PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L

Download Report

Transcript PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG
KENCUR (Kaempferia galanga L.) TERHADAP
ULKUS GASTER PADA MODEL MENCIT SWISS
WEBSTER YANG DIINDUKSI ASETOSAL
Yan Nie
0810167
Pembimbing :
dr. Laella Kinghua Liana Sp.PA, M.Kes
Dra. Endang Evacuasiany, MS.,AFK.,Apt
OAINS
FAKTORFAKTOR
H.PYLORI
FR
OBAT
HERBAL
ULKUS GASTER
KENCUR
(KAEMPFERIA
GALANGA L.)
DOC:
OMEPRAZOLE
KENCUR
•Ekspetoransia
•Diuretika
•Stimulansia
•Batuk
•Gastritis
•Bengkak
•Muntah
•Tetanus
•Nyeri
•Sakit kepala
•Memperlancar haid
•Influenza
•
•
•
•
•
Analgesik
Antiinflamasi
Antitumor
Antibakteri
Antijamur
MEKANISME KERJA
Asam pmetoksisinamat
IDENTIFIKASI MASALAH
Apakah kencur (Kaempferia
Galanga L.) mampu mencegah
ulkus gaster pada mencit yang
telah diinduksi asetosal
MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD
mempelajari pengaruh ekstrak
kencur terhadap ulkus gaster
TUJUAN
mengetahui pengaruh ekstrak kencur
(Kaempferia Galanga L.) terhadap proses
pencegahan ulkus gaster pada mencit
yang telah diinduksi asetosal
MANFAAT
MANFAAT
AKADEMIS
menambah wawasan
farmakologi tentang
tanaman obat kencur
(Kaempferia Galanga L.)
yang dapat digunakan
dalam pencegahan ulkus
gaster
MANFAAT
PRAKTIS
membantu masyarakat
dalam proses pencegahan
ulkus gaster dengan
menggunakan pengobatan
herbal kencur
(Kaempferia Galanga L.)
METODE PENELITIAN
EKSPERIMENTAL
LABORATORIK
RAL
KOMPARATIF
DATA YANG
DIAMATI
defek mukosa/submukosa
gaster dari hewan coba
SKORING
ANALISIS
DATA
KRUSKAL
WALLIS
MANNWHITNEY
LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Lokasi
Penelitian
• Laboratorium Farmakologi FK
UKM
• Laboratorium Farmakologi RSHS
• Laboratorium Patologi Anatomi FK
UKM
• Laboratorium Patologi Anatomi RSI
Waktu
Penelitian
November 2010 Desember 2011
ANATOMI
HISTOLOGI
PATOGENESIS
OAINS
COX-1
Ulkus
Gastritis
Membuat mukosa
lambung menjadi
lebih rentan terhadap
zat iritan
COX 2
Mengurangi
nyeri dan
peradangan
KENCUR
Sistematika:
◦
◦
◦
◦
◦
◦
◦
◦
Kingdom
Divisio
Subdivisio
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
: Plantae
: Spermatophyta
: Angiospermae
: Monocotyledoneae
: Zingiberales
: Zingiberaceae
: Kaempferia
: Kaempferia galanga Linn
KOMPOSISI
•Cineol
•borneol
• 3-carene
•Camphene
•Kaempferol
•Kaempferide
•Cinnamaldehyde
•p-methoxycinnamate
•Ethylcinnamate
•α-pinene, carvone
•Benzene
•Eucalyptol
•Pentadecane
•β-phyllandrene
•αterpineol
•dihydro βsesquiphyllandrene
ALAT PENELITIAN
•Timbangan
analitik
•Kandang mencit
•Gelas ukur
•Batang pengaduk
•Alat suntik
•Neraca halus
•Beaker glass
•Sonde oral
•Mortir
•Stamper
•Kertas perkamen
•Mikroskop lampu
•Alat-alat
mikrotografi
•Peralatan bedah
minor
BAHAN PENELITIAN
•Asetosal
•Omeprazole
•Ekstrak rimpang
kencur
•Carboxy Methyl
Cellulosa (CMC 1%)
•Formalin 10%
•Alkohol 70%, 80%,
90%, 96% dan
absolut
•Larutan xylol
•Larutan parafin
•Larutan
hematoksillin
•Pewarna eosin
POPULASI DAN SAMPEL
Objek
penelitian
Laboratorium
Farmakologi
Institut Teknologi
Bandung (ITB)
mencit galur Swiss
Webster jantan
sebanyak 30 ekor
dengan berat 25 –
30 gram
VARIABEL PENELITIAN
•Variabel bebas
Dosis asetosal
Dosis ekstrak rimpang kencur
Dosis omeprazole
•Variabel yang terpengaruh
Gambaran histopatologik mukosa gaster
mencit
•Variabel terkendali
Galur, jenis kelamin, umur, berat badan, dan
waktu
e
PROSEDUR KERJA
SONDE ORAL
I
II
III
IV
V
VI
: ERK 0,52 mg/kgBB mencit
: ERK 1,04 mg/kgBB mencit
: ERK 1,3 mg/kgBB mencit
: suspensi CMC 1%
: asetosal
: omeprazole
DIBAGI 6 KELOMPOK
ADAPTASI MENCIT
•Pada hari ketujuh setelah pemberian dosis terakhir, semua
kelompok di puasakan selama 16 jam kemudian diinduksi
asetosal.
•Satu setengah jam kemudian dilakukan dislokasi leher pada
mencit kemudian dilakukan laparotomi
DISLOKASI LEHER
PEMBUATAN PREPARAT
FIKSASI MENCIT
LARUTAN FORMALIN
10 %
LAPAROTOMI
PENGAMBILAN LAMBUNG
KRITERIA WATTIMENA
Skor 1 : Tidak ditemukan erosi.
Skor 2 : Erosi hanya pada epitel permukaan.
Skor 3 : Erosi mencapai kedalaman 1/3
kelenjar gaster bagian atas.
Skor 4 : Erosi mencapai kedalaman 1/3
kelenjar gaster bagian tengah.
Skor 5 : Erosi mencapai kedalaman 1/3
kelenjar gaster bagian bawah.
Skor 6 : Erosi mencapai kedalaman lamina
muskularis mukosa.
SKOR 1
SKOR 2
SKOR 3
SKOR 4
SKOR 5
HIPOTESIS STATISTIK

H0 : tidak terdapat perbedaan pada
gambaran mikroskopik mukosa gaster
mencit antar kelompok perlakuan

H1 : terdapat perbedaan pada gambaran
mikroskopik mukosa gaster mencit antar
kelompok perlakuan.
KRITERIA UJI
Jika p > 0.05  H0 gagal ditolak
 Jika p ≤ 0.05  H0 ditolak

HASIL PENELITIAN
Tingkat Erosi Mukosa Gaster Mencit
Setelah Perlakuan
Skor Erosi dari Pengamatan Mikroskopik Mukosa Gaster Mencit
Ke
Kelompok
Perlakuan
1
2
3
4
5
I
2
3
2
2
3
II
2
4
2
5
2
III
2
2
2
3
3
IV
1
1
1
1
1
V
5
5
5
5
5
VI
2
2
2
2
2
KRUSKAL WALLIS
Rerata
SD
Kelompok Hewan Coba
2,63
1,377
Erosi Mukosa
3,5
1,737
Keterangan
X2=23,000
p =0,000
p < 0,05
H0 ditolak
terdapat perbedaan gambaran
mikroskopik mukosa gaster mencit
sedikitnya pada sepasang kelompok
perlakuan
MANN-WHITNEY
• kelompok I, III
: kelompok V  sangat signifikan
• kelompok II
: kelompok V  signigikan
• kelompok I, II, III : kelompok VI  non signifikan
PEMBAHASAN
Ketiga variasi dosis memiliki efek yang sebanding dengan
omeprazole dalam mencegah erosi mukosa gaster mencit
Ketiga variasi dosis ekstrak rimpang kencur : 0, 52 mg/kgBB
mencit; 1,04 mg/kg BB mencit; dan 1,3 mg/kgBB mencit
berefek untuk mencegah erosi mukosa gaster mencit walaupun
dalam pengamatan mikroskopik tidak menunjukkan 100%
gambaran mukosa gaster yang normal
Asam p-metoksisinamat memiliki indikasi dalam pencegahan
ulkus gaster
HIPOTESIS PENELITIAN
◦ Ekstrak rimpang kencur mencegah erosi
mukosa gaster mencit (ulkus gaster) akibat
pemberian asetosal
SIMPULAN

Pemberian ekstrak rimpang kencur
mencegah erosi mukosa gaster mencit
(ulkus gaster) akibat pemberian asetosal
SARAN
Perlu dilakukan pengamatan dengan
menggunakan parameter lain pada
kerusakan mukosa gaster mencit.
 Perlunya dilakukan penelitian dengan
menggunakan sediaan kencur lainnya
