Hipotesis Statistik : pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi  Pengujian hipotesis berhubungan dengan penerimaan atau penolakan suatu hipotesis  Penerimaan suatu hipotesis terjadi karena.

Download Report

Transcript Hipotesis Statistik : pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi  Pengujian hipotesis berhubungan dengan penerimaan atau penolakan suatu hipotesis  Penerimaan suatu hipotesis terjadi karena.

Hipotesis Statistik :
pernyataan atau dugaan mengenai satu
atau lebih populasi
 Pengujian hipotesis berhubungan dengan
penerimaan atau penolakan suatu
hipotesis

Penerimaan suatu hipotesis terjadi karena TIDAK CUKUP BUKTI
untuk MENOLAK hipotesis tersebut dan BUKAN karena
HIPOTESIS ITU BENAR
Penolakan suatu hipotesis terjadi karena TIDAK CUKUP BUKTI
untuk MENERIMA hipotesis tersebut dan BUKAN karena
HIPOTESIS ITU SALAH.

Pak Budi, seorang system analis memperbaiki sistem pembebanan
biaya di perusahaan tempatnya bekerja. Ia berpendapat setelah
perbaikan sistem pembebanan biaya pada produk maka rata-rata
harga produk turun. Bagaimana ia menyusun hipotesis awal
penelitiannya?
› Hipotesis Awal yang diharap akan ditolak disebut : Hipotesis Nol
(H0)
› Penolakan H0 membawa kita pada penerimaan Hipotesis
Alternatif (H1)
› Nilai Hipotesis Nol (H0) harus menyatakan dengan pasti nilai
parameter.
› H0  ditulis dalam bentuk persamaan
› Sedangkan Nilai Hipotesis Alternatif (H1) dapat memiliki
beberapa kemungkinan.
› H1  ditulis dalam bentuk pertidaksamaan (< ; > ; ≠)

Sebelum tahun 1990, pendaftaran mahasiswa Universtas
Narotama dilakukan secara manual. Pada tahun 1998,
Universitas Narotama memperkenalkan sistem pendaftaran
"ON-LINE". Pada sistem lama, rata-rata waktu pendaftaran
adalah 50 menit Akan Diuji pendapat Staf Univ tsb tersebut,
maka
Hipotesis awal dan Alternatif yang dapat dibuat :
› H0
: µ = 50 menit (sistem baru & sistem lama tidak berbeda)
› H1
: µ ≠ 50 menit (sistem baru tidak sama dg sistem lama)
atau
› H0
: µ = 50 menit (sistem baru sama dengan sistem lama)
› H1
: µ < 50 menit ( sistem baru lebih cepat)

Galat Jenis 1Penolakan Hipotesis Nol (H0) yang
benar
Galat Jenis 1 dinotasikan sebagai 
 juga disebut taraf nyata uji

Galat Jenis 2 Penerimaan Hipotesis Nol (H0) yang
salah
Galat Jenis 2 dinotasikan sebagai β
Uji Satu Arah
 Uji Dua Arah



Pengajuan H0 dan H1 dalam uji satu arah adalah
sebagai berikut:
H0 : Persamaan menggunakan tanda =
H1 : Persamaan menggunakan tanda lebih besar
(>) atau lebih kecil (<)
Nilai  tidak dibagi dua, karena seluruh 
diletakkan hanya di salah satu sisi selang, misalkan:
H0 : µ = µ0 
H1 : µ < µ0 
disebut wilayah kritis
disebut wilayah kritis
Wilayah kritis : Z < -Z 
atau
t < -t (db; )
Wilayah
terarsir
-Z 
atau
daerah terarsir 
daerah penolakan
hipotesis
-t (db; )
Wilayah
terarsir
Z
atau
t (db; )
daerah tak terarsir 
daerah penerimaan
hipotesis


Pengajuan H0 dan H1 dalam uji dua arah adalah
sebagai berikut:
H0 : Persamaan menggunakan tanda =
H1 : Persamaan menggunakan tanda ≠
Nilai  dibagi dua, karena  diletakkan di kedua
sisi selang, misalkan:
H0 : µ = µ0 
disebut wilayah kritis
H1 : µ ≠ µ0  disebut wilayah kritis
Wilayah kritis : Z < -Z /2 dan Z < Z /2
atau
t < -t (db; /2) dan t < t (db; /2)
Wilayah
terarsir
-Z /2
atau
Wilayah
terarsir
-t (db; /2)
Z /2
atau
t (db; /2)
daerah terarsir  daerah penolakan hipotesis
daerah tak terarsir  daerah penerimaan hipotesis
H0
  0
contoh
besar
n ≥30
  0
contoh
kecil
n <30
Nilai Uji Statistik
x  0
z
 / n
σ dapat diganti
dengan s
x  0
t
s/ n
H1
  0
  0
  0
Wilayah Kritis
z   z
z  z
z  z
z  z
  0
  0
  0
dan
2
2
t <  t(db; )
t > t( db, )
t   t ( db ,
t  t ( db;
2)
2)
db = n-1
dan
H0
1  2  d0
Contoh
besar
n1 ≥30
n2 ≥30
1  2  d0
contoh
kecil
n1 <30
n2 <30
Nilai Uji Statistik
z
Wilayah Kritis
x1  x2  d 0
1  2  d0
z   z
(12 / n1 )  ( 22 / n2 )
1  2  d0
z  z
1  2  d0
z  z
2
2
Jika 1 dan2 tidak
diketahui
gunakan
2
2
s1 dan s2
t
H1
z  z
dan
2
2
x1  x2  d 0
1  2  d0
t <  t(db; )
( s12 / n1 )  (s22 / n2 )
1  2  d0
t > t( db, )
1  2  d0
t   t ( db ,
t  t ( db;
2)
dan
2)
db = n1 + n2 -2

Dari 100 nasabah bank rata-rata melakukan
penarikan $495 per bulan melalui ATM, dengan
simpangan baku = $45. Dengan taraf nyata 1% ,
ujilah :
a) apakah rata-rata nasabah menarik melalui ATM
kurang dari $500 per bulan ?
b) apakah rata-rata nasabah menarik melalui ATM
tidak sama dengan $500 per bulan ?
(Uji 2 arah, /2 = 0.5%, statistik uji=z)


Diketahui:
x = 495 s = 45 n=100 µ0 = 500
=1%
a) 1.
H0 :  = 500
H1 :  < 500
2*
statistik uji : z  karena contoh besar
3*
arah pengujian : 1 arah
4*
Taraf Nyata Pengujian =  = 1% = 0.01
5.
Titik kritis  z < -z0.01  z < - 2.33
6.
Statistik Hitung
z
x  0
 / n
495  500
5
4.5
=……………=……=-1.11…………………………….
45 / 100
7. Kesimpulan :
 z hitung = -1.11 ada di daerah
penerimaan
 H0 diterima, rata-rata pengambilan uang
di ATM masih = $ 500
JAWABAN b?

Seorang job-specialist menguji 25 karyawan dan
mendapatkan bahwa rata-rata penguasaan
pekerjaan kesekretarisan adalah 22 bulan dengan
simpangan baku = 4 bulan. Dengan taraf nyata
5% , ujilah :
a) Apakah rata-rata penguasaan kerja
kesekretarisan lebih dari 20 bulan?
b) Apakah rata-rata penguasaan kerja
kesekretarisan tidak sama dengan 20 bulan?


Diketahui:
x = 22
b) 1.
2*
3*
4*
5.
s=4
n=25
H0 :  = 20
µ0 = 20
H1 : 
=5%
≠ 500
statistik uji : t  karena contoh kecil
arah pengujian : 2 arah
Taraf Nyata Pengujian =  = 5% = 0.05
/2 = 2.5% = 0.025
Titik kritis
db = n-1 = 25-1 = 24
Titik kritis t   t 
dan
t  t 
( db , 2 )
( db ; 2 )
t < -t (24; 2.5%)  t < -2.064 & t > t (24; 2.5%)  t > 2.064
6. Statistik Hitung
t
x  0
s / n
22  20
4 / 25
2
0.8
=……………=……= 2.5………..…………………….
7. Kesimpulan
t hitung = -2.5 ada di daerah penolakan H0
H0 ditolak, H1 diterima ,
Rata-rata penguasaan pekerjaan kesekretarisan
 20 bulan

Berikut adalah data nilai prestasi kerja karyawan
yang mendapat training dengan yang tidak
mendapat training.
DGN TRAINING
rata-rata nilai prestasi x1 = 300
s12 = 4
ragam
n1 = 40
ukuran sampel

TANPA TRAINING
x2 = 302
s22 = 4.5
n2 = 30
Dengan taraf nyata 5 % ujilah :
a. Apakah perbedaan rata-rata nilai prestasi kerja 1  2 > 0?
b. Apakah ada perbedaan rata-rata prestasi kerja 1  2  0?


Rumus Nilai Uji Statistik
Contoh:
Suatu obat penenang ketegangan syaraf diduga hanya 60%
efektif. Hasil percobaan dengan obat baru terhadap 100 orang
dewasa penderita ketegangan syaraf, yang diambil secara acak,
menunjukkan bahwa obat baru itu 70% efektif. Apakah ini
merupakan bukti yang cukup untuk menyimpulkan bahwa obat
baru itu lebih baik dari pada yang beredar sekarang?gunakan taraf
nyata 0.05

H0 : p = 0.6
H0 : p > 0.6
 =0.05
 Wilayah kritis z > 1.645


Kesimpulan Tolak H0, obat baru tersebut
memang lebih manjur

Rumus Nilai Uji Statistik

Contoh :
Suatu pemungutan suara hendak dilakukan di antara penduduk
suatu kota dan sekitarnya untuk mengetahui pendapat mereka
mengenai rencana pendirian sebuah gedung pertemuan serba
guna. Lokasi gedung yang akan dibangun itu di dalam kota,
sehingga penduduk yang tinggal di sekitar kota itu, merasa bahwa
rencana itu akan lolos karena besarnya proporsi penduduk kota
yang menyetujuinnya. Untuk mengetahui apakah ada selisih yang
nyata antara proposri penduduk kota dan penduduk sekitar kota itu
yang menyetuji rencana tersebut, diambil suatu contoh acak. Bila
diantara 120 dari 200 penduduk kota dan 240 diantara 500
penduduk sekitar kota menyetuji rencana tsb, apakah anda setuju
bila dikatakan bahwa proporsi penduduk kota yang menyetujui
rencana tersebut lebih tinggi dari pada proporsi penduduk sekitar.
Gunakan taraf nyata 0.025!

H 0 : p1 = p 2
H0 : p1 > p2
 =0.025
 Wilayah kritis z > 1.96


Kesimpulan Tolak H0, pendapat pada soal
tersebut bisa disetuji

tety.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/fi
les/7552/ujihipo.doc

Walpole, Ronald E., Myers, Raymond H. 2003.
Ilmu Peluang dan Statistik untuk Insinyur dan
Ilmuwan, Edisi 6. Bandung: Penerbit ITB.