sistem pengawasan obat dan makanan

Download Report

Transcript sistem pengawasan obat dan makanan

(Minggu ke 3) Pengawasan Mutu Hasil Ternak

Yuli Yanti, S.Pt., M.Si.

( [email protected]

)

(yyanti12.staff.uns.ac.id

Lab IPHT FP UNS

Pemecahan Masalah

• • • •

Undang-Undang tentang Makanan mutlak diperlukan agar lebih efektif dalam pelaksanaan pengawasan makanan Sanksi thd pelanggaran lebih kuat termasuk tuntutan pidana n Perlu diatur secara jelas kewenangan masing-masing Departemen dalam pengawasan makanan di Indonesia Meningkatkan kesadaran per individu dalam hal keamanan pangan

Upaya Melindungi Pangan yg Dapat Merugikan dan Membahayakan Kesehatan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Melakukan Pembinaan terhadap Produsen Makanan Minuman Sosialisasi pada Konsumen & Distr Makanan minuman Sampling Makanan Jajanan Anak Sekolah Penyuluhan terhadap Guru-guru Sekolah Pembinaan thd Petugas Lintas Progr/Linsek Monev thd Produsen Makanan minuman IRT Membuka Sentra Informasi Keracunan (SIKER)

1. Pembinaan Produsen Makanan

• • • •

Penyuluhan ttg Cara Produksi Pangan yg Baik (CPPB) Penggunaan Bahan Tambahan Yg Aman (Permenkes RI. No. 1168/MENKES/PER/X/1999 ) Pembuatan Label yg memenuhi syarat (PP No. 69 Tahun 1999) Tata Cara pengurusan Ijin Edar (SP, MD/ML )

2. Sosialisasi pada Konsumen dan Distributor Makanan

• • • •

Identifikasi Label yg memenuhi syarat Identifikasi Kemasan yg memenuhi syarat Pengetahuan tentang BT Pangan Pengetahuan tentang BT yg dilarang u/ Mkn (leaflet)

3. Sampling Makanan Jajanan Anak Sekolah

Telah dilakukan terhadap 5 Kab/Kota sebanyak 90 Sample jajanan yg diambil dari Sekolah-sekolah dgn hasil pengujian dari BBPOM yg menyatakan 22,22% dari sample yang diperiksa tidak memenuhi syarat (mengandung BT yang dilarang u/ Makanan)

4. Penyuluhan Guru Sekolah

• •

PLI ttg Bahan Tambahan Makanan PLI ttg Higiene dan Sanitasi

5. Monitoring dan Evaluasi Produsen Makanan IRT

• • • • • •

Pengetahuan ttg Cara Produksi Pangan yg Baik Penggunaan Bahan baku & BTP Higiene & Sanitasi (Lingk, Alat, Karyawan) Pencegahan thd serangan hama Penggunaan Air u/ pengolahan Pemeriksaan Kesehatan Karyawan dll

SISTEM PENGAWASAN PANGAN

seluruh rantai produksi sampai beredar di masyarakat - Pendekatan Sistem Pengawasan Obat dan Makanan 3 lapis : •sub-sistem pengawasan produsen •GMP, Post Marketing Surveilance, HACCP •sub-sistem pengawasan pemerintahregulasi, standardisasi, •evaluasi produk sebelum diizinkan beredar, •pemeriksaan dan penyidikan, •pengawasan peredaran, •sampling pengujian laboratorium, •informasi dan •public warning didukung lawsub-sistem pengawasan konsumen enforcement.

-> kesadaran masyarakat

SISTEM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN

IMPOR EKSPOR BB DN EXIM INSPEKSI STANDARISASI & GMP INDUST PRODUK DISTRIBUSI RITEL MASY EVALUASI REGISTRASI INSPEKSI SAMPLING UJI LAB INSPEKSI SAMPLING UJI LAB MON. ES SURV PENGHENTIAN PRODUKSI CABUT IZIN R E G U L A S I RECALLING PENCABUTAN NO.REG

CABUT IZIN PRO-JUSTICIA

Perbatasan Negara Deptan

Pengawasan Keamanan Pangan

from farm to table

BPOM/Pemda BPOM BPOM/Depkes Pangan impor Produksi bahan mentah dan bahan penolong Pena nganan bahan segar Pengolahan Distribusi Pemasaran Konsumen GAP/GFP GHP GMP GDP/GTP GRP GCP HACCP HACCP HACCP GAP Good Agricultural Practices GFP Good Farming Practices GDP Good Distribution Practices GTP Good Transportation Practices GHP Good Handling Practices GMP Good Manufacturing Practices HACCP GRP Good Retailing Practices GCP Good Catering Practices

Hazard Analysis and Critical Control Point

Pemalsuan Makanan

• • •

Pemalsuan merek dagang dan pemalsuan bh makanan Pemalsuan bh makanan rusak / busuk yang dapat menimbulkan penyakit dengan cara : - Menghilangkan bau busuk - Memberi kesegaran palsu - Mengolah kembali - menambah bahan kimia ttt Di Indonesia pengawasan makanan dilakukan oleh Badan POM Republik Indonesia (sebelumnya adalah DitJen POM DepKes RI)

Makanan dianggap tidak memenuhi syarat kesehatan dan tidak dapat dipasarkan apabila :

• • • • •

Mengandung racun dan zat lain yg membahayakan kes Penambahan bh yg bersifat racun seperti pengawet, pemanis dan pewarna yang bersifat racun Bahan makanan yg kadaluwarsa Berasal dari hewan sakit atau mati karena sakit Pengolahannya tidak memenuhi syarat higiene dan sanitasi

Makanan Kaleng (Canned Food)

• •

Pada umumnya ada tanggal kadaluwarsa (expired date) Patokan apabila rusak : Menggelembung, biasanya karena Clostridium botulinum, apabila keracunan memberi gejala kejang kejang Tutup kaleng terlepas atau seal pengaman rusak Kalengnya bocor Karatan karena korosif Kalengnya penyok

Higiene dan Sanitasi Susu (Milk Hygiene)

Safe milk Tak berbahaya bagi kesehatan Tidak mengandung bibit penyakit : - Tuberkulosis - Typhoid fever - Dysentri - Q fever, dll-nya

Clean milk Tidak mengandung zat lain yang tidak diketemukan di dalam air susu murni, sekalipun zat tersebut tidak berbahaya bagi kesehatan

Agar air susu menjadi Safe and Clean

• • • • • • •

Hewan betina yang diperah harus sehat, tidak tbc, mastitis, B ang’s disease, tbc bovin

Pasteurisasi Pemerah susu harus sehat dan selalu menjaga kebersihannya Kandang harus selalu saniter Kebersihan ruang penyimpanan susu selalu terjaga serta hindari serangga dan tikus Alat yang dipakai harus bersih, ada baiknya dibersihkan dengan larutan kaporit 1 ppm Pengolahan susu terjamin kebersihannya, juga penyimpanan, transportasi atau pemasarannya; bila > 2 jam pakai pendingin Lakukan pasteurisasi sebelum diminum

Higiene Daging (Meat Hygiene)

• • •

Untuk mengetahui daging masih baik : Warna daging sama luar dgn bagian dalam Bau : - Bau busuk terutama pada sendi : rusak - Membusuk bila dikerumuni lalat - Permukaan daging berlendir berarti telah busuk Konsistensi : - Mastis : bila ditekan agak berdenyut

baik - Mempunyai turgor - Terasa basah – kering (terasa basah tapi tak berair)

Sekian, thank you very much……