MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Download Report

Transcript MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MANAJEMEN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONSEP AWAL

SEBELUM 1911
Keselamatan kerja dalam industri tidak
diperhatikan, tidak ada santunan, tidak
dilindungi hukum.
Jika terjadi kecelakaan. Anggapan perusahaan
1. Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja
sendiri
2. Disebabkan teman sekerja sehingga ia
mengalami kecelakaan
3.
4.


Tanggungan pekerja. Karena perusahaan
sudah menggaji.
Karena pekerja mengalami kelalaian,
sehingga terjadi kecelakaan.
1908 (New York) kompensasi pertama
terhadap kecelakaan
1911 pekerja mendapat kompensasi bila
disebabkan terkena panas. (udara)
TEORI HEINRICH
(Industrial Accident Prevention, 1931)


“Metode yang paling bernilai dalam
pencegahan kecelakaan adalah analog
dengan metode untuk pengendalian mutu,
biaya dan kualitas produksi”
Teori heinrich dikenal dengan teori
“Domino”
TEORI DOMINO
I.
Heriditas (keturunan)
Karena hal tersebut di atas akhirnya kurang
hati-hati dan terjado kecelakaan.
II.
Kesalahan manusia
Kelemahan sifat individu menunjang
terjadinya kecelakan
a. Kurang pendidikan
b. Angkuh
c. Cacat fisik atau mental
III.
Perbuatan salah karena kondisi bahaya
(tak aman)
a.
b.
c.
d.
IV.
Kesalahan
a.
b.
V.
Meninggalkan alat pengaman
Pencahayaan tidak memadai
Mesin sudah tua
Mesin tak ada pelindung
Menimpa pekerja
Mengakibatkan kecelakaan orang lain
Kerugian
a.
b.
Pekerja : luka, cacat, meninggal dunia
Perusahaan : kerugian biaya dll
TEORI FRANK E. BIRD PETERSEN



Penerapam teori Heinrich terdapat
kesalahan prinsipil
Teori heinrich tidak menelusuri sumber
yang mengakibatkan kecelakaan.
Melakukan modifikasi teori domino
Heinrich, menggunakan teori manajemen.
Teori Manajemen
I. Manajemen
•
Usaha pencegahan kecelakaan Kerja
hanya berhasil apabila Dimulai dari
perbaikan manajemen tentang
keselamatan dan kesehatan kerja
•
Praktek dan kondisi di bawah standar
merupakan penyebab kecalakaan
dan merupakan akibat kesalahan
manjemen
II. Sumber
III. Gejala/ penyebab langsung
IV. Kontak/Peristiwa
V. Kerugian
Kecelakaan dapat dicegah


Kecelakaan adalah suatu kejadian tak
diduga dan tidak dikehendaki yang
mengacaukan proses suatu aktivitas yang
tekah diatur (M. Sulaksmono, 1997)
Terjadi tanpa disangka-sangka dan dalam
sekejab mata

4 Faktor Penggerak kecelakaan





Lingkungan
Bahaya
Peralatan
Manusia
Kecelakaan dapat dicegah


Merupaka tanggung jawab manajer, supervisor,
mandor kepala dan kepala urusan. (Bennet NBS,
1995)
Menurut UU 1 tahun 1970, merupakan tanggung
jawab perusahaan, tenaga kerja dan pemerintah
Pencegahan Kecelakaan

Menurut Bennet NBS (1995)



Aspek perangkat keras (peralatan, mesin,
letak, dsb)
Aspek perangkat lunak (manusia)
Julian B. Olishifsiki (1985)


Memperkecil kejadian yang membahayakan
dari mesin, cara kerja, material
Memberikan alat pengaman

Julian B. Olishifsiki (1985) lanjutan



Memberikan pendidikan (training) kepada
tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja.
Memberikan alat pelindung diri tertentu
terhadap pekerja yang berada pada daerah
membahayakan.
Menurut Suma’mur (1996)



Peraturan perundangan.
Standarisasi yang ditetapkan
Pengawasan

Menurut Suma’mur (1996)









Penelitian bersifat teknis
Riset medis (fisiologis, patologis dll)
Penelitian psikologis
Penelitian secara statistik
Pendidikan
Latihan-latihan
Penggairahan
Asuransi
Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Faktor Pencegahan kecelakaan
bahaya
peralatan
KECELAKAAN
lingkungan
manusia
Kecelakan Kerja karena manusia

Ketidakseimbangan fisik
Tidak sesuai berat badan, kekuatan,
jangkauan
Posisi tubuh menyebabkan mudah lemah
Kepekaan tubuh
Kepekaan panca indera
Cacat fisik
Cacat sementara

Ketidakseimbangan kemmapuan psikologis






Rasa takut/phobia
Gangguan emosional
Sakit jiwa
Tingkat kecakapan
Tidak mampu memahami
Kurang pengetahuan




Kurang pengalaman
Kurang orientasi
Kurang latihan
Salah pengertian terhadap suatu perintah

Stress mental






Emosi berlebihan
Beban mental berlebihan
Pendiam tertutup
Frustasi
Sakit mental
Stress fisik





Sakit
Beban tugas berlebih
Kurang istirahat
Kelelahan
Terpapar bahan berbahaya



Terpapar panas tingga
Kekurangan oksigen
Motivasi menurun







Mau bekerja bila ada reward
Frustasi berlebih
Tidak ada umpan balik
Tidak ada pujia
Terlalu tertekan
Insentif kurang
Lingkungan kerja