biokimia urin - WordPress.com

Download Report

Transcript biokimia urin - WordPress.com

BIOKIMIA
Pengasaman Urin
Pembentukan urin




Ginjal membuang produk limbah metabolisme tubuh
Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
Mengatur keseimbangan asam dan basa
Mengendalikan tingkat konsentrasi berbagai
konstituen padat dalam cairan tubuh
Komposisi urin






Volume urin normal 600-2500 ml/24 jam, bervariasi
Volume urin 24 jam dipengaruhi oleh: asupan cairan, suhu
lingkungan, kelembaban, diet, mental, berat badan, penyakitpenyakit
Berat jenis urin 1,003-1,030 dapat diukur dengan urinometer
Total solid (bahan-bahan terlarut) 3-30 g/L (kira-kira 50
g/hari).
Total solid urin = dua angka dibelakang koma dari berat jenis
x 2,66. ( 2,66 disebut long’s coefficient) dalam volume urin 24
jam
pH urin 4,7-8 (rata-rata 6)
Sifat fisik urin normal



Warna, kejernihan (transparency), bau (odour), pH
(asam- alkalin), dan berat jenis (density)
Warna: kuning muda bervariasi tergantung diet
terakhir dan kekentalan urin
Minum lebih banyak air akan mngurangi kekentalan
urin sehingga warna menjadi lebih jernih
Senyawa dalam urin normal


“End-product” metabolisme nitrogen: urea, asam
urat dan kreatinin
Komponen lain : natrium chloride (NaCl), dan lebih
100 senyawa lain dalam jumlah yang sangat sedikit
Fungsi hormonal ginjal



Pengubahan prohormon menjadi meabolit aktif
(vitamin D3 menjadi 1,25-dehidroksikolekalsiferol)
Sintesis enzim menghasilkan senyawa mirip hormon
(renin, bradikinin, prostaglandin, enzim memecah
eritropoetin)
Degradasi hormon yang berlebih (insulin,
paratiroid, glukagon, hormon pertumbuhan,
prolaktin, gastrin)
Fungsi metabolik ginjal
Produksi amonia: Deaminasi asam amino
menghasilkan amonia
Glutaminase ginjal memecah glutamin menjadi
glutamat dan amonia.
 Glukoneogenesis: Memberikan karbon pada sintesis
glukosa
 Kondensasi senyawa racun menjadi kurang toksik

Fungsi homeostatik ginjal
Pada proses produksi urin pada nefron:
 Filtrasi (penyaringan) plasma
 Reabsorpsi: asam amino, glukosa, natrium, kalium,
bikarbonat, vitamin, air
 Sekresi bahan berbahaya: kreatinin, asam dan
basa kuat, kalium berlebihan
 Asidifikasi (pengasaman) urin
Inorganic constituents
Respon terhadap gangguan asam-basa

Mekanisme pertahanan ginjal
Sekresi H+
Reabsorpsi HCO3Produksi dan eksresi NH4+
pH urin

1.
2.
3.
4.
5.
6.
Alkali:
urin sesudah makan
Makanan sayur dan buah (vegetarian)
Muntah berat,
Hiperventilasi
Infeksi saluran kencing (ureum menjadi HCO3- dan
amonia)
Asidosis oleh tubulus ginjal (gangguan proses
pengasaman ditubulus ginjal)
pH URIN

1.
2.
Asam:
Ketosis (ketosidosis diabetes disebabkan
peningkatan benda keton karena oksidasi asam
lemak)
Asidosis sistemik, respiratorik atau metabolik
menyebabkan urin asam dan peningkatan eksresi
NH4+
Peran Ginjal untuk
Mempertahankan Asam-Basa
a. Reabsorbsi Bikarbonat Filtrat Glomeruli
 Terdapat kadar ion bikarbonat dan natrium sesuai
kadarnya dlam plasma darah.
 Ekskresi natrium bikarbonat  penurunan pH
 Reabsorbsi natrium bikarbonat  mencegah
asidosis
b.Ekskresi Dihidrogenfosfat
 Fosfat plasma normal  pH 7,4
 Tersedia dalam ion monohidrogenfosfat.
 HPO42- + H+  H2PO4 Ekskresi ion dihidrogenphosphat akan di ikuti oleh
ekskresi natrium dan kalium  mempengaruhi pH




C.Pembentukan Ammonia
Terbentuk dari metabolisme glutamin dalam sel
tubuli ginjal  berdifusi ke lumen tubuli
Glutamin disintesis dalam otot (sebagaian kecil di
hati dan otak )  ke ginjal
Asidosis berat 2 atom hidrogen dari glutamin
dipakai  membentuk ammonia dg enzi
glutaminase dan glutamat dehidrogenase