Faktor Biotik dan Abiotik

Download Report

Transcript Faktor Biotik dan Abiotik

 Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi
semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan
maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan
berperan sebagai produsen, hewan berperan
sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan
sebagai dekomposer.
Yang termasuk dalam komponen faktor biotik
antara lain:
Hama, penyakit dan gulma
Merupakan faktor lingkungan yang sangat
menentukan tingkat dan kualitas hasil tanaman dan
bahkan dapat menyebabkan gagalnya panen. Didaerah
tropis kerugian hasil sebagai akibat serangan hama
dan penyakit pada umumnya lebih besar daripada
daerah sub tropis, karena kondisi iklim di tropis yang
lembab dan panas sangat menguntungkan bagi
perkembangan dan penyebaran penyakit.
 Secara umum, penyebab hama dan penyakit berasal
dari gangguan faktor lingkungan dan jasad renik.
Hama dan penyakit yang berasal dari gangguan
faktor-faktor lingkungan misalnya kekurangan hara
(Fe, N, P, K, S, Ca, Mg, Zn), kekeringan, suhu yang
terlalu panas dan lain sebagainya.
Sedangkan penyebab hama dan penyakit yang
berasal dari jasad renik, secara umum berasal dari
golongan jamur, bakteri, virus dan nematoda.
Kompetisi intra dan antar spesies
Kompetisi dapat didefinisikan sebagai
perebutan antara individu tanaman dalam
populasi terhadap sumber daya yang dibutuhkan
tanaman, dimana tingkat ketersediaan sumber
daya tersebut berada di bawah tingkat kebutuhan
total dari individu-individu dalam populasi.
Kompetisi dapat terjadi antara individu
tanaman dalam spesies yang sama dan atau antar
spesies.
Konsep Aliran Energi dalam Pertanian
Aliran energi dalam pertanian merupakan kunci
keseimbangan energi di ekosistem secara keseluruhan.
Seluruh kegiatan pertanian yang ditunjukkan untuk
memperoleh produksi maksimum per unit satuan luas
tertentu dari tanah pertanian, yaitu dengan
I. melakukan tata cara bertani menggunakan
teknologi yang terus-menerus diperbaharui untuk
memperoleh keuntungan maksimum,
II. menekan sekecil kecilnya ketidakmantapan dalam
produksi pertanian, dan
III. mencegah penurunan kapasitas produksi
 Konsep Aliran Energi dalam pertanian dapat
dilakukan dengan:
1) Mengukur Produktivitas
2) Menaikkan Produksi Tanaman
3) Penggunaan Limbah Pertanian
4) Penangkapan Energi
5) Pangan dan Kebutuhan Manusia
6) Gizi