kecelakaan kerja - e

Download Report

Transcript kecelakaan kerja - e

OLEH
PT. PLN (PERSERO) SEKTOR KIT BL.
• DIAN FIRZA
• Ahli K3 Umum
PT.PLN (Persero) SBDL
• Komplek PLN Raja Basa Blok C.03
• PERKENALAN
•
•
•
•
•
Nama
TTL
Alamat
Status
Pendidikan
: DIAN FIRZA
: Tanjung Karang 30 Mei 1972
: Komplek PLN Raja Basa B. Lampung
: KL – 1/3/5
: S1 Teknik Mesin
• Tugas-tugas di PLN
* 1991-1997 = Staf Pemeliharaan PLTD/G Tarahan
* 1998 – 2001 = Staf Operasi PLTD/G Tarahan
* 2002 – 2007 = Staf Operasi PLTA Batutegi
* 2008
= K3 Sekum SBDL
* 2009
= PH. Supervisor Sekum SBDL
* 2010 – 2012 = Supervisor Pemeliharaan PLTA Batutegi
* 2013 - ...... = Supervisor Operasi A PL. Tanggamus (PLTP/PLTA)
UNDANG-UNDANG
KESELAMATAN KERJA
Lembaran Negara No. 1 Tahun 1970
(Tambahan Lembaran Negara No. 1918)
Di Undangkan Tgl. 12 Januari 1970
DASAR HUKUM - 1
Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945
Pasal 86, 87 Paragraf 5 UU Ketenagakerjaan
UU No.1 Tahun 1970
Peraturan Pelaksanaan
Peraturan Khusus
PP; Per.Men ; SE;
DASAR HUKUM
 Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 :
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan
 UU No.14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai
ketenagakerjaan
Pasal 3
Tiap tenaga kerja berhak atas pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi
kemanusiaan
Pasal 9
Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan,
kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai
dengan martabat manusia dan moral agama
Pasal 10
Pemerintah membina norma perlindunggan tenaga kerja yang meliputi
norma keselamatan kerja, norma kesehatan kerja, norma kerja, pemberian
ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$1
$5
HINGGA
$50
BIAYA DALAM PEMBUKUAN:
KERUSAKAN PROPERTI
(BIAYA YANG TAK
DIASURANSIKAN)
$1
HINGGA
$3
BIAYA LAIN YANG
TAK DIASURANSIKAN
•
•
•
•
•
•
Kerusakan gangguan
Kerusakan peralatan dan perkakas
Kerusakan produk dan material
Terlambat dan ganguan produksi
Biaya legal hukum
Pengeluaran biaya untuk penyediaan
fasilitas dan peralatan gawat darurat
• Sewa peralatan
• Waktu untuk penyelidikan
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
• Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/
atau biaya melatih
• Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
KECELAKAAN KERJA

KEBAKARAN

PELEDAKAN

PENYAKIT AKIBAT KERJA

PENCEMARAN LINGKUNGAN
FAKTOR BAHAYA
DI LINGKUNGAN KERJA
MANAJEMEN PERUSAHAAN
MANUSIA
PROSES
MESIN
MEDIA
FISIK
KIMIA
POTENSI BAHAYA
(HAZARD)
BIOLOGIS
ERGONOMI
TUJUAN PENGAWASAN KESEHATAN KERJA
Upaya perlindungan kepada tenaga kerja dan
orang lain dari potensi bahaya yang berasal
dari :
•Kondisi mesin, pesawat, alat kerja,
bahan, energi
•Lingkungan kerja
•Sifat pekerjaan
•Cara kerja
•Proses produksi
LINGKUNGAN KERJA
Adalah
Kondisi lingkungan di tempat kerja
yang terdiri dari faktor :
•Fisik
•Kimia
•Biologi
•Fisiologi
•Psikologi
•
•
•
•
•
•
•
•
Suara bising gangguan konsentrasi, komunikasi dan ketulian
Suhu ekstrem – lelah, kejang , pinsan
Suhu rendah – Hipotermia, frosbite
Penerangan – katarak, kebutaaan, rabun dll
Sinar inframerah – katarak
Sinr ultraviolet radang selaput mata
Radiasi – kanker darah
Getaran – penyempitan pembuluh darah, gangguan syaraf
dan tulang sendi
• Bahan kimia baik berbentuk padat,
partikel, cairan
• Bahan Proses (bahan baku) Bahan antara
(hasil sampingan), atau sampah produksi
• Pencemaran lingkungan kerja
• Berbentuk Uap, gas, Debu atau larutan
1. Safety Hazard
• Mechanic
• Electric
• Kinetic
• Substances 



1. Health Hazard
Flammable
Explosive
Combustible
Corrosive
2. Konsekuensi
• Accident  Injuries
 Assets




Accidental
release
Minor
Mayor
Fatal
Damage
• Mendadak, dramatis, bencana
(Sudden Reaction)
3. Konsentrasi kepedulian
•
• Process
• Equipment, facilities,
tools
• Working practices •
• Guarding
•
• Pengalaman
• Karir lapangan +
pelatihan
Titik berat pd
kerusakan asset,
fatality
Sepertinya urgen
(bahaya mendadak)
Prinsip pendekatan
• Pengkajian resiko
• Utk memperkecil
resiko
•
•
•
•
•
Physic
Chemical
Biologic
Ergonomics
Psychosocial
2. Konsekuensi
• Terpapar  kontak  penyakit
mendadak, menahun, kanker dan
dampak terhadap masyarakat umum
(Prolonged Reaction)
3. Konsentrasi kepedulian
• Environment (bahan • pd bahaya
tersembunyi
pencemar)
• Sepertinya kurang
• Exposure
urgent (laten)
• Work hours
• Prinsip pendekatan
• PPE
• Pengkajian
• Pendidikan
kepaparan
• Karir jab. Sesuai
• Utk
pendidikan
memperkecil
kepaparan
Keselamatan Kerja
Kesehatan Kerja
• Hazard
• Danger
• Risiko
• Insiden
• Accident
• Unsafe Action
• Unsafe Condition
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
• Filosofi
• Keilmuan
• Hukum/Praktis
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Philosophy
Upaya untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan tenaga kerja
dan manusia pada umumnya,
hasil karya dan budayanya
menuju masyarakat yang adil
dan sejahtera.
PENGANTAR
KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3)
Filosofi
Keilmuan
Upaya / pemikiran dalam menjamin keutuhan dan
kesempurnaan
jasmani
rohani
manusia
pada
umumnya dan tenaga kerja pada khususnya serta
hasil karya dan budaya yang dalam rangka
menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila.
Ilmu dan penerapan teknologi pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Keilmuan
Suatu ilmu pengetahuan dan
penerapannya dalam upaya
mencegah kecelakaan,
kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit akibat
kerja , dll
“ACCIDENT PREVENTION”
“HAZARD”
Adalah sumber bahaya potensial yang
dapat menyebabkan
kecelakaan/kerusakan

Hazard dapat berupa :
bahan-bahan , bagian-bagian mesin,
bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja.
KECELAKAAN KERJA
Kejadian yang tidak diinginkan yang dapat
mengakibatkan terganggunya proses
pekerjaan yang telah direncanakan
sebelumnya
Catatan :
Kecelakaan kerja termasuk kebakaran,
peledakan, penyakit akibat kerja.
“DANGER”
Merupakan tingkat bahaya dari
suatu kondisi dimana atau kapan
muncul sumber bahaya.
adalah suatu kondisi dimana atau
kapan munculnya sumber bahaya
telah ter-identifikasi dan telah
dikendalikan ke tingkat yang memadai
Aman (safe)
DEFINISI
Bahaya
 Sesuatu/sumber yang berpotensi menimbulkan
cedera/kerugian (manusia, proses, properti dan
lingkungan
 Faktor internal yang menjadikan konsekuensi
Konsekuensi = Hazard x exposure
Exposure
= konsentrasi x lama pemajanan
 Tidak akan menjadi risiko jika tidak ada pemajanan
“RISK”
risicare
DEFINISI
Risiko/Risk
 Kesempatan untuk terjadinya cedera/kerugian
dari suatu bahaya, atau kombinasi dari
kemungkinan dan akibat risiko
 Mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu
Probability dan Konsekuensi
 Risiko = Probability x Konsekuensi
 Risiko = Prob x Hazard x Konsentrasi x lama
“RISK”
Resiko adalah ukuran kemungkinan
kerugian yang akan timbul dari sumber
bahaya (hazard) tertentu yang terjadi.
Untuk menentukan resiko membutuhkan
perhitungan antara konsekuensi/ dampak
yang mungkin timbul dan probabilitas,
yang biasanya disebut sebagai
tingkat resiko (level of risk).
PENANGANAN RISIKO
Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka harus
dilakukan upaya penanganan risiko agar tidak
menimbulkan kecelakaan/kerugian. Bentuk tindakan
penanganan risiko dapat dilakukan sebagai berikut :
☻ Hindari risiko
☻ Kurangi/minimalkan risiko
☻ Transfer risiko
☻ Terima risiko
HIRARKI PENGENDALIAN
ELIMINASI
1
2
SUBSTITUSI
3
REKAYASA/
ENGINEERING
4
PENGENDALIAN
ADMINISTRATIF
5
APD
Hirarki Pengendalian Risiko K3
☻ Eliminasi
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya
☻ Substitusi
 Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk
pasta
 Proses menyapu diganti dengan vakum
 Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
 Proses pengecatan spray diganti dengan
pencelupan
☻ Rekayasa Teknik
 Pemasangan alat pelindung mesin (mechin
guarding)
 Pemasangan general dan local ventilation
 Pemasangan alat sensor otomatis
Hirarki Pengendalian Risiko K3
☻ Pengendalian Administratif
 Pemisahan lokasi
 Pergantian shift kerja
 Pembentukan sistem kerja
 Pelatihan karyawan
☻ Alat Pelindung Diri
 Helmet
 Safety Shoes
 Ear plug/muff
 Safety goggles
1
Fatal
29
Cidera berat
300
Kasus P3K, kerusakan properti
(keadaan hampir celaka / nearmiss
3000
Sumber bahaya, unsafe act, unsafe condition
1. IMMEDIATE CAUSE
TERMASUK DALAM KELOMPOK INI :
1. UNSAFE ACTS
(perbuatan berbahaya)
2. UNSAFE CONDITIONS
(kondisi berbahaya)
PENYEBAB KECELAKAAN
(De Reamer
Theory)
KASUS
KECELAKAAN
IMMEDIATE
CAUSES
1.PERBUATAN
BERBAHAYA
(Unsafe Acts)
2.KONDISI
BERBAHAYA
(Unsafe Conditions)
KASUS
KECELAKAAN
AKIBAT
KECELAKAAN
-Cidera
-Kerusakan Asset
-Kerusakan Lingkungan
-Berpengaruh thd :
-Produktivitas, Kualitas,
Effisiensi Biaya, Loss
CONTRIBUTING
CAUSES
1.Manajemen
dan Supervisi
2.Kondisi Mental
Pekerja
3. Kondisi Fisik
Pekerja
KENAPA PERBUATAN TIDAK AMAN
DILAKUKAN
•
•
•
•
•
•
•
KURANG PENGETAHUAN
KURANG TERAMPIL/ PENGALAMAN
TIDAK ADA KEMAUAN
FAKTOR KELELAHAN
JENIS PEKERJAAN YG TIDAK SESUAI
GANGGUAN MENTAL
KESALAHAN DALAM SIFAT DAN TINGKAH LAKU
MANUSIA
PERBUATAN BERBAHAYA
(UNSAFE ACTION)
• Menjalankan Mesin/
Peralatan tanpa
wewenang
• Menjalankan Mesin/
Peralatan dgn kecepatan
yg tidak semestinya
• Membuat Alat
Pengaman/K3 tidak
berfungsi
• Lalai menggunakan APD
• Mengangkat barang
dengan cara yg salah
• Mengambil posisi pada
tempat yang berbahaya
• Membetulkan mesin dalam
keadaan jalan
• Lalai memberikan peringatan
atau lupa mengamankan
tempat kerja
• Bersenda gurau tidak pada
tempatnya
• Memaksakan diri untuk
bekerja walaupun sakit
• Merancang /memasang
peralatan tanpa pengaman
PENYEBAB TERJADINYA KONDISI BERBAHAYA
ENERGY
MATERIAL
KONDISI
BERBAHAYA
MACHINERY
SITE &
STRUCTURE
DISEBABKAN OLEH :
-Environmental Stress
-Failures
-Design Characteristics
KONDISI BERBAHAYA
(UNSAFE CONDITION)
• Pelindung atau pengaman
yang tidak memadai
• Peralatan/ perkakas dan
bahan yang rusak tetap
digunakan
• Penempatan barang yang
salah
• Sistem peringatan yang tidak
memadai
• Pengabaian terhadap
perkiraan bahaya
kebakaran/peledakan
• Kebersihan lingkungan kerja
yang jelek
• Polusi udara di ruangan kerja
(gas, uap, asap, debu dsb.)
• Kebisingan yang berlebihan
• Pemaparan Radiasi
• Ventilasi yang tidak memadai
• Penerangan yang tidak
memadai
FAKTOR-FAKTOR BAHAYA
DI TEMPAT KERJA
•
•
•
•
•
FISIK (Physical Hazard)
KIMIA (Chemical Hazard
BIOLOGIS (Biological Hazard)
ERGONOMI
PSIKOLOGIS (Psychological Hazard)
A. TEORI DOMINO
(William W. Heinrich 1930)
A
LINGKUNGAN
SOSIAL
B
SIFAT
INDIVIDU
C
PERBUATAN/
KONDISI
BERBAHAYA
D
KECELAKAAN
E
CIDERA/RUSAK
PERSYARATAN PENGENDALIAN :
~ MENGENDALIKAN DAN MENIADAKAN
PERBUATAN/KONDISI BERBAHAYA
Logika terjadinya kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan
mata rantai sebab-akibat (Domino Sequen)
LACK OF
CONTROL
BASIC
CAUSES
IMMIDIATE
CAUSES
INSIDENT
LOSSES
LEMAHNYA
KONTROL
PROGRAM
TAK SESUAI
STANDAR
TAK SESUAI
KEPATUHAN
PELAKSANAAN
SEBAB
DASAR
PENYEBAB
TAK
LANGSUNG
INSIDEN
(Kontak)
KERUGIAN
FAKTOR
PERORANGAN
PERBUATAN
TAK AMAN
&
KONDISI
TAK AMAN
<KEJADIAN>
KONTAK
DENGAN
ENERGI
ATAU
BAHAN/ ZAT
KECELAKAAN
FAKTOR
KERJA
THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL
Bird & German, 1985
ATAU
KERUSAKAN
YANG TAK
DIHARAPKAN
PENYEBAB
DASAR
KERUGIAN
LEMAHNYA
KONTROL
PENYEBAB TAK
LANGSUNG
•
•
•
•
INSIDEN
MANUSIA
PERALATAN
MATERIAL
LINGKUNGAN
KERUGIAN
LEMAHNYA
KONTROL
INSIDEN
KONTAK
PENYEBAB
DASAR











PENYEBAB TAK
LANGSUNG
INSIDEN
KERUGIAN
STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak
STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
FALL ON  jatuh di tempat yang datar
CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk
CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
LEMAHNYA
KONTROL
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB TAK
LANGSUNG
PERBUATAN TAK AMAN










OPERASI TANPA OTORISASI
GAGAL MEMPERINGATKAN
GAGAL MENGAMANKAN
KECEPATAN TIDAK LAYAK
MEMBUAT ALAT PENGAMAN
TIDAK BERFUNGSI
PAKAI ALAT RUSAK
PAKAI APD TIDAK LAYAK
PEMUATAN TIDAK LAYAK
PENEMPATAN TIDAK LAYAK
MENGANGKAT TIDAK LAYAK
POSISI TIDAK AMAN
SERVIS ALAT BEROPERASI
BERCANDA, MAIN-MAIN
MABOK ALKOHOL, OBAT
GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
KERUGIAN
KONDISI TAK AMAN
SEBAB LANGSUNG





INSIDEN













PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK
APD KURANG, TIDAK LAYAK
PERALATAN RUSAK
RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
SISTEM PERINGATAN KURANG
BAHAYA KEBAKARAN
KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
KEBISINGAN
TERPAPAR RADIASI
TEMPERATUR EXTRIM
PENERANGAN TIDAK LAYAK
VENTILASI TIDAK LAYAK
LINGKUNGAN TIDAK AMAN
LEMAHNYA
KONTROL
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB TAK
LANGSUNG
INSIDEN
FAKTOR KERJA
SEBAB DASAR
FAKTOR PRIBADI
 KEMAMPUAN FISIK ATAU
PHISIOLOGI TIDAK LAYAK
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK
LAYAK
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI
 STRESS MENTAL
 KURANG PENGETAHUAN
 KURANG KEAHLIAN
 MOTIVASI TIDAK LAYAK
KERUGIAN







PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN
ENGINEERING
PENGADAAN (PURCHASING)
KURANG PERALATAN
MAINTENANCE
STANDAR KERJA
SALAH PAKAI/SALAH
MENGGUNAKAN
LEMAHNYA
KONTROL
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB TAK
LANGSUNG
INSIDEN
LACK OF CONTROL
LEMAHNYA PENGENDALIAN




PROGRAM TIDAK SESUAI
STANDARD TIDAK SESUAI
KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR
KERUGIAN
PENGENDALIAN KERUGIAN
PRE CONTACT
CONTROL
Pengembangan dan peninjauan sistem
manajemen, pelatihan, penetapan
program dan memeliharanya
CONTACT
CONTROL
Subsitusi &
minimisasi
energi,
barricade,
perbaikan
permukaan objek
penyebab
POST
CONTACT
CONTROL
Menerapkan
Rencana
Penanggulangan
Darurat
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
•
•
•
Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap
rekayasa
Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3
 STANDARISASI
•
Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan
pelak K3
 INSPEKSI / PEMERIKSAAN
•
Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi
tempat kerja masih memenuhi ketentuan &
persyaratan K3
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
 RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS &
STATISTIK
•
Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan
bid K3 sesuai perkemb ilmu pengetahuan, tehnik &
teknologi
 PENDIDIKAN & LATIHAN
•
Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan &
ketrampilan K3 bagi TK
 PERSUASI
•
Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan
melalui penerapan & pemaksaan melalui sanksisanksi
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
 ASURANSI
•
Insentif
finansial
utk
meningkatkan
pencegahan kec dgn pembayaran premi yg
lebih rendah terhdp peusahaan yang
memenuhi syarat K3
 PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA
•
Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat
kerja dlm upaya memenuhi syarat-syarat K3
di tempat kerja
Safety is an attitude
• We focus too much trying to manage safety rather trying
to encourage people to take personal responsibility for
their own safety and the safety of others
• Kita terlalu memfokuskan memenej K3 daripada mencoba
mendorong dan memberi semangat pada orang orang
untuk mempunyai tanggungjawab pribadi pada
keselamatan diri dan keselamatan untuk yang lainnya
Beyond Process
• Processes, Standards and Engineering are important BUT
• Proses, standar dan enginering bukan sesuatu yang
penting
• We need to focus on Attitudes and Behaviours of reach
higher levels of safety performance
• Kita harus berfokuspada sikap dan prilaku selamat sampai
pada level tertinggi
• Influencing Attitudes and Behaviours is difficult
• Merobah sikap dan perilaku bukanlah pekerjaan mudah
• Tingkatkan Kompentensi
menuju Profesionalisme
• Tunjukan prestasi K3 di tempat
kerja secara proaktif
• Yakinkan kepada Manager
anda bahwa K3 adalah benefit
bukan Coss
• Lakukan uji banding pada
perusahaan yang telah berhasil
dalam penerapan SMK3
PRINSIP DASAR K3
HW HEINRICH ‘ INDUSTRIAL ACIDENT PREVENTION
• Melakukan usaha inspeksi keselamatan
dan kesehatan untuk mengindentifikasi
kondisi kondisi tidak aman
• Mengadakan usaha pendidikan dan
pelatihan para pekerja
untukmeningkatkan pengetahuan tugas
mengenai cara kerja yang aman
• Membuat Peraturan Keselamatan Kerja
yang harus ditaati semua pekerja
• Pembinaan disiplin dan ketaatan
terhadap semua Peraturan Perusahaan
dibidang keselamatan kerja