Kelompok 1 – Motivation and Emotion

Download Report

Transcript Kelompok 1 – Motivation and Emotion

Kelompok 1
Earlene Yulia Silitonga
Lisna Yora Eleventry
Karina Arnof Delia Yapie
Theodorus Andrew Kansil
Tri Putro Bagus
Yudistira Garna
Motivation and Emotion Content
Motivasi
Emosi
 Pengertian
 Pengertian
 Pendekatan-pendekatan
 Teori emosi
 Teori Motivasi keseimbangan
 Klasifikasi emosi
 Hirarki keinginan Maslow
 Hunger(Lapar)
 Seksualitas
 Motif sosial kognitif
Definisi Motivasi
 adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang
ke arah suatu tujuan. Motivasi menjadi dorongan (driving
force) terhadap seseorang agar mau melaksanakan
sesuatu.
Pendekatan evolusioner
Adalah pendekatan yang menekankan pada fungsi dari
tujuan untuk menjelaskan bagaimana suatu perilaku
terbentuk, berkembang,dan bertahan.
Dalam Motivasi pendekatan ini menekankan peran dari
naluri atau insting. Motivasi terjadi karena adanya
dorongan oleh hal-hal tersebut,contoh misalnya yaitu
naluri untuk mempertahankan hidup dan berketurunan,
dengan insting tersebut maka setiap manusia mempunyai
motivasi untuk memenuhi kebutuhan didalam hidupnya
agar ia bisa bertahan hidup.
Pendekatan kognitif
 Pendekatan ini menyebutkan bahwa ada dua macam Motivasi
yaitu
 Intrinsik motivasi : motivasi yang disebabkan oleh faktor dari
dalam diri seperti penentuan nasib, keingin tahuan, tantangan
dan upaya dari dalam diri.
 Ektrinsik motivasi : motivasi yang disebabkan faktor oleh
eksternal misalnya penghargaan dan hukuman (reward and
punishment). Contoh misalkan seorang siswa sekolah dasar
diberi nasehat oleh gurunya agar ia mau mengerjakan PR,
apabila ia tidak mengerjakan maka gurunya akan memberi
hukuman, begitu juga sebaliknya bila ia mau mengerjakan
,gurunya akan memberi nilai bagus. Sehingga anak tersebut
akan termotivasi untuk mengerjakan PR .
Teori Motivasi Keseimbangan
 Setiap manusia menginginkan segala sesuatu berjalan
seimbang. Kebutuhan untuk mencari keseimbangan inilah
yang akan menimbulkan dorongan atau motivasi untuk
berbuat sesuatu. Setelah perbuatan itu dilakukan, maka
tercapailah keadaan seimbang dalam diri individu, dan
timbul perasaan puas, gembira, aman dan sebagainya.
 Kecenderungan untuk mengusahakan keseimbangan dari
ketidakseimbangan terdapat pada tiap organisme dan
manusia. Hal ini disebut sebagai prinsip Homeostasis.
Lingkaran Motivasi
Ketidak seimbangan
Keseimbangan
Perilaku
Kebutuhan
Motivasi
Maslow’s Hierarchy of Need
Aktualisasi
diri
Penghargaan
sosialisasi
Keamanan
Psikologi dan Biologis
 Aktualisasi diri: Keinginan akan kebebasan bertingkah
laku tanpa hambatan dari luar untuk menjadikan diri
sendiri sesuai dengan citra dirinya.
 Penghargaan: Keinginan untuk memperoleh
penghargaan.
 Sosialisasi: kebutuhan untuk berhubungan dengan
sesama dan cinta kasih.
 Keamanan : kebutuhan akan rasa aman.
 Psikologis dan Biologis :
~ kebutuhan psikologis seperti kebutuhan akan
kesenangan dan kebahagiaan.
~ kebutuhan biologis seperti lapar dan haus.
Abraham Maslow
Hunger
Hunger (Rasa Lapar)
Hubungannya dengan motivasi
 Seperti contoh pendekatan
evolusioner (pada slide
sebelumnya) kebutuhan instinglah
yang memotivasi manusia agar
melakukan segala hal supaya ia
dapat bertahan hidup. Rasa lapar
dalam psikologi merupakan suatu
bentuk kebutuhan untuk
mempertahankan hidup dan
menimbulkan motivasi dari dirinya
untuk makan.
Konten
 The Biology of hunger
 Obesity and eating behavior
 Eating disorder
Biology of Hunger
Faktor Biologis Dari Rasa Lapar
 Lapar dapat terjadi karena adanya stimulasi dari suatu
faktor lapar, yang akan mengirimkan impuls tersebut ke
pusat lapar di otak, yakni hipotalamus bagian lateral,
tepatnya di nucleus bed pada otak tengah yang berikatan
serat pallidohypothalamus. Otak inilah yang akan
menimbulkan rasa lapar pada manusia. Setelah tubuh
mendapat cukup nutrisi yang ditentukan oleh berbagai
faktor, maka akan mengirim impuls ke pusat kenyang
yakni di nucleus ventromedial di hipotalamus. Kemudian
tubuh akan merasa puas akan makan, sehingga kita akan
berhenti makan.
Perilaku Makan dan Obesitas
 Manusia makan saat ia merasa lapar.Kelaparan yaitu
suatu kondisi di mana tubuh masih membutuhkan
makanan, biasanya saat perut telah kosong untuk waktu
yang cukup lama. Apabila seseorang mempunyai perilaku
makan yang berlebihan tanpa diimbangi dengan
metabolisme dan aktifitas yang seimbang, maka orang
tersebut berpotensi mengalami obesitas.
 Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat
dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.
Obesitas
Obesitas digolongkan menjadi
3 kelompok:
 Obesitas ringan : kelebihan
berat badan 20-40% dari
berat badannya
 Obesitas sedang : kelebihan
berat badan 41-100% dari
berat badannya
 Obesitas berat : kelebihan
berat badan >100% dari
berat badannya
Eating disorder
Gangguan Makan
 Gangguan makan ada dua macam yaitu:
 Anorexia nervosa adalah sebuah gangguan makan yang
ditandai dengan kelaparan secara sukarela dan stres.
Anorexia nervosa merupakan sebuah penyakit kompleks
yang melibatkan komponen psikologi, sosial, dan fisiologi.
Seseorang yang menderita anorexia disebut sebagai
anoreksik., yang berarti orang yang menderita gejala
medis kehilangan nafsu makan.
Eating disorder
Gangguan Makan
 Bulimia nervosa adalah kelainan cara makan yang terlihat
dari kebiasaan makan berlebihan yang terjadi secara
terus menerus,tetapi berusaha agar makanan tidak
tercerna. Yang paling sering dilakukan oleh lebih dari
orang dengan Bulimia nervosa adalah membuat dirinya
muntah (kadang-kadang disebut pembersihan)
Anorexia dan Bulimia
Anorexia
 Pada Anorexia pada mulanya
sang penderita mengurangi porsi
makannya untuk melakukan diet
tetapi gejala ini memburuk
ditandai dengan mengurangi
makan secara berlebihan.
Bulimia
 Pada Bulimia penderita bulimia
tidak mengurangi porsi makan
mereka, malah makan dalam
jumlah besar, kemudian
mengeluarkan kembali makanan
itu dengan cara
memuntahkannya atau dengan
minum obat pencuci perut.
Mereka percaya bahwa dengan
cara ini mereka tidak akan
gemuk.
Sama-sama merupakan gejala penyakit yang timbul dari motivasi seseorang
untuk menghindari kegemukan yang menyebabkan kelainan dalam perilaku
makan dan mengakibatkan kekurangan gizi pada penderita
Hubungannya dengan Motivasi
 Menurut kelompok kami hubungan antara Eating disorder
dengan Motivasi dapat dijelaskan dengan Teori Motivasi
Keseimbangan dan Hirarki Maslow. Bagi penderita anorexia
dan Bulimia, mereka memandang bahwa kegemukan
merupakan sesuatu yang dianggap tidak seimbang dalam
hidup seperti dalam Teori Motivasi Keseimbangan. Untuk itu
sang penderita berusaha mengatasi ketidakseimbangan
tersebut dengan mengurangi berat badan. Apabila mereka
merasa sudah hal ini sudah seimbang dengan mendapatkan
berat badan yang ideal, mereka mencapai tahap kebahagiaan
dan dasar untuk mendapatkan kepercayaan diri atau
aktualisasi diri, seperti yang dikatakan didalam Hirarki Maslow
Sexuality
Definisi Seksualitas
 Hasrat seksual adalah keinginan yang besar (appetite) atau
dorongan yang memotivasi kita untuk berperilaku seksual.
 Dorongan yang muncul bertujuan untuk pencegahan terhadap
ketegangan dan mencari kepuasan.
 Seksualitas manusia, di samping menjamin reproduksi,
mempunyai fungsi sosial yang penting yaitu membuat ikatan atau
pertalian dan hirarki di antara individu. Hasrat seksual dialami
sebagai sebuah dorongan keinginan badani, sering disertai
dengan emosi kuat (seperti cinta atau luapan kegembiraan)
Sexuality
Faktor Biologis Seksualitas
 Seksualitas manusia tidak dapat dilepaskan dengan
faktor-faktor biologis seperti organ kelamin dan hormon
seks.
 Hormon seks merupakan zat yang dikeluarkan oleh kelenjar
seks dan kelenjar adrenalin langsung ke dalam aliran darah.
Mereka secara sebagian bertanggungjawab dalam
menentukan jenis kelamin janin dan bagi perkembangan organ
seks yang normal. Mereka juga memulai pubertas dan
kemudian memainkan peran dalam pengaturan perilaku
seksual.
Faktor Biologis Seksualitas
 Hormon-hormon seks utama dapat dibedakan menjadi
 Androgen : adalah hormon seks yang biasanya diproduksi
hanya oleh testis pria, namun juga diproduksi dalam jumlah
kecil oleh rahim wanita dan kelenjar adrenalin yang terdapat
pada pria dan wanita. Androgen membantu memulai
perkembangan testis dan penis pada janin laki-laki. Mereka
memulai proses pubertas dan mempengaruhi pertumbuhan
rambut Setelah pubertas, hormon androgen - khususnya
testosteron - memainkan peran dalam pengaturan gairah seks.
Faktor Biologis Seksualitas
 Estrogen adalah hormon seks yang umumnya diproduksi oleh
rahim wanita yang merangsang pertumbuhan organ seks anak
perempuan, seperti halnya payudara dan rambut kelamin,
dikenal sebagai karakteristik seks sekunder. Estrogen juga
mengatur siklus menstruasi.
Faktor Biologis Seksualitas
 Kedua kelas hormon ini ada
pada pria dan wanita, namun
dalam kadar yang berbeda.
Kebanyakan pria memproduksi
6-8 mg Androgen per hari,
dibandingkan dengan
kebanyakan wanita yang
memproduksi 0,5 mg setiap
hari. Estrogen juga ada pada
kedua jenis kelamin, namun
dalam jumlah yang lebih besar
pada wanita.
Psychosexual Disfunction
 Adalah suatu kelainan yang terjadi yang menyebabkan
penyimpangan pada perilaku seksual yang diakibatkan
oleh hormon . Penyimpangan tersebut antara lain adalah:
 Homoseksual : ketertarikan pada sesama jenis seperti Gay
dan Lesbian.
 Biseksual: adalah orientasi seks yang mempunyai ciri-ciri
berupa ketertarikan estetis, cinta romantis dan hasrat
seksual kepada pria dan wanita.
Motivasi Sosial Kognitif
 Menurut sudut pandang sosial kognitif yang mendasari
dari motivasi ada tiga aspek yaitu: Achievement
(Prestasi), Affiliation, Well Being (Kesejahteraan). Pada
intinya semua aspek tersebut menuju pada keinginan
manusia untuk mencapai sesuatu yang dianggap sebagai
standar yang paling baik.
 Manusia selalu ingin mencapai prestasi dan kesejahteraan
didalam hidupnya. Keinginan tersebut memotivasi
manusia untuk selalu berusaha demi pencapaian tersebut
betapapun berat rintangannya.
Emotion
Emosi
 Selain dari motivasi dan penginderaan tingkah laku manusia juga di
sertai dengan perasaan atau emosi.
 Emosi adalah istilah yang digunakan untuk keadaan mental dan
fisiologis yang berhubungan dengan beragam perasaan, pikiran, dan
perilaku. Emosi adalah pengalaman yang bersifat subjektif, atau
dialami berdasarkan sudut pandang individu. Emosi berhubungan
dengan konsep psikologi lain seperti suasana hati, temperamen, dan
kepribadian.
Teori Emosi
 Ada dua macam teori didalam emosi yaitu :
 Teori Nativistik Rene Descartes (1569-1650): emosi-emosi
itu pada dasarnya merupakan bawaan sejak lahir,manusia
sejak lahirnya telah mempunyai 6 emosi dasar yaitu :
cinta, kegembiraan, keinginan, benci, sedih dan kagum.
 Teori Empiristik : Emosi dibentuk oleh pengalaman dan
proses belajar. Hasil persepsi seseorang terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh sebagai
respon terhadap rangsang-rangsang dari luar.
 Contoh kalau seseorang misalnya melihat seekor harimau,
maka reaksinya adalah darah makin cepat beredar karena
denyut jantungnya makin cepat, paru-paru pun lebih
cepat memompa udara dan sebagainya. Respon-respon
tubuh ini kemudian dipersepsikan dan timbullah rasa
takut.
Facial Feedback Hypothesis
Hipotesis Umpan Balik Ekspresi Wajah
 Menurut seorang ilmuwan bernama Ekman dan koleganya
O’Sullivan, ekpresi wajah selain mencerminkan emosi juga
mempengaruhi emosi. Pendapat ini dikemukakan dengan
sebutan Facial feedback hypothesis. Hipotesis ini ditemukan
setelah dilakukan penelitian dengan seorang aktor, aktor
tersebut diminta mengekspresikan wajahnya apabila sedang
ketakutan dan menahannya selama sepuluh detik. Reaksinya
ada kenaikan pada kecepatan detakan jantung dan suhu tubuh
yang merupakan karateristik reaksi tubuh saat ketakutan.
 Jadi kesimpulannya emosi dapat juga timbul dengan
mengekspresi wajah terlebih dahulu.
Facial Feedback Hypothesis
Hipotesis Umpan Balik Ekspresi Wajah
Suhu tubuh
meningkat
Karateristik
takut.
Ekspresi takut dilakukan
selama 10 detik
Detak jantung
bertambah
cepat
Perubahan fisik
Emosi
Reaksi elektris pada kulit
Terpesona
Peredaran darah cepat
Marah
Denyut jantung cepat
Terkejut
Bernafas panjang
Kecewa
Pupil mata
Kesakitan
Air liur mengering
Tegang
Bulu roma berdiri
Takut
Sakit perut
Tegang
Otot tegang
Takut
Komposisi darah berubah
Sedih
Kultur dan Ekspresi Emosi
 Dalam psikologi, perbedaan kultur dan ras tidak
menimbulkan perbedaan pada ekspresi wajah akibat
pencerminan emosi.