Strategi Belajar Mengajar 2 SKS Universitas Muhammadiyah Purwokerto Badarudin, S.Pd. Unggul, Modern, Islami Identitas Pribadi Nama : BADARUDIN, S.Pd. NIK. : 2160431 NIDN : 0606088401 Pendidikan : S-1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Status : Menikah Alamat.

Download Report

Transcript Strategi Belajar Mengajar 2 SKS Universitas Muhammadiyah Purwokerto Badarudin, S.Pd. Unggul, Modern, Islami Identitas Pribadi Nama : BADARUDIN, S.Pd. NIK. : 2160431 NIDN : 0606088401 Pendidikan : S-1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Status : Menikah Alamat.

Strategi Belajar Mengajar
2 SKS
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Badarudin, S.Pd.
Unggul, Modern, Islami
Identitas Pribadi
Nama
: BADARUDIN, S.Pd.
NIK.
: 2160431
NIDN
: 0606088401
Pendidikan
: S-1 PGSD
Universitas Pendidikan Indonesia
Status
: Menikah
Alamat Rumah
: Jl. Nagrog, Perum Ujung Berung Regency, Blok H No. 17 Kel.
Pasirjati, Kec. Ujung Berung, Kota Bandung 40616
Nomor Telp.
: 081 313 400 558
E-mail
: [email protected]
[email protected]
Website
: http://www.ayahalby.wordpress.com
Riwayat Pekerjaan
1. Tim Independent Pemantau UNAS 05/06 Kab. Bandung
21-24 Mei 2006
2. Operator UPI Net Kampus Cibiru
Tahun 2006 – 2007
3. Staf Administrasi SD Laboratorium UPI Cibiru
Tahun 2007 – 2008
4. Guru Kelas di SDN Sukakarya, Kota Bandung (GTT)
Tahun 2006 – 2009
5. Dosen FKIP PGSD UM Purwokerto
Tahun 2009 – sekarang
6. Pengelola SD UMP
Tahun 2011 - 2013
Kemp (1995)
Strategi
pembelajaran
adalah
suatu
kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efktif
dan efisien
Dick and Carey (1985)
Strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan
prosedur pembelajran yang digunakan secara bersamasama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa
Pengertian belajar menurut kamus bahasa Indonesia :
Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu,
berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang
disebabkan oleh pengalaman.
James O. Whittaker, Belajar adalah Proses dimana tingkah
laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman.
Winkel, Belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.
Cronchbach, Belajar adalah suatu aktifitas yang ditunjukkan
oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
Pengertian Mengajar
T.Raka Joni (1985)  mengajar sebagai pencipta
suatu sistem lingkungan yang memungkinkan
terjadinya proses belajar.
Davis (1971)  Mengjar sebagai suatu aktivitas
profesional yang memerlukan keterampilan
tingkat tinggi dan mencakup pengambilan
keputusan
Pengertian Strategi Belajar
Mengajar
• Secara Umum, strategi mempunyai pengertian
Suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak
dalam usaha mencapai sasaran yang telah di
tentukan.
• Jika dihubungkan dengan Belajar mengajar,
Strategi bisa diartikan sebagai Pola-pola umum
kegiatan guru anak didik dalam perwujudan
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan
yang telah digariskan.
• Strategi belajar mengajar adalah kegiatan guru
bersama-sama dengan siswa dalam proses belajar
mengajar dan guru memberikan kemudahan atau
fasilitas kepada siswa agar dapat mencapai tujuan
pengajaran yang telah ditetapkan
Strategi pembelajaran mencakup
jawaban atas pertanyaan :
a. siapa melakukan apa dan menggunakan alat
apa dalam proses belajar mengajar. Kegiatan
ini menyangkut peranan sumber belajar serta
penggunaan bahan dan alat bantu
mengajar/media.
b. bagaimana melaksanakan tugas belajar yang
telah diidentifikasikan (hasil analisis) sehingga
tugas tersebut dapat memberikan hasil belajar
yang optimal. Kegiatan ini menyangkut metode
dan teknik.
c. kapan dan dimana kegiatan belajar mengajar
dilaksanakan serta berapa lama kegiatan
tersebut dilaksanakan. Kegiatan ini
menyangkut uraian tentang jadwal kegiatan,
tempat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,
format dan lama waktu pertemuan.
Empat Strategi dasar dalam mengajar yang
meliputi hal-hal berikut :
1. Mengidentifikansi
serta
menetapkan
spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah
laku dan kepribadian anak didik sebagaimana
yang diharapkan.
2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar
berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup
masyarakat.]
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode,
dan tekhnik belajar mengajar yang dianggap
paling tepatdan efektif sehingga dapat
dijadikan pegangan oleh guru dalam
menunaikan kegiatan mengajarnya.
4. Menetapkan norma-normadan batas minimal
keberhasilan atau kriteria serta standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan
pedoman oleh guru dalam melakukan
evaluasi hasil kegiatan belajar-mengajar yang
selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat
penyempurnaan sistem instruksional yang
bersangkutan secara keseluruhan.
Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar
•
Konsep Dasar Strategi belajar mengajar,
a) Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah
laku
b) Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap
masalah belajar mengajar,
c) Memilih prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar, dan
d) Menetapkan norma dan kriteria keberhasilah kegiatan belajar
mengajar.
•
Sasaran Kegiatan Belajar Mengajar
a) Pengembangkan bakat secara optimal,
b) Hubungan antarmanusia,
c) Tanggung jawab selaku warga negara
• Belajar mengajar sebagai suatu sistem
“Seperangkat komponen yang saling bergantung satu
sama lain untuk mencapai tujuan”
• Hakikat proses belajar mengajar
“proses perubahan prilaku berkat pengalaman dan
latihan, artinya , tujuan kegiatan adalah perubahan
tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan,
keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi
segenap aspek organisme atau pribadi.”
• Memilih sistem belajar mengajar
a)
enquiry-discovery approach, belajar mencari dan
menemukan sendiri.
b)
expository approach, persiapan secara rapi,
sistematis, dan lengkap.
c)
mastery learning, penguasaan materi secara penuh.
d)
humanistic education.,kemampuan dasar
kecerdasan para siswa sangat bervariasi secara
individu.
e)
Pengorganisasian kelompok belajar, membentuk
kelompok belajar.
Implementasi Belajar Mengajar
• Suatu aspek dari lingkungan sekolah yang
diorganisasi
• Adanya job description,
• komponen analisi pengelolaan belajar
mengajar.
“merencanakan, mengorganisasi,
pengkoordinasikan, dan mengawasi.”
HAKIKAT, CIRI, dan KOMPONEN
BELAJAR MENGAJAR
Badarudin, S.Pd.
Alur Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan Guru dalam Mengajar
Hakikat Belajar Mengajar
Ciri-ciri Belajar Mengajar
Komponen-komponen Belajar
Mengajar
1.
Tujuan
7.
Evaluasi
2. Materi
Komponen
Belajar
Mengajar
3.
Metoda
6. KBM
5.
Sumber
Belajar
4. Alat
Penentu Penggunaan Metode Pembelajaran
Faktor-faktor yang mempengaruhi metode
• Anak didik
• Tujuan
• Situasi
• Fasilitas
• Guru
Kegiatan Belajar Mengajar di
Sekolah Dasar
Badarudin, S.Pd.
Karakteristik Anak Usia SD
Bassett, Jacka, dan Logan (1983) dalam Sumantri (1999:12-13)
1. Mereka secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat
dan tertarik akan dunia sekitar yang mengelilingi diri
mereka sendiri
2. Mereka senang bermain dan lebih suka bergembira/riang
3. Mereka suka mengatur dirinya untuk menangani berbagai
hal, mengeksplorasi suatu situasi dan mencobakan usahausaha baru.
4. Mereka biasanya tergetar perasaannya dan terdorong
untuk berprestasi sebagaimana mereka tidak suka
mengalami ketidakpuasan dan menolak kegagalankegagalan.
5. Mereka belajar secara efektif ketika mereka merasa puas
dengan situasi yang terjadi
6. Mereka belajar dengan cara bekerja, mengobservasi,
berinisiatif dan mengajar anak-anak lainnya
Guru dalam Mengajar Anak Usia SD
1. Menjadikan anak-anak senang, bergembira dan riang
dalam belajar.
2. Memperbaiki
berpikir
kreatif
anak-anak,
sifat
keingintahuan, kerjasama, harga diri dan rasa percaya
pada diri sendiri, khususnya dalam menghadapi
kehidupan akademik.
3. Mengembangkan sikap positif anak-anak dalam belajar.
4. Mengembangkan afeksi dan kepekaan terhadap
persitiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungannya,
khususnya perubahan yang terjadi dalam lingkungan
sosial dan teknologi.
Hakekat Mengajar di SD
Pandangan tentang mengajar :
a. Mengajar dipandang sebagai ilmu
b. Mengajar sebagai teknologi
c. Mengajar sebagai suatu seni
d. Mengajar sebagai pilihan nilai
e. Mengajar sebagai keterampilan
Guru dalam Mengembangkan Suatu Sistem
Pengajaran
1. Mengkondisikan anak untuk menyukai, merasa
gembira dan senang belajar di sekolah.
2. Mengembangkan berbagai cara dan metode yang
bervariasi dan menarik di dalam mengajar secara
terpadu.
3. Menjembatani antara kehidupan sekolah dengan
kehidupan anak itu sendiri dalam pengajaran.
4. Mengobservasi gaya belajar mereka, kebutuhannya
dan menaruh perhatian atas tuntutan individual anak
dalam kaitannya dengan implementasi kurikulum yang
berlaku.
Pendekatan dalam Belajar
Mengajar
Badarudin, S.Pd.
Pengertian Pendekatan
- Pendekatan (approach) memiliki pengetahuan yang
berbeda dengan strategi (Sanjaya Wina, 2007),
- Pendekatan bersifat filosofis paradigmatik ,yang
mendasari aplkasi strategi dan metode.
- Pendekatan adalah pola/cara berpikir atau dasar
pandangan terhadap sesuatu. Pendekatan dapat
diimplementasikan dalam sejumlah strategi.
Sedangkan, strategi adalah pola umum perbuatan
guru-siswa di dalam perwujudan kegiatan belajar
mengajar. Strategi dapat diimplementasikan dalam
beberapa metode.
Macam-macam Pendekatan Belajar
Mengajar
Roy Killen (1998) berpendapat pendekatan
pembelajaran berdasarkan pada subjek dan
objek pembelajaran. dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu
• pendekatan yang berpusat pada guru (teachercentred approaches) dan
• pendekatan yang berpusat pada siswa
(student-centred approaches).
Berdasarkan pemerolehan bahan
pembelajaran, terdapat empat pendekatan
yaitu
• Pendekatan Kontekstual
• Pendekatan Konstruktivis
• Pendekatan deduktif
• Pendekatan Induktif
• Pendekatan konsep
• pendekatan proses atau dikenal dengan
pendekatan keterampilan proses
• Pendekatan Kontekstual
Pendekatan Kontekstual atau Contextual
Teaching and Learning (CTL) merupakan
konsep
belajar
yang
membantu
guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan
dengan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan
yang
dimilikinya
dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US
Departement of Education,2001)
Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan
terjadinya lima bentuk belajar yang penting,yaitu:
1.Mengaitkan
2. Mengalami
3. Menerapkan.
4. Kerjasama.
5. Mentransfer.
PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME
• Pendekatan
konstruktivisme
merupakan
pendekatan dalam pembelajaran yang lebih
menekankan pada tingkat kreatifitas siswa
dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat
diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang
didasarkan pada pengetahuan.
Ciri-ciri pendekatan konstruktivisme
• Dengan adanya pendekata
konstruktivisme,pengembangan pengetahuan bagi
peserta didik dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri
melalui kegiatan penelitian atau pengamatan
langsung sehingga siswa dapat menyalurkan ideide baru sesuai dengan pengalaman dengan
menemukan fakta yang sesuai dengan kajian teori.
• Antara pengetahuan-pengetahuan yang ada harus
ada keterkaitan dengan pengalaman yang ada
dalam diri siswa.
• Setiap siswa mempunyai peranan penting dalam
menentukan apa yang mereka pelajari.
• Peran guru hanya sebagai pembimbing dengan
menyediakan materi atau konsep apa yang akan
dipelajari serta memberikan peluang kepada siswa
untuk menganalisis sesuai dengan materi yang
dipelajari
PENDEKATAN DEDUKTIF
Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah
pendekatan yang menggunakan logika untuk
menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion)
berdasarkan seperangkat premis yang diberikan.
Dalam sistem deduktif yang kompleks,peneliti
dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode
deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan
kesimpulan
dari
sesuatu
yang
umum
kesesuatuyangkhusus.
PENDEKATAN
INDUKTIF
• Pendekatan
induktif
menekanan
pada
pengamatan dahulu,lalu menarik kesimpulan
berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini
sering disebut sebagai sebuah pendekatan
pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi
umum.
Pendekatan Konsep
• Pendekatan konsep merupakan pendekatan
yang mementingkan hasil daripada proses
perolehan hasil. Untuk itu pendekatan ini
terkesan hanya merupakan pemberian
informasi,
sehingga
hasilnya
kurang
bermakna dan kurang bertahan lama.
Kondisi demikian cenderung memperlihatkan
modus pembelajaran yang lebih expository.
Prosedur expository adalah sebagai berikut:
• Preparasi, yaitu guru menyiapkan bahan
selengkapnya secara sistematis dan rapi.
• Apersepsi,
yaitu
guru
bertanya
atau
memberikan
uraian
singkat
untuk
mengarahkan perhatian peserta didik kepada
materi yang akan diajarkan.
• Presentasi, yaitu guru menyajikan bahan
dengan cara memberikan ceramah atau
menyuruh peserta didik membaca bahan yang
telah dipersiapkan (diambil) dari buku teks
tertentu atau ditulis oleh guru.
• Resitasi, yaitu bertanya dan peserta didik
disuruh menyatakan kembali dengan kata-kata
sendiri pokok-pokok yang telah dipelajari (lisan
atau tertulis).
Pendekatan Keterampilan Proses
• Pendekatan ketrampilan proses merupakan
pendekatan yang mengembangkan
keterampilan memproseskan pemerolehan,
sehingga peserta didik mampu menemukan
dan mengembangkan secara bebas dan kreatif
fakta dan konsep serta mengaitkannya dengan
sikap dan nilai yang diperlukan.
• Hal ini dapat dilakukan karena pendekatan
keterampilan proses dilakukan sebagaimana
layaknya ilmuan menemukan pengetahuan
(menggunakan langkah-langkah metode
ilmiah), sehingga kevalidannya dapat
diandalkan.
Keterampilan proses dapat lebih disederhanakan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
• Sajikan masalah-masalah aktual kepada peserta didik
dalam konteks
yang sesuai dengan tingkat
perkembangan mereka.
• Strukturkan pembelajaran di sekitar konsep-konsep
primer.
• Beri dorongan kepada peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan sendiri.
• Beri motivasi mereka untuk menemukan jawabanjawaban dari pertanyaannya sendiri.
• Beri motivasi mereka untuk menemukan pendapat dan
hargai sudut pandangnya.
• Tantang mereka untuk mendapatkan pemahaman yang
mendalam, bukan sekedar menyelesaikan tugas.
• Anjurkan peserta didik untuk bekerja dalam kelompok.
• Dorong mereka untuk berani menerima tanggung jawab.
Model Pembelajaran
Badarudin, S.Pd.
Pengertian Model Pembelajaran
• Winataputra (1994) menjelaskan bahwa model
pembelajaran adalah kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur yang sistematik
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
dan digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan
dan
melaksanakan
pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan
tertentu
• Model pembelajaran mempunyai makna yang
lebih luas dari pada strategi, metode atau
prosedur pembelajaran
model pembelajaran mempunyai 4 ciri
khusus yang tidak dipunyai oleh
strategi atau metode pembelajaran :
• Rasional teoritis yang logis yang disusun oleh
pendidik.
• Tujuan pembelajaran yang akan dicapai
• Langkah-langkah mengajar yang duperlukan
agar model pembelajaran dapat dilaksanakan
secara optimal.
• Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai.
MACAM-MACAM MODEL
PEMBELAJARAN
• MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

Model pembelajaran langsung merupakan model
pembelajaran yang lebih berpusat pada guru dan
lebih mengutamakan strategi pembelajaran
efektif guna memperluas informasi materi ajar
Macam-Macam Pembelajaran Langsung
• Ceramah, merupakan suatu cara penyampaian informasi
dengan lisan dari seorang kepada sejumlah pendengar.
• Praktek dan latihan, merupakan suatu teknik untuk
membantu siswa agar dapat menghitung dengan cepat
yaitu dengan banyak latihan dan mengerjakan soal.
• Ekspositori, merupakan suatu cara penyampaian
informasi yang mirip dengan ceramah, hanya saja
frekuensi pembicara/guru lebih sedikit.
• Demonstrasi, merupakan suatu cara penyampaian
informasi yang mirip dengan ceramah dan ekspositori,
hanya saja frekuensi pembicara/guru lebih sedikit dan
siswa lebih banyak dilibatkan.
• Questioner
• Mencongak
Ciri-Ciri pada Pembelajaran Langsung
• Proses pembelajaran didominasi oleh keaktifan
guru.
• Suasana kelas ditentukan oleh guru sebagai
perancang kondisi.
• Lebih mengutamakan keluasan materi ajar
daripada proses terjadinya pembelajaran.
• Materi ajar bersumber dari guru
Tujuan Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran langsung dikembangkan
untuk mengefisienkan materi ajar agar sesuai
dengan waktu yang diberikan dalam suatu
periode tertentu. Dengan model ini cakupan
materi ajar yang disampaikan lebih luas
dibandingkan dengan model-model pembelajaran
yang lain.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
• Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk
mencapai setidaktidaknya tiga tujuan penting
pembelajaran, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan
terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan
sosial (Ibrahim, dkk, 2000:7).
• Menurut Slavin (1997), pembelajaran kooperatif,
merupakan model pembelajaran dengan siswa bekerja
dalam kelompok yang memiliki kemampuan heterogen.
• Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning
mengacu pada model pengajaran, siswa bekerja
bersama dalam kelompok kecil saling membantu dalam
belajar (Nur dan Wikandari, 2000:25).
• Eggen dan Kauchak (1993: 319) mendefinisikan
pembelajaran kooperatif sebagai sekumpulan strategi
mengajar yang digunakan guru agar siswa saling
membantu dalam mempelajari sesuatu.
Macam-Macam Model Pembelajaran
Kooperatif
• Student Teams Achievement Division (STAD)
• Group Investigation
• Jigsaw
• Think Paire Share (TPS)
• Team Games Tournamen (TGT)
• etc
Ciri-Ciri dan Tahapan pada Model
Kooperatif
• siswa bekerja dalam kelompok secara
kooperatif untuk menyelesaikan materi belajar,
• kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki
kemampuan tinggi, sedang dan rendah,
• jika mungkin, anggota kelompok berasal dari
ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbedabeda,
• penghargaan lebih berorientasi pada kelompok
dari pada individu.
Tujuan Pembelajaran Kooperatif
• Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas
akademik. Beberapa ahli berpendapat bahwa
model ini unggul dalam membantu siswa
memahami konsep-konsep yang sulit.
• Penerimaan yang luas terhadap orang yang
berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial,
kemampuan, maupun ketidakmampuan.
Mengajarkan untuk saling menghargai satu
sama lain.
• Mengajarkan kepada siswa keterampilan
kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini
penting karena banyak anak muda dan orang
dewasa masih kurang dalam keterampilan
MODEL PEMBELAJARAN
BERDASARKAN MASALAH
• Pembelajaran berdasarkan masalah
merupakan pendekatan yang efektif untuk
pengajaran proses berpikir tingkat tinggi.
Pembelajaran ini membantu siswa untuk
memproses informasi yang sudah jadi dalam
benaknya dan menyusun pengetahuan mereka
sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya.
Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan
pengetahuan dasar maupun kompleks
(Ratumanan, 2002 : 123).
Macam-Macam Pembelajaran
Berdasarkan Masalah
• Pembelajaran berdasarkan proyek (project-based
instruction), pendekatan pembelajaran yang
memperkenankan siswa untuk bekerja mandiri dalam
mengkonstruk pembelajarannya.
• pembelajaran berdasarkan pengalaman (experiencebased instruction), pendekatan pembelajaran yang
memperkenankan siswa melakukan percobaan guna
mendapatkan kesimpulan yang benar dan nyata.
• belajar otentik (authentic learning), pendekatan
pengajaran yang memperkenankan siswa
mengembangkan ketrampilan berpikir dan memecahkan
masalah yang penting dalam konsteks kehidupan nyata.
• Pembelajaran bermakna (anchored instruction),
pendekatan pembelajaran yang mengikuti metodologi
sains dan memberi kesempatan untuk pembelajaran
bermakna
Ciri-Ciri dan Tahapan pada Pembelajaran
Berdasarkan Masalah
• Pengajuan pertanyaan atau masalah.
• Berfokus pada keterkaitan antar disiplin.
• Penyelidikan autentik. Pembelajaran berdasarkan
masalah mengharuskan siswa melakukan penyelidikan
autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap
masalah nyata. Mereka harus menganalisis dan
mendefinisikan masalah, mengembangkan hipotesis, dan
membuat ramalan, mengumpul dan menganalisa
informasi, melakukan eksperimen (jika diperlukan),
membuat inferensi, dan merumuskan kesimpulan.
• Menghasilkan produk dan memamerkannya.
• Kolaborasi. Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan
oleh siswa yang bekerja sama satu dengan yang lainnya,
paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok
kecil.
Pengajaran berdasarkan masalah terdiri dari
5 langkah utama
• Tahap-5 Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah.
a) Orientasi siswa pada masalah
b) Mengorganisasi siswa untuk belajar
c) Membimbing penyelidikan individual maupun
kelompok.
d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
e) Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah.
Peran Guru dalam Pembelajaran
Berdasarkan Masalah
• Mengajukan masalah atau mengorientasikan
siswa kepada masalah autentik, yaitu masalah
kehidupan nyata sehari-hari.
• Memfasilitasi/membimbing penyelidikan
misalnya melakukan pengamatan atau
melakukan eksperimen/ percobaan.
• Memfasilitasi dialog siswa.
• Mendukung belajar siswa.
BERBAGAI JENIS MODEL PEMBELAJARAN
•
Examples non examples
•
Picture and picture
•
Numbered heads together
•
Cooperative script
•
Kepala bernomor struktur
•
Student-teams achievement
divisions
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Jigsaw
•
•
Problem based introduction
•
•
Artikulasi
•
•
Mind maping
•
•
Make a-match
•
•
Think pair and share
•
•
Debate
•
•
Role playing
•
•
•
•
Group investigation
Talking stik
Bertukar pasangan
Snowball throwing
Students facilitator and explainin
Course review horay
Demonstration
Explicit Introduction
Cooperative Integrated Reading And
Composition
Inside-outside-circle
Tembok Kata
Word Square
Scramble
Take And Give
ConseptsentenSE
Complette Sentences
Time Token Arends
Pair Cheks Spencer Kagen
Keliling Kelompok
Tari Bambu
Dua Tinggal Dua Tamu
Sekian, Semoga Bermanfaat !
www.ayahalby.wordpress.com