Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya (PERMENPAN DAN REFORMASI BIROKRASI No. 21 Tahun 2010) Disampaikan Oleh: Tita Lestari DIREKTORAT PEMBINAAN PTK DIKMEN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN.

Download Report

Transcript Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya (PERMENPAN DAN REFORMASI BIROKRASI No. 21 Tahun 2010) Disampaikan Oleh: Tita Lestari DIREKTORAT PEMBINAAN PTK DIKMEN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN.

Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah
dan Angka Kreditnya
(PERMENPAN DAN REFORMASI BIROKRASI
No. 21 Tahun 2010)
Disampaikan Oleh: Tita Lestari
DIREKTORAT PEMBINAAN PTK DIKMEN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
2013
1
Pasal 1 angka 2, 3, dan 4:
Pengawas sekolah adalah PNS yang
diberi tugas, tanggung jawab, dan
wewenang secara penuh oleh
pejabat yg berwenang untuk
melaksanakan pengawasan
akademik dan manajerial pada
satuan pendidikan.
Satuan pendidikan: TK/RA; SD/MI;
SMP/MTs; SMA/MA; SMK/MAK;
SLB atau bentuk lain yang sederajat.
2
4 (Empat) Kegiatan
KEPENGAWASAN:
1. menyusun program pengawasan;
2. melaksanakan program
pengawasan;
3. evaluasi hasil pelaksanaan
program, dan
4. melaksanakan pembimbingan dan
pelatihan profesional guru
3
Perubahan ketentuan jabatan fungsional
pengawas sekolah mencakup substansi:
Rincian tugas pokok
Jenjang jabatan dan pangkat
Syarat pengangkatan
Jenjang jabatan
Kegiatan pada unsur utama dan penunjang
Angka kredit yang harus dipenuhi untuk
kenaikan jabatan/pangkat
Sanksi
Ketentuan peralihan
4
PASAL 3:
5 BIDANG PENGAWASAN:
1. taman kanak-kanak/raudhatul
2.
3.
4.
5.
athfal,
sekolah dasar/madrasah
ibtidaiyah,
rumpun mata pelajaran/mata
pelajaran,
pendidikan luar biasa; dan
bimbingan konseling.
5
1. UU NO. 8 TAHUN 1974 JO NO. 43 TAHUN 1999
2. UU NO. 20 TAHUN 2003
3. UU NO. 32 TAHUN 2004 JO NO. 12 TAHUN 2008
4. UU NO. 14 TAHUN 2005
5. PP NO. 16 TAHUN 1994 JO NO. 40 TAHUN 2010
6. PP. NO. 99 TAHUN 2000 JO NO. 12 TAHUN 2003
7. PP NO. 9 TAHUN 2003
8. PP NO. 19 TAHUN 2005
9. PP NO. 74 TAHUN 2008
10. PP NO. 53 TAHUN 2010
11. KEPPRES NO. 87 TAHUN 1999
12. PERATURAN BERSAMA MENDIKNAS DAN KEPALA
BKN NO. 01/III/PB/2001 dan Nomor 6 Tahun 2011
6
PASAL 5 – TUGAS POKOK
melaksanakan tugas pengawasan akademik dan
manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi:
1. penyusunan program pengawasan,
2. pelaksanaan pembinaan
3. pemantauan pelaksanaan 8 SNP
4. penilaian
5. pembimbingan dan pelatihan professional
Guru
6. evaluasi pelaksanaan program
pengawasan, dan
7. tugas kepengawasan di daerah khusus.
7
PASAL 6 – BEBAN KERJA & SASARAN
SATUAN
PENDIDIKAN
TK/RA
SD/MI: 10
SMP/MTs: 7
SMA/MI: 7
SMK/MAK: 7
SLB: 5
Σ GURU
60 orang
40 orang
Matpel/kelompok
matpel/BK
40 orang
8
PASAL 32 Ayat (2) –
Beban Kerja dan Kaitannya Dengan Formasi Pengawas
Sekolah
Formasi jabatan fungsional Pengawas Sekolah
ditentukan dengan beban kerja Pengawas
Sekolah.
a. jumlah seluruh satuan pendidikan di
provinsi/kabupaten/kota dibagi jumlah sasaran
pengawasan; atau
b. jumlah seluruh guru di provinsi/kabupaten/
kota dibagi sasaran guru yang dibina.
9
UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN
(Lampiran I Permenpan dan RB No. 21 Tahun 2010)
NO
I
UNSUR
Pendidikan
SUBUNSUR
A.
B.
C.
II
Pengawasan
akademik &
manajerial
A.
B.
C.
D.
E.
III
Pengemb.
Profesi
A.
B.
C.
Pend. Sekolah dan mendapat ijazah/gelar ( 3)
Diklat fungsional calon PS dan memperoleh STTPP atau
sertifikat (1)
Diklat fungsional PS dan memperoleh STTPP (6)
Menyusun program (1)
Melaksanakan program (3)
Mengevaluasi pelaksanaan program (2)
Membimbing dan melatih profesional guru (6)
Melaksanakan kepengawasan di daerah terpencil/khusus (1)
Menyusun KTI (5)
Menerjemahkan buku bid pend formal/pengawasan (1)
Membuat karya inovatif (3)
Peran serta dlm seminar/lokakarya bidang pend.(2)
B. Menjadi anggota organisasi profesi (1)
C. Menjadi anggota Tim Penilai Angka Kredit (1)
D. Perolehan gelar/ijazah diluar bid yg diampunya (4)
E. Perolehan penghargaan/tanda jasa (2)
F. Melaksanakan kegiatan yg mendukung tugas PS (1)
A.
IV
Penunjang
tugas PS
10
43 kegiatan
PASAL 13 & 14 - JENJANG JABATAN, GOL.RUANG
DAN JUMLAH KEGIATAN TUGAS POKOK
Jenjang Muda: III/c – III/d: 8 kegiatan tugas
pokok
Jenjang Madya: IV/a – IV/b – IV/c: 10
kegiatan tugas pokok
Jenjang Utama: IV/d – IV/e: 12 kegiatan
tugas pokok
11
KOMPOSISI PENILAIAN
 Unsur Utama > 80 %
- Diklat calon PS
- Diklat fungsional PS
- Tugas pokok
- Pengembangan Profesi
 Unsur Penunjang < 20 %
- Perolehan gelar/ijazah yg tidak sesuai dengan
bidang yang diampunya
- Pelaksanaan kegiatan pendukung tugas PS
12
12
ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL
PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN / PANGKAT
PENGAWAS SEKOLAH DENGAN PENDIDIKAN S1/D IV
NO
UNSUR
%
JENJANG JABATAN / GOLONGAN RUANG
DAN ANGKA KREDIT JABATAN
FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH
MUDA
I.
MADYA
UTAMA
III/c
III/d
IV/a
IV/b
IV/c
IV/d
IV/e
100
100
100
100
100
100
100
80
154
232
350
468
586
744
6
8
10
12
14
16
40
60
90
120
150
190
UNSUR UTAMA
A. PENDIDIKAN
1. Pendidikan Formal
2. Diklat fungsional Calon PS
dan memperoleh STTPP
3. Diklat fungsional dan
memperoleh STTPP
≥ 80%
B. Pengawasan Akademik dan
Manajerial
C. PENGEMBANGAN PROFESI
II.
UNSUR PENUNJANG
PENUNJANG KEGIATAN
PENDUKUNG PELAKSANAAN TUGAS
PENGAWAS SEKOLAH
JUMLAH
≤ 20%
20
13
100 %
200
300
400
550
700
850
1.05
ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL
PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN / PANGKAT
PENGAWAS SEKOLAH DENGAN PENDIDIKAN S2
JENJANG JABATAN / GOLONGAN RUANG DAN
ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS SEKOLAH
NO
I.
UNSUR
%
MUDA
MADYA
UTAMA
III/c
III/d
IV/a
IV/b
IV/c
IV/d
IV/e
150
150
150
150
150
150
150
UNSUR UTAMA
A. PENDIDIKAN
1. Pendidikan Formal
2. Diklat fungsional Calon PS
dan memperoleh STTPP
3. Diklat fungsional dan
memperoleh STTPP
704
≥ 80%
40
114
192
310
428
546
6
8
10
12
14
16
30
50
80
110
140
180
B. Pengawasan Akademik dan
Manajerial
C. PENGEMBANGAN PROFESI
II.
UNSUR PENUNJANG
PENUNJANG KEGIATAN
PENDUKUNG PELAKSANAAN
TUGAS PENGAWAS SEKOLAH
JUMLAH
≤ 20%
10
14
100 %
200
300
400
550
700
850
1.050
ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL
PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN / PANGKAT
PENGAWAS SEKOLAH DENGAN PENDIDIKAN S3
JENJANG JABATAN / GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH
NO
I.
UNSUR
%
MUDA
MADYA
UTAMA
III/c
III/d
IV/a
IV/b
IV/c
IV/d
IV/e
200
200
200
200
200
200
200
74
152
270
388
506
664
6
8
10
12
14
16
20
40
70
100
130
170
300
400
550
700
850
1.05015
UNSUR UTAMA
A. PENDIDIKAN
1. Pendidikan Formal
2. Diklat fungsional Calon
PS dan memperoleh STTPP
3. Diklat fungsional dan
memperoleh STTPP
≥ 80%
B. Pengawasan Akademik dan
Manajerial
C. PENGEMBANGAN PROFESI
II.
UNSUR PENUNJANG
PENUNJANG KEGIATAN
PENDUKUNG PELAKSANAAN
TUGAS PENGAWAS SEKOLAH
≤ 20%
JUMLAH
100 %
200
N
O
JENJANG/GOL
AK YG
DIPERSYARATKAN
KETERANGAN
1
Muda (III/c ke III/d)
6
Pengembangan profesi
2
Madya (III/a ke IV/a)
8
Pengembangan profesi
3
Madya (IV/a ke IV/b)
10
Pengembangan profesi
4
Madya (IV/b ke IV/c)
12
Pengembangan profesi
5
Utama (IV/c ke IV/d)
14
Pengembangan profesi
6
Utama (IV/d ke IV/e)
16
Pengembangan profesi
25
Maintenance dari tugas pokok
7
Utama IV/e
16
PASAL 21 - Angka Kredit Penulisan KTI
KTI
2 PENULIS – penulis utama 60%, penulis kedua 40%
3 PENULIS - penulis utama, 50%, penulis ke-2, 3 masing-masing 25%
4 PENULIS - penulis utama 40%, penulis 2, 3, 4 masing-masing 20%
17
PASAL 22 – PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
1.
Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka
kredit setiap Pengawas Sekolah wajib mencatat dan
menginventarisasi seluruh kegiatan yang dilakukan.
2. Penilaian dan penetapan angka kredit terhadap setiap
kegiatan Pengawas Sekolah dilakukan paling sedikit
1 (satu) kali dalam setahun.
3.
Penilaian dan penetapan angka kredit bagi
Pengawas Sekolah yang akan dipertimbangkan
untuk naik pangkat dilakukan 2 (dua) kali dalam 1
(satu) tahun yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode
kenaikan pangkat PNS.
18
Jabatan fungsional dapat dinaikan pangkat setingkat lebih tinggi
apabila telah memenuhi persyaratan yang ditentukan :
a. Sekurang-kurang nya 2 tahun dlm pangkat
b. Telah mencapai angka kredit kumulatif yg ditentukan (PAK)
c. DP-3 bernilai baik
Pejabat fungsional dapat dinaikan jabatan setingkat lebih tinggi
apabila telah memenuhi persyaratan yang ditentukan :
a. Sekurang-kurangnya 1 tahun dlm jabatan
b. Telah mencapai angka kredit kumulatif yg ditentukan (PAK)
c. DP-3 bernilai baik
19
Pasal 23
(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit
a.
Menteri Pendidikan Nasional atau pejabat lain yang ditunjuk setingkat
eselon I bagi Pengawas Sekolah Madya, pangkat Pembina Tingkat I,
golongan ruang IV/b sampai dengan Pengawas Sekolah Utama, pangkat
Pembina Utama, golongan ruang IV/e di lingkungan instansi pusat dan
daerah.
b. Direktur Jenderal Kementerian Agama yang membidangi pendidikan
bagi Pengawas Sekolah Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a
di lingkungan Kementerian Agama.
c. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi bagi Pengawas
Sekolah Muda, pangkat Penata, golongan ruang III/c dan pangkat Penata
Tingkat I, golongan ruang III/d di lingkungan Kantor Wilayah
Kementerian Agama.
20
Lanjutan pasal 23 (1)
d. Gubernur atau Kepala Dinas yang membidangi pendidikan
bagi Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penata, golongan ruang
III/c sampai dengan Pengawas Sekolah Madya, pangkat
Pembina,golongan ruang IV/a di lingkungan Provinsi;
e. Bupati/Walikota atau Kepala Dinas yang membidangi
pendidikan bagi Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penata,
golongan ruang III/c sampai dengan Pengawas Sekolah Madya,
pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan
Kabupaten/Kota.
f. Pimpinan instansi pusat atau pejabat lain yang ditunjuk bagi
Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penata, golongan ruang III/c
sampai dengan Pengawas Sekolah Madya, pangkat Pembina,
golongan ruang IV/a di lingkungan instansi pusat di luar
Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama. 21
Pasal 23
(2) dalam menjalankan kewenangannya, pejabat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibantu oleh:
a.Tim
penilai Kementerian Pendidikan Nasional atau
pejabat lain yang ditunjuk setingkat eselon I bagi
Menteri Pendidikan Nasional yang selanjutnya disebut
tim penilai Pusat.
b. Tim penilai Direktorat Jenderal Kementerian Agama
bagi Direktur Jenderal Kementerian Agama yang
membidangi pendidikan yang selanjutnya disebut tim
penilai Kementerian Agama.
c. Tim penilai Kantor Wilayah Kementerian Agama bagi
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama yang
selanjutnya tim penilai Kantor Wilayah.
22
d.Tim penilai Provinsi bagi Gubernur atau
Kepala Dinas yang membidangi pendidikan
yang selanjutnya disebut tim penilai
Provinsi.
e. Tim penilai Kabupaten/Kota bagi
Bupati/Walikota atau Kepala Dinas yang
membidangi pendidikan yang selanjutnya
disebut tim penilai Kabupaten/Kota.
f. Tim penilai Instansi Pusat di luar
Kementerian Pendidikan Nasional dan
Kementerian Agama bagi pimpinan instansi
pusat atau pejabat lain yang ditunjuk, yang
selanjutnya disebut tim penilai Instansi.
.
23
Pasal 23
(3) Tim penilai pusat sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf a terdiri dari unsur Kementerian
Pendidikan Nasional, Kementerian Agama,
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi, dan Badan Kepegawaian
Negara.
24
Pasal 24
(1) Tim penilai angka kredit jabatan fungsional
Pengawas Sekolah terdiri dari unsur teknis, unsur
kepegawaian, dan pejabat fungsional Pengawas
Sekolah.
25
(2) Susunan anggota tim penilai adalah sebagai
Pasal 24
berikut:
a. Seorang Ketua merangkap anggota dari unsur
teknis;
b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota;
c. Seorang Sekretaris merangkap anggota dari
unsur kepegawaian; dan
d. Paling kurang 4 (empat) orang anggota
26
(3) Syarat anggota tim penilai adalah:
Pasal 24 paling rendah
a. menduduki jabatan/pangkat
sama dengan jabatan/pangkat Pengawas
Sekolah yang dinilai;
b. memiliki keahlian serta mampu untuk
menilai prestasi kerja Pengawas Sekolah;
dan
c. dapat aktif melakukan penilaian.
27
(4) Anggota Tim Penilai sebagaimana
Pasal
dimaksud pada
ayat (2)24
huruf d, paling
kurang 2 (dua) orang dari pejabat
fungsional Pengawas Sekolah.
(5) Anggota Tim Penilai
Provinsi/Kabupaten/Kota pada ayat (2)
huruf d, paling kurang 1 (satu) orang
dari unsur BKD Provinsi/
Kabupaten/Kota.
(6) Anggota tim penilai jabatan fungsional
Pengawas Sekolah harus lulus
pendidikan dan pelatihan calon tim
penilai dan mendapat sertifikat dari
Menteri Pendidikan Nasional (berlaku
efektif pada 1 Januari 2014).
28
Pasal 25
(1) Apabila tim penilai instansi belum dibentuk, penilaian
angka kredit Pengawas Sekolah dapat dimintakan kepada
tim penilai Pusat.
(2) Apabila tim penilai Kabupaten/Kota belum dibentuk,
penilaian angka kredit Pengawas Sekolah dapat dimintakan
kepada tim penilai Kabupaten/Kota lain terdekat atau tim
penilai Provinsi yang bersangkutan atau tim penilai Pusat.
(3) Apabila tim penilai Provinsi belum dibentuk, penilaian
angka kredit Pengawas Sekolah dapatdimintakan kepada
tim penilai Provinsi lain terdekat atau tim penilai Pusat.
(4) Apabila tim penilai Kantor Wilayah belum dibentuk,
penilaian angka kredit Pengawas Sekolah dapat dimintakan
kepada tim penilai Kantor Wilayah terdekat atau tim penilai
Kementerian Agama.
29
PRODESUR PENGAJUAN DUPAK
Pengawas Sekolah (PS) dibantu Korwas
mencantumkan perkiraan angka kredit
PS pada format DUPAK sesuai dengan
bukti prestasi kerja PS
2. Pencantuman perkiraan angka kredit
setiap butir dilakukan secara berurutan
3. Korwas meneliti ulang kebenaran isinya
disertai bukti-bukti dan memberi
paraf,kemudian Kepala Dinas
menandatangani formulir sesuai dengan
Lampiran Peraturan Bersama antara
Kemdiknas dan BKN.
1.
30
4 Untuk
Pengawas Madya, IV/b s.d Pengawas
Sekolah Utama, IV/e
Pengawas
Sekolah
Berkas
usul
1. Ijazah
2. Bukti fisik pelaks kegiatan
unsur utama dan penunjang
disahkan oleh Korwas
3. SK pangkat/jabatan terakhir
4. PAK terakhir
5. SK yg relevan
1 SET SAJA
GUBERNUR/
BUPATI/WALIKOTA/
KADISPEND
MENDIKNAS
U.p. Sekretaris
Tim Penilai Pusat
Tim penilai
A
Dengan Tembusan:
1. Kadisdik Prop
2. Kadisdik Kab/kota
31
A
3B
SEKRETARIAT
TPP
3A
1
TIM PENILAI
PUSAT
PEJABAT
PENETAP
ANGKA
KREDIT
PAK
Y
T
2
OK
SURAT PENGANTAR/
LAPORAN HASIL
PENILAIAN
UNIT
PENGUSUL
4
32
5. Untuk PS MUDA s.d. PS Madya, IV/b
1. Ijazah
PENGAWAS
SEKOLAH
PEJ ES III PADA
DINAS DIK
PROP/KAB/KOTA
2.
Berkas
usul
Bukti fisik pelaks kegiatan
unsur utama dan penunjang yg
disahkan oleh Korwas
3. SK pangkat/jabatan terakhir
4. PAK terakhir
5. SK lain yg relevan
GUBERNUR/
BUPATI/WALIKOTA
U.p. Sekretaris
Tim Penilai
Prop/Kab/kota
Dengan Tembusan:
1. Kadisdik Prop
2. Kadisdik Kab/kota
33
Sampai dengan awal tahun 2013, pengajuan usul
PAK Pengawas Sekolah Golongan IV/a ke IV/b s.d.
IV/e diajukan kepada:
Menteri Pendidikan Nasional
U.p. Kepala Biro Kepegawaian, selaku
Kepala Sekretariat Tim Penilai Pusat
Gedung C Lantai 5
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan
Jakarta Pusat
34
Pasal 28
usul penetapan angka kredit pengawas sekolah diajukan
oleh
a. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama,
Gubernur atau Kepala Dinas yang membidangi
pendidikan, Bupati/Walikota atau Kepala Dinas
yang membidangi pendidikan, Pimpinan Instansi
Pusat di luar Kementerian Pendidikan Nasional
dan Kementerian Agama atau pejabat lain yang
ditunjuk kepada Menteri Pendidikan Nasional atau
pejabat lain yang ditunjuk setingkat eselon I untuk
angka kredit Pengawas Sekolah Madya, pangkat
Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b sampai
dengan Pengawas Sekolah Utama, pangkat
Pembina Utama, golongan ruang IV/e di
lingkungan instansi pusat dan daerah.
35
lanjutan Pasal 28
d. Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian
kepada Gubernur atau Kepala Dinas yang
membidangi pendidikan untuk angka kredit
Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penata,
golongan ruang III/c sampai dengan Pengawas
Sekolah Madya, pangkat Pembina, golongan ruang
IV/a di lingkungan Provinsi.
36
lanjutan Pasal 28
e. Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian
kepada Bupati/Walikota atau Kepala Dinas yang
membidangi pendidikan untuk angka kredit
Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penata,
golongan ruang III/c sampai dengan Pengawas
Sekolah Madya, pangkat Pembina, golongan ruang
IV/a di lingkungan Kabupaten/Kota.
37
Pasal 25 (5)
pembentukan dan susunan anggota tim penilai
ditetapkan oleh:
a. Menteri Pendidikan Nasional atau pejabat lain yang
ditunjuk setingkat eselon I untuk tim penilai Pusat;
b. Direktur Jenderal Kementerian Agama yang membidangi
pendidikan untuk tim penilai Kementerian Agama;
c. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
untuk tim penilai Kantor Wilayah;
d. Gubernur atau Kepala Dinas yang membidangi pendidikan
untuk tim penilai Provinsi;
e. Bupati/Walikota atau Kepala Dinas yang membidangi
pendidikan untuk tim penilai Kabupaten/Kota; dan
f. Pimpinan instansi pusat atau pejabat lain yang ditunjuk di
luar Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian
Agama untuk tim penilai instansi.
38
Perhitungan Angka Kredit
Unsur Pendidikan dan Penunjang
1. Cermati
bukti fisik dengan ketentuan Satuan
Hasil pada Lampiran I Permenpan dan RB No. 21
Tahun 2010
2. Pendidikan formal, bukti fisik Ijazah. Perlu
kecermatan, kualifikasi pendidikan yg relevan
dengan bidang tugas maka dapat diperhitungkan
pada unsur utama. Kalau tidak relevan, maka
diperhitungkan pada unsur penunjang.
3. Diklat Calon Pengawas Sekolah, bukti fisik
STTPP dengan lama diklat paling sedikit 161 Jam
Pelajaran (JP)
4. Diklat fungsional, bukti fisik sertifikat, angka
kredit ditentukan berdasarkan lama diklat.
39
Analog untuk Unsur Penunjang juga dilakukan cara
yang sama. Cermati bukti fisik sesuai ketentuan.
Contoh: Sebagai nara sumber pada suatu
seminar/lokakarya, bukti fisiknya surat
keterangan/piagam, dan dilengkapi dengan
undangan dari penyelenggara bahwa ybs diundang
sebagai nara sumber pada seminar/lokakarya
tersebut.
Ketentuan teknis sebagai panduan bagi Pengawas
Sekolah melaksanakan tugas-tugasnya serta Tim
Penilai dan Sekretariat Tim Penilai melakukan tugas
penilaiannya, Kemdiknas saat ini sedang
menyusuan Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional
Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya
40
Bab IX
pengangkatan dalam jabatan fungsional
pengawas sekolah
Pasal 30
Pejabat yang berwenang mengangkat Guru
PNS dalam jabatan fungsional Pengawas
Sekolah adalah pejabat yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
41
Pasal 31 (1)
pns yang diangkat dalam jabatan pengawas sekolah harus
memenuhi syarat sebagai berikut
a. Masih berstatus sebagai Guru dan memiliki sertifikat pendidik dengan pengalaman
mengajar paling sedikit 8 (delapan) tahun atau Guru yang diberi tugas tambahan sebagai
kepala sekolah/madrasah paling sedikit 4 (empat) tahun sesuai dengan satuan
pendidikannya masing-masing;
b. Berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV bidang Pendidikan;
c. Memiliki keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan bidang pengawasan;
d. Memiliki pangkat paling rendah Penata, golongan ruang III/c;
e. Usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun;
f. Lulus seleksi calon Pengawas Sekolah
g. Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional calon Pengawas Sekolah
dan memperoleh STTPP; dan
h. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
terakhir
42
Pasal 31
(2) Untuk menentukan angka kredit dan jenjang
jabatan fungsional Pengawas Sekolah digunakan
angka kredit yang berasal dari angka kredit jabatan
fungsional Guru.
Persyaratan lulus seleksi dan diklat calon
Pengawas Sekolah
berlaku efektif mulai 1 Januari 2013
43
44
1. Tidak Dapat Mengumpulkan Angka Kredit
2. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau
penurunan pangkat paling lama 3 tahun, atau
pemindahan dalam rangka penurunan jabatan
setingkat lebih rendah
3. Diberhentikan sementara sebagai PNS
4. Ditugaskan secara penuh diluar jabatan
5. Cuti diluar tanggungan negara
6. Tugas belajar lebih dari enam bulan
45
1. Telah selesai menjalani hukuman disiplin.
2. Setelah yg bersangkutan dinyatakan selesai
melaksanakan tugasnya dan usia paling tinggi
55 tahun
3. Dinyatakan aktif bekerja kembali setelah cuti diluar
tanggungan negara.
4. Dinyatakan aktif kembali setelah menyelesaikan
tugas belajarnya
5. Telah mengumpulkan Angka Kredit
Dapat
diangkat
kembali
a. Jenjang Jabatan yang terakhir.
b. Jumlah AK yang terakhir
46
PENGAWAS SEKOLAH diberhentikan dari
jabatannya, apabila:
a. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai
kekuatan hukum tetap, kecuali jenis hukuman displin tingkat
berat berupa penurunan pangkat; dan
b. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara
dari jabatannya tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang
ditentukan
47
PASAL 37 DAN 38 – KETENTUAN PERALIHAN
1.



Pengawas sekolah yang masih golongan III/a dan III/b
melaksanakan tugas Pengawas Sekolah Muda, dengan
ketentuan jumlah angka kredit kumulatif untuk
kenaikan pangkat diatur sbb:
Pengawas Sekolah yang berijazah SLTA/Diploma I
adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran V
Permenpan dan Reformasi Birokrasi No. 21 Tahun 2010.
Pengawas Sekolah yang berijazah Diploma II adalah
sebagaimana tersebut dalam Lampiran VI Permenpan
dan Reformasi Birokrasi No. 21 Tahun 2010.
Pengawas Sekolah yang berijazah Diploma III adalah
sebagaimana tersebut dalam Lampiran VII Permenpan
dan Reformasi Birokrasi No. 21 Tahun 2010.
KLIK
48
PASAL 39 DAN 40 - PENGAWAS SEKOLAH
YANG BELUM MEMENUHI KUALIFIKASI S1/DIV
1.
2.
3.
WAJIB MEMENUHI PALING RENDAH
S1/DIV DI BIDANG PENDIDIKAN
PANGKAT TERTINGGI PENATA TK 1, GOL.
III/d
BAGI YANG SUDAH GOL III/d, MAKA
SEJAK MENDUDUKI PANGKAT PENATA
TK I, SETIAP TAHUN WAJIB
MENGUMPULKAN PALING SEDIKIT 15
ANGKA KREDIT DARI KEGIATAN TUGAS
POKOK
49
TERIMAKASIH
[email protected]
50