Week XIII Jender dan Politik Gasal 2012

Download Report

Transcript Week XIII Jender dan Politik Gasal 2012

JENDER DAN POLITIK
MATA KULIAH PENGANTAR ILMU
POLITIK
STIA LAN JAKARTA
SEMESTER GASAL 2012
DOSEN:RATRI ISTANIA, SIP, MA
Konsepsi Jender
• Dibedakan pertama kali oleh sosiolog Inggris, Ann
Oakley, membedakan antara jender dan seks.
• Seks berarti perbedaan atas dasar ciri-ciri biologis,
menyangkut prokreasi (menstruasi, hamil, melahirkan,
dan menyusui)
• Jender berarti perbedaan simbolis atau sosial yg
berpangkal pd perbedaan seks ttp tdk selalu identik
dgnnya
Jender
• Pembedaan peran, perilaku, peranggai laki-laki
dan perempuan oleh budaya/masyarakat
melalui interpretasi terhadap perbedaan laki-laki
dan perempuan
• Jender tidak diperoleh sejak lahir tapi lebih
dibentuk dalam proses belajar (sosialisasi) pd
masa kanak-kanak yg terus dibawa sampai
dewasa
Prasangka
• Prasangka=dasar pribadi, setiap orang
memilikinya, didahului oleh sikap
• Kecenderungan untuk berespons, baik
secara positif maupun negatif, terhadap
orang, obyek, atau situasi (Morgan, 1996)
Glass Ceiling
• Perempuan ibarat barang “apik” tidak tersentuh, rapuh,
tidak boleh cacat, harus dirawat, disediakan rumah
beratap kaca yang memberikan kehidupan tapi tidak
kebebasan
• Fenomena ketidakmampuan perempuan dalam
mencapai karir puncak
• Ketidakmampuan menyebabkan posisi perempuan sulit
berhadapan dengan laki-laki dalam organisasi yg sering
disebut sebagai managerial blocks
Kesetaraan Gender
• persoalan pokok pembangunan yg akan
memperkuat kemampuan negara untuk
berkembang, mengurangi kemiskinan, dan
memerintah secara efektif
Hak Asasi Perempuan
• Berdasarkan akal sehat=pengakuan
perempuan adalah manusia, sewajarnya
memiliki hak asasi
• Visi dan maksud transformasi relasi sosial
melalui perubahan relasi kekuasaan
berbasis jender
Jender dalam Konstitusi
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Ratifikasi Perjanjian Hak Politik Perempuan
Ratifikasi Perjanjian Penghapusan Diskriminasi
thd Perempuan
UUD 1945=tidak ada perbedaan antara laki-laki
dan perempuan (ps. 27)
UU 7/1984 ttg Konvensi Penghapusan Segala
Bentuk Diskriminasi Wanita (CEDAW)
1966/1976: Kovenan Hak Sipil dan Politik dan
Kovenan Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya ps.
3 (belum diratifikasi)
Deklarasi Wina, Pasal I/18 tahun 1993
Komnas Perempuan (Komisi Nasional Anti
Kekerasan thd Perempuan didirikan tahun 1998,
SK Presiden 181
Protocol CEDAW ditandatangani
UU 12/2003 ttg Pemilihan Umum
Permasalahan:
• Diskriminasi
• De jure dgn de
facto berbeda
UU Pemilu dan Perempuan
• Pasal 65 (1): “setiap partai politik peserta
pemilu dapat mengajukan calon anggota
DPR, DPRD, Provinsi, dan DPRD
kabupaten/kota utk setiap dapil dgn
memperhatikan keterwakilan perempuan
sekurang-kurangnya 30%
3 Isu Utama
• Kekerasan dalam rumah tangga
• Kewarganegaraan
• Anak
Kasus Kekerasan dalam Rumah
Tangga
• Penghormatan HAM
• Pengkhianatan rasa keadilan
• Permasalahan kesetaraan gender
Fenomena Gunung Es
• Kasus-kasus berhasil ditangani atau
masuk proses hukum jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan fakta di lapangan
Piramida Partisipasi Politik
Pemain (Gladiators)
5-7% populasi termasuk gladiators yaitu
org yg sgt aktif dlm dunia politik
Pemain
(Gladiators)
Penonton (Spectators)
60% populasi aktif scr minimal termasuk
memakai hak pilihnya
Penonton
(Spectators)
Apatis
(apathetics)
Sumber: Milbrath and Goel (1998: 82)
Apatis (Apathetics)
33% populasi termasuk apathetics, yaitu
org yg tdk aktif sama sekali, termasuk
tdk memakai hak pilihnya
Permasalahan Gender dalam
Negara-negara Berkembang
• Budaya patriarki
• Kesempatan meraih
pendidikan terbatas
dibandingkan laki-laki
• Tingkat melek huruf
lebih rendah
dibandingkan laki-laki
• Pendapatan rendah
• Kesehatan buruk
• Partisipasi politik
rendah
Budaya Patriarki
• Oxford Advanced Learner’s Dictionary:
“refers to society, a system or a country
that is ruled or controlled by men” (2000:
110)
Pemberdayaan Politik
Perempuan
• Era 70an, diawali gerakan perempuan Amerika
Latin, Perempuan memainkan peranan lebih
pada organisasi politik grass root mandiri
• Lahir organisasi NSM “New Social Movements)
fokus pada isu jender, HAM, dan kemiskinan
Permasalahan Pengarusutamaan
Jender dalam Politik Pemerintahan
• Strategi peningkatan kualitas kehidupan perempuan
• Sulitnya analisis jender dalam strategi pembangunan
• Sulitnya mengidentifikasi kebutuhan laki-laki dan
perempuan dalam politik
• Kebijakan netral jender diberlakukan dalam
pemerintahan tidak mampu menghasilkan keuntungan
pembangunan bersama laki-laki dan perempuan
Pendekatan Pembangunan Konvensional
vs. Etno-Development/Gender and
Development (GaD)
• Pembangunan konvensional
menitikberatkan pada benda, sedangkan
etno-development/GaD pada manusia
Etno-Development/GaD
• Masyarakat terbagi dlm kelompok2 kebudayaan
teritorial
• Fokus pada kualitas hidup perseorangan
• Penekanan kuat pada identitas etnis, partisipasi,
teriotiralitas, kemandirian, dan keseimbangan
ekologis
• Semua aspek kehidupan perempuan dilihat
mulai dari kerja produktif, reproduktif, privat, dan
publik