Slide kode etik regional, dll

Download Report

Transcript Slide kode etik regional, dll

-ANAOMI-INDRI-INDAH-SUWIRA-FRITA-JUFRI-FANI4/10/2015
PENDAHULUAN…
 Setiap penyandang profesi tertentu harus dan bahkan
mutlak mempunyai kode etik sebagai acuan bagi
perilaku dalam pelaksanaan peran (role) dan fungsi
(function) profesinya masing-masing. kode etik
bersifat mengikat, baik secara normatif dan etis,
maupun sebagai tanggung jawab dan kewajiban moral
bagi para anggota profesi bersangkutan dalam
menjalankan aktivitas kehidupannya di masyarakat.
4/10/2015
KODE ETIK IPRA (International Public
Relations Association
 Pada tahun 1965, dalam pertemuan Asosiasi Humas
Internasional (IPRA) di Athena, Yunani telah diterbitkan
Code of Athens atau International Code of Ethics untuk
mempertegas kode perilaku praktisi humas dari kode
etik IPRA (IPRA Code of Conduct),
 November 1991, selain kode etik IPRA juga ditetapkan
IPRA Nairobi Code For Communication On Environment
and Development.
 Perkembangan selanjutnya, kode etik IPRA tersebut telah
memberikan inspirasi agar dapat diratifikasi ke berbagai
organisasi profesi PR/Humas di seluruh dunia.
4/10/2015
KODE ETIK PROFESI PRSA
Public Relations Society of America
 Organisasi Humas PRSA yang didirikan 4 Februari
1946 ini merupakan organisasi tertua dan terbesar di
Amerika Serikat. Anggota yang dimiliki sedikitnya 20
ribu orang dan bermarkas di New York City.
4/10/2015
KODE ETIK HUMAS REGIONAL ASEAN
(FAPRO)
 FAPRO (Federation of Asean Public Relations
Organisations), merupakan asosiasi PR/Humas
regional yang didirikan organisasi kehumasan negaranegara ASEAN, seperti Malaysia, Singapura,
Indonesia, Thailand, dan Brunei Darusslam pada
tahun 1971 di Kuala
 Dalam sidang umumnya di Manila pada tanggal 27
Maret 1978, FAPRO mengesahkan suatu pedoman
kode etik, yaitu “Kode Praktik Profesional dan Etik”
(Code of Professional Practice and Ethics) yang terdiri
dari mukadimah dan enam pasal pokok.
4/10/2015
KODE ETIK FAPRO
 Preambul
 Tujuan
 Integritas Pribadi dan Profesi
 Perilaku terhadap Klien dan Majikan
 Perilaku terbadap Publik dan Media
 Perilaku terhadap Rekan Seprofesi
 Hubungan dengan ASEAN
4/10/2015
HUKUM KOMUNIKASI
KEHUMASAN
Seperti dijelaskan sebelumnya, kode etik profesi kehumasan
yang berkaitan dengan normatif etik pada prinsipnya
mengandung ketentuan bersifat mengikat, yaitu:
1) kewajiban pada dirinya sendiri, menjaga kehormatan diri,
disiplin dan etos kerja serta bertanggung jawab;
2) kewajiban-kewajiban kepada media massa atau publiknya untuk
tidak merusak kepercayaan saluran informasi umum demi
kepentingan publik;
3) kewajiban terhadap klien yang dilayani dan atasannya, menjaga
kepercayaan dan kerahasiaan;
4) ketentuan perilaku terhadap rekan seprofesi, bekerja sama
dalam menegakkan kode etik dan etika profesi humas.
4/10/2015
Case Study
 Peristiwa retaknya badan pesawat Adam Air 737-300
dengan nomor penerbangan KI-172 yang mengangkut
148 penumpang terjadi pada (21/ 2/ 2007), di Bandara
Juanda, Surabaya. Badan pesawat yang mengalami
retak di bagian belakang sayap ini mendarat secara
mendadak di Bandara Juanda di hanggar Merpati.
 Yang menjadi masalah ialah pihak manajemen Adam
Air langsung memerintahkan untuk mengecat seluruh
tubuh pesawat dari warna orange menjadi warna
putih, dan retakan di belakang sayap pesawat tersebut
ditutup dengan kain putih.
4/10/2015
Yang dilanggar pihak manajemen Adam Air
PERHUMAS (butir C dan D pasal 3)
c. Tidak menyebarluaskan informasi yang tidak benar atau yang
menyesatkan sehingga dapat menodai profesi kehumasan.
d. Senantiasa membantu menyebarluaskan informasi maupun
pengumpulan pendapat untuk kepentingan Indonesia
2. APPRI
Pemberian informasi palsu oleh Humas Adam Air distrik
Surabaya melanggar pasal 2 tentang Penyebarluasan Informasi:
“Seorang anggota tidak akan menyebarluaskan, secara sengaja
dan tidak sengaja dan tidak bertanggung jawab, informasi yang
palsu atau menyesatkan, dan sebaliknya justru akan berusaha
sekeras mungkin untuk mencegah terjadinya hal tersebut. Ia
berkewajiban untuk menjaga integritas dan ketepatan
informasi.”
1.
4/10/2015
Sanksi yang diberikan pada Perusahaan Adam
Air
 Menimbulkan serta menguatkan opini publik bahwa Adam
Air memiliki manajemen kerja yang buruk. Sehingga nama
Humas Adam Air sendiri akhirnya menjadi buruk atau dan
menodai profesi Humas /citra Adam air di mata
masyarakat.
 Terancam hukuman berupa 6 bulan kurungan serta denda
Rp 18 juta dikarenakan manajeman Adam Air telah
melanggar Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang
Penerbangan, yaitu Pasal 34 ayat 2: “Siapa pun dilarang
merusak, menghilangkan bukti-bukti, mengubah letak
pesawat udara, mengambil bagian-bagian pesawat atau
barang lainnya yang tersisa akibat kecelakaan, sebelum
dilakukan penelitian terhadap penyebab kecelakaan itu”.
4/10/2015
4/10/2015