Transcript 5 kontrak

Hukum Kontrak
Miko Kamal
Konsep dan Pengertian Hukum
Kontrak
• Definisi
‘Keseluruhan dari kaidah-kaidah hukum yang
mengatur
hubungan hukum antara dua pihak atau lebih berdasarkan kata
sepakat untuk menimbulkan akibat hukum’ (Salim, 2005)
• Unsur-unsur
– Adanya kaidah hukum
• Tertulis: yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan, traktat dan
yurisprudensi.
• Tidak tertulis: yang timbul, tumbuh dan hidup dalam masyarakat
–
–
–
–
Subjek hukum: orang dan badan hukum
Adanya prestasi
Kata sepakat
Akibat hukum: timbulnya hak dan kewajiban
Perjanjian
• Perjanjian merupakan suatu persetujuan
dengan mana dua orang atau lebih saling
mengikatkan diri untuk melaksanakan suatu
hal dalam lapangan harta kekayaan yang
menimbulkan akibat hukum bagi para pihak.
Memorandum of Understanding
 MOU merupakan perjanjian pendahuluan
 MOU hanya memuat hal-hal pokok saja
 MOU belum merupakan suatu kontrak, namun merupakan pencatatan
hasil negosiasi awal
 MOU sangat penting baik sebagai bahan dalam melakukan negosiasi awal
maupun sebagai dasar untuk melakukan studi kelayakan dan atau
pebuatan kontrak
 MOU dapat bercirikan :
a. Isinya ringkas dan memuat hal-hal pokok saja serta dibuat dalam
bentuk perjanjian di bawah tangan;
b. Bersifat pendahuluan dan akan diikuti oleh suatu perjanjian yang lebih
rinci;
c. Mempunyai jangka waktu berlaku, biasanya antara 6 (enam) bulan
sampai 1 (satu) tahun;
d. biasanya tidak ada kewajiban yang bersifat memaksa kepada para pihak
untuk harus menindaklanjutinya dalam suatu perjanjian atau kontrak
Perbedaan kontrak, perjanjian dan
MoU
PEMBANDING
BENTUK
PENGERTIAN
ISI
KEKUATAN MENGIKAT
KONTRAK
Lazim dibuat
bentuk tertulis
PERJANJIAN
dalam Bermakna lebih luas
karena selain tertulis
dapat juga dilakukan
secara lisan
MOU
Lazim dibuat dalam
bentuk tertulis
Lahir dari kesepakatan yang menimbulkan
hubungan hukum
Belum menimbulkan
hubungan hukum
Isinya dibuat secara terperinci dan telah memuat
hak dan kewajiban para pihak
Lebih ringkas dan tidak
berisi kewajiban ang
sifatnya memaksa
secara hukum
Memiliki kekuatan mengikat sehingga berlaku
sebagai Undang-undang bagi para pihak
Tidak memiliki
kekuatan mengikat
secara hukum
Sistem Terbuka Hukum Kontrak
Pasal 1338 (1) KUHPerdata: ‘Semua perjanjian
yang dibuat secara sah berlaku sebagai undangundang bagi mereka yang membuatnya’
• Membuat atau tidak membuat perjanjian
• Mengadakan perjanjian dengan siapapun
• Menentukan isi perjanjian, pelaksanaan, dan
persyaratannya, dan
• Menentukan bentuknya perjanjian (Salim,
1993)
Asas Hukum Kontrak (universal)
• Asas kebebasan berkontrak (Pasal 1338 (1) KUHPe)
• Asas konsensualisme (1320 (1) KUHPer: kesepakatan
kedua belah pihak)
• Asas pacta sun servanda (1338 (1) KUHPer: hukum bagi
yang membuatnya)
• Asas itikad baik (1338 (3) KUHPer: perjanjian harus
dilaksanakan dengan itikad baik)
• Asas kepribadian (1315 dan 1340 KUHPer). 1315: tidak
dapat mengadakan perjanjian kecuali untuk dirinya
sendiri. 1340: perjanjian hanya berlaku antara para
pihak yang membuatnya.
Asas hukum kontrak (nasional)
• Asas kepercayaan: akan memenuhi setiap prestasi yang diadakan
diantara mereka di belakang hari.
• Asas persamaan hukum: tidak ada perbedaan karena ras, warna
kulit dan agama.
• Asas keseimbangan: menghendaki kedua belah memenuhi
perjanjian.
• Asas kepastian hukum: kekuatan mengikatnya perjanjian
• Asas moral: seseorang melakukan perbuatan dengan sukarela
(moral)
• Asas kepatutan: berkaitan dengan ketentuan isi perjanjian.
• Asas kebiasaan: tidak hanya mengikat untuk apa yang secara tegas
diatur tetapi juga hal-hal yang menurut kebiasaan lazim diikuti.
• Asas perlindungan: para pihak harus mendapat perlindunagn
hukum.
Syarat-syarat sahnya kontrak (Pasal
1320 KUHPer)
•
•
Adanya kesepakatan kedua belah pihak: persesuaian pernyataan kehendak antara satu orang atau
lebih dengan pihak lainnya.
Kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum: kemampuan untuk melakukan perbuatan hukum,
yakni orang yang sudah dewasa. Yang tidak berwenang melakukan perbuatan hukum:
–
–
•
•
Anak dibawah umur
Orang yang ditaruh di bawah pengampuan
Adanya objek. Contoh, perjanjian jual beli rumah; yang menjadi objek adalah rumah dan harga
pembelian.
Adanya kausa yang halal; tidak bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan dan ketertiban
umum (1337 KUHPer)
Dua yang pertama disebut Syarat subjektif dan dua yang terakhir disebut syarat objektif.
Bila sarat subjektif tidak terpenuhi maka kontrak atau perjanjian tersebut dapat dibatalkan
(voidable)
Bila sarat objektif tidak terpenuhi maka kontrak atau perjanjian tersebut batal demi hukum
(voidnietig
Bentuk kontrak tertulis
• Kontrak di bawah tangan: kontrak yang
ditandatangani oleh pihak yang bersangkutan.
• Kontrak dengan saksi notaris: Kontrak jenis ini
dilegalisir oleh notaris untuk membenarkan tanda
tangan para pihak.
• Kontrak yang dibuat di hadapan notaris yang
dibuat dalam bentuk akta notariel, yakni akta
yang dibuat di hadapan pejabat yang berwenang.
Jenis dokumen ini merupakan bukti yang
sempurna bagi pihak yang bersangkutan maupun
pihak ketiga.
Penyelesaian sengketa kontrak
• Pengadilan:
– Gugatan Wanprestasi (perikatan yang lahir dari
perjanjian)
– Gugatan perbuatan melawan hukum (perikatan yang
lahir karena uu)
– Permohonan pailit (kalau terdapat lebih dari satu
kreditor)
• Di luar pengadilan
– Mediasi, negosiasi dll
– Arbitrase (kalau di kontrak terdapat klausul arbitrase
atau para pihak sepakat menempuh jalan arbitrase).