Pengentar Ilmu Kesehatan Masyarakat Pertemuan 7

Download Report

Transcript Pengentar Ilmu Kesehatan Masyarakat Pertemuan 7

GIZI
MASYARAKAT
Intan
Silviana Mustikawati,
L/O/G/O
SKM, MPH
1
Pokok Bahasan
•
•
•
•
•
Pendahuluan
Definisi gizi dan ilmu gizi
Jenis ilmu gizi
Masalah gizi
Penanggulangan masalah gizi
2
Pendahuluan
• Masalah gizi merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat
• Masih banyak permasalahan gizi
yang terjadi di masyarakat
Masalah gizi ganda
• Penyebab masalah gizi adalah multifaktor
Penanggulangan harus melibatkan
sektor – sektor terkait
3
Pendahuluan
• Setiap manusia pasti membutuhkan
makanan untuk kelangsungan
hidupnya
• Makan tidak sekedar makan…!!!
• Makanan harus mengandung
zat – zat tertentu sehingga
dapat menghasilkan fungsi yang
optimal bagi tubuh manusia
4
Pendahuluan
• Pemberian makanan harus
disesuaikan dengan
kemampuan tubuh dalam
mencerna makanan;
Umur, jenis kelamin, aktivitas,
kondisi sakit, hamil, menyusui, dll
5
GIZI
Makanan
Kesehatan
Ilmu Gizi…
• Ilmu yang mempelajari atau
mengkaji masalah makanan yang
dikaitkan dengan kesehatan
Makanan harus mengandung
zat – zat gizi yang diperlukan
oleh tubuh
7
Ilmu Gizi…
• Ilmu yang mempelajari nasib
makanan sejak ditelan sampai
diubah menjadi bagian tubuh
dan energi, serta diekskresikan
sebagai zat sisa
• Pengadaan, pemilihan, pengolahan,
serta penyajian makanan
8
Jenis Ilmu Gizi
1
Gizi Klinik
2
Gizi Masyarakat
Gizi Klinik
• Gizi yang berkaitan dengan
kesehatan perorangan
• Adanya gangguan kesehatan akibat
kekurangan/kelebihan gizi
• Lebih menitikberatkan pada kuratif
daripada preventif dan promosi
• Ditangani oleh profesi kedokteran
10
Gizi Masyarakat
• Gizi yang berkaitan dengan
permasalahan gizi di masyarakat
• Lebih menitikberatkan pada
pencegahan penyakit (preventif) dan
peningkatan kesehatan (promotif)
• Ditangani secara multisektor
dan multidisiplin…
11
MASALAH GIZI
1
• Gizi kurang
(buruk)
2
• Gizi lebih
(obesitas)
12
a.GIZI KURANG
• Kasus gizi buruk pada balita
masih tinggi di Indonesia
Tragedi busung lapar tahun 2005
(marasmus dan kwashiorkor) 8% dari total balita di Indonesia
Peningkatan gizi buruk dari
1,8 juta jiwa (2004/2005)
menjadi 2,3 juta jiwa (2006)
13
a.GIZI KURANG
50% balita mengalami kekurangan
vitamin A, dan mempunyai risiko
terjadinya kebutaan, gangguan
pertumbuhan dan penurunan
daya tahan tubuh
• Beberapa penelitian menyimpulkan;
54% kematian bayi dan balita
dilatarbelakangi faktor gizi
14
a.GIZI KURANG
• Daerah terbanyak balita gizi buruk;
Gorontalo, Kalimantan Barat,
Nusa Tenggara Barat, Nusa
Tenggara Timur, Aceh, Kalimantan
Selatan, Pandeglang, Lebak
Mencapai 12 - 20 persen dari
jumlah balita
15
a.GIZI KURANG
• Peningkatan balita gizi buruk di
Indonesia sangat mengkhawatirkan,
karena dapat menyebabkan
“lost generation”
Dikhawatirkan mengalami
kerusakan otak yang sulit
diperbaiki sehingga anak
akan bodoh secara permanen
16
a.GIZI KURANG
• Kasus gizi buruk merupakan
fenomena gunung es
423 kasus gizi buruk di kota Medan,
dua orang meninggal dunia, 2007
• Fenomena gizi buruk merupakan
dampak dari problem multisektor
yang terjadi di Indonesia
17
Penyebab Gizi Kurang
1. Makanan dan Penyakit
2. Ketersediaan dan akses pangan
3. Pola pengasuhan anak
yang kurang memadai
4. Pelayanan kesehatan dan lingkungan
yang kurang memadai
5. Faktor ekonomi
a.Makanan dan Penyakit
• Bayi dan balita tidak mendapat
makanan yang bergizi (ASI/MP – ASI),
baik jumlah dan kualitasnya
• Tingkat pendidikan dan pengetahuan
keluarga mempengaruhi kualitas
makanan yang diberikan kepada
anak – anaknya
a.Makanan dan Penyakit
• Pada anak yang menderita sakit,
tidak berselera untuk makan, sehingga
akan mengakibatkan gizi kurang
• Pada anak yang tidak memperoleh
cukup makan, maka daya tahan
tubuhnya akan melemah dan
akan mudah terserang penyakit
b.Ketersediaan dan akses pangan
• Ketersediaan pangan di suatu
negara terbatas
• Ketahanan pangan keluarga
yang kurang memadai, baik
jumlah dan mutu gizinya
c.Pola pengasuhan anak
yang kurang memadai
• Setiap keluarga diharapkan dapat
menyediakan waktu, perhatian,
dan dukungan terhadap anak
agar dapat tumbuh kembang
dengan baik secara fisik, mental,
dan sosial
d.Pelayanan kesehatan dan
lingkungan yang kurang memadai
• Sistem pelayanan kesehatan diharapkan
dapat menjamin penyediaan air bersih
dan sarana pelayanan kesehatan
dasar yang terjangkau oleh
masyarakat
e. Faktor ekonomi
• Ada hubungan timbal balik antara
kurang gizi dan kemiskinan
Kemiskinan merupakan penyebab
pokok masalah gizi buruk
Kurang gizi berpotensi sebagai
penyebab kemiskinan
GIZI LEBIH
• Prevalensi gizi lebih meningkat
dengan tajam, terutama
di perkotaan
• Biasanya dihadapi oleh keluarga
dengan tingkat sosial ekonomi tinggi
• Merupakan salah satu resiko
timbulnya penyakit degeneratif
dan penyakit kompleks lainnya
25
GIZI LEBIH
• Sekitar 1.5 miliar penduduk dewasa
di dunia mengalami kelebihan
berat badan (2008)
• Hampir satu dari lima anak usia
6-11 tahun dan 18,1% anak usia 12 – 19
tahun di dunia menderita obesitas
• Di Indonesia, 2.24 % balita dan
10.3 % penduduk di atas 15 tahun
mengalami gizi lebih (2003)
26
Penyebab Gizi Lebih
1. Faktor ekonomi
2. Kebiasaan ketika makan
3. Faktor aktivitas
4. Faktor genetik
5. Faktor sosio – kultural
Faktor Ekonomi
• Menyebabkan perubahan pola hidup;
pola makan dan aktivitas fisik
• Lebih banyak mengkonsumsi
makanan siap saji atau fast food
• Tidak diimbangi dengan makanan
sehat dan olahraga
28
Kebiasaan ketika makan
• Makan di depan komputer atau
televisi akan mengakibatkan lebih
banyaknya jumlah makanan
yang masuk ke mulut
• Remaja yang menghabiskan waktu
menonton televisi lebih dari 3 jam/hari
memiliki resiko obesitas 12.3 kali lebih
besar daripada remaja yang menonton
televisi kurang dari 3 jam/hari
29
Faktor Aktivitas
• Tuntutan pekerjaan saat ini
menyebabkan masyarakat
menghabiskan waktunya lebih
banyak duduk di kursi
daripada bergerak
• Ditambah dengan kurangnya
kesadaran berolahraga
30
Faktor Genetik
• Faktor genetik juga berkontribusi
terhadap obesitas
• Bila kedua orang tua mengalami
obesitas, maka kemungkinan anak
mengalami obesitas sekitar 80%
• Bila salah satu dari orang tua
mengalami obesitas, maka
kemungkinan anak mengalami
obesitas sekitar 40%
31
Faktor Sosio – Kultural
• Adanya anggapan bahwa “gemuk
adalah lambang kemakmuran”
• Orang tua akan senang ketika
anaknya memiliki berat badan lebih
• Anak dengan berat badan berlebih,
akan beresiko menjadi berat badan
berlebih juga pada waktu dewasa
32
Upaya Penanggulangan
Masalah Gizi
• Mewujudkan keluarga sadar gizi
(KADARZI) melalui komunikasi,
informasi, dan edukasi tentang
makanan bergizi seimbang (PUGS)
dan pola hidup bersih dan sehat
• Pemberian makanan tambahan
atau suplemen; MP-ASI, kapsul
vitamin A, kapsul minyak beryodium,
tablet tambah darah, dll
33
Upaya Penanggulangan
Masalah Gizi
• Menggalang kerjasama lintas sektor
dalam rangka mobilisasi sumberdaya
untuk perbaikan gizi yang lebih baik
• Revitalisasi Puskesmas dan Posyandu
• Revitalisasi Sistem Kewaspadaan
Pangan dan Gizi (SKPG)
• Menjamin ketersediaan pangan
secara nasional
34
Thank You!
L/O/G/O
www.themegallery.com