epidemiologi ggk

Download Report

Transcript epidemiologi ggk

Kurnia Dwi Artanti

penyakit pada ginjal yang ditandai dengan
penurunan Glomerular filtration rate (GFR)
atau rerata filtrasi glomerulus menjadi
sebesar <90mL/menit/1.73m2 dalam >3
bulan dengan atau tanpa adanya kerusakan
ginjal, atau kerusakan ginjal dalam >3 bulan,
dengan atau tanpa adanya penurunan GFR
responsible for removing wastes from the body, regulating
electrolyte balance and blood pressure, and the stimulation of
red blood cell production.
3

Klasifikasi atas dasar derajat penyakit, dibuat
atas dasar laju filtrasi glomerulus dengan
rumus Kockcroft-Gault:
LFG (ml/mnt/1,73m2) = (140 – umur) x BB
72 x kreatinin plasma (mg/dl)
Penyebab terbanyak PGK adalah :
1. Nefropati DM
2. Hipertensi
3.Glomerulonefritis
4.Penyakit ginjal herediter :
◦ ginjal polikistik
◦ sindroma alport
5.Uropati obstruki
6.Nefritis interstitial
Di Indonesia, penyebab PGK terbanyak adalah :
1.Glomerulonefritis
2.Infeksi Saluran Kemih (ISK)
3.Batu saluran kencing
4.Nefropati diabetik
5.Nefrosklerosis hipertensi
6.Ginjal polikistik, dsb




Diperkirakan, di Indonesia sekitar 50 orang
per satu juta penduduk.
Di negara-negara maju seperti Amerika
Serikat, Jepang, Australia dan Inggris :77 283 per satu juta penduduk.
Prevalensi penderita PGK yang menjalani
dialisis antara 476 - 1150 per satu juta
penduduk.
Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan
kriteria, geografis, etnik, dan fasilitas
kesehatan yang disediakan.



Ginjal merupakan organ dengan daya
kompensasi tinggi.
Sebagian besar tidak menunjukkan gejala
hingga 2/3 massa ginjal rusak
Beberapa gejala umum :
a. Letargi progresif, anoreksia, muntah
b.Hipertensi dan atau gagal jantung
c.Anemia yang tidak jelas sebabnya
d.Kelainan biokimia
e.Uremia
Pengelolaan meliputi:
1. terapi penyakit ginjal
2.pengobatan penyakit penyerta
3.penghambatan penurunan fungsi ginjal
4.pencegahan dan pengobatan penyakit
kardiovaskular
5.pencegahan dan pengobatan komplikasi
akibat penurunan fungsi ginjal
6.terapi pengganti ginjal dengan dialisis atau
transplantasi jika timbul gejala dan tanda
uremia
Tatalaksana yang paling efektif adalah dengan
menurunkan progresivitas PGK melalui :
1.Mengontrol tekanan darah hingga <130 /80
2.Diet
3.Mencegah Anemia
4.Memenuhi kebutuhan kalsium dan fosfat
5.Mencegah dyslipidaemia
6.Mencegah Acidosis
7.Mencegah merokok
13

Pemeriksaan skrinning seperti pemeriksaan
kadar kreatinin serum dan ekskresi albumin
dalam urin dianjurkan untuk individu yang
menyandang faktor risiko penyakit ginjal
kronik
1.pasien dengan diebetes melitus atau
hipertensi
2.individu dengan obesitas atau perokok
3.individu berumur lebih dari 50 tahun
4.individu dengan riwayat penyakit diabetes
melitus, hipertensi, dan
5.penyakit ginjal dalam keluarga.
6.Upaya pencegahan terhadap penyakit
Berbagai upaya pencegahan yang telah terbukti
bermanfaat dalam mencegah penyakit ginjal
dan kardiovaskular adalah:
a. pengobatan hipertensi yaitu makin rendah
tekanan darah makin kecil risiko penurunan
fungsi ginjal.
b. pengendalian gula darah, lemak darah, dan
anemia
c. penghentian merokok
d. peningkatan aktivitas fisik
e. pengendalian berat badan
1.Mencukupi kebutuhan kalori sesuai dengan
kegiatan penderita yaitu 35 kalori/kg BB/hr,
untuk menghindari katabolisme masukan bahan
essensial (asam amino esensial, lemak esensial)
2.Membatasi metabolit yang harus di ekskresi oleh
ginjal, membatasi protein, garam dan air.
3.Protein sebanyak 0,3 – 0,6 mg/kgBB/hr
4.Garam tergantung keadaan penderita (edema
atau tidak) sebanyak 1-4 gr/hr.
5.Cairan sebanyak 500 cc ditambah urine dan
cairan yang hilang dengan cara lain selama 24
jam sebelumnya.
6..Kelebihan air akan tertimbun dan
menyebabkan edema tungkai. Kelebihan air
yang mendadak akan menyebabkan edema
paru (sesak).
7.Kelebihan NaCl akan mempercepat edema,
bila kekurangan NaCl akan menyebabkan
hipotensi dan rasa lemah.
8.Menghindari gangguan elektrolit (K+)
9.Membatasi buah-buahan. Bila terjadi
hiperkalemi akan menyebabkan aritmia dan
fibrilasi jantung.