% Terminologi Medis 11.27% Pemeriksaan penunjang medis 16.90% Obat dan Perbekalan kesehatan 19.72% Tindakan Medis 32.39% Diagnosis 42.25% Data Wilayah 26.76% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% Integrasi Data Integrasi dengan sumber referensi (Ex: PubMed) 1.41% Integrasi INA-CBGs 46.48% Dinas Kesehatan atau Kementrian Kesehatan 12.68% Bridging BPJS Kesehatan (SEP) 50.70% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% Portal SIMRS Portal SIMRS SIMRS dapat diakses oleh pasien SIMRS dapat diakses dari luar rumah sakit oleh user Akses SIMRS melalui mobile dan tablet 0% 17% 11% Ya 12.68% Tidak SIMRS tidak dapat diakses dari luar rumah sakit Tidak Tahu 54.93% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 72% Website Rumah Sakit SMS Center RS 25.35% Call Center RS 50.70% Informasi Ketersediaan Tempat Tidur (Bed) 15.49% Jadwal praktek dokter 38.03% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% Modul Registrasi dan Admisi Pendaftaran melalui Call center RS 60.56% Pendaftaran melalui SMS 22.54% Pendaftaran melalui Internet (sistem janji temu atau appointment system) 2.82% Pendaftaran pasien elektronik (bagian pendaftaran) 60.56% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% Modul Billing dan Tagihan Sistem pembayaran menggunakan kartu kredit 30.99% Sistem pembayaran menggunakan kartu debit 33.80% Modul tagihan (billing system) pasien (Unit Layanan dan Kasir) 71.83% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% Modul Manajemen Beds Pasien keluar rawat inap 49.30% Informasi bed kosong 47.89% Perpindahan pasien rawat inap 47.89% Admisi pasien rawat inap (pendaftaran rawat inap) 53.52% Ada secara manual melalui sensus harian 54.93% 44% 46% 48% 50% 52% 54% 56% Modul Dokumentasi Medis Melihat laporan operasi 26.76% Melihat hasil konsultasi ahli (spesialis, sub-spesialis, psikolog, dietisian, fisioterapist dan lainnya) 18.31% Melihat riwayat pengobatan pasien 43.66% Melihat hasil pemeriksaan patologi anatomi 18.31% Melihat gambar radiologi dan medical imaging lainnya 15.49% Melihat hasil interpretasi pemeriksaan radiologi dan medical imaging lainnya (ECG, EKG, dll) 26.76% Melihat hasil pemeriksaan laboratorium 40.85% Pencatatan Pasien Pulang 52.11% Pencatatan keperawatan 36.62% Tindakan medis (dokter, dokter gigi dan spesialisasi) 50.70% Diagnosis 59.15% Pencatatan medis (Anamnesis, Pemeriksaan Fisik) 49.30% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% Modul Dokumentasi Klinis Informasi pada Dokumentasi Klinis Pendidikan 52.11% List alergi 36.62% TB, BB, BMI 39.44% 23.94% 33.80% 23.94% 29.58% Ya 33.80% 26.76% Tidak Tidak Tahu Vital Sign 46.48% Jenis Kelamin & Tgl Lahir 73.24% 0% 10% 26.76% 20% 30% 40% 50% 26.76% 60% 70% 11.27% 15.49% 80% 90% 100% Modul Order Entry Konsultasi Expert (Spesialis, sub-spesialis, psycholog, dietisian, physioterapy dan lainnya) 9.86% Order Diet Pasien 4.23% Order Pemeriksaan Radiologi dan Medical Imaging Lainnya 16.90% Order Pemeriksaan Laboratorium 19.72% Peresepan Elektronik 19.72% 0% 5% 10% 15% 20% 25% Computerized Provider Order Entry 92.96% 2.82% 7.04% 2.82% Sistem order gizi elektronik 91.55% 4.23% 7.04% 5.63% Sistem permintaan konsultasi elektronik Tidak Ada IGD Rawat Inap 71.83% 19.72% 25.35% 25.35% Sistem order pemeriksaan penunjang Rawat Jalan 73.24% 18.31% 14.08% Sistem peresepan elektronik 26.76% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Sistem Informasi Laboratorium LIS (Laboratory Information Systems) 19.72% Entri hasil pemeriksaan laboratorium 45.07% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50% Sistem Informasi Radiologi PACS - Nuclear Cardiology 0% PACS - Intravascular Ultrasound 0% PACS - Echocardiology 0% PACS - Cath Lab Cardiology Information System - Cardiology PACS 1.41% 0% PACS - Orthopedic 2.82% PACS - Angiography 1.41% PACS - US (Ultrasound) PACS - MG (Digital Mammography) 4.23% 0% PACS - DF (Digital Fluoroscopy) 2.82% PACS - MRI (Magnetic Resonance Imaging) 1.41% PACS - CT (Computerized Tomography) 2.82% PACS - CR (Computed Radiography) 4.23% PACS - DR (Digital Radiography) 4.23% Entri hasil pemeriksaan radiologi 21.13% 0% 5% 10% 15% 20% 25% Sistem Informasi Farmasi Robotic Pharmacy untuk dispensing obat 2.82% Manajemen obat dan perbekalan kesehatan di satelit farmasi/apotik (penerimaan, stok opnam, distribusi) 43.66% Sistem Inventori Gudang Farmasi (penerimaan, stok opnam, distribusi dan laporan) 60.56% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% Sistem Dispensing Obat Evaluasi respon pasien secara elektronik 4.23% 66.20% Automated Dispensing Cabinets 2.82% 29.58% 64.79% Sistem Inventory Obat 32.39% 49.30% 25.35% 25.35% Ya Tidak Mekanisme verifikasi elektronik oleh farmasis 19.72% Peresepan elektronik oleh dokter 54.93% 12.68% Riwayat pemberian obat elektronik 63.38% 38.03% 0% 10% 20% 23.94% 35.21% 30% 40% Tidak Tahu 25.35% 50% 60% 26.76% 70% 80% 90% 100% Sistem Pendukung Keputusan Klinis Sistem Pengingat Kesesuaian Formularium Obat 4.23% Sistem Kewaspadaan Penyesuaian Dosis Obat 2.82% Sistem Kewaspadaan Interaksi obat dan kondisi hasil laboratorium 5.63% Sistem Kewaspadaan Interaksi Antar Obat 8.45% Sistem Kewaspadaan Alergi Obat 9.86% Sistem Pengingat Kunjungan Ulang (Jadwal imunisasi, Jadwal kunjungan ANC) 4.23% Clinical Guideline 8.45% 0% 2% 4% 6% 8% 10% 12% Sistem Back Office Sistem Renumerasi 9.86% Sistem Payroll 11.27% Sistem Informasi Logistik 22.54% Sistem Informasi Aset 9.86% Sistem Informasi SDM 25.35% Sistem Informasi Akuntansi 28.17% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% Analisis Manfaat Mengurangi redudansi tindakan medis Jumlah pasien meningkat Mengurangi waiting time pasien Efisiensi kinerja staf Sangat Setuju Meningkatkan kualitas tindakan medis Setuju Tidak Setuju Membantu penegakan diagnosis Sangat Tidak Setuju Tidak Tahu Mengurangi kesalahan tindakan medis Akurasi & Transparansi Tagihan Pengambilan keputusan manajemen Pelaporan rutin 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Analisa Hambatan Resistensi pengguna 9keterbatasan waktu) Kurangnya kapasitas SDM Kurangnya insentif staf yang menggunakan her Kurangnya anggaran pemeliharaan TI Sangat Setuju Kerahasiaan data Setuju Tidak Setuju Interoperabilitas antar sistem Sangat Tidak Setuju Tidak Tahu Terlalu banyak data entry Keterbatasan infrastruktur Ketidaksesuaian proses bisnis Kebutuhan staf tidak terpenuhi 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Kendala yang dihadapi Beberapa kendala yang dihadapai dalam implementasi SIMRS antara lain 1. Kurangnya kapasitas SDM dalam mengelola SIMRS, sebagian staf SIMRS berlatarbelakang pendidikan dari teknik informatika, maka diperlukan adanya kolaborasi dengan tenaga medis dalam pengelolaan SIMRS. 2. Keterbatasan infrastruktur. Terutama bagi rumah sakit besar (tipe A atau B), membutuhkan infrastruktur yang lebih banyak. 3. Kebutuhan user belum terpenuhi. Walaupun implementasi SIMRS dapat memberikan manfaat administratif kepada staf/user, namun masih ada beberapa kebutuhan user yang belum terpenuhi, maka diperlukan optimalisasi SIMRS.