teknis-pembesaran-nila-2

Download Report

Transcript teknis-pembesaran-nila-2

Toni Kuswoyo
Satker PBIAT Janti – Klaten
SASARAN PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA
PROV. JATENG 2010 – 2014 (258%) / Nas. : 353%
KOMODITAS
2010
2011
2012
2013
2014
Udang Windu
5.327
5.758
6.343
7.327
8.664
Udang Vaname
4.042
4.824
6.048
6.687
8.040
84.053
128.694
200.146
312.767
492.814
7
10
11
14
20
58.693
70.107
80.568
94.679
108.740
-
-
-
-
-
29.449
37.763
46.732
57.681
65.965
750
1.431
2.354
3.335
5.009
Mas
5.997
6.746
7.643
8.707
10.377
Gurame
7.567
9.040
10.780
12.830
15.315
Lele
43.926
70.362
95.526
125.333
166.938
Lainnya
JUMLAH
46.200
52.800
66.100
74.000
75.000
286.011
387.535
522.251
703.360
956.882
Rumput Laut
Kerapu
Bandeng
Kakap
Nila
Patin
Kebutuhan Induk Nila Tahun 2011 untuk Mendukung
Program “Bali nDeso mBangun Deso” dan Dalam
Rangka Peningkatan Produksi Nasional 353%
 Target Produksi Nila Jawa Tengah Tahun 2011 = 37.763 ton
 Asumsi Nila konsumsi = 3 ekor/kg, dibutuhkan 141.612.000
ekor benih ( SR 80% )
 Kalau harga benih ukuran 3-5 cm harga Rp 50, maka potensi
perdagangan benih Rp 7.080.600.000, Kebutuhan induk ♀ 236.020 ek ( 1 ek ♀ = 1.000 benih dan
60% memijah ) atau 787 paket
Kebutuhan Nila Untuk Mencapai 258% (2014)
Tahun
2010
Target Produksi
(ton)
29.449
Benih
(ekor)
110.434.000
Induk
(paket)
614
2011
37.763
141.612.000
787
2012
46.732
175.245.000
974
2013
57.681
216.304.000
1.202
2014
65.965
247.369.000
1.375
1 paket = ♀ 300 ekor dan ♂ 100 ekor
Gerakan peningkatan produksi perikanan budidaya
akan didorong melalui:
1. Penumbuhan wirausaha perikanan budidaya
2. Penyediaan induk dan benih unggul
3. Pengembangan prasarana dan sarana untuk
mendukung produksi perikanan budidaya
dilakukan melalui pengembangan kawasan
minapolitan
4. Pengembangan vaksinasi, imunostimulan dan
pengembangan probiotik
Dirjen Budidaya, 2010
Pematangan Ganad
Persiapan Kolam
Pemijahan
Pemijahan
Induk Kembali
Dimatangkan
Gonadnya
Pengambilan Larva
Persiapan Kolam Pendederan
(pengeringan, pemupukan, pengisian air &
penumbuhan planton)
Pendederan I (1 bulan)
(larva s/d 3-5 cm)
Pendederan II (1 bulan)
(3-5 cm s/d 5-8 cm)
Pendederan III (1 bulan)
(5-8 cm s/d 8-12 cm)
Diagram :
Alur Produksi Budidaya Nila
Pembesaran I
(max. 80 hari)
Panen &
Pengemasan
Pengangkutan
& Pemasaran
Pembesaran II
(max. 80 hari)
6
Pola Usaha Pembesaran Nila
 Intensif : kolam air deras dan keramba,
kepadatan > 100 ekor/m2
 Semi Intensif : kolam (bisa dibantu kincir
air), kepadatan 50-75 ekor/m2
 Tradisional : kolam, pakan alami, kepadatan
5-10 ekor/m2
Wadah Pembesaran Nila
Kolam
 Kedalaman > 70 cm
 Air mengalir kontinu
 Ukuran menurut lokasi
 Pengesatan mudah dilakukan
Kolam Air Deras
 Kedalaman > 100 cm
 Air mengalir deras kontinu
 Ukuran menurut lokasi
 Pengesatan mudah dilakukan
Keramba
 Lokasi di waduk
 Ukuran 7 x 7 m atau 3 x 3 m
PEMELIHARAAN
Benih Gelondong ( > 12 cm )
 Harus dipilih 7 tepat
 Sesuai kebutuhan pasar
 Kepadatan benih
Pakan
• Protein 28% ke atas
• Pemberian 2 – 3 kali sehari
• Dosis 3 – 5 %/hari
Kolam Air Deras
Keramba Jaring Apung
- Waktu : 3 – 4 bulan (dari gelondong)
- Ukuran panen : 2 – 5 ekor/kg
Lakukan:
• Manaj. Pakan
• Manaj. Kualitas Air
• Manaj. Kesehatan Ikan
Panen & Pengangkutan
Panen
Pengangkutan
PEMASARAN
Pasar Lokal
 Ukuran 200 – 500 gr/ekor
 Pancingan ikan hidup
 Pasar khusus ikan segar
 Pasar umum ikan segar
Pasar ekspor
 Ukuran > 700 gr
 Berupa filet beku
 Pasar Eropa, Thailand, Taiwan, Jepang, AS
Ponggok, Nganjat, Kedung Ombo
3 Modal Dasar Untuk Sukses Budidaya Nila:
1. Benih unggul
2.Pakan
3.Air (kualitas & kuantitas)
Analisa Ekonomi
Tiap Siklus (3 bulan)
Biaya
1. Biaya Tetap
• Penyusutan sewa kolam (10 tahun)
= 1/40 x Rp 15.000.000
• Penyusutan peralatan (1 tahun)
= 1/4 x Rp 500.000
2. Biaya Variabel
• Bibit gldg 200 kg x Rp 15.000/kg
• Pakan 2.887,5 kg x Rp 7.000/kg
{(2.375 x 1,3) - 200} = 2.827,5}
Total Biaya
= Rp 375.000
= Rp 125.000
= Rp 3.000.000
= Rp 20.212.500
= Rp 23.712.500
Pendapatan
 SR = 95%
 Berat ikan panen
= 9.500 ek x 0,25 kg/ek
= 2.375 kg
Pendapatan
= 2.375 kg x Rp 15.000/kg
= Rp 35.625.000
Analisis Biaya Manfaat
Tiap Siklus (3 bulan)
1.
Laba
Cost Prod./kg
2.
3.
4.
5.
6.
= Pendapatan - Total Biaya
= Rp 35.625.000 - Rp 23.712.500
= Rp 11.912.500
= Rp 23.712.500 / (2.375 - 200) kg
= Rp 10.902
B/C Ratio
= Pendapatan / Total Biaya
= Rp 35.625.000 / Rp 23.712.500
=
BEP Produksi
= Total Biaya / Harga Satuan
= Rp 23.712.500 / Rp 3.750/ekor
=
BEP Harga Produksi
= Total Biaya / Total Produksi
= Rp 23.712.500 / 9.500 ekor
=
Pengembalian Modal
= Total Biaya / Laba
= Rp 23.712.500 / Rp 11.912.500
=
Efisiensi Penggunaan Modal
= (Laba / Total Biaya) x 100%
= (Rp 11.912.500 / Rp 23.712.500) x 100% = 50,2%
1,5
6.323 ekor
Rp 2.496/ekor
2 siklus
Hasil Wawancara
Waktu Panen :
Nila Larasati
90 hari
97 sak
vs
vs
vs
Nila Merah Lokal
100 hari
107 sak
Q : berapa pakan yang dihemat selama 10 hari?
: 10 sak x Rp 210.000
: Rp 2.100.000
Uang hasil jual bagor pakan : 97 sak x Rp 2.000/sak : Rp 194.000
18
Uji Multilokasi
Perkembangan KJA Kedung Ombo
19
lanjutan …………
20
lanjutan …………
21
lanjutan …………
22
Analisa Ekonomi
Tiap Siklus (4 bulan)
Matematika Bisnis Pembudidaya KJA Kedung Ombo
 Benih gldg
 Pnystn KJA
 Tenaga
 Pakan
 Total Biaya
 Pendapatan
 Keuntungan
: 200 kg x Rp 15.000
: 1/30 x Rp 8.000.000
: 1 x 4 x Rp 500.000
: tiap 30 kg pakan jadi
22 kg daging (FCR : 1,36)
: 4.560 kg x Rp 6.667
{(3.500 x 1,36) - 200 = 4.560}
: Rp 35.668.186 ∼ Rp 35.668.200
: 3.500 kg x Rp 15.000
: Rp 52.500.000 - Rp 35.668.200
: Rp 16.831.800
: Rp 3.000.000
: Rp 266.666
: Rp 2.000.000
: Rp 30.401.520
: Rp 52.500.000
23
Hasil Wawancara
Waktu Panen :
Nila Larasati
120 hari
152 sak
vs
vs
vs
Nila Merah Lokal
140 hari
177 sak
Q : berapa pakan yang dihemat selama 20 hari?
: 25 sak x Rp 200.000
: Rp 5.000.000
Uang hasil jual bagor pakan : 152 sak x Rp 2.000/sak : Rp 304.000
24
Matur Nuwun