Hukum Perjanjian • Sistem Hukum –

Download Report

Transcript Hukum Perjanjian • Sistem Hukum –

Hukum Perjanjian
•
Sistem Hukum
–
6/27/2016
Commom Law dan Civil Law
•
Dulu (tidak lagi sekarang) di negara common law,
sistem peraturan hukum menduduki urutan kedua
(kurang penting), dan yang menduduki urutan
pertama adalah putusan-putusan Hakim.
•
Di negara dengan sistem civil law, peraturan
perundang-undangan adalah yang terutama dan
putusan Hakim menduduki tempat yang kurang
penting, karena putusan-putusan itu hanyalah
merupakan pelaksanaan dari Undang-undang.
1
Hukum Perjanjian
•
Sumber Perikatan (Pasal 1233 KUHPer)
•
•
•
6/27/2016
Perjanjian / contract
Undang-undang (materiel)
Quasi Contract
suatu hukum yang tidak tertulis yang
berupa suatu asas hukum atau tenet
law yang terkenal dengan sebutan
Unjust Enrichment Doctrine (doktrin
memperkaya secara tidak adil).
2
Hukum Perjanjian
•
Tiga
unsur
atau
elemen
menentukannya, yaitu :
untuk
1. Ada suatu manfaat atau keuntungan
yang diberikan atau diperbuat oleh
penggugat kepada tergugat;
2. Manfaat atau keuntungan ini adalah
berharga atau dimengerti oleh tergugat;
3. Tergugat menerima atau menahan
manfaat itu adalah merupakan hal yang
tidak patut bila tidak disertai dengan
pembayarannya.
6/27/2016
3
Hukum Perjanjian
•
Asas Kebebasan berkontrak (Pasal
1338 KUHPer)
6/27/2016
•
Pasal 1338 KUHPer menyatakan bahwa “semua
perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai
undang-undang bagi mereka yang membuatnya”.
•
Hukum perjanjian adalah hukum pelengkap yang
dapat juga disimpulkan dari pasal 1339 KUHPer yang
menyatakan: “Perjanjian-perjanjian tidak hanya
mengikat untuk hal-hal yang dengan tegas dinyatakan
di dalamnya tetapi juga untuk segala sesuatu yang
menurut sifat perjanjian diharuskan oleh kepatutan,
kebiasaan atau undang-undang”.
4
Hukum Perjanjian

Asas Kepribadian (Pasal 1340 KUHPer)
•
6/27/2016
Pasal 1340 KUHPer menyatakan tentang ruang
lingkup berlakunya perjanjian hanyalah antara
pihak-pihak yang membuat perjanjian saja. Ruang
lingkup ini hanyalah terbatas pada para pihak
dalam perjanjian itu saja. Jadi, pihak ketiga (atau
pihak di luar perjanjian) tidak dapat ikut menuntut
suatu hak berdasarkan perjanjian itu. Ruang
lingkup berlakunya perjanjian ini dikenal sebagai
prinsip Privity of Contract atau Asas Kepribadian.
5
Macam- macam Perjanjian
A. Perjanjian Cuma-Cuma
Perjanjian Cuma-cuma
adalah suatu perjanjian
dengan mana pihak yang
satu memberikan suatu
keuntungan kepada pihak
yang lainnya tanpa
menerima suatu manfaat
bagi dirinya sendiri.
6/27/2016
6
Macam- macam Perjanjian
B. Perjanjian Atas Beban
Perjanjian Atas Beban
adalah suatu perjanjian
yang mewajibkan
masing-masing pihak
membirikan sesuatu,
berbuat sesuatu atau
tidak berbuat sesuatu.
6/27/2016
7
1. Perjanjian Unilateral
kewajiban (obligation/duty)
dari debitur timbul bila pihak
lawannya (kreditur) telah
memenuhi prestasinya terlebih
dahulu dan prestasi dari
krediturnya itu bukanlah
merupakan kewajiban tetapi
hanyalah suatu syara
2. Perjanjian Bilateral
adalah perjanjian yang para
pihaknya masing-masing
berjanji, seperti misalnya
dalam perjanjian jual beli dan
sewa
6/27/2016
8
C. Syarat Sahnya Perjanjian
1. Subjektif
– Kesepakatan
– Kecakapan
2. Objektif.
– Hal yang tertentu;
– Sebab yang halal.
6/27/2016
9
Perjanjian Yang Tidak Memenuhi Syarat
A. Batal Demi Hukum
B. Dapat Dibatalkan.
Kesepakatan Semu
1. Khilaf
2. Penipuan
3. Paksaan
6/27/2016
10