5. Sistem Ekskresi pada Ikan

Download Report

Transcript 5. Sistem Ekskresi pada Ikan

Ima Yudha Perwira, Spi, MP, MSc



Sistem Ekskresi ialah sistem pembuangan proses
metabolisme tubuh (berupa gas, cairan, dan padatan
melalui kulit, ginjal, dan saluran pencernaan).
Sistem eksresi ikan seperti juga pada vertebrata lain,
yang mempunyai banyak fungsi antara lain untuk
regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan
garam dan mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari
metabolisme protein.
Organ yang berperan dalam sistem ekskresi pada ikan
antara lain: insang yang mengeluarkan CO2 dan H2O,
Kulit ; kelenjar kulitnya mengeluarkan lendir sehingga
tubuhnya licin untuk memudahkan gerak di dalam air,
dan sepasang ginjal (sebagian besar) yang
mengeluarkan urine.


Ginjal protonefros. Ginjal tipe ini muncul pertama kali pada
saat embrio, bentuknya bersegmen, dan letaknya jauh ke
arah rongga tubuh. Setiap unit memiliki satu nefrostoma
yang bermuara ke dalam selom, tidak memiliki glomerulus.
Pada ikan dan amfibi hanya ada pada tingkat larva dan
hilang saat dewasa. Sedangkan pada reptilia, aves dan
mamalia tampak sementara pada embrio kemudian segera
menghilang.
Ginjal Mesonefros. Ginjal tipe ini berkembang secara
segmental di tengah rongga tubuh. Beberapa nefrostoma
bermuara ke dalam selom. Ekskresi dilakukan oleh
glomerulus. Pada ikan dan amfibi, ginjal tipe ini terus
berfungsi hingga dewasa. Sedangkan pada reptil, aves dan
mamalia, ginjal ini timbul setelah protonefros dan berfungsi
hanya selama fase embrio kemudian menghilang


Ginjal Metanefros. Ginjal tipe ini tidak bersegmen,
tidak memiliki nefrostoma dan jumlah glomerulusnya
banyak. Ginjal ini dimiliki oleh reptil, aves dan mamalia
dan berfungsi terus selama hidupnya.
Perbedaan mendasar dari ketiga tipe ginjal tersebut
adalah SEGMEN yang dimiliki, jumlah NEFROSTOMA
dan jumlah GLOMERULUS.





Ginjal yang pertama kali dibentuk adalah ginjal
pronefros yang terletak didaerah kepala.
Selanjutnya dibentuk ginjal mesonefros yang diikuti
dengan berdegenerasinya pronefros.
Kemudian pada daerah sebelah posterior mesonefros
dibentuk ginjal metanefros.
Ketiga jenis ginjal tersebut merupakan organ-organ
yang berpasangan.
Ginjal dibentuk dari mesoderem intermediat dimulai
dengan tampaknya pronefros yang terdiri atas
beberapa pasang tubulus pronefros yang teletak ada
bagian cephal dari mesoderem intermediat.


Tubulus-tubulus tersebut dibentuk dengan urutan
cephalocaudal. Pronefros pertama tampak sebagai
deretan yang terdiri atas segmen- segmenn yang
disebut nefrotom, yaitu massa sel-sel mesoderem
intermediat.
Nefrotom kemudian terpisah membentuk suatu rongga
yang disebut nefrocoel yang bersinambungan dengan
coelom, yaitu rongga yang memisahkan lapisan
parietal dari mesoderem lateral.




Mekanisme ekskresi ikan yang hidup di air tawar
berbeda dengan ikan yang hidup di air laut.
Ikan yang hidup di air tawar, mengekskresi amonia dan
aktif menyerap ion anorganik melalui insang serta
mengeluarkan urine dalam jumlah besar.
Sebaliknya, pada ikan yang hidup di laut
mengekskresikan sampah nitrogen berupa
trimetilamin oksida (TMO) yang memberi bau khas
ikan laut, menghasilkan ion-ion lewat insang, serta
mengeluarkan urine sedikit.
Ginjal ikan air laut tidak memiliki glomerulus.
Akibatnya, tidak terjadi ultrafiltrasi di ginjal
dan pembentukan urine sepenuhnya oleh sekresi
garam-garam dan TMO yang berkaitan dengan
osmosis air.
Mekanisme Ekskresi Ikan
Air Tawar
Mekanisme Ekskresi Ikan
Air Laut
Penjelasan ekskresi dapat
dilihat pada Bab Sistem
Osmoregulasi