Bahaya ● Insiden ● Cidera Guru Pembimbing: Roy Sari Milda Siregar, ST.

Download Report

Transcript Bahaya ● Insiden ● Cidera Guru Pembimbing: Roy Sari Milda Siregar, ST.

Bahaya ● Insiden ● Cidera
Guru Pembimbing: Roy Sari Milda Siregar, ST

Bahaya (hazard) adalah suatu benda, bahan, atau kondisi yang
dapat mengakibatkan cedera, kerusakan atau kerugian lainnya.

Bahaya adalah kemungkinan suatu bahan yang dalam keadaan
tertentu bisa menyebabkan kerugian.

Bahaya adalah sesuatu yang berpotensi menyebabkan kecelakaan
baik dalam bentuk cedera pada manusia maupun kerusakan pada
harta benda.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa semua yang dikenali
oleh panca indera adalah bahaya.

Jika dua atau lebih bahaya bertemu dan menyebabkan cedera pada
manusia, kerusakan peralatan, material, proses, lingkungan pada
derajat apapun, disebut INSIDEN. Jadi ada 5 komponen yang
memungkinkan untuk terpapar suatu bahaya dan kerugian adalah :
manusia, alat, material, proses, lingkungan.

Bahaya yang terpapar pada komponen manusia selain bahaya
keselamatan dan kesehatannya adalah bahaya penyakit akibat kerja
(occupational health hazard).

Adapun bahaya kesehatan kerja secara umum dapat dibagi menjadi
4 kelompok : kimia, fisika, biologis, ergonomi, psikosial, sosial
kemasyarakatan dan budaya.
Mengenali atau mengidentifikasi TANDA suatu bahaya dan
mengatasinya adalah suatu tindakan awal dalam pencegahan
suatu kecelakaan atau insiden. Tanda tersebut dapat berbentuk
tindakan (perilaku) atau kondisi (keadaan) yang tidak aman.
Pertajam wawasan dan kemampuan kita dalam mengidentifikasi
semua sumber bahaya disekitar kita.
Sebagai contoh : Meletakkan benda tajam atau berbahaya
ditempat bermain Adik anda, atau ditempat yang mudah
dijangkau oleh adik.
Salah satu cara dalam mengidentifikasi bahaya adalah dengan
mengenali terlebih dahulu :


Diri sendiri, memastikan apakah Diri anda sudah bekerja dengan aman.
Orang lain, Adakah manusia yang ada disekitar anda yang bekerja
dengan tidak aman. Pastikan agar orang tersebut bekerja aman bagi
dirinya dan tidak terimbas pada diri orang lain akibat perilakunya yang
tidak aman.

Peralatan, Pastikan, Adakah peralatan yang anda pakai dan orang lain
disekitar anda sudah aman? Agar tidak mencederai diri anda sendiri
maupun orang lain akibat dari peralatan yang tidak layak dipakai lagi.
(patah, aus, rusak, tidak standar, dll)

Material, Pastikan, Apakah material yang ada disekitar anda
aman baik untuk keselamatan anda maupun bagi kesehatan
anda dalam beraktivitas. (longsor, lembek, keras, panas,
dingin, dll)

Lingkungan, Pastikan, lingkungan sekitar anda bekerja,
apakah aman dari lingkungan yang tidak aman seperti : hujan,
gelap, badai, terjal, dan pastikan juga bahwa anda tidak
mencemari lingkungan anda seperti : menumpahkan oli,
membuang benda yang susah hancur, mencemari sumber air,
menebang pohon sembarangan, dll.
Setelah kita mengenali beberapa hal yang dapat menyebabkan
terjadinya bahaya berikut ini adalah bagaimana cara kita dapat
mengidentifikasi bahaya adalah sebagai berikut :

Berjalan dengan cara berkeliling disekitar tempat anda akan melakukan
aktivitas dan perhatikan adakah sesuatu hal yang dapat mengakibatkan
sebagai sumber kecelakaan.

Pusatkan perhatian anda, jangan anggap sepele hal-hal yang kecil dengan
berasumsi bahwa hal tersebut tidak mungkin terjadi kecelakaan.

Ingat ! kecelakaan terjadi karena hal-hal kecil dan sepele.

Komunikasikan dengan orang disekitar anda, tentang aktivitas mereka
masing-masing. Apakah mereka bekerja sudah berada dalam keadaan
aman
1.
Penyebab langsung adalah sebab-sebab yang secara langsung
mengakibatkan terjadinya sebuah kecelakaan. Penyebab langsung
biasanya dibedakan kedalam 2 kriteria, yaitu :
a. Tindakan tidak aman (unsafe action), adalah perilaku manusia
dalam bekerja yang tidak sesuai prosedur.
b. Kondisi tidak aman (unsafe condition), adalah suatu keadaan,
kondisi, atau situasi disekitar manusia beraktivitas, yang tidak
aman.
2. Penyebab Dasar adalah mengakibatkan atau mendorong
Penyebab Langsung. Penyebab Dasar dibedakan dalam 2
kategori, yaitu:
a. Faktor personal, adalah faktor-faktor di dalam diri pekerja /
korban yang mendorong dirinya untuk melakukan tindakan
tidak aman.
b. Faktor Pekerjaan, contoh kepemimpinan yang kurang,
peralatan dan material kurang, standar kerja kurang, pola jam
kerja (time shift).
3. Kurang Kendali (Lack of Control), kurang
kendali dapat diterjemahkan sebagai kegagalan
manajemen dalam memenuhi dan menegakkan
standar yang ada di dalam medan kerja.
Near miss adalah kondisi atau situasi dimana
kecelakaan hampir terjadi. Secara sederhana
Anda dapat menerjemahkannya menjadi
“hampir celaka”. Near miss pada dasarnya
menunjukkan potensi kecelakaan yang akan
terjadi. Pertama kali dikemukakan oleh
Heinrich.
Pada tahun 1960, Frank Bird, seorang spesialis asuransi
industri, menyatakan bahwa kecelakaan pada prinsipnya
memiliki pola dimana semua jenis kecelakaan diawali dari
near miss. Berdasarkan hasil penelitiannya, Bird menyatakan
bahwa dalam setiap 600 buah kasus near miss akan terdapat
30 kasus kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan
peralatan, 10 kasus kecelakaan yang mengakibatkan cidera
ringan, hingga 1 buah kasus kematian atau cidera serius
akibat kecelakaan.
Cidera akibat kecelakaan tambang dikategorikan ke dalam 3 (tiga) kelas: yaitu:
Cidera ringan, yaitu cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang tidak
mampu melakukan tugas semula lebih dari 1 hari namun kurang dari 3 minggu (sesuai dengan
Kep.Men No. 555 Dept. Pertambangan dan Energi)
Cidera berat, yaitu cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang tidak
mampu melakukan tugas semula selama lebih dari 3 minggu, atau cidera yang menyebabkan pekerja
tambang cacat tetap, atau mengakibatkan keretakan tengkorak kepala, tulang punggung, pinggul,
lengan bawah, lengan atas, paha, kaki, atau mengakibatkan pendarahan dalam, atau pingsan akibat
kekurangan oksigen, atau luka terbuka yang dapat mengakibatkan ketidakmampuan tetap, atau
persendian yang lepas yang belum pernah terjadi sebelumnya
Meninggal dunia, yaitu kecelakaan tambang yang mengakibatkan pekerja tambang mati dalam
waktu 24 jam sejak terjadinya kecelakaan tersebut.