PERBEDAAN PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

Download Report

Transcript PERBEDAAN PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

PERBEDAAN PENELITIAN
KUANTITATIF DAN KUALITATIF
Deddy Mulyana, dalam Mulyana dan
Solatun, 2007, Bab I; Neuman, Bab I;
Suwardi Endaswara, Bab IV & V.
Rachmat Kriyantono, Bab III.
Perbedaan Penelitian Kuantitatif
dan Kualitatif






Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif:
beberapa perbedaan
Paradigma Penelitian Kuantitatif
Paradigma Penelitian Kualitatif
Pendekatan Etik-Emik
Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif/Obyektif
Jenis-jenis Penelitian Kualitatif/Subyektif
Peneltian Obyektif dan Subyektif,
Beberapa Perbedaan

Perbedaan penelitian Obyektif dan
Subyektif, dibedakan oleh Neumann dan
Deddy Mulyana dalam dua tabel berikut:
Perbedaan Penelitian Kuantitatif
& Kualitatif (Neumann)
Penelitian Obyektif
-
Measurement objective vocus
Focus on variables
Reliability is key
Value free
Independent Context
Many cases, subjects
Statistical analysis
Researcher is detached
Penelitian Subyektif
Costruc social really, cultural meaning
-Focus in interactive process, event
-Autenticity is key
-Value are present and explicit
-Situasionally constrained
-Few cases, subjects
-Tematic analysis
-Researcher is involved
-
Perbedaan Penelitian Kuantitatif
& Kualitatif (Mulyana)
Penelitian Obyektif
-
Angka-angka
Parametrik
Statitsik
Empirik
Obyektif
Deduktif
Pengujian hipotesis
Eksperimental
laboratorium
Artifisial
Dapat digeneralisasikan
Penelitian Subyektif
Tanpa angka-angka
-Nonparametrik
-Tanpa statistik
-Tidak empiris
-Subyektif
-Induktif
-Penjelajahan (Explanatory)
-Noneksperimental
-Dunia nyata
-Alamiah
-Tidak dapat digeneralisasikan
-
Paradigma Penelitian
Kuantitatif

1.
2.
Paradigma penelitian kuantitatif dapat
dibedakan dengan penelitian kualitatif
melalui:
Realitas: Realitas dalam penelitian
kuantitatif adalah Realitas Tunggal (Single
Reality)
Penggunaan Teori: Teori digunakan untuk
mengukur realitas.
Paradigma . . .
3. Teori dalam penelitian kuantitatif diturunkan
dalam variabel-variabel.
4. Instrumen: Instrumen dalam penelitian
kuantitatif adalah kuesioner, berdasarkan
variabel-variabel yang diturunkan dari teori yang
digunakan.
5. Penalaran deduktif banyak digunakan dalam
peneltian kuantitatif.
6. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
kuantitatif adalah pendekatan etik
Paradigma Penelitian Kualitatif
1.
2.
3.
Realitas: Realitas dalam penelitian
kualitatif adalah Multi Reality
Penggunaan Teori: Teori digunakan
sebagai frame untuk memahami realitas.
Instrumen dalam penelitian kualitatif
adalah diri peneliti sendiri (olehnya itu,
hasil penelitian diperoleh berdasarkan
kualitas personal peneliti)
Paradigma . . .
4. Pendekatan: Pendekatan dalam penelitian
Kualitatif adalah pendekatan emik.
5. Penalaran induktif digunakan dalam
penelitian kualitatif.
6. Penelitian kualitatif kadang menggunakan
pendekatan emik-etik sekaligus.
Perbedaan Kualitatif-Kuantitatif
(Perbedaan Ontologis)
Classical
(Positive/Objective)
Realism:
Ada realitas yang
“real” yang diatur oleh
kaidah-kaidah tertentu
yang berlaku universal;
 Out there (di luar dunia
subyektif peneliti).
 Dapat diukur dengan
standar tertentu,
digeneralisasi & bebas
dari konteks & waktu

Salubjective-Critic
Historical Realisme:

Realitas yang
(virtual reality)
merupakan realitas
“semu” yang telah
terbentuk oleh
proses sejarah &
kekuatan sosial,
budaya, ekonomi &
politik
SubjectiveConstructivis
Relativisme:
Realitas merupakan
konstruksi sosial.
Kebenaran suatu
realitas bersifat relatif,
berlaku sesuai
konteks spesifik
 Realitas adalah hasil
konstruksi mental dari
individu pelaku sosial,
hingga realitas
dipahami beragam.

Perbedaan Epistemologis
Classical
(Positive/Objective)
Dualist/Objectivity:
Realitas obyektif
dibuat sejauh
mungkin dengan
peneliti
 Jangan ada penilian
subyektif atau bias
pribadi

Salubjective-Critical
Transactional/Subjectivist

Hubungan antara
peneliti dengan realitas
yang diteliti selalu
dijembatani oleh nilainilai tertentu.
Pemahaman tentang
realitas merupakan
value mediated finding
SubjectiveConstructivis
Transactional/Subjectivis
Pemahaman tentang
realitas atau temuan
penelitian merupakan
produk interaksi antara
peneliti dengan yang
diteliti
 Peneliti dan realitas
yang diteliti merupakan
kesatuan realitas yang
tidak terpisahkan

Perbedaan Aksiologis
Classical
(Positive/Objective)
Nilai, etika dan moral
harus berada di luar
proses penelitian
 Peneliti berperan
sebagai disinterested

scientist

Tujuan penelitian:
eksplanasi, prediksi,
dan kontrol realitas
sosial.
Salubjective-Critical
Nilai, etika dan pilihan
moral merupakan
bagian tak terpisahkan
dari suatu penelitian
 Peneliti menempatkan
diri sebagai

transformative
intellectual, advocats &
SubjectiveConstructivis
Nilai, etika dan moral
merupakan bagian tak
terpisahkan dari suatu
penelitian
 Peneliti sebagai

passionate partisipant
fasilotator yang
menjembatani
aktivis.
keragaman
subyektivitas pelaku
 Tujuan penelitian: kritik
sosial
sosial, transformasi,
emansipasi & social
 Tujuan penelitian:
Perbedaan Metodologis
Classical
Salubjective-Critical
(Positive/Objective)
Intervionist:

Pengujian hipotesis
dalam struktur
hypotetico-deductive
method, melalui
laboratorium,
eksperimen, atau
survey eksplanatif,
dengan analisis
kuantitatif
Participative :

Mengutamakan
analisis komperhensif,
kontekstual & multi
level analisis yang
bisa dilakukan melalui
penempatan diri
sebagai partisipan
dalam proses
transformasi sosial
SubjectiveConstructivis
Reflective/Dialectical:

Menekankan empati
dan interaksi dialektis
antara peneltiinforman untuk
merekonstruksi ralitas
yang diteliti melalui
melalui metode
kualitatif, misalnya
observasi partisipasi.
Pendekatan Etik-Emik



Istilah etik-emik dikembangkan pertama kali
oleh Kenneth Pike (dalam Endraswara, 2006:
55), awalnya digunakan dalam penelitian
linguistik.
Pendekatan etik, sangat tertutup dalam hal
makna, seperti dalam penelitian obyektif.
Namun, pendekatan emik tidak dapat
disejajarkan dengan pendekatan obyektif.
Pendekatan . . .


Pendekatan yang merujuk pada sudut
pandang peneliti, disebut pendekatan etik;
Pendekatan yang merujuk pada sudut
pandang subyek yang diteliti, disebut
pendekatan emik.
Jenis-jenis Penelitian
Kuantitatif

1.
2.
Beberapa jenis penelitian kuantitatif,
antaranya:
Jenis penelitian Eksperimental; penelitian ini
biasanya dilakukan dengan menggunakan
perlakukan khusus, baik melalui laboratorium
maupun perlakuan khusus yang dilakukan
dalam penelitian psikologi
Jenis penelitian sampling; penelitian ini
dilakukan dengan cara mengambil sampel atau
“contoh” yang dianggap mewakili dari seluruh
populasi yang akan diteliti.
Jenis . . .
3. Jenis penelitian survey, adalah penelitian
yang dilakukan kepada sejumlah
responden dengan menjawab pertanyaan
yang sama.
 Pengukuran dilakukan dengan berbagai
variabel, tes dengan hipotesis ganda, dan
menyimpulkan sementara dari pertanyaan
tentang perilaku yang lampau.
Jenis-jenis Penelitian Kualitatif

1.
2.
3.
4.
5.

Beberapa jenis pendekatan dalam penelitian
kualitatif (pembagian didasarkan pada Creswell,
1998):
Penelitian Biografi
Pendekatan Fenomenology
Grounded Theory Study
Pendekatan Etnografi
Studi Kasus
(Jenis pendekatan penelitian kualitatif lainnya
dapat ditemukan dalam Denzin dan Lincoln, 2005)
Penelitian Biografi

1.
2.
3.
4.
5.
Penelitian Biografi, dicirikan atas:
Peneliti menceritakan individu tunggal, yang
menjadi fokus sentral studi
Data dikumpulkan berdasarkan “pertanyaan”
atau cerita yang dikonstruksi dari pengalaman
kehidupan.
Individu mengingat kejadian khusus dalam
kehidupannya.
Penulis melaporkan informasi secara detail
Penulis hadir di dalam studi merefleksikan
pengalaman dan menginterpretasikan dalam
studi
Pendekatan Fenomenologi


1.
2.
Fenomenologi adalah pendekatan yang
menjelaskan tentang arti atau pengalaman
individu tentang konsep atau fenomena
(Creswell, 1998: 51).
Fenomenologi, dicirikan atas:
Peneliti melakukan sugesti terhadap “essential
structure of a caring interpretation”
Penelitian melaporkan dengan singkat perspektif
filosofis dari pendekatan fenomenologi
Fenomenologi
3. Peneliti mengamati fenomena tunggal,
melalui interaksi
4. Peneliti mempersepsikan bukan untuk
menginjeksi hipotesis, pertanyaan, atau
pengalaman personal pada penelitian
5. Peneliti mengajukan secara spesifik
fenomena analisis data secara berurutan
6. Peneliti mengembalikan dasar filosofi di
akhir studi.
A Grounded Theory Study

1.
2.
3.
4.
A Grounded Theory Study, dicirikan atas:
Penulis menyebutkan tujuan mereka adalah
untuk menghasilkan teori yang digunakan
sebagai “construc oriented”.
Prosedurnya didiskusikan secara sistematik
Penulis mempresentasikan model secara visual,
berbentuk diagram teori.
Bahasa dan rasa dari artikel adalah scientific dan
obyektif, dan kadang-kadang memasukkan topik
sensitif secara menyolok.
Etnografi

1.
2.
3.
4.
Etnografi, dicirikan atas:
Penulis menggunakan deskripsi dan
derajat detil yang tinggi
Penulis menceritakan cerita ini secara
informal, layaknya “storyteller”
Penulis mengeksplorasi tema budaya atas
aturan dan tingkah laku komunitas.
Penulis menguraikan “everyday life of
persons”
Etnografi
5. Keseluruhan format adalah deskriptif,
alasis, dan interpretatif.
6. Tulisan ditutup dengan pertanyaan,
meminta kita tidak menerapkan prinsip
sebagai agen perubahan sosial akan
tetapi lebih pada “advocates of
constraint”.
Studi Kasus

1.
2.
Studi kasus, dicirikan atas:
Identifikasi “kasus” dilakukan secara
keseluruhan, misalnya: kampus dan
respon terhadap potensi kejahatan.
Kasus ini merupakan “bounded system”,
dibatasi oleh waktu (data dikumpulkan
selama 6 bulan) dan tempat (kampus
tunggal)
Studi Kasus
3. Kita menggunakan secara luas, berbagai
sumber informasi yang digunakan secara
detil untuk menggambarkannya secara
mendalam (in-depth).
4. Kita meluangkan waktu secara sungguhsungguh untuk menggambarkan konteks
atau setting atas kasus, situasi kasus
dengan peaceful.
Soal-soal:
1.
2.
3.
Kemukakan perbedaan antara penelitian
kualitatif dan kuantatif yang dikemukakan
Neumann dan Mulyana!
Sebutkan dan jelaskan paradigma
penelitian kuantitatif!
Sebutkan dan jelaskan paradigma
penelitian kualitatif!
Soal-soal:
1.
2.
3.
Jelaskan perbedaan antara pendekatan
etik dan emik! Jelaskan dengan contoh!
Sebutkan tiga jenis penelitian
kuantitatif! Jelaskan dengan contoh!
Sebutkan tiga jenis penelitian kualitatif!
Jelaskan dengan contoh!