RAGAM DAN KARAKTERISTIK PERTANIAN TERPADU
Download
Report
Transcript RAGAM DAN KARAKTERISTIK PERTANIAN TERPADU
Ida Ekawati
Fakultas Pertanian Universitas Wiraraja
PERTANIAN TERPADU BERBASIS TANAMAN
- tanaman panganatau hortikultura
- tanaman perkebunan
PERTANIAN TERPADU BERBASIS TERNAK
- ternak ruminansia
- unggas
PERTANIAN TERPADU BERBASIS PERIKANAN
PERTANIAN TERPADU AGROFORESTRY
SISTEM PEERTANIAN TERPADU
KONVENSIONAL
- sudah banyak diterapkan oleh petani pada
masa lalu, namun sekarang sudah banyak
ditinggalkan
Model sistem pertanian terpadu dengan teknologi EM (Efective microorganism) dikembangkan di Bali
tumpang sari antara ternak ayam dengan ikan
(longyam) dimana kotoran ayam yang terbuang
dimanfaatkan sebagai pakan ikan
Tumpang sari antara tanaman palawijo dengan
peternakan, dimana limbah tanaman digunakan
sebagai pakan kambing, sapi, sedangkan
kotoran ernak digunakan sebagai pupuk organik
tanaman berikutnya
Praktek pertanian terpadu konvensional belum
tentu suatu siklus berkelanjutan hanya
mengandalkan dekomposisi biomassa alamiah yg
berlangsung lambat
Dapat mengurangi masukan energi dari luar
sistem pertanian
Memadukan budidaya tanaman, perkebunan,
peternakan, perikanan, dan pengolahan daur
ulang limbah secara selaras, serasi dan
berkesinambungan
Budidaya tanaman yang dipilih tanaman
semusim dan tahunan
Menggunakan prinsip low external input
Limbah organik kotoran terna dan sisa
tanaman difermentasi dg teknologi EM
Intensifikasi Pekarangan
Sistem Pertanaman Surjan
Pertanian-Perikanan terpadu
Pertanian-Peternakan Terpadu
Pertanian-Peternakan-Perikanan Terpadu
Mina - padi
Bebek – padi
Long-yam (ikan – ayam)
Sapi – tebu
Sapi – sawit
Parlabek (pare – lauk – bebek)
Jagung – sapi - biogas
Kombinasi antara tanaman, ternak, dan budidaya
perikanan (ada tiga komponen)
- Komponen tanaman
menangkap energi matahari dan menyimpan
nya
- Ternak/hewan
menggunakan nutrisi tanaman untuk
menghasilkan
proein dan memberikan
feedback ke tanaman pupuk kandang untuk
kesuburan tanah
- energi mengurangi penggunaan energi dari
luar dengan daur ulang limbah
Menggunakan sumber daya lokal yang tersedia
Membangun ekosistem
Mengurangi limbah
Menciptakan ketergantungan antar
komponen
Efisiensi ekonomi secara menyeluruh
Sistem diciptakan lebih
sustanable/berkelanjutan baik ekologi,
ekonomi dan sosial (Dolberg et.al., 1996)
Produksi pertanian terpadu pada hakekatnya adalah
memanfaatkan seluruh potensi energi sehingga dapat
dipanen secara seimbang. Agar proses pemanfaatan
tersebut dapat terjadi secara efektif dan efisien, maka
sebaiknya produksi pertanian terpadu berada dalam
suatu kawasan.
Pada kawasan ini dikembangkan beberapa komponen
produksi tanaman, peternakan maupun perikanan.
Keberadaan komponen ini akan mengakibatkan
kawasan tersebut memiliki ekosistem yang lengkap dan
seluruh komponen produksi tidak akan menjadi limbah
karena pasti akan dimanfaatkan oleh komponen
lainnya.
Memaksimalkan keterkaitan input-output dan aliran
antar sistem produksi (produktifitas dan efisiensi
produksi biomass/energi/nilai tambah = Z)
Memaksimalkan:
P : Output/produk utama
i : income/nilai tambah
L : lapangan kerja
Meminimalkan:
w : produksi limbah
c : pengeluaran untuk input eksternal
Memaksimalkan:
P+i+L
Z=
W+C