Perkembangan Psikososial Masa Kanak-kanak Awal
Download
Report
Transcript Perkembangan Psikososial Masa Kanak-kanak Awal
Bab 11
A Child’s World
Papalia, dkk
Berkembangnya “self”
Konsep diri dan perkembangan kognitif
Konsep diri gambaran keseluruhan ttg kemampuan dan sifat
representasi deskripsi dan evaluasi diri
Berubah seiring dengan perkembangan koginitif, representasi
tunggal (tdk bisa membedakan real self dan ideal self), pemetaan
representasional, dan sistem representasi (representational
systems)
Self-definition dipengaruhi perbedaan kultural di Eropa
Amerika (independent) beda dengan di China (interdependent)
Self-Esteem, bagian dari konsep diri
Penghargaan diri, mendasarkan pada perkembangan kemampuan
kognitif
Penghargaan terhadap diri berubah dari usia 5-7 tahun persepsi
diri ttg penampilan fisik, kemampuan skolastik – penilaian orang
dewasa – internalisasi standard sosial dan orang tua
Self..
Memahami Emosi
Kemampuan memahami dan mengontrol emosi
membantu anak dalam berperilaku. Dapat memahami
perasaannya dan tahu bahwa emosi berhubungan
dengan pengalaman dan hasrat
Pemahaman tentang emosi semakin kompleks seiring
dengan bertambahnya usia
Erikson: Initiative vs Guilt
konflik antara hasrat untuk beraktivitas dan ‘kata hati’
anak belajar bahwa sebagian yang mereka lakukan
mendapat persetujuan sosial sebagian tidak.
Gender
Perbedaan ‘gender’
Sampai usia 3 tahun masih sama
Anak laki-laki menunjukkan agresi lebih jelas
sedangkan perempuan lebih empati dan prososial
Perspektif perkembangan ‘gender’
Gender roles
Gender-typing
Gender stereotypes
Perspektif PerkembanganGender
Pendekatan biologis
Pendekatan evolusioner
Pendekatan Psikoanalisa
Pendekatan Kognitif
Gender-schema Theory
Pendekatan belajar sosial
Pengaruh keluarga
Pengaruh sebaya
Bermain
Peran penting dalam perkembangan
Memungkinkan anak menggunakan dunia sekitar,
menggunakan imaginasi, menemukan cara-cara
fleksibel dalam menggunakan objek dan memecahkan
masalah dan memepersiapkan untuk peran orang
dewasa
Memberikan kontribusi pada semua domain
perkembangan
Anak membutuhkan banyak waktu untuk bermain
eksploratif
Tipe bermain anak berbeda sesuai umur
Bermain: Kegiatan masa kanakkanak awal
Level kognitif dari bermain (tipe permainan)
Functional play
Constructive play
Dramatic play
Formal games with rules
Dimensi sosial dari bermain
Bagaimana gender mempengaruhi bermain laki-
laki lebih bermain fisik, kasar
Bagaimana kultur mempengaruhi bermain
Pengasuhan (Parenting)
Bentuk-bentuk disiplin
Penguatan dan hukuman
Hukuman fisik
Teknik induksi
Power action strategi disiplin dg melemahkan perilaku
yang tdk diinginkan melalui kontrol dari orang tua
Witdrawal of love mengabaikan, mengisolasikan dan
menunjukkan ketidaksenangan kpd anak
Gaya pengasuhan (pola asuh) Diana Baumrind:
authoritarian, permissive dan authoritative. Neglectful
atau uninvolved
Perilaku khusus prosocial behavior, altruisme, agresi
atau instrumental agression
Hubungan-hubungan dengan anakanak yang lain
Hubungan dengan saudara kandung
Peluang sosialisasi
Kualitas hubungan dengan saudara sekandung terbawa
dalam hubungan dngan teman
Anak tunggal
Tidak berbeda dengan anak lain dalam penyesuaian diri
(sosiabilitas)
Cenderung lebih bersemangat untuk mencapai self esteem
yang lebih tinggi
Teman dan teman bermain
Melalui teman banyak belajar nilai-nilai moral, peran gender,
empati
Anak mencari teman yang sama dg mereka
Learning Task
Dimas, 6 tahun, berat badan 30 kg, kelas nol besar, anak
tunggal. Ayah cukup keras menerapkan disiplin, sedang
ibu terlalu longgar dan cenderung membiarkan. Di rumah
dia sangat berani dan percaya diri, tetapi di sekolah, dia
nampak sering menyendiri ketika anak-anak lain asyik
bermain bersama. Bahkan sering merasa rendah diri.
Diskusikan kasus tersebut dari perspektif perkembangan
psikososial
Apa penyebab dia tidak dapat sosialisasi di sekolah
Bagaimana pengaruh teman di sekolah
Bagaimana seharusnya pihak sekolah menghadapi anak
tersebut
Intervensi seperti apa yang dapat diberikan kepada anak