Document 9654154

Download Report

Transcript Document 9654154

Matakuliah : R0762 – Perilaku dalam Arsitektur
Tahun
: 2010
KOTA dan PERILAKU MASYARAKAT
Pertemuan 9
KOTA DAN PERILAKUNYA
Kota sebagai sebuah tempat di karakterkan oleh berbagai pilihan dan
realita menarik perhatian. Kota dapat menarik manusia menjauh
atau mendekat bersama. Gejala ini dapat menimbulkan perilaku
berbada antara satu kota dengan kota lainnya. Ada kota yang
optimal dalam melayani penduduknya ada yang tidak. Kota kadang
bukan hanya sebuah tempat nemun bahkan berhubungan dengan
hal lain dan sebagai bagian dari suatu wilayah
Efek kehidupan masyarakat kota
Kota mempunyai dampak negatif dan positif bagi penduduknya. Sebagai
media atraktif pembentuk persepsi dan perilaku manusia. Perencanaan
kota yang tidak tepat dapat menyebabkan permasalahan sosial seperti
tingginya tingkat kejahatan, masalah gelandangan, perusakan fasilitas
kota.
Dampak perilaku pada masyarakat kota dalam kaitan penyesuaian
diri terhadap lingkungannya memiliki dimensi antara lain:
Overload notion, diartikan juga sebagai tekanan dan keharusan
yang berlebih yang mengharuskan kita bertindak untuk mengikuti
aturan tersebut.
Adaptation level, adalah suatu tingkatan stimulus dari penduduk
kota untuk menyesuaikan dengan kondisi kota seperti kebisingan,
kesesakan dan ketidaknyaman. Adaptasi ini juga menstimuli kondisi
keadaan yang baik dari sebuah kota.
Environmental stress, stres terhadap lingkungan disebabkan stimuli
negatif dari kondisi kota. Reaksi negatif dari stres berdampak pada
perilaku dan komponen psikologis. Reaksi karena kondisi ini dapat
di-coping sehingga dampak yang ditimbulkan dapat mengeliminasi
rasa tertekan, sebaiknya jika coping stres tidak berhasil maka akan
ada dampak tekanan bila tetap berada dalam wilayah tersebut.
Behaviour constraint, diartikan bahwa penduduk kota memiliki
tekanan dalam perilaku sehari-hari yang diakibatkan dari kemacetan
lalulintas, kondisi angkutan massal dan kondisi tempat tinggal.
Kota sebagai pembentuk perilaku, perilaku penduduk kota dapat dibentuk
dari kondisi yang ada. Kondisi yang dapat membentuk perilaku tersebut
antara lain konsep interaksi antar penduduk kota, pola fisik kota dan
fasilitas kota. Disamping itu dari kondisi kota, lingkungan kota
dapat berdampak positif bagi penggunanya
juga
Efek kehidupan masyarakat kota, bukti sebuah penelitian:
Stres
Perilaku afiliatif
Perilaku pro-sosial
Familiar stranger
Tingkat kejahatan
Gelandangan
Solusi untuk permasalahan kota
Taman kota, taman merepresentasikan keinginan masyarakat urban untuk
berinteraksi dengan alam. Dalam lingkungan kota taman mempunyai efek
rekreatif ditengah kesibukan masyarakat kota. (Kaplan & Kaplan, 1984,
1985, 1987). Taman kota juga dapat mereduksi stres, (Kaplan & Kaplan
1987)
Tinjauan taman bermain anak
Shaw, (1987) menyarankan bahwa taman brmain anak sebaiknya mempunyai
elemen :
A sense of place, taman harus direncanakan nyaman secara mental
walaupun dalam satu area dengan orang yang lebih tua.
Unity, bagian taman harus satu kesatuan dengan bagian lain dalam taman
tersebut. ini akan berdampak pada pengembangan kognitif anak yang
berkesinambungan.
A variety of spaces, taman bermain sebaiknya bermacam ruang dalam satu
tempat ada area lapang, kecil maupun tertutup
Key places, adalah zona area bermain yang bervariasi untuk menunjang
aktifitasnya.
A system of pathways, antara area bermain harus terhubung baik satu sama
lain. Hal ini akan terbentuk pola kemampuan memilih bagi anak.
Three dimensional layering, diharapkan bentuk taman bermain anak bukan
hanya jenis layering dan cover, namun sudah berupa bentuk real dengan
model menarik. Hal ini diharapkan agar anak mempunyai petualangan
tentang ketinggian, beda ruang dan pengalaman bermain
Loose parts, objek benda dalam taman bermain seperti bola, material
permainan dsb
Perencanaan
taman
bermain
anak dengan memperhatikan
dimensi pembentuknya
Dimensi dalam revitalisasi daerah pemukiman
Defensible space
Faktor sosial
Contoh buruk pemukiman masyarakat
Rumah masyarakat berpendapatan rendah
Penggolongan kelas elit
Dalam kaitan perencanaan ruang, apa yang dimaksud dengan defensible
space?
Environmental stress, stres terhadap lingkungan disebabkan
stimuli negatif dari kondisi kota, dalam pengalaman anda kondisi
kota seperti apa yang dapat menyebabkan stres, kaitan dengan
fasilitas umum? Bagaimana seharusnya perencanaan tersebut?