peran pengawas_motivasi kerja - Quls-Edu

Download Report

Transcript peran pengawas_motivasi kerja - Quls-Edu

PERAN PENGAWAS
DALAM MEMOTIVASI KERJA
KEPALA DAN GURU
TAMAN KANAK-KANAK SRAGAN
Oleh:
Suyatminah
Kulsum Nur Hayati
LATAR BELAKANG MASALAH
Kompetensi Pengawas
Permendiknas No 12 tahun 2007 ttg standar pengawas
 Kompetensi Kepribadian yaitu memiliki tanggung
jawab sebagai pengawas satuan pendidikan, kreatif
dalam bekerja dan memecahkan masalah baik yang
berkaitan dengan kehidupan pribadinya maupun
tugas-tugas jabatanya, memiliki rasa ingin tahu akan
hal-hal baru tentang penidikan dan ilmu
pengetahuan tehnologi dan seni yang menunjang
tugas pokok tanggung jawabnya, menumbuhkan
motivasi kerja pada dirinya stekholder pendidikan.
Kompetensi Pengawas
Kompetensi manajerial yaitu menyusun tehnik
manajerial, menyusun program kepengawasan,
membina kepala sekolah dalam dan administrasi,
membina kepala sekolah dalam melaksanakan
bimbingan konseling.
 Kompetensi supervisi akademik yaitu memahami
konsep, prinsip teori dasar karakteristik dan
kecenderungan perkembangan tiap bidang
kecenderungan perkembang proses TK/RA.
 Kompetensi evaluasi yaitu menyusun kriteria dan
indikator penilaian kinerja.

Guru
Tenaga profesional
Memiliki empat kompetensi, yaitu:
kompetensi pedagogic, kompetensi
kepribadian, kompetensi social, dan
kompetensi professional
• Guru menjadi ujung tombak yang
berhadapan langsung dengan siswa, oleh
karena itu guru dituntut dapat melaksanakan
fungsi profesionalnya secara efektif dan
efisien.
• Kinerja guru menjadi faktor penentu dalam
mewujudkan tugas dan fungsinya.
•
•
Faktor penentu kinerja
•
•
Kinerja dapatdipengaruhi oleh berbagai
faktor, antara lain: kepemimpinan, motivasi
kerja, fasilitas, etos kerja, dan teknologi.
Taman kanak-kanak sebagai sebuah
lembaga pendidikan, pada umumnya
kinerja guru dipengaruhi oleh efektivitas
kepemimpinan. Kepemimpinan kepala
sekolah yang efektif akan meningkatkan
efektivitas kinerja lembaga.
Kondisi kinerja guru
•
•
•
•
•
•
Guru belum mengembangkan silabus dan rencana
kegiatan harian (RKH) sendiri,
Guru kurang kreatif dalam membuat dan
memanfaatkan media pembelajaran, dan
Guru belum melakukan analisis hasil evaluasi
pembelajaran
Masih banyak guru yang belum memahami prinsipprinsip pengembangan silabus dan RKH,
Masih banyak guru yang belum menggunakan media
dan sumber belajar sesuai dengan tujuan
pembelajaran, dan
Sebagian besar guru belum menggunakan hasil evaluasi
pembelajaran untuk merancang program remidi dan
pengayaan.
Kepemimpinan Kepala TK
Sebagian kepala TK sering memerintah
bawahannya,
• kepala TK kurang berkomunikasi secara terbuka
kepada guru,
• tidak semua kepala TK melibatkan guru dalam
penentuan kebijakan dan pengambilan keputusan,
• kepala TK kurang memperhatikan pada guru baik
yang berprestasi maupun yang mengalami kendala
dalam mengajar,
• kepala TK belum mendelegasikan tugas sesuai
kemampuan guru,
•
Rumusan Masalah
“Bagaimana peran pengawas TK dalam
Meningkatkan Kinerja Kepala dan Guru
Taman Kanak-kanak?”
 “Sejauh mana keberhasilan Pengawas
dalam meningkatkan motivasi kinerja
Kepala dan guru TK

KAJIAN PUSTAKA
Motivasi
•
•
•
•
Motivasi merupakan satu penggerak dari
dalam hati seseorang untuk melakukan atau
mencapai sesuatu tujuan.
Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana
atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan
menghindari kegagalan hidup.
Motivasi adalah sebuah proses untuk
tercapainya suatu tujuan.
Seseorang yang mempunyai motivasi berarti
ia telah mempunyai kekuatan untuk
memperoleh kesuksesan dalam kehidupan..
Motivasi Intrinsic dan
Ekstrinsic
Motivasi yang bersifat intinsik adalah manakala
sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang
termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan
dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan
karena rangsangan lain seperti status ataupun
uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan
hobbynya.
• Motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen
elemen diluar pekerjaan yang melekat di
pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang
membuat seorang termotivasi seperti status
ataupun kompensasi.
•
Teori Motivasi McClelland
Kebutuhan dalam mencapai kesuksesan (need
for achievement ), kemampuan untuk mencapai
hubungan kepada standar lembaga yang telah
ditentukan juga perjuangan pegawai untuk menuju
keberhasilan.
• Kebutuhan mencapai kekuasaan atau otoritas
kerja ( Need for power ), kebutuhan untuk membuat
orang berperilaku dalam keadaan yang wajar dan
bijaksana didalam tugasnya masing-masing, atau mampu
memberi pengaruh kepada orang lain.
• Kebutuhan untuk berafiliasi (Needs for
affiliation), hasrat untuk bersahabat dan mengenal
lebih dekat rekan kerja atau para pegawai didalam
lembaga, atau selalu bergabung dengan kelompok
bersama-sama orang lain.
•
Rangsangan
Seseorang dng
dorongan
Faktor Intrinsik
Faktor ekstrinsik
Alternatif perilaku
Penentuan perilaku
Perilaku
PEMBAHASAN
Pengawas sbg Motivator
Terapkan strategi yang tepat untuk
memberikan motivasi kepada kepala TK dan
Guru dalam melakukan berbagai tugas dan
fungsinya.
 Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui
pengaturan lingkungan fisik, pengaturan
suasana kerja, disiplin, dorongan,
penghargaan secara efektivitas dan
penyediaan sebagai sumber belajar melalui
pengembangan pusat sumber belajar (PSB).

Vroom
Performance = F(ability x motivasi)



Kinerja seseorang merupakan fungsi
perkalian antara kemampuan dan motivasi.
Hubungan ini mengandung arti bahwa jika
seseorang rendah pada salah satu komponen
maka performancenya akan rendah pula.
Dengan demikian jika motivasi rendah akan
mengakibatkan kinerja yang rendah pula,
namun sebaliknya jika motivasi tinggi akan
meningkatkan kinerja yang tinggi pula.
Keterkaitan
Motivasi Kerja dan Kinerja
Ada hubungan yang positif antara motivasi
berprestasi dengan pencapaian
kinerja/prestasi kerja.
 Artinya pimpinan, manajer, dan pegawai
mempunyai motivasi berprestasi tinggi
akan mencapai prestasi yang tinggi, dan
sebaliknya mereka yang kinerjanya rendah
dikarenakan motivasi kerjanya rendah.

Kesimpulan
Kepala dan guru TK dapat bekerja secara
profesional karena pada dirinya terdapat
motivasi yang tinggi.
 Kepala dan guru TK yang memiliki motivasi
yang tinggi biasanya akan melaksanakan
tugasnya dengan penuh semangat dan energik
karena ada motif-motif dan tujuan tertentu
yang melatarbelakangi tindakan tersebut.
 Motif itulah sebagai faktor pendorong yang
member kekuatan kepadanya, sehingga ia mau
dan rela bekerja keras.

Terima Kasih
makalah dapat diunduh
di quls-edu.com