DISPERINKOP&UMKM

Download Report

Transcript DISPERINKOP&UMKM

Pengembangan Industri, Koperasi & Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Magelang

Oleh : Pujianto Dinas Perinkop & UMKM Kabupaten Magelang

UMKM, Pahlawan Ekonomi Indonesia

Jumlah UMKM dibandingkan total perusahaan Indonesia adalah sebesar 99 % yaitu yang ada di 55,2 juta unit usaha. Jumlah tenaga kerja yang terserap oleh sektor UMKM menca pai 99,4% dari total tenaga kerja. Sumbangannya pada Produk Domestik Bruto (PDB) juga besa r, lebih dari separuh ekonomi kita didukung oleh produksi dar i UMKM (59,3%)

Kondisi UKM Indonesia saat ini

1. Manajemen lemah , Tidak adanya pembagian tugas yang jelas a ntara bidang administrasi dan operasi.

2. Administrasi /pembukuan tidak rapi 3. Akses industri kecil terhadap lembaga kredit formal kecil

.

4. Belum mempunyai status badan hukum 7. Produk belum punya standar kualitas asnya akses pasar.

.

5. Penguasaan teknologi rendah, sehingga kapasitas produksi kecil 6. Tenaga kerja belum terampil dan mahalnya biaya tenaga kerja.

8. Dalam bidang pemasaran, masalahnya terkait dengan banyakny a pesaing yang bergerak dalam industri yang sama serta terbat

KONDISI UMUM IKM KABUPATEN MAGELANG

KELOMPOK INDUSTRI JUMLAH UNIT USAHA PENYERAPAN TENAGA KERJA IHPK ILMKA& IATT JUMLAH 35.366

2.919

72.575

15.537

NILAI INVESTASI (RP 000) 233.466.098

120.143.934

NILAI PRODUKSI (RP 000) 1.281.445.358

624.133.759

38.285

88.112

353.610.032

1.905.579.097

DATA DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 Keterangan: ILMKA & IATT IHPK : Industri Logam Mesin Kimia dan Aneka / Industri Alat Transportasi dan Telematika : Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan

SEKTOR UNGGULAN (EKONOMI)

PERTANIAN AGRO WISATA AGRO INDUSTRI SINERGI PARIWISATA INDUSTRI KECIL INDUSTRI CENDERAMATA

Dinas Perinkop dan UMKM

• Bidang Industri • Bidang UMKM • Bidang Koperasi

Strategi ABG Untuk pengembangan UMKM

Goverment academis bussines

Saran Kegiatan KKN

1.

Penerapan Good Manufacturing Practice (Cara memproduksi Makanan Yang Baik) Pada Industri Rumah Tangga

• • • • Cara produksi pangan yang baik adalah pedoman untuk men ghasilkan bahan pangan yang aman untuk dikonsumsi Higiene pangan adalah kondisi yang diperlukan untuk menja min keamanan bahan pangan di setiap mata rantai pangan.

Sanitasi pangan adalah upaya pencegahan berkembangnya jasad renik atau patogen dalam pangan.

Industri Rumah Tangga (IRT) adalah perusahaan pangan berlokasi di tempat tinggal dengan peralatan manual sampai semi otomatis.

TUJUAN PENERAPAN CPPB - IRT

 TUJUAN UMUM Menghasilkan pangan yang bermutu, aman untuk dikon sumsi dan sesuai dengan tuntutan konsumen.

• TUJUAN KHUSUS 1. Memberikan prinsip dasar produksi pangan yang baik 2. Mengarahkan IRT agar nantinya dapat memenuhi pers yaratan produksi pangan yang baik.

A.LINGKUNGAN PRODUKSI

IRT harus berada di tempat yang :  Bebas pencemaran, semak belukar dan genangan air    Bebas dari serangan hama Tidak berada di sekitar tempat pembuangan sampah at au penimbunan barang bekas Tidak di berada di kawasan perumahan kumuh Lingkungan harus dipertahankan dengan :    Sampah selalu dibuang Tempat sampah selalu tertutup Jalan bersih dari debu, selokan berfungsi dengan baik

B. BANGUNAN DAN FASILITAS IRT

RUANG PRODUKSI a. Desain dan tata letak sebaiknya luas dan mudah dibersih kan b. Lantai kedap air,rata,halus tapi tidak licin, bersih dari deb u, lendir dan kotoran lainnya.

c. Dinding terbuat dari bahan kedap air,rata,halus,warna ter ang,tak mudah mengelupas,bersih dari debu,lendir dan k otoran lainnya d. Konstruksi langit-langit didesain untuk mencegah penum pukan debu,jamur,pengelupasan,terbuat dari bahan taha n lama dan mudah dibersihkan,diusahakan selalu bersih dari debu,sarang laba-laba,dan kotoran lainnya.

e. Pintu, jendela dan lubang angin dari bahan tahan lam a,tidak mudah pecah,dilengkapi kawat kasa,desain m embuka keluar,dapat ditutup dan selalu mengalir ke r uang produksi, selalu bersih dan bebas dari sarang la ba-laba.

f.

Ruang produksi cukup terang, alat-alat diletakkan di tersedianya tempat cuci tangan dan perlengkapan PPP K.

g. Tempat penyimpanan bahan pangan termasuk BTP, te rpisah dari tempat penyimpanan produk akhir, harus mudah dibersihkan agar bebas dari hama dan ada sir kulasi udara, untuk bahan bukan pangan (mis: pelum as) disimpan dalam tempat khusus yang terpisah.

C. PERALATAN PRODUKSI

Tata letak kelengkapan ruang produksi diatur sedemikia n rupa agar tidak terjadi kontaminasi silang serta untuk menjamin mutu dan keamanan pangan yang dihasilkan.

 Terbuat dari bahan yang kuat, tidak mudah berkarat, mudah dibongkar pasang dan dibersihkan.

   Permukaan yg kontak langsung dengan bahan seharus nya halus, tidak bercelah, tidak mengelupas, tidak me nyerap air.

Alat produksi diletakkan sesuai urutan proses ( Process Layout ) untuk memudahkan pekerjaan.

Peralatan selalu dipelihara agar tetap berfungsi baik.

D. SUPLAI AIR

Air yang digunakan dalam proses produksi harus meme nuhi syarat sebagai air bersih dan air minum  Suplai air yang digunakan adalah suplai air bersih  Sumber dan pipa air untuk keperluan di luar produksi seharusnya dipisah dan diberi warna berbeda  Air yang kontak langsung dengan bahan pangan sela ma proses haruslah memenuhi syarat sebagai air ber sih.

E. FASILITAS DAN KEGIATAN HIGIENE DAN SANITASI

Diperlukan untuk memastikan bangunan dan peralatan selalu dala m keadaan bersih dan mencegah terjadinya kontaminasi silang dar i karyawan  Alat cuci pembersih harus tersedia dan terpelihara baik dan untuk membersihkan alat tertentu digunakan air panas   Fasilitas higiene karyawan harus tersedia dalam jumlah cukup dan selalu bersih, pintu toilet/jamban harus bisa ditutup Pembersihan dengan bahan kimia/deterjen atau jika diperlukan melakukan penyucihamaan dengan menggunakan kaporit sesuai anjuran.

F. PENGENDALIAN HAMA

Mencegah Masuknya Hama Lubang-lubang dan selokan yang memungkinkan hama masu k harus selalu tertutup, hewan peliharaan tidak diperbolehkan berkeliaran di ruang produksi,, bahan pangan tidak boleh terc ecer sembarangan. IRT harus sering mengontrol lingkunganny a dari ancaman serangan hama.

Pemberantasan Hama Dapat dilakukan secara fisik,misal perangkap atau racun tikus, harus dilakukan dengan cara yang tidak menurunkan mutu sel ain itu perlakuan pada bahan kimia perlu dipertimbangkan sec ara cermat agar tidak mencemari lingkungan.

G. KESEHATAN DAN HIGIENE KARYAWAN

Kesehatan karyawan Karyawan di ruang produksi harus yang berbadan sehat, jika baru sembuh dan diduga masih sakit, atau menunjukkan gejala sakit tidak diperkenank an bekerja di pengolahan bahan pangan. Karyawa n harus diperiksa kesehatannya secara berkala.

Kebersihan karyawan Kebersihan badan karyawan harus selalu terjaga, s elalu cuci tangan sebelum mengolah bahan panga n, pakaian kerja (celemek,sarung tangan,tutup ke pala,dll) harus dipakai saat bekerja, apabila sedang menderita luka harus ditutup dengan perban Kebiasaan karyawan Saat bekerja karyawan tidak boleh makan minum, bersin ke arah bahan pangan, meludah, merokok d an tidak diperkenankan mengenakan segala bentu k perhiasan.

2. Legalitas Usaha

1. Sertifikat penyuluhan Industri Rumah Tangga (SP-IRT)

Adalah jaminan dari pemerintah bahwa sebuah produk makanan aman dikonsumsi masyarakat.

persyaratan : – KTP – – – – – Pengantar Desa/Kelurahan Denah tempat produksi Denah alamat produksi Label Sampel

2. Tanda Daftar Industri (TDI) dan Ijin Usaha Industri (IUI)

     Kelompok Industri Kecil dengan investasi di bawah Rp 5.000

.000,- tidak wajib memperoleh TDI, kecuali bila dikehendaki ol eh perusahaan yang bersangkutan.

Kelompok Industri Kecil dengan investasi Rp 5.000.000,- sa mpai dengan Rp 200.000.000,- wajib memilikiTDI.

Industri dengan investasi di atas Rp 200.000.000,- wajib me miliki IUI.

Izin Perluasan Industri diberikan kepada Industri yang melak ukan penambahan kapasitas produksi melebihi 30% dari kap asitas produksi yang telah diizinkan.

Masa berlaku IUI, TDI dan Izin Perluasan Industri selama Per usahaan Industri yang bersangkutan masih beroperasi dan se tiap 5 (lima) tahun sekali wajib melakukan pendaftaran ulang (her registrasi).

2. PENGEMASAN PRODUK PANGAN

Fungsi dan Syarat Kemasan

Fungsi Kemasan  Menjaga agar setiap produk dalam keadaan bersih dan terlindung dari kontaminasi lainnya.

 Memberi proteksi bahan makanan terhadap kerusakan fisik, air, oksigen dan cahaya    Harus bisa menjamin proses pengemasan berlangsung lancar,efisien, dan ekonomis.

Dalam mempertimbangkan desain harus mempertimba ngkan kepentingan konsumen, dan juga kepentingan distribusi, penggudangan dan penjualan.

Memberi informasi, identifikasi dan sekaligus sebagai alat advertensi.

Fungsi dan Syarat Kemasan

Syarat Kemasan  Tidak toksilk  Harus cocok dengan bahan yang dikemas     Harus menjamin sanitasi dan syarat-syarat kesehatan Dapat mencegah pemalsuan Kemudahan membuka dan menutup dan keamanan dalam mengeluarkan isi Kemudahan pembuangan kemasan bekas     Ukuran, bentuk dan berat harus sesuai Penampilan dan pencetakan Biaya rendah Syarat-syarat khusus

Jenis dan Bahan Kemasan

Jenis/Golongan Kemasan a. Kemasan untuk konsumen Kaleng logam, botol gelas dan jar, kem kaku,asan dari plasti k yangtabung tekan baik dari logam atau plastik, dus karton /karton lipat, nampan kertas yang dicetak dengan bentuk ter tentu, kertas bentuk atau elastis yang terbuat dari kertas, kar ton, film, foil, laminasi, dipergunakan sebagai pembungkus.

b. Kemasan untuk transportasi Kotak-kotak dari papan kayu/kayu lapis, drum dari kayu ata u kayu lapis, drum baja atau alumunium, peti kemas, kotak d ari dos karton, sak terbuat dari nylon, kain, goni, kain, plasti k atau kertas.

c. Bahan Pengemas Logam (mis:alumunium), gelas, plastik, kertas dan karton, la minasi dari beberapa bahan tersebut.

• • • • • • • •

Informasi yang ada dalam desain ke masan produk pangan yang ideal :

Nama merk / label pangan Ijin dari pihak berwenang (dari Depkes/BPOM RI) Alamat kontak perusahaan Komposisi bahan Informasi gizi yang terkandung (jika perlu bisa ditulis) Berat bersih Waktu Kadaluwarsa Untuk produk yang akan dimasak, tulis cara memasak/penya jian

Sosi alisa si De sain 27

3. Pemasaran Produk IKM

• •

Pemasaran On Line

Facebook marketing

Twitter marketing Pembuatan konsep pemasaran prod uk

4. Sosialisasi Koperasi

Syarat-syarat pendirian koperasi 1. Penyuluhan tentang perkoperasian 2. Rapat pembentukan perkoperasian yang dihadiri minimal 20 orang 3. Menetapkan AD/ART 4. Menentukan jenis koperasi 5. Menyusun rencana usaha 6. Menetapkan pengurus dan pengawas