KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN.

Download Report

Transcript KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN.

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
PSAP NO. 10
KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN
KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN
ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI
YANG TIDAK DILANJUTKAN
1
TUJUAN
Mengatur perlakuan akuntansi atas:
 Koreksi Kesalahan Akuntansi dan Pelaporan
Laporan Keuangan
 Perubahan Kebijakan Akuntansi
 Perubahan
Estimasi Akuntansi
.
 Operasi yang Tidak Dilanjutkan
2
RUANG LINGKUP
Dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan suatu
entitas harus menerapkan Pernyataan Standar ini untuk
melaporkan pengaruh kesalahan, perubahan kebijakan
akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan operasi yang
tidak dilanjutkan dalam Laporan Realisasi Anggaran, laporan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan
Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas,
dan Catatan atas laporan Keuangan.
3
RUANG LINGKUP
 Pernyataan standar ini berlaku untuk entitas
pelaporan dalam menyusun laporan keuangan yang
mencakup laporan keuangan semua entitas
akuntansi, termasuk Badan Layanan Umum, yang
berada di bawah pemerintah pusat/daerah
4
KOREKSI KESALAHAN


Jumlah koreksi yang berhubungan dengan
periode sebelumnya harus dilaporkan dengan
menyesuaikan baik Saldo Anggaran Lebih
maupun saldo ekuitas
Koreksi yang berpengaruh material pada
periode berikutnya harus diungkapkan pada
catatan atas laporan keuangan
5
KOREKSI KESALAHAN

Kesalahan yang tidak berulang
 Terjadi pada periode berjalan
 Terjadi pada periode sebelumnya

Kesalahan yang berulang dan sistemik
 Kesalahan yang disebabkan sifat alamiah
(normal) dari jenis-jenis transaksi tertentu
yang diperkirakan akan terjadi secara
berulang
6
KOREKSI KESALAHAN (par 12)



Tidak berulang
Terjadi pada periode berjalan
Mempengaruhi maupun tidak
mempengaruhi posisi kas
Pembetulan pada akun yang
bersangkutan dalam periode
berjalan
baik akun pendapatan-LRA atau
akun belanja maupun akun
pendapatan-LO atau akun beban
7
KOREKSI KESALAHAN (par 13)
–
–
–
–
Tidak berulang
Terjadi pada periode-periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi kas
Laporan keuangan periode tersebut belum terbit
Pembetulan pada akun
pendapatan-LRA atau akun
belanja maupun akun
pendapatan-LO atau akun beban
periode yang bersangkutan
8
KOREKSI KESALAHAN ATAS BELANJA (par 14)




Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi kas (menambah/mengurang saldo kas)
Laporan keuangan sudah terbit
Menambah
kas
Mengurangi
Kas
Pembetulan pada akun
pendapatan lain-lain-LRA
pembetulan pada akun
Saldo Anggaran Lebih
9
KOREKSI KESALAHAN ATAS
PEROLEHAN ASET SELAIN KAS (par 16)




Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang posisi kas)
Laporan keuangan periode tersebut sudah terbit.
Pembetulan pada akun kas dan
akun aset yang bersangkutan
10
KOREKSI KESALAHAN ATAS BEBAN (par 18)
 Tidak berulang
 Terjadi pada periode sebelumnya
 Mempengaruhi posisi kas dan tidak mempengaruhi
posisi aset selain kas
 Laporan keuangan periode tersebut sudah terbit
Pengurangan
Beban
Penambahan
Beban
Pembetulan pada akun
pendapatan lain-lain-LO
pembetulan pada akun
Ekuitas
11
KOREKSI KESALAHAN ATAS PENDAPATAN-LRA (par 20)
 Tidak berulang
 Terjadi pada periode sebelumnya
 Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang
saldo kas)
 Laporan keuangan sudah terbit.
Pembetulan pada akun kas dan
akun Saldo Anggaran Lebih
12
KOREKSI KESALAHAN ATAS PENERIMAAN
PENDAPATAN-LO (par 22)
 Tidak berulang
 Terjadi pada periode sebelumnya
 Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang
saldo kas)
 Laporan keuangan sudah terbit.
Pembetulan pada akun
Kas dan akun Ekuitas
13
KOREKSI KESALAHAN ATAS PENERIMAAN & PENGELUARAN
PEMBIAYAAN (par 24)
 Tidak berulang
 Terjadi pada periode sebelumnya
 Mempengaruhi posisi
kas(menambah/mengurang saldo kas)
 Laporan keuangan sudah terbit.
Pembetulan pada akun kas dan
akun Saldo Anggaran Lebih
14
KOREKSI KESALAHAN ATAS PENCATATAN KEWAJIBAN (par 27)
 Tidak berulang
 Terjadi pada periode sebelumnya
 Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang
saldo kas)
 Laporan keuangan sudah terbit.
Pembetulan pada akun kas dan
kewajiban yang bersangkutan
15
KOREKSI KESALAHAN (par 32)




Tidak berulang
Terjadi pada periode-periode sebelumnya
Tidak mempengaruhi posisi kas
Sebelum maupun setelah laporan keuangan terbit
Pembetulan pada akun-akun neraca terkait
pada periode kesalahan ditemukan
16
KOREKSI KESALAHAN (par 34)
 Kesalahan berulang dan sistemik tidak perlu koreksi
hanya dicatat pada saat terjadi pengeluaran kas untuk
mengembalikan kelebihan pendapatan dengan
mengurangi pendapatan-LRA maupun pendapatan-LO
yang bersangkutan
 Koreksi kesalahan periode-periode yang lalu yang
mempengaruhi posisi kas dilaporkan dalam Laporan
Arus Kas tahun berjalan pada aktivitas yang
bersangkutan
 Koreksi kesalahan diungkapkan pada CALK
17
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
 Kebijakan
akuntansi adalah prinsip-prinsip,
dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan,
dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh
suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan (par 4)
 Perubahan kebijakan akuntansi harus disajikan
pada Laporan Perubahan Ekuitas dan
diungkapkan dalam CALK (par 42)
18
PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI
 Perubahan Estimasi adalah revisi estimasi karena perubahan
kondisi yang mendasari estimasi tersebut, atau karena terdapat
informasi baru, pertambahan pengalaman dalam mengestimasi,
atau perkembangan lain (par 4)
 Pengaruh atau dampak perubahan estimasi akuntansi disajikan
pada Laporan Operasional pada periode perubahan dan periode
selanjutnya sesuai sifat perubahan. Sebagai contoh, perubahan
estimasi masa manfaat aset tetap berpengaruh pada LO tahun
perubahan dan tahun-tahun selanjutnya selama masa manfaat
aset tetap tersebut. (par 44)
 Pengaruh perubahan terhadap LO periode berjalan dan yang
akan datang diungkapkan dalam CALK. Apabila tidak
memungkinkan,
harus
diungkapkan
alasan
tidak
mengungkapkan pengaruh perubahan itu. (par 45)
19
OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN
 Adalah penghentian suatu misi atau tupoksi tertentu yang
berakibat pelepasan atau penghentian suatu fungsi,
program, atau kegiatan, sehingga aset, kewajiban, dan
operasi dapat dihentikan tanpa mengganggu fungsi,
program, atau kegiatan yang lain (par 4)
 Informasi penting dalam operasi yang tidak dilanjutkan
misalnya hakikat operasi, kegiatan, program, proyek yang
dihentikan, tanggal efektif penghentian, cara penghentian,
pendapatan dan beban tahun berjalan sampai tanggal
penghentian apabila dimungkinkan, dampak sosial atau
dampak pelayanan, pengeluaran aset atau kewajiban
terkait pada penghentian apabila ada harus diungkapkan
pada CALK (par 47)
20
OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN
 Agar laporan Keuangan disajikan secara komperatif ,
suatu segmen yang dihentikan itu harus dilaporkan
dalam Laporan Keuangan walaupun berjumlah nol
untuk tahun berjalan. Dengan demikian, operasi yang
dihentikan tampak pada Laporan Keuangan. (par 48)
 Pendapatan dan beban operasi yang dihentikan pada
suatu tahun berjalan, diakuntansikan dan dilaporkan
seperti biasa, seolah-olah operasi itu berjalan sampai
akhir tahun Laporan Keuangan. Pada umumnya entitas
membuat rencana penghentian, meliputi jadwal
penghentian bertahap atau sekaligus, resolusi masalah
legal, lelang, penjualan, hibah dan lain-lain. (par 49)
21
OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN
 Bukan Penghentian Operasi bila : (par 50)
Penghentian suatu program, kegiatan, proyek, segmen
secara evolusioner/alamiah. Hal ini dapat diakibatkan oleh
demand (permintaan publik yang dilayani) yang terus
merosot, pergantian kebutuhan lain.
b. Fungsi tersebut tetap ada
c. Beberapa jenis subkegiatan dalam suatu fungsi pokok
dihapus, selebihnya berjalan seperti biasa. Relokasi suatu
program, proyek, kegiatan ke wilayah lain
d. Menutup suatu fasilitas yang ber-utilisasi amat rendah,
menghemat biaya, menjual sarana operasi tanpa
mengganggu operasi tersebut.
a.
22
ILUSTRASI UTANG
Pada 30 September 20X2 Kota Bengawan menerima kas sebesar 40.000.000
akibat kelebihan pembayaran gaji untuk tahun anggaran 20X1.
Pada 30 Septermber 20X2 Kota Bengawan harus membayar kas sebesar
10.000.000 untuk membayar kekurangan pembayaran biaya pemeliharaan
tahun 20X1 kepada salah seorang rekanan.
Tanggal
30 Sep
Finansial
Kas
40.000.000
Pendapatan lain-lain -LO
30 Sep
Ekuitas
Kas
Anggaran
40.000.000
10.000.000
10.000.000
Estimasi Perubahan SAL
Pendapatan lain - LRA
Koreksi SAL
Estimasi Perubahan SAL
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
40.000.000
40.000.000
10.000.000
10.000.000
23
ILUSTRASI UTANG
Pada 30 September 20X2 Kota Bengawan menerima kas sebesar 100.000.000
akibat kelebihan pembayaran belanja modal (gedung) untuk tahun anggaran
20X1.
Pada 30 Septermber 20X2 Kota Bengawan harus membayar kas sebesar
20.000.000 untuk membayar kekurangan pembayaran belanja modal tahun
20X1 kepada salah seorang rekanan.
Tanggal
30 Sep
Finansial
Kas
Gedung
30 Sep
Peralatan
Kas
Anggaran
40.000.000
40.000.000
20.000.000
20.000.000
Estimasi Perubahan SAL
Pendapatan lain - LRA
Koreksi SAL
Estimasi Perubahan SAL
Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010
40.000.000
40.000.000
20.000.000
20.000.000
24
TERIMA KASIH
Komite Standar
Akuntansi Pemerintahan
(KSAP)
GedungPrijadiPraptosuhardjoIII, Lt. 2, KementerianKeuangan
Jl. Budi UtomoNo. 6, Jakarta
Telepon/Fax (021) 352 4551,
website : www.ksap.org
Email: [email protected]
25