Transcript by isnawati
ASAS PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BY ISNAWATI PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNTAG’45 SMARINDA PasaI 5 UU Nomor 12 Tahun 2011 • 1. Azas kejelasan tujuan; • 2. Azas kelembagaan/organ pembentuk; • 3. Asas kesesuaian antara jenis dan materi muatan; • 4. Asas dapat dilaksanakan; • 5. Asas kedayagunaan dan kehasilgunaan; • 6. Asas kejelasan rumusan; • 7. Asas keterbukaan. KEJELASAN TUJUAN Setiap pembentukan peraturan perundang-undangan harus mempunyai tujuan yang jelas yang hendak dicapai. KELEMBAGAAN/ ORGAN PEMBENTUK Setiap jenis peraturan perundang-undangan harus dibuat oleh lembaga/pejabat pembentuk peraturan perundang-undangan yang berwenang. Peraturan perundang-undangan tersebut dapat dibatalkan atau batal demi hukum, apabila dibuat oleh lembaga/pejabat yang tidak berwenang. KESESUAIAN JENIS DAN MATERI MUATAN Pembentukan peraturan perundangundangan harus benar-benar memperhatikan materi muatan yang tepat dengan jenis peraturan perundangundangannya. DAPAT DILAKSANAKAN Setiap pembentukan peraturan perundang-undangan harus memperhitungkan efektifitas peraturan perundang-undangan tersebut di dalam masyarakat, baik secara filosofis, yuridis maupun sosiologis. KEDAYAGUNAAN & KEHASILGUNAAN Setiap peraturan perundang-undangan dibuat karena memang benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat dalam mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. KEJELASAN RUMUSAN Setiap peraturan perundang-undangan harus memenuhi persyaratan teknis penyusunan peraturan perundang-undangan, sistematika dan pilihan kata atau terminologi, serta bahasa hukumnya jelas dan mudah dimengerti, sehingga tidak menimburkan berbagai macam interpretasi dalam pelaksanaannya. KETERBUKAAN Proses pembentukan peraturan perundangundangan mulai dari perencanaan, persiapan, penyusunan dan pembahasan bersifat transparan dan terbuka. Dengan demikian seluruh lapisan masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk memberikan masukan dalam proses pembuatan peraturan perundang-undangan.