pola pengasuhan anak dan beberapa kaitannya

Download Report

Transcript pola pengasuhan anak dan beberapa kaitannya

POLA PENGASUHAN ANAK DAN BEBERAPA KAITANNYA

TERHADAP STATUS GIZI TERHADAP BUDAYA ETNIS DAN MASYARAKAT TERTENTU

Pengertian

Pola pengasuhan anak yaitu tata cara mendidik anak yang dilakukan oleh orang tua dengan beberapa cara sesuai dengan keinginan orang tua dari sang anak..

Macam-Macam Pola Pengasuhan Anak

Pola Asuh Demokratis

Menurut Baumrind (1967) ada 4 macam pola asuh orang tua. Pertama, pola asuh demokratis yaitu pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak tetapi tidak ragu untuk mengendalikan mereka pula. Pola asuh seperti ini kasih sayangnya cenderung stabil atau pola asuh bersikap rasional. Orang tua mendasarkan tindakannya pada rasio. Mereka bersikap realistis terhadap kemampuan anak dan tidak berharap berlebihan. Hasilnya anak anak menjadi mandiri, mudah bergaul, mampu menghadapi stres, berminat terhadap hal-hal baru dan bisa bekerjasama dengan orang lain.

Pola Asuh Otoriter

pola asuh otoriter yang menetapkan standar mutlak yang harus dituruti. Kadangkalan disertai dengan ancaman, misalnya kalau tidak mau makan, tidak akan diajak bicara atau bahkan dicubit. Orang tua seperti itu akan membuat anak tidak percaya diri, penakut, pendiam, tertutup, tidak berinisiatif, gemar menentang, suka melanggar norma, kepribadian lemah dan seringkali menarik diri dari lingkungan sosialnya.

Pola Asuh Permisif

pola asuh permisif atau pemanja. Tipe ini kerap memberikan pengawasan yang sangat longgar. Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya. Cenderung tidak menegur atau memperingatkan anak. Orang tua tipe ini memberikan kasih sayang berlebihan. Karakter anak menjadi impulsif, tidak patuh, manja, kurang mandiri, mau menang sendiri, kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial.

• .

Pola Asuh Tipe Penelantar

pola asuh tipe penelantar (orang Jawa bilang terbentuk ‘diumbar’).

biasanya Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim pada anak-anaknya. Lebih memilih sibuk bekerja. Karakter yang anak-anak jadi moody, impulsif, agresif, kurang bertanggungjawab, bermasalah dengan teman tidak mau mengalah, harga diri yang rendah dan

Hubungan Dengan Status Gizi Anak

Dari beberapa pengertian tentang batas asuh, menurut Whiting dan Child dalam proses atau pengasuhan keharusan mengandung sifat anak yang : yang harus diperhatikan adalah orang-orang yang mengasuh dan cara penerapan larangan dipergunakan.

Larangan maupun keharusan terhadap pola pengasuhan anak beraneka ragam. Tetapi pada prinsipnya cara pengasuhan anak pengajaran ( instructing ), pengganjaran ( pembujukan ( rewarding inciting ) (Sunarti, 1989).

) dan

A.

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) dan Makanan Pendamping Pada Anak Bila ibu dan bayi sehat, ASI hendaknya secepatnya diberikan karena ASI merupakan makanan terbaik dan dapat memenuhi kebutuhan gizi selama 3 – 4 bulan pertama. ASI yang diproduksi pada 1 – 5 hari pertama dinamakan kolostrum, yaitu cairan kental yang berwarna kekuningan.

Kolostrum 2002).

ini sangat menguntungkan bayi karena mengandung lebih banyak antibodi, protein, mineral dan vitamin A. Pemberian ASI tidak dibatasi dan dapat diberikan setiap saat. Produksi ASI dirangsang oleh isapan bayi dan keadaan ibu yang tenang. Disamping itu perlu diperhatikan kesehatan ibu pada umumnya, status gizi dan perawatan payudara. Pemberian ASI tidak dibatasi dan dapat diberikan setiap saat terutama ASI eksklusif (As’ad,

ASI eksklusif adalah bayi yang diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur, biskuit dan tim.

Pemberian ASI lebih dari 2 tahun secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya selama 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau bahkan

B. Persiapan dan Penyimpanan Makanan Pada saat mempersiapkan makanan, kebersihan makanan tidaknya makanan.

perlu mendapat perhatian khusus. Makanan yang kurang bersih dan sudah tercemar dapat menyebabkan diare atau cacingan pada anak. Begitu juga dengan si pembuat makanan dan peralatan yang dipakai seperti sendok, mangkok, gelas, piring dan sebagainya sangat menentukan bersih

dalam Hal-hal yang perlu menyimpan makanan adalah : diperhatikan mempersiapkan dan 1. Simpan makanan dalam keadaan bersih, hindari pencemaran dari debu dan binatang.

2. Alat makan dan memasak harus bersih.

3. Ibu atau anggota keluarga yang memberikan makanan harus mencuci tangan dengan sabun sebelum memberi makan.

4. Makanan selingan sebaiknya dibuat sendiri.

Kaitan dengan Budaya Etnis atau kelompok tertentu Pengahusan anak child rearing´adalah bagaian dari proses sosialisasi yang paling penting dan mendasar.

berinteraksi nilai, Pengasuhananak tidak hanya meliputi mendidik, menjaga, merawat, serta membimbing anak-anak dalamkeluarga, tetapi juga mendidik kesopanan, saling menghormati, disiplin, serta kebersihan dankesehatan. Dalam hal ini sosialisasi adalah proses seorang individu norma, dengansesemanya(Hartati, 1991).Dalam suatu masyarakat menurut system dan adatistiadat yang mengatur masyarakat yang bersangkutan

Dengan kata lain sosialisasi merupakan proses belajar kebudayaan di dalam suatu sistem social tertentu. System sosial berisikan berbagai kedudukandan peranan yang terkait dengan suatu masyarakat dengan kebudayaannya.

masa Dalam kanak-kanak tingkat systemsocial sosialisasi merupakan proses belajar mengenai nilai dan aturan untuk bertindak interaksi dengan seorang individu dengan berbagai individu di sekitarnya dari hinggamasa tuanya(Sutarno, 1989).

Paradigma pendidikan yang lebih menekankan pengembangan intelektual denganmengabaikan pengembangan kecerdasan emosional, pembentukan sikap moral, dan penanamannilai budaya. Manusia terbuai kegiatan pembangunan yang pragmatis, yang memberikan manfaatmateriil yang lebih mudah teramati dan terukur, sehingga seringkali sangsi formal lebih ditakutidaripada sangsi moral. Orang tua dan individu-individu dewasa di lingkungan anak merupakankelompok perantara yang mengenalkan nilai-nilai kebudayaan kepada anak, dan disiniah dialamianatara aksi dan disiplin pertama yang dikenakan kepadanya dalam kehidupan social (polak,1974;66).

Disisilain pola pengasuhan anak pada setiap suku juga bangsa, oleh suku faktor bangsa, kehdupan atau masyarakat berbeda-beda. Bahkan dalam tiap keluarga bentuk pola pengasuhan anaknya tidak sama. Hal iniselain di pengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitar latar belakang.Misalnya

beda latar belakang pendidikan, mata pencaharian, keadaan sosial dan ekonomi. Hal ini lahyang membuat pola pengasuhan anak berbeda-

Pola melalui pengasuhan lembaga adat anak bagi masyarakat sudah baku dan dalam keluarga pedagang berbeda dengan pola pengasuhan anak petani. Begitu pula dengan pola pengasuhananak perkotaan dengan pola pengasuhan anak suku marind-anim yang akan saya teliti.

Tingkah laku pada saat dewasa dilihat dalam lingkungan keluarga, dan nilai-nilai yang menjadi acuan sikap dan tingkah laku

POLA PENGASUHAN ANAK DAN KETERKAITANNYA

DI SUSUN OLEH:

Kelompok

Agnes Petrosia Fitriana Kahunda Ikbal Mursidin Sakir Muh. Ayyub Amin Yulnita Tungka Nurvidiawati Sukmawati

a person's intelligence can be judged by how much insight he has

kecerdasan seseorang dapat dinilai dari berapa banyak wawasan yang dia miliki