2. a. Sejarah BK
Download
Report
Transcript 2. a. Sejarah BK
SEJARAH
BIMBINGAN
KONSELING
1
Nurul Fitria KD, M.Psi
Universitas Muhammadiyah Tangerang
A. DI AMERIKA
1908
Frank Parson : membantu
pemuda pilih pekerjaan yang sesuai
Berhasil
Ada
gerakan membantu siswa
secara tidak formal dan individual
Berhasil
Guidence Counseling diformalkan di
Sekolah
Tokoh : Jesse B Davis, Eli Wever,
John Brewer
2
B. DI INDONESIA
Sebelum kemerdekaan
Prinsip & pelaksanaannya sudah ada, antara lain :
Di Pesantren : Kedekatan Santri dengan Ulama
tidak terbatas mengajarkan ilmu Agama tetapi
pemecahan masalah pribadi santri secara
individual
Di Taman Siswa : “ Tut Wuri Handayani; Ing
Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun karsa,”
oleh Ki Hajar Dewantara
Siswa dan keluarga dekat dengan guru
Rumah guru ada disekitar sekolah untuk
kedekatannya dengan siswa dan hubungan
kekeluargaan
3
SESUDAH KEMERDEKAAN
Tahun 1960 program BK. dipersiapkan masuk
kurikulum
Dalam kurikulum SMU 1994 ada pedoman
Bimbingan dan Konseling
Kurikulum SMU 1996 memuat petunjuk
teknisnya
Perkembangan tidak begitu mulus, banyak
menghadapi kendala, antara lain : SDM dan
Sarana
4
DASAR PEMIKIRAN BIMBINGAN KONSELING
Untuk memfasilitasi peserta didik
Proses perkembangan PD tidak selalu
berlangsung secara mulus, atau bebas dari
masalah tidak selalu sesuai alur linier, lurus,
atau searah dengan potensi, harapan dan nilainilai yang dianut.
Perkembangan PD tidak lepas dari pengaruh
lingkungan, baik fisik, psikis maupun sosial
5
Perubahan bisa mempengaruhi gaya hidup (life style)
masyarakat.
Apabila perubahan yang terjadi itu sulit diprediksi /di
luar jangkauan kemampuan kesenjangan
perkembangan perilaku PD
Iklim lingkungan kehidupan yang kurang sehat,
seperti :
Pornografi
penyalahgunaan alat kontrasepsi, minuman keras, dan
obat-obat terlarang/narkoba yang tak terkontrol
ketidak harmonisan dalam kehidupan keluarga
Kriminalitas
pergaulan bebas (free sex), dll.
6
JADI ...
Pendidikan yang bermutu, efektif /ideal adalah
yang mengintegrasikan 3 bidang kegiatan
utamanya secara sinergi, yaitu
bidang administratif dan kepemimpinan,
bidang instruksional atau kurikuler,
bidang bimbingan dan konseling.
Pendidikan yang hanya melaksanakan bidang
administratif dan instruksional dengan
mengabaikan bidang bimbingan dan konseling,
hanya akan menghasilkan PD yang pintar dan
terampil dalam aspek akademik, tetapi kurang
memiliki kemampuan atau kematangan dalam
aspek kepribadian.
7
SIAPA SAJA YANG BISA BERPERAN ?
Kolaborasi antara konselor dengan para personal
Sekolah lainnya (pimpinan Sekolah, guru-guru,
dan staf administrasi), orang tua PD, dan pihakpihak ter-kait lainnya (spt : instansi
pemerintah/swasta dan para ahli : psikolog dan
dokter).
8
SEBERAPA
PENTING
BIMBINGAN KONSELING
BAGI PESERTA DIDIK &
BAGI DIRI ANDA SENDIRI?
9