MATA KULIAH ORGANISASI DAN ADMINISTRASI KESEJAHTERAAN SOSIAL (OAKS) ORGANISASI ADMINISTRASI KESEJAHTERAAN SOSIAL ORGANISASI Secara konseptual organisasi dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu sebagai wadah atau tempat sekelompok orang menyatu.

Download Report

Transcript MATA KULIAH ORGANISASI DAN ADMINISTRASI KESEJAHTERAAN SOSIAL (OAKS) ORGANISASI ADMINISTRASI KESEJAHTERAAN SOSIAL ORGANISASI Secara konseptual organisasi dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu sebagai wadah atau tempat sekelompok orang menyatu.

MATA KULIAH ORGANISASI
DAN ADMINISTRASI
KESEJAHTERAAN SOSIAL
(OAKS)
ORGANISASI
ADMINISTRASI
KESEJAHTERAAN
SOSIAL
ORGANISASI
Secara konseptual organisasi dapat dilihat dari
dua sudut pandang yaitu sebagai wadah atau
tempat sekelompok orang menyatu dan
sebagai aktivitas atau kegiatan untuk
mencapai tujuan bersama.
Untuk itu, organisasi sering dinyatakan sebagai
sistem yang statis, karena melihat pada
wadah yang terstruktur
organisasi yang bersifat dinamis, karena
menggambarkan adanya kegiatan tata hubungan
dalam organisasi, baik secara formal maupun
informal.
Pengertian organisasi secara konseptual dapat
dilihat dari pendapat para pakar berikut:
1. Organisasi
adalah kesatuan
sosial yang dikoordinasikan
secara sadar, yang
memungkinkan anggota mencapai
tujuan yang tidak dapat dicapai
melalui tindakan individu secara
terpisah ( Dydiet Hardjito ).
2.Organisasi adalah sekelompok manusia
yang dengan sengaja dipersatukan dalam
suatu kerjasama yang efisien untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(LAN)
3. Manullang : Organisasi adalah suatu proses
penetapan dan pembagian pekerjaan yang akan
dilakukan, pembatasan jumlah tugas atau
tanggung jawab serta wewenang dan penetapan
hubungan-hubungan antara unsur organisasi
sehingga memungkinkan orang-orang dapat
bekerja bersama-sama seefektif mungkin untuk
mencapai tujuan.
3. Malayu SP Hasibuan : Organisasi suatu sistem
perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi
dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam
mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya
merupakan alat dan wadah saja.
4. Sondang P Siagian : Organisasi adalah setiap
bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih
yang bekerja sama untuk sesuatu tujuan
bersama dan terikat secara formal dalam
persekutuan, dimana selalu terdapat hubungan
antara seorang/ sekelompok orang yang disebut
pimpinan dan seorang/ sekelompok lain yang
disebut bawahan.
Berlandaskan beberapa pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa suatu organisasi berikut ini :
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Adanya sekelompok orang
Membentuk persekutuan
Kerjasama
Tujuan
Terikat secara formal
Terstruktur
Teknologi
Pekerjaan
Lingkungan
Suatu organisasi yang baik perlu
diperhatikan sebagai berikut :





Organisasi harus mempunyai tujuan yang
jelas.
Organisasi harus ada kesatuan komando.
Organisasi harus melaksanakan
pembagian kerja/ pembagian tugas.
Harus ada pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab.
Tersedianya sarana dan prasarana.
Prinsip-prinsip Organisasi
(Sondang P Siagian) adalah :










Ada tujuan yang jelas.
Tujuan dipahami & diterima oleh setiap anggota.
Ada kesatuan arah (unity of direction).
Ada kesatuan perintah (unity of command).
Ada keseimbangan antara wewenang & tanggung
jawab.
Ada pembagian tugas.
Ada struktur organisasi yang disusun sesederhana
mungkin.
Ada jaminan jabatan (security of tenure).
Pola dasar organisasi relatif permanen.
Balas jasa yang diberikan seimbang dengan jasa.
Eleman dasar organisasi :




Pekerjaan (work).
Orang (people).
Lingkungan tugas (task
environment).
Jaringan kerja (net work) atau
jalinan komunikasi
(communications linkages).
MACAM-MACAM ORGANISASI
1.
BERDASARKAN PROSES PEMBENTUKANNYA
A. ORGANISASI FORMAL
Organisasi yang dibentuk secara sadar dengan
tujuan yang sadar pula, yang diatur dengan
ketentuan formal dalam anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga/ ikatan-ikatan formal.
B. ORGANISASI INFORMAL
Organisasi ini tidak ada ikatan dan tindakan
mereka
dipandang dari sudut kebutuhan, emosi dan
tingkah
laku bukan dipandang dari sudut cara kerja dan
peraturan, misal : kelompok arisan ibu-ibu, dll
2. BERDASARKAN KAITAN DENGAN HUBUNGANNYA
DENGAN PEMERINTAH
ORGANISASI RESMI
Organisasi yang dibentuk terdaftar,
misalnya : Lembaga pemerintah,
Yayasan, Perusahaan yang berbadan
hukum.
B. ORGANISASI TIDAK RESMI
Organisasi yang dibentuk tetapi tidak
terdaftar, misalnya Klub bola volly,
kelompok belajar, dll
A.
HUBUNGAN DALAM ORGANISASI
Penetapan hubungan dalam suatu organisasi merupakan salah satu syarat
terciptanya kerjasama antara karyawan dengan karyawan
1.
a.
b.
Hubungan vertikal
Hubungan konkret yaitu hubungan individu
atasan dengan individu bawahan.
Hubungan abstrak yaitu hubungan pekerjaan
yang satu dengan pekerjaan yang lain yang
diintegrasikan, misalnya pada perusahaan
garmen, hubungan bagian tukang gunting
dengan bagian tukang jahit
2. Hubungan Horizontal
a.
b.
Hubungan konkret yaitu hubungan
antara individu karyawan yang
sama golongannya
Hubungan abstrak yaitu hubungan
pekerjaan yang satu dengan
pekerjaan lain yang harus
dikoordinasikan, misalnya tukang
gunting pakaian orang dewasa
dengan tukang gunting pakaian
anak-anak
3. BERDASARKAN SKALA (UKURAN) BESAR - KECILNYA
A.
B.
C.
Organisasi Besar
Organisasi Sedang (Menengah)
Organisasi Kecil
Tolak ukur besar kecilnya organisasi ini
sifatnya relatif karena ditentukan banyak
faktor, tetapi besar kecilnya organisasi
perlu diketahui karena akan
mempengaruhi pilihan manajemen yang
akan diterapkan
4. BERDASARKAN TUJUAN
a.
b.
PUBLIC ORGANIZATION (ORGANISASI
SOSIAL)
Tujuannya untuk melayani kepentingan
umum tanpa perhitungan rugi laba, misalnya :
Pemerintah, Yayasan sosial, dll
BUSINESS ORGANIZATION ( ORGANISASI
PERUSAHAAN)
Tujuannya untuk mendapatkan laba dan
semua tindakannya selalu bermotif laba (Profit
motive), Perusahaan Garmen, dll.
6. BENTUK-BENTUK ORGANISASI
1.
Organisasi Lini, Ciri-cirinya :
a. Organisasi kecil
b. Jumlah karyawan masih sedikit
c. Pemilik organisasi biasanya menjadi
pimpinan tertinggi dalam organisasi
d. Hubungan kerja antara pimpinan
dan bawahan pada umumnya masih
bersifat langsung
e. Tingkat spesialisasi untuk melaksanakan
tugas pokok dan fungsi masih rendah
Semua anggota organisasi masih kenal
satu sama lainnya.
g. Tujuan yang hendak dicapai relatif masih
sederhana
h. Alat-alat belum terlalu beraneka ragam
i. Susunan organisasi tidak rumit
j. Produksi yang dihasilkan tidak/ belum
beranekaragam
f.
KEBAIKAN ORGANISASI INI
Proses pengambilan keputusan dapat
berjalan dengan lancar karena jumlah
orang yang perlu diajak
berkonsultasi
masih sedikit.
2. Rasa solidaritas anggota organisasi pada
umu
3. Disiplin kerja biasanya tinggi
4. Kerja sama biasanya mudah dipupuk
1.
KELEMAHAN ORGANISASI INI
1.
2.
3.
4.
Tujuan didasarkan pada tujuan pribadi
pimpinan tertingi.
Kecenderungan bagi pimpinan organisasi
untuk bertindak otokratis masih besar.
Seluruh organisasi terlalu tergantung kepada
seseorang sehingga organisasi bisa terancam
apabila tidak mampu melaksanakan tugasnya.
Kesempatan bagi karyawan untuk
mengembangkan spesialisasi sangat terbatas.
Direktur
Kepala Bagian
Produksi
Pekerja A
PekerjaB
Kepala Bagian
Pemasaran
Pekerja C
Pekerja D
2. ORGANISASI LINI DAN STAF
1.
2.
3.
4.
5.
Organisasi besar dan komplek
Jumlah karyawan besar
Hubungan yang bersifat langsung tidak
mungkin bagi seluruh anggota organisasi
Terdapat dua kelompok besar karyawan
dalam organisasi
Spesialisasi yang beraneka ragam
diperlukan dan dipergunakan secara
optimal
KEBAIKAN ORGANISASI INI
1.
2.
3.
4.
5.
Adanya pembagian tugas yang jelas antara kelompok
lini yang melaksanakan tugas pokok dan kelompok staf
yang melaksanakan tugas penunjang
Bakat yang berbeda-beda dari para anggota organisasi
dapat dikembangkan menjadi spesialisasi.
Koordinasi mudah dijalankan dalam setiap kelompok
kerja golongan karyawan.
Disiplin serta moral biasanya tinggi, karena tugas yang
dilaksanakan karyawan sesuai dengan bakat,
pendidikan dan pengalaman
Bentuk organisasi dapat dipergunakan oleh organisasi
bagaimanapun besarnya.
KELEMAHAN ORGANISASI INI
1.
2.
Bagi para pelaksana tingkat operasional sering
tidak jelas mana yang datang dari atas itu
bersifat perintah atau nasehat karena ada
atasan yang mempunyai wewenang komando,
sedang pimpiman staf yang meskipun hanya
berhak memberikan nasehat, perlu ditaati
karena nasehat itu didasarkan atas wewenang
fungsional.
Perintah dari dua jenis hirarkhi tidak selalu
seirama.
Direktur Utama
Staf
Manajer
Produksi
Manajer
Pemasaran
Staf
Staf
Unit A
Unit B
Unit C
Unit D
Unit E
Unit F
3. ORGANISASI FUNGSIONAL
Suatu bentuk organisasi yang
didalamnya terdapat hubungan yang
tidak terlalu menekankan kepada
hirarkhi struktural akan tetapi
lebih banyak didasarkan pada sifat
dan jenis fungsi yang perlu
dijalankan, misal bentuk organisasi
ini seperti toko serba ada
CIRI-CIRI
1.
2.
3.
4.
5.
Pembidangan tugas secara tegas dan
jelas dapat dibedakan.
Bawahan akan menerima perintah dari
beberapa orang atasan
Penempatan pejabat berdasarkan
spesialisasinya
Koordinasi menyeluruh biasanya hanya
diperlukan pada tingkat atas
Terdapat dua kelompok wewenang yaitu
wewenang lini dan wewenang fungsi
KEBAIKAN ORGANISASI INI
1.
2.
3.
4.
Spesialisasi karyawan dapat dipergunakan
semaksimal mungkin
Solidaritas antara orang-orang yang
menjalankan fungsi yang sejenis pada
umumnya tinggi
Moral serta disiplin kerja karyawan yang
melindungi yang sejenis pada umumnya tinggi
Koordinasi antara orang-orang menjalankan
satu fungsi mudah dilaksanakan
KELEMAHAN ORGANISASI INI
1.
2.
Ada kecenderungan karyawan untuk
terlalu menspesialisasikan diri dalam
satu bidang kegiatan tertentu.
Karyawan cenderung mementingkan
fungsinya saja sehingga koordinasi
sulit dijalankan.
Direktur Utama
Direktur
Perencanaan
Proyek A
Direktur
Teknik
Proyek B
Direktur
Peralatan
Proyek C
Proyek D
4. ORGANISASI LINI, STAF DAN
FUNGSIONAL
Organisasi tipe ini merupakan kombinasi dari
organisasi lini, staf dan fungsional dan bisa
diterapkan pada organsasi besar dan kompleks.
Pada tingkatan Dewan komisaris diterapkan tipe
organisasi lini dan staf. Sedangkan pada tingkat
Middle Manager diterapkan tipe organisasi
fungsional.
Organisasi lini,staf dan fungsional dilakukan
dengan cara menggabungkan kebaikan dan
menghilangkan keburukan dari ketiga tipe
organisasi tersebut
Presiden Direktur
Staf
Manajer
Produksi
Manajer
Teknik
Karyawan Pelaksana
(Workers)
Manajer
Pemasaran
5. ORGANISASI TIPE PANITIA
Bentuk organisasi ini adalah bentuk dimana
pimpinan dan para pelaksana dibentuk dalam
kelompok yang bersifat panitia
Ciri-cirinya :
a.
Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara
kolektif oleh sekelompok orang
b.
Semua anggota kelompok mempunyai hak,
wewenang dan tanggung jawab yang sama
c.
Para pelaksana dikelompokkan menuruti tugas
yang harus dilaksanakan
KEBAIKAN ORGANISASI INI
1.
2.
3.
Keputusan yang diambil pada umumnya
tepat oleh karena dibicarakan secara
kolektif terlebih dahulu oleh kelompok
pimpinan organisasi.
Kemungkinan bagi seseorang untuk
bertindak diktator sangat kecil.
Usaha yang terkoordinasi dikalangan
bawahan lebih mudah dibina dan
dikembangkan
KELEMAHAN ORGANISASI INI
1.
2.
3.
4.
Proses pengambilan keputusan biasanya
berjalan lambat karena segala sesuatu harus
dimusyawarahkan terlebih dahulu.
Dalam hal timbulnya kemacetan tidak ada satu
orangpun yang dapat diminta pertanggung
jawaban lebih dari pada yang lain
Para pelaksana sering bingung karena perintah
tidak datang dari seseorang melainkan dari
beberapa orang.
Daya kreasi pelaksana operasional tidak dapat
menonjol karena semua pelaksanaan
didasarkan atas prinsip kolektivitas.
STRUKTUR ORGANISASI
Kerangka yang mewujudkan pola
tetap dari hubungan-hubungan di
antara bidang-bidang kerja maupun
orang-orang yang menunjukan
kedudukan dan peranan masingmasing dalam kebulatan kerja sama
( The Liang Gie)
STRUKTUR ORGANISASI
MEMBERIKAN INFORMASI
1. Tipe organisasi : Struktur organisasi akan
memberikan informasi tentang tipe
organisasi yang dipergunakan perusahaan.
2. Kedudukan : Struktur organisasi
memberikan informasi tentang mengenai
apa seseorang termasuk kelompok
manajerial/ karyawan operasional.
3. Jenis wewenang : tentang wewenang
yang dimiliki seseorang, apa line authority,
staff authority atau functional authority.
4. Rentang kendali : mengenai jumah
karyawan dalam setiap departemen
(bagian).
5. Manajer dan bawahan : Mengenai garis
perintah dan tanggung jawab, siapa
atasan dan siapa bawahan
6. Tingkatan manajer : Mengenai Top
manager, Middle Manager dan Lower
Manager
7. Bidang Pekerjaan : Mengenai tugas-tugas
dan pekerjaan-pekerjaan serta tanggung
jawab yang dilakukan pada bagian
tersebut.
8. Pimpinan organisasi : Mengenai apa
pimpinan tunggal atau pimpinan kolektif
atau presedium.
5. STRUKTUR ORGANISASI
BERBENTUK
1.
Segitiga Vertikal
A
Segitiga Horizontal
A
KEBAIKAN BENTUK INI
1.
2.
3.
4.
Tingkatan manajer dan kedudukan
setiap karyawan jelas dan mudah
diketahui
Garis perintah dan tanggung jawab jelas
dan mudah kelihatan
Rentang kendali setiap bagian jelas dan
mudah diketahui
Posisi kedudukan setiap karyawan jelas
dan mudah dketahui
5. Jenis wewenang yang dimiliki setiap pejabat jelas
dan mudah diketahui
6. Pimpinan organisasi jelas kelihatan
7. Berapa tingkat/ golongan organisasi mudah diketahui
KELEMAHAN BENTUK INI
1.
Pimpinan kolektif (presidum) tidak dapat
digambarkan
2.
Top manager kelihatan hanya mempunyai
authority ke dalam organisasi saja
Bentuk ini paling banyak digunakan oleh
Organisasi atau Perusahaan
2. BENTUK LINGKARAN
1.
2.
Top manajer berada pada titik pusat lingkaran
(A)
A. Top manager, C= Middle manager dan B =
Lower manager, padahal B itu bawahan dari C
KEBAIKAN BENTUK INI
1.
2.
Top manager, kelihatan
mempunyai wewenang ke setiap
penjuru
Top manager kelihatan sebagai
sentral keputusan dan
kebijaksanaan
KELEMAHAN BENTUK INI
1.
2.
3.
4.
5.
Untuk mengetahui kedudukan atasan dan
bawahan agak sulit dan kurang jelas.
Pendelegasian wewenang dan
pertangungjawaban tidak jelas
Kedudukan seorang bawahan dapat kelihatan
sebagai atasan (B) terhadap C, sebab ia lebih
dekat pada A
Demikian juga misalnya bawahan B, bisa lebih
dekat pada A, jadi seperti bawahannyalah B
Kedudukan posisi staf sulit digambar dalam
bentuk struktur ini
3. BERBENTUK SETENGAH LINGKARAN
Struktur organisasi ini berbentuk
setengah lingkaran pada
prinspnya sama dengan yang
berbentuk lingkaran.
Perbedaannya hanya terletak
bahwa bawahan Middle manager
terletak di luar lingkaran pertama.
Bentuk ini kurang populer dan
jarang dipergunaan orang
A. Top manager, 1,2,3,4 dan 5 Middle manager (B) sedankan C Lower manager
Semakain dekat dengan A, maka semakin tinggi kedudukannya dan sebaliknya
Kedudukan yang jaraknya sama dari A mempunyai posisi yang sama.
Kelemahan bentuk ini pada dasarnya sama dengan bentuk lingkaran seperti untuk
menggambarkan posisi staf sulit
BERBENTUK KERUCUT
Struktur ini ada prinsipnya sama
dengan organisasi yang bebentuk
vertikal dan horizontal, perbedaannya
ada terletak pada struktur
menunjukan yang berbentuk segitiga
pimpinan tungal, sedang yang
kerucut A dan B merupakan pimpinan
puncak kolektif, misalnya pada
Perusahaan firma.
BERBENTUK OVAL
Struktur ini sering dipergunakan dalam
perundingan-perundingan politik. Hal ini
mencerminkan bahwa setiap negara
punya kedudukan (posisi) yang sama
tinggi derajatnya. Barisan depan meja
duduk wakil-wakil tertinggi negaranya
(lingkaran I),
Semakin dekat tempat duduk ke meja
perundingan semakin besar peranannya
dalam perundingan tersebut
Catatan dalam struktur organisasi ada 3
garis, ini merupakan petunjuk jenis
outhority yang dimiliki pejabat
1. Line Outhority/ garis komando
___________________
2. Staff Outhority/ Garis Staff
--------------------------------3. Functional Outthority/ Garis terputus
----------------------------------
RENTANG KENDALI
1.
2.
3.
4.
Ini perlu berhubungan dengan
pembagian kerja, koordinasi dan
kepemimpinan seorang pemimpin.
Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan
Keterbatasan waktu
Keterbatasan pengetahuan
Keterbatasan Kemampuan
Keterbatasan perhatian
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBATASI BESAR KECILNYA RENTANG
KENDALI
1.
Sifat dan rincinya rencana
Untuk rencana jangka pendek : Ada
buku petunjuk untuk mengerjakan tugas,
maka rentang kendali seorang manajer
semakin banyak karena pengarahan dan
pengendalian relatif mudah
Untuk rencana jangka panjang : kurang
terinci karena seorang manajer sedikit
karena pengarahan dan pengendaliannya
harus lebih banyak
2. Latihan-latihan dalam
perusahaan
Latihan akan meningkatkan
keahlian, keterampilan dan moral
kerja karyawan, sebaliknya jika
latihan kurang/ tidak pernah
diadakan maka rentang kendali
seorang manajer sedikit.
3. Posisi pemimpin dalam sruktur
organisasi
Semakin tinggi posisi seorang
manajer maka rentang
kendalinya semakin sedikit,
sebaliknya semakin rendah posisi
seorang manajer maka rentang
kendali semakin melebar/ banyak.
4. Dinamis dan statisnya organisasi
5. Kemampuan dan andalnya alat
komunikasi
6. Tipe pekerjaan yang dilakukan
7. Kecakapan dan pengalaman manajer
8. Tingkat kewibawaan dan energi manajer
9. Dedikasi dan partisipasi bawahan.
Ada lima implikasi keterampilan
dalam praktek di dalam organisasi:
1.
Setiap organisasi terdapat dua kelompok besar
manusia yaitu para karyawan yang bertugas untuk
melaksanakan kegiatan operasional dan
mereka yang tergolong kepada kelompok
pimpinan. Terdiri dari tiga eselon yaitu eselon
pimpinan tingkat rendah, menengah dan tinggi.
Dari segi keterampilan yang diperlukan maka rank and
file memerlukan keterampilan teknis,
sedangkan kelompok pimpinan diperlukan dua jenis
keterampilan yaitu keterampilan bidang
manajemen dan juga keterampilan teknis.
2. Bagan tersebut juga menunjukan bahwa
semakin tinggi kedudukan seseorang dalam
organisasi maka ia semakin menjadi generalist,
sedangkan semakin rendah kedudukan
seseorang dalam organisasi, ia semakin menjadi
spesialis
3. Ditinjau dari kemampuan berfikir, maka
semakin tinggi kedudukan seseorang
didalam organisasi, semakin dituntut
daripadanya kemampuan berfikir secara :
konseptual, taktis, mikro.
4. Ditinjau dari segi pengukuran produktivitas maka
semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi
semakin sukar untuk mengukur produktifitas karena
teoritis ia semakin banyak mempergunakan waktu untuk
berfikir, bukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
operasional.
5. Seorang pimpinan akan bergembira apabila
bawahannya lebih mampu daripadanya untuk
melaksanakan kegiatan yang bersifat
operasional oleh karena pimpinan lebih
memusatkan perhatian, pikiran, tenaga dan
kemampuannya kepada hal-hal yang menuntut
kemampuan konseptual yang tinggi.
PENTINGNYA ORGANISASI
1.
Berdasarkan Lokasi:
Peksos berada dalam setting organisasi :
karena antara peksos dengan organisasi
saling tergantung satu sama lain,
terutama dalam hal :
tenaga kerja, pelaksanaan program atau
kebijakan, Peksos memiliki kemampuan
untuk mempengaruhi dan membentuk
organisasi
2. Berdasarkan sifat atau hakekat pekerjaan
Peksos adalah pekerjaan profesional sehingga organisasi
akan menentukan profesionalitas bagi pekerjaa sosial
3. Berdasarkan Tujuan :
Peksos untuk meningkatkan kemampuan menghadapi
dan mengatasi masalah serta untuk menghubungkan
dengan sistem sumber dan untuk meningkatkan
kebijakan sosial untuk memberikan kontribusi terhadap
perkembangan pelayanan sosial sehingga pemahaman
terhadap organisasi dibutuhkan bagi peksos dalam
perumusan kebijakan, perencanaan, administrasi dan
aksi sosial.
4. Berdasarkan Konsumen
Organisasi mempengaruhi/ membentuk
kehidupan warga masyarakat yang kurang
beruntung sangat kuat sehingga tugas
peksos meningkatkan kepekaan terhadap
kebutuhan konsumen/ masyarakat dan
peksos harus memandang peranannya
untuk bekerja terhadap organisasi
berdasarkan prinsip-prinsip keadilan sosial
untuk mendapatkan akses, pemerataan
hak dan partisipasi.
5. Berdasarkan kebutuhan personal/ pribadi
peksos

Peksos perlu memiliki kemampuan untuk
menghadapi tekanan-tekanan yang
ditimbulkan oleh kehidupan organisasi
seperti : tanggung jawab, konflik, beda
kepentingan, beban kerja sehingga peksos
perlu mengembangkan keterampilanketerampilan dalam menghadapi masalahmasalah khusus dan peru memahami
hakekat organisasi dan peranan organisasi