Aplikasi Psikologi-2

Download Report

Transcript Aplikasi Psikologi-2

Hasil Yang Diharapkan
Menyamakan persepsi
tentang aplikasi psikologi dalam pelaksanaan Pembelajaran
dan Bimbingan
Konseling di Sekolah
Hakekat Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari human behavior termasuk aplikasi ilmu tersebut untuk
real life problem baik untuk
masalah-masalah pendidikan,
perkembangan anak, remaja,
keluarga, industri & organisasi,
sosial, maupun masalah-masalah
kesehatan
Perkembangan Psikologi
Sejak akhir abad 19, psikologi telah
mengembangkan teori-teori secara
sistematis melalui pendekatan penelitian
ilmiah tentang tingkah laku manusia,
untuk memahami bagaimana tingkah
laku itu diorganisir, dideskrispi dan
diramalkan. Memahami teori-teori ini
sangat penting bagi guru dan tenaga
kependidikan lainnya untuk dapat
memahami secara komprehensif tentang
tingkah laku siswa.
Perlunya Pemahaman
Tingkah Laku
Dengan pemahaman tingkah laku
secara komprehensif, maka semua
upaya pembelajaran dan
Bimbingan Konseling dalam
mengendalikan dan mengembangkan tingkah laku siswa dalam
bidang kognitif, afektif, dan psikomotor, atau dalam bidang pribadi,
sosial, akademik, dan emosional
dapat terlaksana secara efektif.
1. Menjelaskan:
Yaitu mampu menjelaskan apa,
bagaimana, dan mengapa tingkah
laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan
berupa deskripsi atau bahasan yang
bersifat deskriptif.
2. Memprediksikan
Yaitu mampu meramalkan atau
memprediksikan apa, bagaimana,
dan mengapa tingkah laku itu
terjadi. Hasil prediksi berupa
prognosa, prediksi atau estimasi
LKPP
3. Pengendalian
Yaitu mengendalikan tingkah laku
sesuai dengan yang diharapkan.
Perwujudannya berupa tindakan
yang sifatnya prevensi atau pencegahan, intervensi atau treatment
serta rehabilitasi atau perawatan. LKPP
Psikologi Dalam Pembelajaran (1)
1. Teori Belajar Behaviorisme.
Belajar adalah perubahan tingkah
laku sebagai akibat interaksi antara
stimulus dan respons.
a. Respondent Behavior (Tingkah laku
yang dikendalikan oleh stimulus)
b. Operant Behavior (Tingkah laku yang
dikendalikan oleh konsekuensi dari
tingkah laku sebelumnya)
Psikologi Dalam Pembelajaran (2)
2. Teori Belajar Kognitivisme.
Psikologi kognitif mempel. tentang
cara manusia menerima, mempersepsi, mempelajari, menalar, mengingat
dan berpikir tentang suatu informasi.
Belajar adalah perubahan persepsi dan
pemahaman. Setiap orang mempunyai pengalaman dan pengetahuan di
dalam dirinya yang tertata dalam
bentuk struktur kognitif.
Psikologi Dalam Pembelajaran (3)
Proses belajar akan berjalan baik bila
materi pelajaran baru beradaptasi
secara “klop” dengan struktur kognitif
yang sudah dimiliki siswa.
Menurut Jean Piaget, belajar terdiri dari
3 tahapan:
1. Asimilasi
2. Akomodasi
3. Equilibrasi.
Psikologi Dalam Pembelajaran (4)
a. Asimilasi: proses penyesuaian
pengetahuan baru dengan struktur
kognitif siswa
b. Akomodasi: proses penyesuaian
struktur kognitif siswa dengan
pengetahuan baru.
c. Equilibrasi: proses penyeimbangan
mental setelah terjadi proses
asimilasi/akomodasi.
Psikologi Dalam Pembelajaran (5)
3. Aliran Humanistik.
Tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar
memahami lingkungannya dan
dirinya sendiri. Siswa dalam proses
belajarnya harus berusaha agar
lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya.
Psikologi Dalam Pembelajaran (6)
Tujuan utama para pendidik adalah
membantu
siswa untuk mengem.
bangkan dirinya, yaitu membantu
masing-masing individu untuk
mengenal diri mereka sendiri sebagai
manusia yang unik dan membantu
dalam mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka...
Psikologi Dalam Pembelajaran (7)
Rogers mengembangkan konsep
mengajar
guru yang fasilitatif dengan
.
ciri-ciri sebagai berikut:
1. Merespon perasaan siswa
2. Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan
interaksi yang sudah dirancang
3. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa
4. Menghargai siswa
5. Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan
6. Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa
7. Tersenyum pada siswa
Teori-Teori Konseling Dasar:
1. Teori Psikoanalisis
2. Teori Client Center
3. Teori Behavioristik
4. Teori Rasional Emotif
5. Teori Realistik
6. Teori Eklektik
•Lokakarya Hasil Analisis Pemetaan Pendidikan
1. Teori Kepribadian: Kepribadian manusia tersusun
secara struktural (alam sadar, prasadar, alam tak
sadar). Dalam alam sadar, Id, Ego, dan Super Ego
berinteraksi secara dinamis.
2. Hakekat Manusia:
a. Perilaku pada masa dewasa berakar pada
pengalaman masa kanak-kanak.
b. Sebagian besar perilaku terintegrasi melalui
proses yang tidak disadari.
c. Manusia memiliki kecenderungan yang sudah
diperoleh sejak lahir (dorongan libido dan
agresivitas).
LKPP
•Lokakarya Hasil Analisis Pemetaan Pendidikan
3. Perilaku Bermasalah:
a. Dinamika yang tidak efektif antara Id, Ego,
dan Super Ego.
b. Mekanisme pertahanan diri untuk mengatasi
kecemasan.
4. Tujuan Konseling:
Agar individu memiliki ego yang kuat.
LKPP
•Lokakarya Hasil Analisis Pemetaan Pendidikan
1. Teori Kepribadian: terdapat tiga unsur esensial:
a. Self disebut juga self concept (riil dan ideal)
b. Medan fenomenal (keseluruhan pengalaman
baik yang disadari maupun yang tidak disadari)
c. Organisme (keseluruhan totalitas individu :
pikiran, perilaku dan keadaan fisik)
2. Hakekat Manusia: Manusia memiliki kemampuan
untuk membimbing, mengatur, dan
mengendalikan diri sendiri.
LKPP
•Lokakarya Hasil Analisis Pemetaan Pendidikan
3. Perilaku Bermasalah: pengasingan (tidak
memperoleh penghargaan dari orang lain),
ketidak selarasan antara pengalaman dan self,
mengalami kecemasan yang ditandai oleh
ketidakkonsistenan mengenai konsep dirinya,
defensif, dan berperilaku yang salah penyesuaian
dirinya.
4. Tujuan Konseling: membantu klien menemukan
konsep dirinya sesuai dengan medan
fenomenalnya dan tidak lagi menolak /
mendistorsi pengalaman-pengalamannya
sebagaimana adanya.
LKPP
•Lokakarya Hasil Analisis Pemetaan Pendidikan
1. Teori Kepribadian: perilaku manusia dibentuk
berdasarkan hasil dari segenap pengalamannya
berupa interaksi individu dengan lingkungannya
(perilaku responden dan perilaku operant).
2. Hakekat Manusia: manusia pada hakekatnya
deterministik (ditentukan oleh masa lalunya).
3. Perilaku Bermasalah: perilaku atau kebiasaankebiasaan negatif atau perilaku yang tidak tepat
(tidak sesuai dengan yang diharapkan).
4. Tujuan Konseling: mengubah perilaku yang salah
dalam penyesuaian dan menemukan cara-cara
berperilaku yang tepat (yang diharapkan).
LKPP
•Lokakarya Hasil Analisis Pemetaan Pendidikan
1. Teori Kepribadian: Ada tiga hal yang terkait
dengan perilaku (Konsep ABC), yaitu:
a. Antecedent event (A)
b. Belief (B)
c. Concequence (C)
2. Hakekat Manusia: manusia pada hakekatnya
berkecenderungan berpikir rasional atau tidak
rasional.
3. Perilaku Bermasalah: muncul karena adanya
pikiran irrasional.
4. Tujuan Konseling: membantu individu mengubah
pikiran irrasionalnya dengan pikiran rasional
LKPP
•Lokakarya Hasil Analisis Pemetaan Pendidikan
1. Teori Kepribadian: semua mnusia memiliki
kebutuhan dasar (fisiologis dan psikologis)
2. Hakekat Manusia:
a. Perilaku manusia didorong oleh usaha
untuk menemukan kebutuhan dasarnya
(fisiologis dan psikologis) .
b. Jika individu frustrasi karena gagal
memperoleh kepuasan, dia akan
mengembangkan identitas kegagalan.
•Lokakarya Hasil Analisis Pemetaan Pendidikan
3. Perilaku Bermasalah: keterasingan,
penolakan diri dan irrasionalitas, perilaku
yang kaku, tidak objektif, lemah, tidak
bertanggung jawab, kurang percaya diri,
dan menolak kenyataan.
4. Tujuan Konseling: membantu klien
menemukan kebutuhannya dengan 3R
(Right, Responsibility, dan Reality).
LKPP
•Lokakarya Hasil Analisis Pemetaan Pendidikan
1. Teori Kepribadian: pada dasarnya menggabungkan elemen-elemen valid dari keseluruhan teori
ke dalam kerangka kerja untuk menjelaskan
tingkah laku manusia. Kepribadian mencakup
konsep terintegrasi, bersifat psikologis,
perubahan dinamis, aspek perkembangan
organisme dan faktor sosial budaya.
2. Hakekat Manusia: tingkah laku manusia berada
dalam perubahan terus menerus, selalu
berkembang dan berubah dalam dunia yang
berubah pula.
LKPP
•Lokakarya Hasil Analisis Pemetaan Pendidikan
3. Perilaku Bermasalah: klien adalah pihak yang
paling tahu tentang masalahnya. Eklektik secara
sadar didasarkan atas beberapa prinsip umum
untuk memahami dan memprediksi tingkah laku
klien dan menggunakan teori dan strategi serta
teknik konseling sesuai dengan situasi nyata.
4. Tujuan Konseling: membantu klien
mengembangkan integritasnya pada level
tertinggi, yang ditandai oleh adanya aktualisasi
diri dan integritas yang memuaskan.
LKPP