Filosofi K3 - WordPress.com

Download Report

Transcript Filosofi K3 - WordPress.com

KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
LATAR BELAKANG PROGRAM K3
Selama ini angka kecelakaan yang
disebabkan akibat kerja sangatlah
tinggi.
Angka kecelakaan kerja lima tahun
terakhir cenderung naik. Pada 2011
terdapat 99.491 kasus atau rata-rata
414 kasus kecelakaan kerja per hari,
sedangkan thn sebelumnya hanya
98.711 kasus kecelakaan kerja,
2009 terdapat 96.314 kasus, 2008
terdapat 94.736 kasus, dan 2007
terdapat 83.714 kasus.
Mengapa ini terjadi ???

Selain mengakibatkan
kerugian jiwa, kerugian
materi yang ditimbulkan
akibat kecelakaan kerja
juga sangat besar yang
berupa kerusakan sarana
produksi, biaya
pengobatan dan
kompensasi yang
dibayarkan

Meningkatnya jumlah klaim
kecelakaan kerja yakni Rp504
miliar pada 2011,
dari Rp401,2 miliar pada
tahun 2010. Sementara pada
2009 sebesar Rp328,5 miliar,
2008 sebesar Rp297,9 miliar,
dan 2007 hanya Rp219,7
miliar.
Berdasarkan data dari World
Economic Forum, Negara yang
daya saingnya rendah akan
memiliki tingkat keselamatan dan
kesehatan kerja yang rendah
juga.
 Data tersebut juga menyebutkan
bahwa selama ini Indonesia
memiliki indeks daya saing yang
cukup rendah diantara 31
negara.



Peringkat Indonesia hanya pada
peringkat 3 dari bawah diatas
Zimbabwe dan Rusia dengan nilai
indeks dibawah 3,5 dan indeks
kematian akibat kerja sebanyak
17 – 18 per 100.000 pekerja.
Salah satu penyebab yang
mengakibatkan terjadinya hal
diatas adalah perhatian yang
masih kurang, baik itu dari pihak
perusahaan maupun pekerja itu
sendiri.
Bila terjadi kecelakan kerja, bisa
kita bayangkan berapa kerugian
yang timbul.
 Dari segi biaya, perusahaan akan
mengeluarkan kompensasi untuk
biaya pengobatan dan asuransi.
 Dari segi jalannya produksi,
berapa kerugian yang dialami
perusahaan bila proses produksi
berhenti



Selain itu akan timbul juga biaya
perbaikan mesin bila terjadi
kerusakan mesin, dan biaya-biaya
yang yang lain baik itu yang
tampak maupun tidak tampak
(hidden cost).
Berkaca pada beberapa hal diatas,
sekarang ini banyak perusahaan
maupun sektor bisnis mulai
menyadari betapa pentingnya
faktor K3 di tempat kerja..

Pemerintah melalui Kemenakertrans juga sedang giat-giatnya
mengkampanyekan pembentukan
SMK3
(Sistem
Manajemen
Keselamatan
dan
Kesehatan
Kerja) di perusahaan dengan
tujuan untuk lebih meningkatkan
kesadaran pekerja dan pengusaha
tentang
pentingnya
K3
di
Perusahaan.
Perkembangan K3


Masalah Keselamatan dan kesehatan
kerja sebenarnya sudah ada sejak
dulu
Tetapi hal ini baru benar-benar
menjadi topic hangat ketika terjadi
revolusi industri di Inggris pada tahun
1800-an dengan ditandai
ditemukannya mesin uap
Pada awalnya, masalah K3 hanya
berkisar pada kegiatan inspeksi untuk
memeriksa kondisi lingkungan kerja.
 Kemudian pada tahun 1930an, HW
Heinrich mengemukakan
pendekatannya tentang K3 dari segi
penyebab kecelakaan kerja.
 Dalam pendekatannya, HW Heinrich
mengemukakan teori tentang unsafe
act dan unsafe condition



Perkembangan permasalahan K3 terus
berlanjut. Pada tahun 1949, terjadi
perkembangan yang cukup signifikan
terhadap permasalahan K3 dengan
memasukkan faktor penyakit yang timbul
akibat kerja.
Selain itu kondisi lingkungan kerja juga
mulai mendapatkan perhatian sebagai
salah satu faktor yang harus diperhatikan
dalam pencegahan kecelakaan kerja,
seperti kebisingan, suhu, cuaca, polusi
dan sebagainya.
Filosofi K3



Perkembangan permasalahan K3
terus berlanjut. Pada tahun 1950an,
Dan Petersen, Frank Bird dan James
Tye mengemukakan konsep Safety
Management.
Konsep ini lahir didasari oleh belum
optimalnya pendekatan yang ada
dalam upaya perlindungan pekerja.
Dalam konsep Safety Management
tersebut, masalah K3 merupakan
bagian yang integral dari suatu
sistem organisasi. Sejak saat itulah
mulai berkembang sistem manajemen
K3.