PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH MAS KOKI (Carassius auratus) DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA KOMPREHENSIF GITARANI BEAUTY NPM 230110080050 Dibimbing oleh: Dr.

Download Report

Transcript PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH MAS KOKI (Carassius auratus) DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA KOMPREHENSIF GITARANI BEAUTY NPM 230110080050 Dibimbing oleh: Dr.

Slide 1

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 2

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 3

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 4

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 5

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 6

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 7

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 8

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 9

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 10

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 11

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 12

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 13

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 14

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 15

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 16

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 17

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 18

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 19

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 20

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 21

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 22

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 23

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 24

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 25

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 26

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 27

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.


Slide 28

PENGARUH DOSIS BAKTERI PROBIOTIK PADA
MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH MAS KOKI (Carassius auratus)
DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA
KOMPREHENSIF
GITARANI BEAUTY
NPM 230110080050

2012
Dibimbing oleh:
Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc dan Roffi Grandiosa, SPi., MSc

LATAR BELAKANG
Keunggulan
Ikan Mas koki
Permasalahan
budidaya Ikan
Mas koki

Penumpukkan
Bahan organik
Padat Penebaran
tinggi

Cara
Penanggulangan

Probiotik

Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sejauh mana pemberian dosis bakteri probiotik dan
padat tebar yang tepat terhadap kelangsungan hidup
dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius
auratus).
2. Bagaimana peranan pemberian bakteri probiotik
terhadap kualitas air media pemeliharaan benih mas
koki (Carassius auratus).

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bakteri
probiotik dan padat tebar yang tepat pada media
pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas koki (Carassius auratus).

KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembudidaya ikan mas koki mengenai
dosis pemberian bakteri probiotik dan padat tebar yang
tepat sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan pada kegiatan
pembenihan ikan mas koki (Carassius auratus).

KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya Ikan Mas
Koki
Pemberian
Pakan

Padat Penebaran
Penanggulangan

Biokontrol

Bioremediasi
BAKTERI
PROBIOTIK
Rhodopseudomonas
Saccaromyces
Lactobacillus
Actinomycetes
Streptomyces

PADAT
PENEBARAN

Mardiyanto (2005)
Dwi (2011)
Khasani (2011)
Dardiani (2008)

Khasani (2011)

Dardiani (2008)

menunjukkan bahwa penambahan
probiotik EM4 pada media
pemeliharaan larva udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) dosis
0,5 ml/L dengan frekuensi
pemberian tiga hari sekali dapat
meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 69,45%.

menunjukan bahwa penambahan
probiotik EM4 terhadap
kelangsungan hidup benih lele
dumbo (Clarias gariepinus) dosis
0,012 ml/L dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan
menurunkan konsentrasi NH3
sebesar 52,67% dan 0,007 mg/L.

Mardiyanto (2005)

Dwi (2011)

menunjukkan bahwa kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih mas
koki tertinggi yaitu dengan
kepadatan 2 ekor/L memberikan
kelangsungan hidup 86,67 % dan
laju pertumbuhan mutlak 0,849.

menunjukkan bahwa frekuensi
Pemberian pakan tiga kali dengan
jumlah pakan 5% per hari kepadatan
2 ekor/L memberikan kelangsungan
hidup dan laju pertumbuhan ikan
mas koki tertinggi.

HIPOTESIS
Bahwa penambahan bakteri
probiotik sebanyak 0,5 ml/L
dengan kepadatan dua ekor per
liter akan memberikan
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan mas koki (Carassius
auratus) tertinggi.

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
WAKTU
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Februari 2012 sampai dengan April
2012

TEMPAT
Penelitian ini telah dilakukan di Balai
Pengembangan Budidaya Air Tawar
(BPBAT) yang berlokasi di Jl. Raya
Kalitanjung, Kota Cirebon

BAHAN PENELITIAN
Ikan Uji

• Benih mas koki

tossa ukuran 2-3
cm
• 900 ekor
• Berasal dari
BPBAT Cirebon

Bakteri
probiotik

•Rhodopseudomonas
•Saccharomyces
•Lactobacillus
•Actinomycetes
•Streptomyces

Pakan

Jenis pakan pellet
ikan hias merk
Takari

ALAT PENELITIAN
 Akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 40 cm sebanyak 20 buah, digunakan sebagai
wadah pemeliharaan ikan mas koki dan diisi air dengan volume 30 L.
 Aerator, selang aerasi dan batu aerasi digunakan untuk mensuplai oksigen ke
dalam wadah pemeliharaan.
 Digital Einstich, digunakan untuk mengukur suhu.
 DO meter, digunakan untuk mengukur oksigen terlarut dalam air.
 Substrat batu berpasir, digunakan untuk substrat dasar media pemeliharaan.
 pH meter, digunakan untuk mengukur pH.
 Teskit merek Laborett, digunakan untuk mengukur amonia.
 Gelas ukur, digunakan untuk mengukur dosis probiotik
 Pipet ukur, digunakan untuk memasukkan probiotik cair ke dalam akuarium uji
coba.
 Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g, digunakan untuk menimbang bobot
total ikan uji setiap sampling.
 Serok, digunakan untuk menangkap ikan uji pada tiap perlakuan.

METODE PENELITIAN
Metode
Eksperimental

Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Pola Faktorial

6 perlakuan dan
3 ulangan

PERLAKUAN



Faktor I yaitu Dosis pemberian probiotik (A)
A1 : Tanpa pemberian probiotik
A2 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 0,5 ml/L
A3 : Dosis pemberian probiotik sebanyak 1,0 ml/L

 Faktor II yaitu Jumlah padat penebaran (B)
B1 : Padat penebaran 1 ekor/L benih mas koki.
B2 : Padat penebaran 2 ekor/L benih mas koki.

LANJUTAN
A1B1= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
A
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.
A1B2= Tanpa pemberian
probiotik dengan padat
B
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A3B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
E
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A2B1= Pemberian probiotik
0,5 ml/l dengan padat
C
penebaran 1 ekor/liter
benih mas koki.

A3B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
F penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

A2B2= Pemberian probiotik
1,0 ml/l dengan padat
D
penebaran 2 ekor/liter
benih mas koki.

PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Wadah

Persiapan Ikan Uji

Pemberian Probiotik

Pemeliharaan ikan Uji

PARAMETER
KELANGSUNGAN HIDUP
Menurut Effendie (1997)

SR

= Nt x 100%

No
SR
Nt
No

= Survival Rate (%)
= Jumlah benih ikan yang hidup pada akhir pengamatan
= Jumlah benih ikan pada awal pengamatan

Laju Pertumbuhan Mutlak
(Ricker, 1975)
G = Wt - Wo
G
Wt
Wo

= pertumbuhan mutlak rata – rata individu (g)
= bobot rata – rata ikan pada akhir penelitian (g)
= bobot rata – rata ikan pada awal penelitian (g)
KUALITAS AIR

Parameter kualitas air yang diukur meliputi ammonia, pH,
DO (Oksigen Terlarut), dan suhu

ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis keragaman dengan uji F untuk
mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan.
Selanjutnya untuk melihat perbedaan antar
perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan
95 % (Gasperz 1991), sebagai berikut :
Sx =√KT Galat
r
LSR = SSR x Sx
LSR
: Least Significant Rate
SSR
: Significant Studentized Ranges

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELANGSUNGAN HIDUP
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran

B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

53,33
(a)
78,89
(b)
75,56
(b)

49,44
(a)
80,56
(b)
73,89
(b)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji
Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil arah horizontal
menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada taraf kepadatan

ANALISIS REGRESI
KH Benih Ikan Mas Koki
dengan Pemberian Probiotik
optimum = analisis regresi
kuadratik

KH Benih Ikan Mas Koki
dosis 0,5-1 ml/L

Kelangsungan Hidup (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dosis Perlakuan (mg/L)

Kelangsungan hidup benih ikan mas koki tossa cenderung
meningkat dengan semakin tingginya dosis penambahan bakteri
probiotik EM4, kemudian mencapai puncaknya pada dosis 0,7 ml/L.
Kelangsungan hidup menurun lagi pada dosis 1 ml/L.

PERTUMBUHAN BOBOT
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)

A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(1 ekor/L)

B2
(2 ekor/L)

1,66
(a)
3,02
(b)
4,58
(c)

1,58
(a)
2,86
(b)
3,92
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf
kecil arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik
pada taraf kepadatan

PERTUMBUHAN PANJANG
Perlakuan

Dosis bakteri probiotik
A1 (0 m/L)
A2 (0,5 ml/L)
A3 (1,0 ml/L)

Padat Penebaran
B1
(30 ekor/L)

B2
(60 ekor/L)

1,13
(a)
2,03
(b)
2,57
(c)

1,00
(a)
1,70
(b)
2,50
(c)

Keterangan : nilai rata-rata yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata
berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Huruf kecil
arah horizontal menunjukan pengaruh frekuensi pemberian dosis prtobiotik pada
taraf kepadatan

KUALITAS AIR
Perlakuan

Suhu (0C)

DO (mg/l)

pH

Amonia
(mg/l)

A1B1
A1B2
A2B1

28,13
28,32
28,00

3,67
3,57
3,57

7,43
7,30
7,23

0,105
0,130
0,002

A2B2
A3B1
A3B2

28,15
28,26
28,13

3,61
3,50
3,56

7,13
6,70
6,47

0,003
0,002
0,004

25º-32º
Satyani (2005)

3,5-4,5 mg/L
Brotowidjoyo
dan tribowono
(1995)

6,5-9,0
Boyd (1990)

<0,012
Boyd (1990)

Standar
Optimum

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan


Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dengan dosis 0,5
ml/L dengan kepadatan 2 ekor/L menghasilkan kelangsungan
hidup benih mas koki tossa yang tinggi sebesar 80,56 %.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. dengan dosis 1 ml/L dan padat penebaran 1
ekor/L dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan panjang
benih mas koki tossa tertinggi masing-masing sebesar 4,58 gram
dan 2,57 cm.
• Penambahan bakteri probiotik Rhodopseudomonas sp.,
Saccharomyces sp., Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan
Streptomyces sp. pada media pemeliharaan dapat menurunkan
amonia sehingga menghasilkan kualitas air yang baik.

SARAN




Bagi pembudidaya ikan mas koki agar menggunakan bakteri
probiotik Rhodopseudomonas sp., Saccharomyces sp.,
Lactobacillus sp., Actinomycetes sp. dan Streptomyces sp.
dengan dosis 0,5 ml/L dan padat penebaran 2 ekor/L dengan
metoda tanpa penggantian air untuk mendapatkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan tertinggi pada benih
mas koki.
Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan identifikasi
dan isolasi bakteri pada ikan dan media yang dipelihara
dengan menggunakan bakteri probiotik.